"Syifa saya bilang turun sekarang"
"nggak mau Gus gue belum puas makan mangganya, kan kata Gus nggak boleh buang-buang makanan ntar mubazir "ucapnya tak peduli dengan tatapan seorang pria di bawah sana .
"mau turun atau saya cium "
para santri mendengar itu langsung kaget mereka tak menyangka gusnya ternyata sangat so sweet ini terhadap istrinya.
"hah" mata gadis itu melotot tajam
"bugh"
"auwsshhh "ringis gadis itu saat melompat dari pohon akibat mendengar ancaman gusnya syifa syeena queenza Abimanagadis cantik dan super duper bar-bar Dia terpaksa harus menikah dengan seorang gus tampan
akankah suaminya dapat merubah sifat keberbaran istrinya dan dapat meluluhkan hatinya
kalau mau lanjutannya yuk! langsung join 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALFI MARTIS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Joni dari belakangnya.
"Anak itu." Ucap Syakir mengelus dadanya.
"Jono tidur ya." bukannya membawa hewan itu ke kandang dia malah membawanya kekamarnya.
Dia pergi ke kamarnya mengambil air wudhu
Ya, cuman inilah yang dia ingat dari ajaran uminya. Yaitu sunah-sunah sebelum tidur.
Wudhu
Mengibaskan tempat tidur
Tidur berbaring pada sisi kanan.
Meniup kedua telapak tangan sambil membaca surah Al-ikhlas, Al-Falaq, An-Nas masing maaing sekalih.
Membaca Ayat kursi sebelum tidur.
Membaca do'a sebelum tidur (Bismika Allah humma Amuutu Wa ahya') "Artinya dengan nama mu Ya allah aku mati dan aku hidup."
Zikir dan beristigfar.
Setelah selesai membaca sunah sunah sebelum tidur akhirnya diapun terlelap.
Keesokan harinya...
seperti biasa gadis ini kalau tidur seperti kebo. Sang surya pun seperti tidak berani membangunkannya. Sudah menjadi kebiasaanya sampai sampai peliharaanya pun di ajarin.
Kasus kasus
"Non, non, bangunlah Non di telepon Pak.
Tidak ada respon dari dalam sana
"Non, non." suara semakin keras dengan bersamaan dengan ketukan pintu.
"Hooaaam, iya bi nanti aku turun." teriaknya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Berpakaianlah nanti."
"Iya bi aku tau baju yang sopan kan." bibi pun pergi dia berfikir gadis itu akan memakai seperti apa yang ada di dalam pikirannya.
Tanpa mencuci mukanya gadis dengan piyama panjang berwarnahitam hitam itu langsung turung dengan rambut yang begitu berantakan. Membiarkan pintu kamarnya terbuka seperti itu.
"Astagfirullah.." semua orang kaget terutama Gus Alwi yang langsung menundukkan kepalanya. Tapi lihatlah walaupun Syifa tidak mencuci muka tapi wajahnya tetap cantik dan bersinar, efek dari berwudhu sebelum tidur.
"Syifa, kenapa belum mandi, dan ini rambut kamu astagfirullah .., papa jadi puyeng."
"Isssh pa, kan pake baju yang sopan, nih Syifa pakai piyama serba panjang."
“Nona. Panggil Syakir
"Ah, itu pak saya pikir Non Syifa udah paham, soalnya kata Non Syifa Nanti pake baju yang sopan."
"Pa, jangan salahkan tante, marah saja sama aku. Tante, biarlah ini urusan Syifa. Tante langsung ke belakang."
"Iya Non, terimakasi."
Syifa langsung duduk di samping papanya Dengan mata yang sedikit tertutup.
"Syifa sana pakai kerudung, Risa tolong pinjam kerudung kamu ya."
"Iya om." Risa berjalan ke kamarnya sambil misu misu.
"Isssh memang menyusahkan nih anak."
"Oke, jadi apa?
Itu keputusanmu nak." mereka melanjutkan hal penting yang tertunda setelah Syifa memakai kain kepala. Iya, dari pada ambil Hijab Risa malah ambil kotak kain panjang.
"Ya gu-e eh maksudnya aku terima Lamarannya Gas eh Gus." Ya Syifa hanya menggunakan kosa kata Aku hanya Pada papanya, Sekar, dan bibi sedangkan untuk orang lain yang batu di temuinya ataupun orang yang dia benci Syifa akan menggunakan Lo- Gue.
“Alhamdulillah hirabbil Alamin.”
"Arrrrrrghhhh." mereka dikejutkan oleh suara menyeramkan itu. Tapi tidakbersama Syifa.
"Ahh anak Ibu sudah bangun." Syifa berlari menuju Harimau putih dan besar itu. Yang di tangga.
Hewan itu langsung memeluknya, mereka semua di buat kaget sekaligus takut, apalagi keluarganya Gus Alwi.
Hah
Hah
"Ya allah, calon istriku memang unik."
"Sini Jono, Moms mau kenalin kamu sama tamu kita."
"Arrrrrrgh." si Jono mengangguk seakan paham dan itu sukses membuat keluarga Gus Alwi di buat takjup.
"Assalamualaikum... Semuanya, salam kenal ya." ucap Syifa mewakili si Jono yang di balas anggukan si Jono.
Posisi Syifa dan jono sekarang sedang duduk lesehan di lantai, sedangkan mereka semua duduk agak menjauh dengan kondisi bergidik ngeri.
"Waalaikumsalam."
"Eh, Gas sini kenalan loh harus akrab sama si Joni kan kita mau nikah kan." Joni pun menatap Gus Alwi, walaupun wajahnya tetap datar tetapi dia sedang menyembunyikan rasa ketakutan yang besar.
"Syifa, Cepat kembaliin Jono