NovelToon NovelToon
Dendam Sang Putri

Dendam Sang Putri

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Transmigrasi ke Dalam Novel / Raja Tentara/Dewa Perang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

“Bang*sat! Aku tak sudi seperti ini!” Teriakan seorang wanita menggema dalam sebuah rungan sunyi yang lembab.


Kedua bola matanya nampak mengeluarkan darah, bau amis menyengat sebagai bumbu pelengkap bertapa mengerikannya tempat tersebut.


Sang Bintang Fajar kini nampak berlumuran darah, dialah Iris. Seorang Putri dari keluarga Kaisar yang saat ini menjabat.


Dia menikah atas dasar cinta, namun cintanya tak semanis dongeng. Kini ‘cinta’ itu telah merampas segala yang dia miliki di dunia ini. Seluruh tubuhnya di pemuhi luka, tanpa mata, dengan lidah terpotong dan anak yang baru dia lahirkan, kini akan di bunuh.


Bagaimana jadinya bila Iris kembali ke masa dia masih bersama keluarganya? Simak kisah lengkapnya sekarang juga!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Seluruh Istana geger setelah mendengar kabar tentang apa yang di katakan oleh Putri Iris, mereka mulai berbisik dan berspekulasi seenaknya. Sedangkan dalam hati, Iris merasa ketakutan karena bayangan mengerikan selalu muncul tatkala dirinya berhadapan dengan Andrew.

“Maaf mengganggu waktu anda, bersediakah anda berdansa dengan saya?” Iris melebarkan gaunnya dan menunduk di hadapan seorang pria, tentu saja setelah bersusah payah mengabaikan Andrew dengan sangat estetik. Ya, setidaknya saat itu Iris merasa puas karena telah berhasil menguasai rasa takutnya sendiri.

Semua orang terkejut akan hal itu, semua bangsawan yang semula riuh karena ingin mendapatkan posisi istimewa kini mulai patah semangat. Sedangkan pria yang hanya mengenakan topeng setengah wajah itu tersenyum dan mengulurkan tangannya.

“Sebuah kehormatan besar bagi saya, Yang Mulia Putri.” Ucapnya, Iris sangat tahu dengan suara itu dan Black jelas terkejut.

Black memang pernah belajar berdansa meski kaku, karena selama di dunianya dulu yang dia kuasai adalah dance ala Eropa dengan suara musik jedak-jeduk. Meski demikian, di dunia kali ini Black juga berusaha belajar berdansa meski sulit.

“Anda kaku sekali, apa ini adalah dansa pertama juga?” Bisik Iris, Black mengatupkan mulutnya dan tersenyum.

“Saya terkejut Yang Mulia dapat menebaknya dengan tepat.” Jawab Black, Iris terkekeh dan berputar mengikuti irama.

“Aku justru lebih terkejut bila seseorang yang di kenal sebagai penakluk monster dapat menari seperti ini.” Black merasa malu mendengarnya, tapi dia juga senang.

“Apa itu sebuah pujian?” Tanya Black lembut, Putri Iris tersenyum.

“Tentu saja, apa anda terkejut bila saya mengatahui identitas anda?” Tanya Iris lagi, Black menggelengkan kepalanya. 

“Setiap hari saya mengenakan topeng, jadi cukup mudah untuk menemukan saya.” Jawab Black lagi, Iris tersenyum lembut dan merekapun terus menari.

“Sial! Aku ingin membantah, tapi kenapa mereka terlihat sangat cocok!” Gumam Ratu dari singgasananya, sedangkan Raja hanya menggeleng melihat kelakuan Istrinya sendiri yang menggerutu.

Setelah lagu itu berakhir, syarat debut Putri Iris akhirnya usai. Lagu selanjutnya Iris akhirnya berdansa dengan sang Ayah, dan di lagu berikutnya dia berdansa bersama sang Kakak, sedangkan Black hanya memperhatikan saja setelahnya.

“Siapa pria itu, dari keluarga mana dia berasal?” Tanya beberapa bangsawan merasa sangat penasaran.

“Sial! Dia mendahului putra kita!” Umpat beberapa bangsawan lainnya, sedangkan Iris hanya tersenyum dan enggan bergaul dengan siapapun.

Lagu terakhir akhirnya terdengar menggema, namun Iris akhirnya tertawa dan kembali menghampiri Black yang hanya tersenyum melihat Iris.

“Ada apa Tuan Putri?” Tanya Black bingung, Iris terkekeh dan menarik Black pada salah satu balkon tempat peristirahatan. 

“Apa anda bisa membawa saya turun dari sini?” Tanya Putri Iris usil, sebenarnya dia bercanda. Namun dari atas sana, dia melihat taman yang bersinar seolah melambai ingin ditemani.

“Apa anda tahu bila taman di malam hari itu berbahaya? Terutama Taman Istana saat pesta seperti ini.” Ucap Black tersenyum ramah, Iris tahu akan hal itu.

Memang sudah menjadi rahasia umum bila taman Istana saat perta di selenggarakan akan menjadi pertemuan rahasia antara pasangan kekasih gelap, namun Iris juga merasa bising dengan suara di dalam ruangan.

“Tutupi rambut anda, jangan lepaskan ini.” Ucap Black, membuka jubahnya dan menutupkannya pada kepala Putri Iris.

Black mengangkat tubuh Iris dan melompat dari balkon tersebut hingga akhirnya mendarat sempurna di taman Istana, Black dan Iris saling bersitatap dan tersenyum setelahnya.

“Black, saya tidak pernah bermimpi indah seperti ini sebelumnya. Anda tahu, saya ingin memiliki Putri sekarang?” Black membelalakan matanya mendengar ucapan Putri Iris.

“Itu sangat, ehem! Hati-hati Yang Mulia, anda akan di salah pahami bila berbicara demikian.” Ucap Black malu, Iris terkekeh.

“Anda sangat menggemaskan Black, saya memang bermaksud demikian. Tapi, aku harap, di dunia ini aku bisa bertemu dengan seseorang yang tulus mencintai ku.” Ucap Iris, sama dengan harapan Black. Putri Iris juga berucap dari lubuk hatinya, dia juga tak menggunakan bahasa formal seperti sebelumnya.

“Pasti akan seperti itu Tuan Putri, saya dapat bersumpah.” Ucap Black yakin, Iris menggelengkan kepalanya.

“Black, anda belum pernah sumpah pedang dengan siapapun bukan?” Black menggelengkan kepalanya, namun dia langsung tersadar kala itu.

“Maaf yang mulia, saya tidak dapat melakukan sumpah pedang dengan anda.” Pungkas Black, sumpah pedang sendiri di lakukan anatara majikan dan bawahan. Di mana seorang kesatria yang melakukan sumpah pedang pada seseorang maka dia akan bersumpah mengorbankan segalanya untuk sang Tuan, namun mereka tidak bisa terikat tali pernikahan dan perasaan cinta antara laki-laki dan perempuan. Karena sumpah pedang sendiri di lakukan tanpa memandang jenis anara satu sama lain, sehingga saat dua rang melakukan sumpah sumpah pedang maka keduanya tidak boleh memiliki perasaan seperti itu satu sama lain.

“Ah, apa maksud anda Black? Saya juga tidak menginginkannya.” Ucap Putri Iris tegas, Black nampak menghela nafas lega.

“Janji pernikahan atau janji kesatria itu dapat di ingkari kapan saja, meski mereka telah bersumpah. Yang aku inginkan bukan ucapan saja, aku hanya ingin perbuatan yang pasti.” Black tersenyum, dalam novel tak ada penjelasan rinci menganai Putri Iris seperti itu.

Namun saat ini Black senang, perlahan dia mulai mengenal Putri Iris lebih dalam dan dia juga tersadar bila dia kian jatuh hati pada Putri Raja tersebut.

Suasana taman kala itu sangat sepi, tak  sepeeti pesta biasanya. Jelas itu semua terjadi karena yang di undang hanya orang-orang kepercayaan Raja saja, mereka setia akan pasangan mereka masing-masing karena Raja selalu memiliki moto yang aneh dalam hidupnya, begini bunyinya : Bila seseorang telah tidak setia pada pasangannya sendiri yang sudah bersumpah sehidup semati, bagaimana bisa dia akan setia pada Negaranya yang bahkan tak akan sehidup semati dengannya?

Memang sangat tegas dan memiliki kekutan yang unik, hingga para pengikut setia Raja akhirnya mulai mengikuti hal itu. Iris merasa lelah malam itu, dia dan Black akhirnya duduk di bangku taman.

Iris melepaskan sepatunya, dia tersiksa mengenakan sepatu tinggi seperti itu. Namun apalah daya, dia harus terlihat anggun.

“Apa anda sangat lelah?” Tanya Black, dia berjongkok di hadapan Putri Iris dan memijit kakinya dengan tenang.

“Ah, jangan lakukan itu! Itukan memalukan!” Ucap Iris malu, dia sendiri merasa kikuk kala itu.

“Memalukan? Bila itu memalukan, anda hanya perlu menutup mata anda Yang Mulia.” Iris terkekeh dan kakinya yang pegal itu akhirnya terasa lebih nyaman.

“Sudah Black, aku sudah baikan.” Ucap Iris tersenyum tulus, keduanyapun duduk di taman dan Iris mengangkat kepalanya.

“Ah ya, bintang.” Gumam Black saat mengikuti tatapan Putri Iris.

“Anda tahu, dulu saya dan pasukan saya akan menghitung bintang bila tak bisa tidur di kemp.” Ucap Black, ya meski bukan kemp militer saat ini pastinya.

“Mengapa menghitung bintang?” Tanya Iris bingung.

“Karena itu adalah hal yang sia-sia, seseorang juga terkadang harus melakukan hal yang sia-sia demi menenangkan hatinya. Itu pula yang kami lakukan saat itu.” Ucap Black, memang tidak mudah bila kedaan berada di antara hidup dan mati. Karena sebagai tentara, Black sangat jarang merasa bila dia merasa akan melihat matahari di pagi hari.

“Pasti sangat sulit ya? Saya juga ingin melakukannya, bisakah anda menemani saya suatu hari nanti?” Tanya Putri Iris, Black mengangguk.

Iris menempelkan tangannya di bangku dan tak sengaja tangannya malah menggenggam tangan Black yang dingin, keduanya terkejut dengan rona di wajah mereka masing-masing. 

1
Ani
apakah jika Alice memakan buah dewa tersebut. Alice bisa hamil.. semoga saja
Ani
semoga rencana Black and Aslan yang berhasil
Ani
setidaknya Ailish selamat dari pembunuhan
Ani
gitu toh ceritanya, begitu besar harga yang harus dibayar ya.... semoga setelah ini hanya kebahagiaan lah yang menghampiri mereka...
Shai'er
buah dewa 🤔🤔🤔
Shai'er
seperti itu🥺🥺🥺
Shai'er
😒😒😒😒😒
Shai'er
😱😱😱😱😱😱
Shai'er
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Shai'er
inikah yang dirumorkan pasangan cinta sejati 🤧🤧🤧
Shai'er
😱😱😱😱😱
Shai'er
tidak ada yang gratis, semu ada bayarannya 🤧🤧🤧
Shai'er
sahhhhhhhh🥳🥳🥳🥳🥳🥳
Shai'er
sahhhhhhhh🥳🥳🥳
Shai'er
💪💪💪💪💪
Shai'er
waspada
Shai'er
loh.... bukannya udah bebas 🤔
Shai'er
lha...
Shai'er
🤣🤣🤣🤣🤣
Shai'er
gas lagi 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!