" Aldara kamu dipindahkan Kerumah Sakit Jiwa Cabang dengan merawat Tuan Gracio Adyson"..
Sontak membuat Aldara terkejut saat Kepala Rumah Sakit mengatakan perpindahan Lokasi kerja..
Siapa yang tak mengenal Gracio Adyson? Pria yang bertahun-tahun sakit dengan gangguan mentalnya, yang tak suka melihat orang tiba didepannya..
Hal itu membuat Aldara menjadi sedikit menciut karena dia tau dengan rumor yang ada..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 1
Disuatu tempat, dimana Aldara yang merasa sangat ciut untuk perpindahannya dan merawat seorang Pria dengan gangguan mentalnya bertahun-tahun tidak ada kemajuannya..
" Haaa apakah ini nasibku? Mengapa aku harus merawat Tuan itu".. Keluh Aldara dalam hatinya..
Tibalah Aldara di Rumah Sakit Jiwa Cabang, dengan menarik nafasnya begitu panjang dan membuangnya sangat dengan kasar..
Aldara sebenarnya takut, namun dia tidak ingin membuat Kepala Rumah Sakit memarahi dia.. Aldara pun berjalan dan masuk kedalam Rumah Sakit itu, dimana dia sudah disambut oleh mereka yang disana..
Siapa yang tak kenal Aldara?.. Iya dia Adalah Dokter Muda yang memiliki nilai tertinggi dan dia paling bisa menyembuhkan orang yang menderita penyakit gangguan mental akut..
" Hoho, lihat siapa yang datang? Oh good terima kasih Kepala Rumah Sakit telah mengirimkan kami Dewi".. kata Delvaro sambil merangkul Aldara
" Sudahlah Kak.. Aku sedang tidak mood ini".. Pekik Aldara dengan wajahnya yang menekuk
Satu Pria berlari dari arah belakang Aldara tiba-tiba memeluk Aldara membuat Aldara sedikit
Jbluk..
" Astaga".. Pekik Aldara sambil mengelus dada
" Aaaa Dewi penyelamatku datang, akhirnya aku bisa tidur dengan tenang malam ini".. Ucap Angga.. " Heh siapa yang ngatakan bahwa Kakak bisa tidur tenang hah".. Sambung Aldara sehingga membuat Angga menaikkan jarinya berbentuk huruf V..
Delvaro dan Angga adalah Kakak Senior Aldara bagian Dokter Kejiwaan dan Gangguan Mental, namun mereka berdualah mengadu Kepada Kepala Rumah Sakit agar Aldara bisa dipindahkan Rumah Sakit Cabang..
" Pasti kaliankan yang melaporkan kepada Kepala Rumah Sakit ".. Kata Aldara kepada Delvaro dan Angga..
" Hehe tolong kami ya Dewi, aku sangat menyerah merawatnya, dia selalu mengamuk saat kami ingin masuk".. Pekik Angga membuat Aldara membulatkan matanya,, " Nah itu betul kata Angga".. Sahut Delvaro
Aldara membuang nafasnya dengan kasar sehingga membuat mereka terkekeh.. Bagi mereka hanyalah Aldara yang bisa menenangkan Tuan Gracio Adyson..
" Baiklah tunjukkan aku dimana ruangannya".. Pekik Aldara sambil mengambil berkas ditangan Delvaro,, " Kamu yakin?".. Kata Angga
Aldara mengganggukkan kepalanya".. Itu adalah pekerjaanku yakin tak yakin harus dilewati".. Diangguki oleh Delvaro dan Angga
Aldara pun melangkahkan kakinya dan diikuti Delvaro dan Angga, dari kejauhan terdengar suara teriakkan Gracio Adyson.. Membuat mereka berdua menjadi takut dan berpegangan kepada Aldara..
" Aaaaaaaaarrrggghhh lepasan Aku".. Teriak Gracio didalam ruangan itu
Suara teriakkan Gracio membuat Aldara menjadi sedikit takut, inilah pertama kalinya dia merawat orang yang sakitnya tak kunjung sembuh..
Dari luang mereka telah mendengar suara Gracio melempar barang tersebut.. Membuat Delvaro dan Angga menahan Aldara untuk masuk..
" Ada apa?".. Tanya Aldara dengan kesalnya, " Jangan masuk dia sedang mengamuk".. Celetuk Angga
Aldara menaik nafasnya dengan panjang dengan hembusan yang sangat kuat..
" Jika kalian memanggilku hanya untuk melarangku lebih baik aku kembali saja ke Rumah Sakit Utama".. Ucap Aldara membuat Delvaro dan Angga melepaskan genggaman mereka dari Aldara..
" Tunggu disini jangan ikut aku kedalam".. Perintah Aldara
" Tapi-" Telunjuk Aldara menutup mulut Delvaro".. Tidak ada tapi-tapian, tolong ikuti perintahku paham!".. Sahut Aldara dengan suara yang menekan membuat mereka berdua menganggukkan kepalanya..
Aldara menarik nafasnya dan membuangnya dengan perlahan sambil membuka pintu ruangan itu dengan perlahan-lahan..
Setibanya Aldara masuk, Gracio seketika terdiam dan menatap Aldara dengan sangat tajam sehingga Aldara tidak sengaja menutup pintu itu dengan kencang membuat pintu itu terkunci dari dalam..
" ALDARA".. Teriak Delvaro dan Angga dari luar sambil menggedor-gedor pintu itu..
Disisi lain Gracio berjalan kearah Aldara yang sedang ingin membuka pintu namun tiba-tiba..