Kirana seorang gadis yang tertukar saat bayi di sebuah Rumah sakit. Dia berakhir di panti asuhan yang akhirnya di temukan keluarganya dan di bawa kembali ke Rumah keluarga kandungan nya. namun Karena keluarga lebih mencintai gadis yang palsu, akhirnya dia tak di anggap . usaha dia untuk mendapat cinta dari keluarga ternyata Sia- sia. dan akhirnya diapun mati menggantikan sang Kakak yang hampir terbakar di dalam mobil . Namun ternyata semua pengorbanan nya sia- sia belaka . saat dia mendengar sang Kakak tertua berkata.
"Kau tidak apa- apa Leo..."
"Tidak kak...tapi Kirana ada di dalam mobil..." jawab kakak kedua.
"Tidak masalah , lebih baik dia mati dari pada jadi beban kita...asalkan bukan Jeni yang di sana..." ucap sang Kakak tertu. mendengar ucapan tadi. hati Kirana bagai di tikam belati.
"Begitu hinakah hidupku Tuhan... andai kau beri aku kesempatan untuk hidup lagi. tak akan kusia- siakan hidupku untuk mendapatkan kasih sayang mereka. Dan Tuhan maha adil. dia di lahirkan kembal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
APARTEMEN KIRANA
"Biarkan saja Bu....paling- paling dia ingin merajuk...dasar anak tidak tahu diri...Selama ini kita sudah merawat dia dengan baik, tapi apa balasannya...dia dengan berani melawan kita. lihat saja nanti , Dia akan menyesal..dan pasti kembali ...." ucap Frans sinis.
"Tapi Bagaimana jika dia pergi...!" tanya sang Ibu khawatir. ternyata masih ada ikatan darah di dalam hati sang Ibu.
"Memang kenapa Bu...biarkan saja.. bukankah itu lebih baik, kita tidak lagi bertanggung jawab padanya. ." ucap Frans lagi.
"Frans....bagaimanapun juga dia masih adik kandungmu Frans...dia darah daging kami..." ucap sang Ibu.
Seketika Frans terdiam saat mendengar ucapan sang Ibu. Benar Kata ibu...sebenarnya Kirana lah adik kandungnya, bukan Jeni. tapi mereka terlanjur menyayangi Jeni. apakah salah kalau Dia lebih menyayangi Jeni..." ucap hati Fran .
"Ibu tahu Frans...tapi Ibu hanya mengingatkan dirimu kalau kita juga memiliki kewajiban merawat dia. bagaimana pun juga di dalam tubuhnya mengalir darah yang sama denganmu..." ucap Sang ibu .
"Apa kata ibumu benar Frans...bagaimanapun juga dia masih darah daging kami. Dia dulu berada di perut ibumu 9 bulan , seperti kalian juga...hanya saja kesalahan kami yang mengambil bayi salah..." ucap sang Ayah yang sejak tadi diam saja.
"Baik, baik aku mengerti. kita lihat saja dulu.. kalau dia memang pergi dari rumah ini, maka kita baru akan mencari dia. tapi aku yakin Tidak lama lagi dia akan datang untuk meminta maaf pada kita dan Jeni..." ucap Frans dengan nada yakin. tapi kali ini perkiraannya salah. dia tidak akan pernah bisa membawa Kirana kembali ke rumah itu lagi . Mereka bertiga segera keluar dari tempat itu.
Setelah mengambil Kirana di halte Bus dekat rumah Kirana . Emi membawa Kirana ke rumahnya. Untung saja saat ini kedua orang tuanya berada di luar negri. Walaupun mereka bukanlah orang yang kolot dan membenci orang Miskin, tapi apa yang akan di katakan Emi kalau mereka menanyakan soal Kirana. Dia tidak ingin membuat sang Sahabat semakin sedih. Tak berapa lama mereka telah sampai di depan sebuah rumah besar yang terlihat cukup mega. Walaupun rumah ini lebih kecil dari rumah besar keluarga Xio. Namun tatanan rumah terlihat mewah. Saat melihat mobil milik Nona muda mereka datang, penjaga pintu gerbang yang terdiri dari dua orang itu terlihat dengan sigap membukakan pintu gerbang . Mobil Emi segera masuk kedalam halaman rumah besar milik Keluarga Hong .
"Ayo turun...kau tinggal di rumahku dulu selama kita mencari Rumah kontrakan untukmu..." ucap Emi.
"Baik... " Ucap Kirana.
Mereka segera turun dari mobil. Dan Emi segera membawa Kirana masuk kedalam rumah. Saat melakui ruang tamu, mereka bertemu dengan kepala Pelayan.
"Nona Muda Emi, Nona Kirana.. Kalian datang.. Selamat siang Non..." ucap pria paruh baya yang memang sudah mengenal Kirana .
Sebagian pelayan Emi memang sudah mengenal Kirana. Sebab Kirana sering mampir kerumah besar itu walau cuma sebentar saat pulang sekolah. Mereka berdua memang satu sekolah dan satu kelas di SMA Taruna 1 Begitu juga dengan Jeni mereka satu sekola di SMA Taruna 1. Hanya saja Jeni merupakan murid terbaik sepuluh besar. Sedangkan Kirana adalah murid yang sering mendapatkan Nilai O. Itu semua dia lakukan atas keinginan kedua orang tuanya dan sang Kakak tertua . Semua itu Mereka lakukan agar Lebih menonjolkan Jeni di Sekolahan. Mereka tidak menginginkan Kirana terlihat lebih baik dari Jeni.
Emi membawa Kirana masuk kedalam salah satu kamar yang ada di lantai dua. .
"Kau tidur saja dengan tenang di sini. Di sebelah merupakan kamarku. Dan sekarang mandilah dulu. Aku akan membawakan baju ganti untukmu..." ucap Emi pada Kirana .
"Tidak Em...aku masih punya sedikit uang, aku akan membeli baju sederhana asal layak di pakai..." ucap Kirana.
"Rana...kau sahabatku, aku tidak mungkin membiarkan kau mengalami semua ini sendiri. Baju yang ku berikan padamu belum pernah aku pakai, jadi jangan kau menolak pemberianku Okey..." ucap Emi dengan wajah terlihat sedih.
"Baiklah aku akan menerimanya..." ucap Kirana lembut . Sebenarnya dia tidak semiskin itu. Dia masih memiliki uang yang cukup banyak untuk melanjutkan hidupnya. Uang ini dulu di kehidupan lalunya tidak pernah dia gunakan. sebab dia tidak sempat mengeluarkannya . Kalau tidak dia akan ketahuan siapa dia sebenarnya . Dan itu dia lakukan hingga sampai akhir hidupnya, Dia tidak sempat menggunakan semua miliknya.
Kirana segera mandi dan menggunakan baju pemberian sang Sahabat. Saat dia selesai berganti baju, Emi masuk untuk mengajak Dia makan.
"Rana... makan Dulu ya... Setelah itu kau harus berjanji menceritakan semua yang terjadi ..." ucap Emi.
"Baik...aku akan menceritakan semuanya padamu..." ucap Kirana.
Terlihat senyuman di wajah sang sahabat. Mereka segera keluar dari kamar itu . mereka turun ke lantai bawa dan berjalan ke meja makan. Ketika sampai di ruang makan , terlihat di atas meja makan tersedia banyak sekali makanan. Melihat itu Kirana tersenyum,
"Apakah kau makan sebanyak ini Em..."ucap Kirana Menggoda.
"Tentu saja tidak... Aku menyuruh bibi melebihi makanan karena ada kau..." ucap Emi.
"Aku fikir kau makan sebanyak ini..."kata Kirana kembali menggoda.
"Mana mungkin...kau fikir perutku gudang makanan..." ucap Emi dengan mata melotot marah . Kirana tertawa melihat sikap sang sahabat .Saat di meja makan Kirana hanya ada Dia dan Emi . Melihat itu Kirana bertanya.
"Kedua orang tuamu kemana...?" kata Kirana .
"Mereka pergi ke tempat Kakak...kak Antoni istrinya melahirkan..." Ucap Emi. Emi hanya memiliki satu kakak yaitu Antoni yang tinggal di Jerman .
"Kenapa kau tidak ikut...?" tanya Kirana.
"Apakah kau tidak ingat, dua minggu lagi kita menghadapi ujian sekolah..." ucap Emi.
"Aah aku lupa..." ucap Kirana. Mana bisa dia ingat. Dia jarang kesekolah. Dia akan melakukan perbuatan seperti anak nakal yang tidak bisa di didik. Dan semua itu karena tekanan dari keluarga kandungnya. Jangan di tanya soal hinaan. Soal hinaan dan Buliyan sudah biasa dia terima. Mereka tidak akan pernah tahu siapa gadis bodoh yang ada bersama mereka.
"Maaf...aku juga lupa kalau kau sudah beberapa minggu tidak masuk sekolah. apakah Kakak tertuamu tidak memberitahu apapun padamu. ?" tanya Emi dengan wajah heran .
" Tidak...Soal apa ..?" tanya Kirana masih dengan wajah heran.
"Mereka memang keterlaluan. Tapi tidak masalah...untung saja kau sudah keluar dari rumah besar itu... Ini soal Kau tidak masuk sekolah terlalu lama . Aku dengar kepala sekolah akan mengeluarkan kamu dari sekolah, Jika saat kita masuk nanti kau tidak masuk juga..." ucap Emi.
Seketika Kirana teringat masa lalunya. Saat dia keluar dari hukuman sang Kakak, tiga hari kemudian, mereka masuk sekolah. Dan dia segera di panggil oleh kepala Sekolah dan dia hampir di keluarkan dari sekolah. dengan susah paya Dia meminta untuk tidak di keluarkan. Semua itu hanya karena dia takut tidak dapat perhatian dari keluarganya. Dan akhirnya kepala Sekolah memberi kesempatan pada Kirana untuk tetap masuk sekolah. Mengingat semua itu, Kirana tersenyum sinis. Kebodohan dia hanya karena ingin mendapatkan kasih sayang keluarganya membuat dia melupakan harga dirinya . Mengingat semua itu, Tekad di dalam hatinya tumbuh . Dia bertekad untuk membuat mereka marah . Dia akan membuat Mereka tahu siapa dia secara perlahan. Dia ingin mereka menyesal telah membuang Dia.
"Mereka memang menginginkan aku keluar dari sekolah ...karena itu Mereka tidak memberi tahu aku..." ucap Kirana.
"Rana .. Dalam dua minggu ini, kita akan belajar dengan benar. Aku ingn kau mengalahkan si manusia berwajah dua itu..." ucap Emi dengan wajah kesal .
"Jangan khawatir Em...kita akan melihat dia marah karena kekalahannya. Lihat saja nanti..." ucap Kirana pada sang sahabat
"Kalau begitu kita akan belajar bersama..." kata Emi dengan wajah gembira.
"Baik...kita belajar bersama..." ucap Kirana sambil tertawa gembira.
."oh Ya Em...besok kan kita masih Libur, bagaimana kalau kita mencari tempat tinggal untukku , kita cari rumah Kontrakan atau rumah Kos- kosan " ucap Kirana lagi.
"Rana...apakah kau tidak suka tinggal di sini...?" tanya Emi .
Melihat sikap sang Sahabat yang terlihat Sedih, Kirana tertawa pelan.
"Em...bukannya aku tidak suka tinggal disini. Tapi aku tidak ingin kau akan kena masalah karena diriku. Jadi lebih baik aku mencari tempat tinggal sendiri. Kau tahu maksudku kan...?" kata Kirana sambil memeluk sang sahabat. Kini mereka sudah berada di dalam kamar Kirana kembali . Terlihat Emi menatap Kirana dengan wajah sedihnya. tak lama dia berkata.
"Baiklah kita besok mencari rumah kontrakan buatmu tapi kalau bisa yang dekat sini saja Ya ... Nanti kita bisa jalan ke sekolah bersama-sama.." ucap Emi.
"Iya. Tapi lebih baik kita cari yang dekat sekolahan saja dulu.. Agar aku tidak terlalu jauh dari sekolah...". ucap Kirana.
"Baiklah kalau itu yang kau suka.. " ucap Emi.
"Rana ..sebenarnya apa yang terjadi denganmu saat setelah pesta ulangtahun Itu..?" tanya Emi. Terlihat wajah Kirana sedikit murung. perlahan dia berkata.
"Aku di hukum kakak di gudang. Dan baru tadi di bebaskan..." ucap Kirana dengan wajah santai.
"Apaa...kau di hukum ..? Dan baru sekarang mereka membebaskan dirimu ...? apa mereka sudah gila...!" seru Emi marah.
"Mereka tidak menyukaiku Em..jadi tidak masalah kalau mereka menyiksaku. Dan kau tahu sendiri kehidupan ku di sana bagaimana..." ucap Kirana lagi.
"Gila...mereka memang benar- benar gila .. Mereka membela gadis yang bukan Putri atau saudara Kandung mereka. Tapi malah menyiksa putri kandung mereka sendiri. darah daging mereka. ..." ucap Emi kesal dan Marah.
"Sudah jangan marah...tidak ada gunanya Em. bukankah aku sekarang sudah terbebas dari mereka...?" kata Kirana lagi.
"Benar Katamu Ran... Kau sekarang sudah jauh dari mereka. ,mereka tidak akan bisa menyakitimu lagi.." ucap Emi dengan wajah terlihat sedih.
"Jangan bersedih lagi. ayo kita tidur.... besok kita akan keluar untuk mencari rumah untukku..." hibur Kirana .
"Benar katamu. Kau sekarang sudah bebas dari mereka. kau sekarang bisa hidup mandiri. Ya sudah istirahatlah....Aku akan kembali kekamarku. Selamat malam Rana..." ucap Emi yang langsung bangkit dari pembaringan.
"Malam Em..." jawab Kirana .
Emi segera keluar dari kamar Kirana. Setelah kepergian Emi. Kirana langsung mengambil Ponselnya. Dan mengganti kartu yang sudah tiga tahun tidak dia pakai. Mengisi batrai yang hampir habis. Dan saat Kartu mulai aktif kembali, Kirana bisa melihat banyak panggilan dan Wa yang masuk tiga tahun yang lalu. Melihat itu, Rana tertawa sedih. Demi mencari cinta saudara dan orang tua kandung ,dia melepas semua ini. Setelah daya terisi, Rana langsung mengirim kabar pada seseorang .
*Bos... apakah kau masih membutuhkan diriku...?* tulis Rana.
Tak butuh waktu Lama terlihat balasan sudah di kirim.
*Dasar gadis nakal... di mana saja kau... Aku sudah mencarimu selama tiga tahun ini tapi kau tidak ada . di mana saja kau.?" tulisan itu membuat senyum Rana mengembang,
*Jangan marah Bos...bukan kah aku telah menghubungimu...aku butuh uang carikan pekerjaan untukku...* tulus Kirana.
Dia bos besar sebuah perusahaan besar. Walaupun mereka dekat bagai ayah dan anak. tapi pria di sebrang tidak pernah bertemu dengannya. Mereka hanya berkomonikasi dengan ponsel. Dan jika Bos besar ingin bertemu dengan dia, Kirana akan menolak dengan cepat. Tapi Bos besar yang bernama tuan Dion tidak bisa marah dan menolak Kirana . Karena Dia membutuhkan kecerdasan Kirana.
*Ak..kau butuh uang berapa.. Apakah uangmu habis...?* ucap tuan Dion heran . Ak adalah nama samaran Kirana. Kepanjangan dari nama Kirana Yaitu Alexa Kirana . Namun Banyak orang yang tahu namanya hanyalah Kirana.
"Tidak juga sich Bos...masih banyak, tapi Aku lama Tidak menggunakan kartu Kriditku . hanya saja aku butuh pekerjaan untuk mendapatkan uang lebih banyak lagi..." jawab Kirana .
"Nak...Proyekmu sudah tiga tahun ini terbengkalai, apakah kau tidak mau meneruskannya...." ucap tuan Dian Perlahan. Dia takut gadis Jenius ini akan marah.
"Baiklah akan aku selesaikan . Tapi carikan aku Pekerjaan..." ucap Kirana lagi.
"Ak...Masihkah kau mencari pekerjaan lain, proyekmu itu akan bernilai Ratusan milyar dolar jika sudah kau selesaikan. lalu untuk apa lagi kau mencari pekerjaan..." seru tuan Dion marah.
"Itu sangat mudah Bos...dalam waktu Enam bulan aku akan menyelesaikannya. Sebenarnya aku bisa menyelesaikan dalam watu lebih cepat lagi. tapi dua minggu lagi aku harus ujian sekolah..." ucap Kirana dengan tenang.
"Apaaa...sekolah...? kau sekolah...?kau masih butuh sekolah...? tanya Tuan Dion dengan nada suara kaget.
"He he he...aku menjadi murid SMA...Bos aku itu masih kecil lo..."ucap Kirana sambil tertawa kecil .
Tentu saja Tuan Dion kaget. Apakah otak Kirana yang Jenius itu butuh sekolah lagi. Lalu bagaimana dengan teman- temannya... jerit hati Tuan Dion . Kirana dan tuan Dion bercakap- cakap sebentar sebelum akhirnya Kirana Mengakhiri pembicaraan mereka .
Ke esok harinya setelah makan pagi berdua, Kirana dan Emi keluar untuk mencari rumah Kontrakan. Tapi sebelum itu , Kirana masuk Bank terbesar di Negara K untuk mengambil semua barang yang Di titipkannya sebelum Dia masuk kedalam rumah Keluarga Xio. Setelah Mengambil semua barangnya, Kirana menemui Kembali Emi. mereka segera mencari Rumah kontrakan di dekat Sekolah SMA Taruna 1 .
Untunglah tak seberapa jauh dari sekolahan tersebut, Kirana dan Emi mendapatkan Apartemen yang lumayan bagus. Dan Kirana semakin senang karena dekat dengan taman kota . Ruang apartemen Kirana ada di lantai empat . Apartemen hanya terdiri dari satu ruang kamar tidur yang tidak terlalu lebar , satu ruang tamu. Dapur dan ruang makan yang berdekatan. Dan saat berdiri di balkon kamar, Kirana bisa melihat ke Indahan taman kota. Melihat semua itu Kirana langsung jatuh Cinta.
"Em...aku ambil yang ini saja. Tempatnya aku suka..." ucap Kirana gembira .
"Hey.. aku juga senang Ran..kita ambil yang ini saja. Ini juga tidak terlalu jauh dari rumahku dan juga Sekolah . Dan sangat jauh dari rumah orang tuamu..." ucap Emi.
"Baiklah kalau begitu kita ambil yang ini saja..." ucap Kirana.
Mereka segera keluar dari tempat itu. Ketika keluar ruangan apartemen , mereka bertemu dengan petugas pemasaran Apartemen tersebut. .
"Bagaimana ..apakah kalian berdua cocok dengan apartemen ini...." tanya wanita Cantik di depan mereka dengan sikap ramah.
"Tentu kak..aku akan mengambil apartemen ini.." ucap Kirana.
"Baiklah kalau begitu kita kekantor..." ucap Wanita itu dengan wajah gembira.
Mereka segera berjalan mengikuti wanita itu. Setelah menyelesaikan Prosedur kepemilikan apartemen , Kirana dan Emi segera kembali ke rumah Emi. Mereka memilih besok Kirana akan menempati Apartemen barunya . Kirana tidak usah memikirkan perabotan yang harus dia beli. Sebab apartemen itu sudah lengkap isinya. Apartemen ini memang sangat baik di dalamnya barang- barang yang ada sangat mewah. Mungkin hanya standar di bawah apartemen Mewah.
Ketika sampai di Rumah Emi ternyata Mama dan Papa Emi sudah kembali. Dan saat mereka melihat sang Putri berjalan masuk kedalam rumah bersama seorang gadis cantik yang mereka tahu sahabat sang Putri, mereka tersenyum dan Menyapa.
"Kirana... Dari mana kalian...?" tanya Mama Emi.
"Om , Tante. Selamat sore..." ucap Kirana merasa bersalah telah mengajak Emi pergi.
"Mama , Papa kalian sudah datang... kenapa tidak memberi tahu Emi kalau kalian akan kembali ..Bukankah Emi bisa menjemput kalian..." ucap Emi sambil mendekat kepada kedua orang tuanya dan memeluk mereka. Melihat itu, hati Kirana sangat iri. Namun dia hanya bisa tersenyum masam.
"Ada paman Yu yang menjemput Ayah...lalu kalian ini dari mana...?" kata Ayah Emi yang bernama Tuan Hong Yan .Emi tanpa meminta persetujuan dari Kirana segera menceritakan masalah yang di hadapi Kirana. Mendengar semua itu, terlihat kemarahan di wajah Tuan Hong Yan Ayah Emi.
"Mereka itu sudah gila... Mana bisa mereka membuang Putri Sendiri dan lebih memilih Putri Angkat...dasar manusia bodoh...!" seru Ayah Emi marah.
"Nak...untunglah kau sudah keluar dari rumah keluarga gila itu. kalau tidak, hidupmu akan semakin menderita. tapi jangan khawatir, kau sahabat Putriku. jadi anggap saja kami pengganti kedua orang tuamu Yang gila itu..." ucap Kembali tuan Hong Yan. Mendengar ucapan tuan Hong Yan , Kirana merasakan perasaan hangat dalam hatinya.
"Trimakasih Om...Rana bersyukur bisa bertemu dengan Om dan Tante . Rana bahagia masih ada orang yang peduli pada Rana..." ucap Kirana dengan wajah haru.
"Tak apa..kau bisa tinggal disini sesukamu.." ucap nyonya Yunli ibu Emi.
"Maaf Tante... besok pagi Rana akan keluar dari rumah ini.sebab tadi Rana sudah menyewa rumah kecil untuk Rana tinggal. Mendengar ucapan sang sahabat yang berbohong, terlihat Emi kaget. namun dia tak ingin bertanya saat mereka masih berada di depan kedua orang tuanya.
"Kenapa kau mesti menyewa Rumah nak... kau bisa tinggal di sini sesukamu. kau lihat sendiri masih banyak kamar kosong di sini..." ucap Nyonya Yunli .
"Tidak tante...Rana tak ingin anda mendapatkan masalah. jadi biarkan Rana tinggal di rumah kontrakan saja. dan soal datang kemari, Rana akan sering kemari untuk belajar bersama Emi. ." ucap Kirana
"Baiklah kalau itu mau kalian. ya sudah kalian mandi dulu nanti akan tante panggil saat makan malam..." ucap nyonya Yunli lagi.
"Trimakasih Tante...kalau begitu kami undur diri..." Ucap Kirana . Mereka segera berjalan ke lantai dua menuju kamar mereka.
Sedangkan di rumah Tuan Xio, terlihat Tuan Xio dan Istrinya serta kelima Putra Putri mereka sedang makan bersama. entah kenapa mereka semua bisa makan bersama. dan saat mereka selesai makan, mereka duduk bersama di ruang keluarga . Terlihat Jeni sedang duduk dengan manja di sebelah sang Ibu.
""Frans...apakah kau sudah menemukan gadis itu...?" tanya Nyonya Lilian sang Ibu.
"Belum bu...aku sudah menanyakan pada teman satu kelasnya, tapi mereka tidak tahu. gadis itu di sekolah tidak memiliki teman..." ucap Frans .
"Bagaimana bisa seperti ini...bagaimana juga Dia keluarga kita..cobalah kau cari dia...atau mungkin Jeni tahu teman dekat Rana..." ucap Tuan Xio.
"Rana...?memang kenapa dengan Rana Kak...?" tanya Kakak kedua si Leonardo.
"Dia pergi dari rumah ini..." ucap Frans dingin.
"Apaa...Rana pergi dari rumah ini...? kenapa dia pergi kak...?" tanya Leo dengan wajah terlihat kaget dan tegang .
"Empat hari setelah aku mengurung dia di gudang, Kami meminta dia untuk meminta maaf pada Jeni. tapi dia tetap kekeh tidak mau meminta maaf...dan aku menakutinya mengusir dia keluar dari rumah ini. tapi dia malah berkata. kalau tanpa aku usir pun dia akan keluar dari rumah ini..dan sampai sekarang dia belum pulang..." ucap Frans .
"Kak...jadi setelah kejadian itu kau mengurung dia selama itu..?apa kau gila..dan kau tahu.. sebenarnya kejadian itu dia memang tidak bersalah. ada teman yang telah sengaja membuat dia terjatuh...dan itu memang di sengaja agar kita marah padanya. Dan kini aku mendengar kalau dia kau kurung selama itu kak...kau gila ya...!" teriak Leo dengan perasaan sakit.
Saat kejadian itu dia merasa kejadian itu sangat janggal. Karena itu dia melihat CCTV. di sana dia melihat kejadian yang sebenarnya. Dan saat dia menemui orang yang sengaja membuat Kirana jatuh , Pria itu berkata kalau Jeni yang menyuruh dia melakukan semua itu. Mulanya Leo tak percaya. Namun saat dia melihat surat dan uang yang di tunjukkan pria itu, Leo sangat marah . dan dia akan mengatakan pada kedua orang tuanya dan saudaranya . Namun sayang sekali. saat dia keluar dari rumah anak laki- laki itu, telfon datang dari rumah sakit. ada pasien dalan keadaan gawat. akhirnya dia tidak bisa kembali kerumah. dan dalam lima hari ini , Karena kesibukannya dia tidak bisa kembali kerumah . hanya saat ini saat dia selesai Mengikuti Konfrensi Dokter bedah , dia langsung pulang kerumah orang tuanya . dan kini dia mendengar cerita tentang Kirana . Mendengar ucapan Leo, terlihat Frans dan kedua orang tuanya saling berpandangan. terlihat wajah mereka sangat keruh . mereka tak menyangka kalau kejadiannya bisa seperti ini. Mereka memang tidak melihat CCTV. . Mereka langsung menghukum Kirana . Sedangkan Leo terlihat menatap Jeni yang terlihat berwajah Pucat. ada kemarahan di mata Leo saat menatap Jeni.
udahan dulu ya...aku lanjut besok lagi...
Jangan lupa like, vote dan komennya aku tunggu.
Bersambung.
semangat kk💪💪💪