NovelToon NovelToon
Tu Es Belle

Tu Es Belle

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Bepergian untuk menjadi kaya / Romansa
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kanian June

Harap bijak dalam membaca.
kesamaan nama keadaan atau apapun tidak berkaitan dalam kehidupan nyata hanya imajinasi penulis saja.

Seorang wanita muda kembali ke tanah kelahirannya setelah memilih pergi akibat insiden kecelakaan yang menimpanya dan merenggut nyawa sang Kakek.
Setelah tiba ia malah terlibat cinta yang rumit dengan sang Manager yang sudah seperti Pria Kutub baginya. Belum lagi sang Uncle dan mantan kekasih yang terus mengusik kehidupan asmaranya.

Lalu di mana hati Alice akan berlabuh? Dapatkah Alice menemukan pelaku pembunuh sang kakek..
Yuk ikutin kisahnya...
jangan Lupa Like Vote Komentar maupun Follow terimakasih..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kanian June, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 6

Di ruang makan saat Alice masih di dalam kamar.

Sebuah mobil memasuki halaman rumah besar Nyonya Rochelle, satu persatu penumpang dalam mobil tersebut keluar dengan menenteng beberapa paper bag ditangannya.

Setelah memastikan semua sudah turun sang sopir pun kembali melajukan mobil untuk memarkir kan mobilnya.

Seorang wanita berlenggang masuk begitu saja ke dalam rumah lalu diikuti seorang wanita muda dan laki-laki paruh baya. Wanita tersebut langsung berjalan menuju dapur menaruh beberapa paper bag yang ia bawa. Buru-buru sang asisten rumah tangga membantu mengeluarkan isi paper bag tersebut.

"Bi.. mama kemana, kok nggak kelihatan?" Tanya seseorang tersebut sambil celingak-celinguk melihat sekitar rumah.

"Nyonya Besar masih di kamarnya Nyonya belum turun." Jawab bi Mirah sopan.

"Apa Moza keatas aja Ma?" Tawar Moza.

"Eh jangan Moza, mungkin Oma lagi istirahat nanti aja kalo sudah waktunya makan malam." Jawab Marvel yang baru datang dari depan. "Papa tunggu di ruang keluarga aja ya mah ada klien yang telepon ini" pamit Marvel berjalan meninggalkan dapur.

Berlian hanya membalas dengan anggukan saja. Lalu mama Berlian ikut sibuk memasak dengan Bi Mirah di dapur, dan Moza bertugas untuk menyiapkan peralatan makan di meja.

Mendengar riuh dari arah dapur Oma Rochelle pun keluar dari kamarnya lalu berjalan menghampiri

Moza dan Berlian untuk menyapa. Melihat Marvel Duduk sendiri di ruang keluarga Oma memutuskan untuk menyusul Marvel.

Tak selang beberapa waktu William datang dari Apartemen miliknya, mengetahui Kakak iparnya sedang ngobrol dengan Mamanya di ruang tamu akhirnya dia memutuskan untuk bergabung.

"Ma William datang, eh ada Kak Marvel?" Sapanya lalu mengambil tempat di sebelah Mama Rochelle.

"Kamu kenapa baru datang, dari mana aja sih?" Tanya Rochelle menyelidik pada putra nya.

"Eh, William dari Apartemen ma ambil barang ada yang tertinggal." Jelas William bersandar di sofa

"Kapan datang kak, ada perlu apa?"

"Oh ini tadi Kakakmu ngajakin makan malam bersama mumpung Weekend, pas banget kamu sama Alice juga di rumah katanya." Kata Marvel menjelaskan.

"Ehm gitu, bolehlah. William pamit ke atas dulu ya Ma, kak, mau naruh ini dulu." Pinta William sopan

"Yasudah sana, nanti jangan lama-lama langsung turun ke meja makan ya." Perintah Oma Rochelle.

Selang beberapa waktu semua menu sudah tertata rapi di atas meja, satu persatu mereka mulai menempati kursi masing-masing untuk makan.

Namun tidak dengan Alice, sejak sore dia belum keluar dari kamarnya. Timbulah ide mama Berlian yang menyuruh Moza untuk memanggil Alice ikut serta makan malam.

Moza pun hanya mengikuti arahan sang mama, lalu beranjak dari kursi nya berjalan menuju lantai dua kamar Alice.

Setelah Alice turun dari lantai dua Moza pun bergegas berdiri menarik kursi memberikan ruang untuk kakak sepupunya.

Namun Alice tidak menghiraukan ia lebih memilih duduk di sebelah William.

Raut wajah Berlian pun berubah masam namun tidak lama iapun kembali dengan mimik wajah yang ceria.

"Eh Alice, ayo sini gabung makan bareng. Tadi bibi sama adikmu lho yang masak. Ayo Moza tolong ambilkan nasi dan lauk untuk kakamu."

Sapa Bibi dengan akting yang begitu mendalami perannya.

"Iya ma," jawab Moza saat akan berdiri untuk mengambilkan nasi Alice pun segera mengambil centong untuk dirinya sendiri.

"Alice bisa sendiri, silahkan nikmati saja makan malam nya jangan hiraukan Alice."

Sebenarnya Alice tidak membenci Moza hanya perasaanya pada Bibi Berlian saja yang membuat dia kelewatan ketus.

"Kamu kenapa ketus sekali sih, Bibi dan Moza hanya ingin menyambut kembali kedatangan kamu. Seharusnya kamu bisa menghargai usaha kami." Protes Berlian pada Alice.

"Ma, sudah gak enak sama Oma." Lirih Marvel

"Mama, jangan gitu Moza enggak apa-apa. Maaf ya Kak Alice, Oma jadi ribut gini suasananya." Imbuh Moza merasa tidak enak dengan ucapan mamanya.

William pun hanya diam karena di tahu bahwa ini hanya akal-akalan Kakak keduanya saja. Baru kali ini Oma tidak berani ikut mengingatkan Alice, dan justru membiarkan apapun keputusan cucunya tersebut.

Sampai akhirnya Oma Rochelle angkat bicara.

"Sudah-sudah ayo segera habiskan isi piring kalian."

Selang beberapa waktu Alice pun berpamitan, "Maaf Oma Alice sudah selesai makan, Permisi." Ucapnya dan berlalu meninggalkan isi piring yang masih tersisa beberapa suap. Seketika moodnya untuk makan benar-benar sudah menghilang.

Oma Rochelle hanya melihat punggung Alice yang semakin berlalu menghilang di balik tembok. Setelah itu dia melirik William yang duduk di sebelahnya. Seolah perintah tersembunyi, William pun berjalan mengikuti langkah Alice.

Sampai di kamar Alice, iapun mengetuk beberapa kali namun tidak ada jawaban. Pintu kamar Alice ternyata tidak di kunci, ia mencoba melihat ternyata kamarnya kosong.

Ia pun berfikir mungkin Alice sedang di taman belakang. Setelah menutup pintu kamar ponakannya, William pun berjalan lurus menelusuri lorong yang melewati kamarnya. Sebelum kesana William mampir ke kamar untuk mengambil roti keju kesukaan Alice.

Pada akhirnya William sampai di sebuah pintu yang terdapat anak tangga kecil penghubung dengan taman belakang rumah besar tersebut.

Di tengah-tengah tangga ia melihat sosok kecil Alice duduk melamun di gazebo dekat kolam renang.

"Wajah bisa di tutupi sama banyak topeng biar kelihatan tegar tapi perut gak bisa di silent kayak mode hape." Goda William yang menghampiri Alice dengan menyodorkan kue keju di tangannya.

"Sial! Kamu pasti tau lah Uncle tanpa harus ku jelaskan." Gerutu Alice sambil memberikan lirikan mautnya, mau tidak mau diapun menerima kue yang di sodorkan oleh pamannya.

Entah memang ini adalah makanan favorit atau dia sedang lapar pada akhirnya dia menghabiskannya tanpa sisa. Ditambah lagi hari ini dia melewatkan jam makan siangnya karena begitu banyak pekerjaan yang ia kerjakan.

"Laper apa doyan." Ejek William yang duduk persis di sebelah Alice sambil mengusap ujung bibir Alice yang terdapat sisa saus keju. Tanpa rasa jijik William pun langsung melahap sisa saus keju tersebut.

"Ih! Uncle William jorok!" Teriak Alice bergidik melihat kelakuanku pamannya.

Entah mengapa terkadang Alice merasa William memperlakukan dia seperti seorang wanita yang begitu spesial tidak seperti seorang keponakan.

"Makanan cepetan cari Tante biar bisa bikin romantis." Sambung Alice dengan nada yang di buat-buat.

Mendengar ocehan keponakannya seketika William mengulum senyum dan mengacak anak rambut Alice lalu berjalan pergi meninggalkan Alice.

"Hei uncle William!" Teriak Alice spontan.

"Hahaha!", William hanya membalas dengan tawa.

"Heh Dasar," gerutu Alice lalu berjalan mengikuti Pamannya.

Tanpa mereka berdua sadari ada seseorang yang mengintip dibalik jendela mengawasi segala gerak gerik kedua orang tersebut. Tiba-tiba raut wajahnya sendu nan pilu. "Apa salahku?" gumam Moza dengan mata yang berkaca-kaca.

1
Kanian June
Maafkan aku anak lagi sakit gak bisa di tinggal /Sob/
Choi Jaeyi: astaga, semoga cepat sembuh🥺🤲🏻
total 1 replies
Choi Jaeyi
lanjut thor, yg semangat yaaa. btw lama nih kamu nggk mampir di tempatku, sibuk kh beb😭
Choi Jaeyi
ngeri ancamannya😭
Fatma Kodja
wah Oma berlian ternyata jahat, jangan" kecelakaan yang terjadi pada Kakek Antoni dan Alice juga ulahnya Oma berlian
Kanian June
Thankyou kak /Whimper/
Kanian June
ok aku edit thankyou yaaaaa /Grin/
Kanian June
Astaga efek sambil gendong bocil lagi sakit ini ketik nya pada ngawur/Facepalm/
Kanian June
tunggu ya
Aurora79
William ini ternyata adiknya si Jhon kayanya...😁😁😁
Aurora79
Darren, bukan Darah...
Aurora79
Hampir, bukan Hamil.kak...😂😂😂
Choi Jaeyi
lanjut syangku, ttap semangat yaaa😍
Kanian June
ada udang di balik bakwan /Joyful/
Kanian June
semangat kembali /Grin/
Kanian June
biar sekali kali loh /Shhh/
Kanian June
Terimakasih support nya /Grin/
Choi Jaeyi
bisa aja kamu wkwkk
Aurora79
Semangat kak...😊🍻
Choi Jaeyi
kiw kiw, dilirik cewek nih wkwkk
Aurora79
Enggak membosankan koq, kak... Malah enak, jadi baca santai...😊🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!