Seorang lelaki yang hampa dan memilih menjalani hidup jauh dari keluarga hanya untuk membuktikan keberadaannya di dunia ini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dzulhilmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penasaran
"Assholaaa tu khoirum minannaum" terdengar lantunan adzan subuh yang di kumandangkan oleh murid kiyai Ismajati .
Aziel yang terlihat sudah berada di mushola dan sedang berwudhu , kiyai Ismajati pun menyapa Aziel dengan hangat "alhamdulillah , apakah istirahatmu cukup Aziel ?" tanya Kiyai Ismajati.
"alhamdulillah cukup kiyai , eh mbah , maaf saya belum terbiasa dengan panggilan itu mbah" jawab Aziel sambil menundukkan kepala .
kiyai Ismajati pun tersenyum dengan hangat "hehe tidak apa-apa, nanti juga terbiasa , setelah shalat subuh jangan langsung kembali ke tempat tidur ya , hendaklah ikut mengaji di mushola" ujar kiyai Ismajati.
"baik mbah" jawab Aziel .
"ayo , segera untuk qabliyah subuh sebelum berjamaah" lanjut kiyai Ismajati.
"baik mbah" jawab Aziel sambil mengangguk .
setelah melaksanakan qabliyah subuh , para murid pun melaksanakan shalat subuh berjamaah yang di pimpin oleh kiyai Ismajati , lantunan ayat suci Alquran terdengar merdu dan menenagkan hati .
seusai shalat dan berdzikir kiyai Ismajati pun membalikkan badan menghadap murid-muridnya "alhamdulillah kita semua masih diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah subuh di pagi hari ini , selanjutnya mari kita bertadarus dan melantunkan shalawat kepada Rasulullah SAW" ujar kiyai Ismajati sembari mengajak muridnya bertadarus dan bershalawat.
murid-murid pun bergegas mengambil Al-Qur'an dan membuka surat yang akan dibaca bersama .
"betapa indahnya jika di pagi hari bisa terus menemukan kegiatan dan pemandangan seperti ini , pengalaman yang sangat berharga dan sulit kutemukan di lingkunganku dulu" gumam Aziel .
"ada apa ziel ? apa ada yang kau fikirkan ?" tanya Cahyo
"ah tidak Yo , hanya terkagum saja melihat pemandangan ini" jawab Aziel .
"Aziel , apakah nak aziel sudah bisa mengaji ? kalau belum bisa membaca ayat Al-Quran nak Aziel bisa sambil mengikuti yang lainnya" potong kiyai Ismajati.
"bbbaik mbah , untuk sementara ini saya akan mengikuti yang lain" jawab Aziel gugup .
"baiklah ayo kita mulai , Danu tolong pimpin" ujar Kiyai Ismajati meminta Danu memimpin pengajian .
"baik mbah" jawab Danu .
tak terasa pengajian pun selesai dan cahaya matahari pun mulai memasuki mushola .
"setelah ini usahakan untuk shalat sunnah 2 rakaat ya" ujar kiyai Ismajati
"baik mbah" jawab serentak para murid
"Yo , yang dimaksud kiyai Ismajati sunnah 2 rakaat itu shalat apa ?" tanya Aziel berbisik kepada Cahyo
"ooo , shalat dhuha Ziel , biasanya mbah mengajarkan kita untuk menyempatkan dhuha 2 rakaat" jawab Cahyo .
"oh shalat dhuha , baiklah Yo" ujar Aziel.
Aziel dengan pengetahuan agama yang minim mengharuskan ia banyak bertanya agar tidak salah menafsirkan apa yang diucapkan guru atau temannya .
tidak ada rasa malu , dan terus bertanya , itulah Aziel . membuat orang-orang sekitarnya pun senang karena melihat Aziel memiliki keinginan belajar yang besar. termasuk kiyai Ismajati , beliau selalu tersenyuk ketika Aziel melontarkan pertanyaan padanya .
"Ziel ..." suara Danu memanggil Aziel yang sedang duduk di depan mushola .
"ya Danu , ada apa" jawab Aziel sembari berdiri dan menghampiri Danu.
"ziel bisakah aku meminta bantuanmu ?" tanya Danu .
"tentu saja bisa , apa yang harus ku lakukan ?" jawab Aziel
"alhamdulillah , bantu aku menyiapkan sarapan , karena 20 menit lagi sudah waktunya sarapan , cukup membawa sarapan saja ke pendopo itu" ujar Danu sambil menunjuk ke arah pendopo tempat biasa kiyai Ismajati dan para murid berkumpul .
"baiklah Dan" jawab Aziel dengan semangat .
sembari membawa lauk untuk sarapan , Aziel bertanya kepada Danu "Danu , siapa yang memasak ini semua ?" tanya Aziel .
"yang memasak ini anak dari kiyai Ismajati , tapi kita pun murid kiyai Ismajati sering membantunya memasak" jawab Danu.
"anak kiyai Ismajati ? aku belum melihatnya dari pertama aku datang" ujar Aziel .
"jelas kamu tidak akan melihat , karena seorang shaleha seperti mbak Syifa tidak mungkin menunjukkan dirinya didepan laki-laki" jawab Danu .
"mbak Syifa ? shaleha ? perempuan ?" tanya Danu penasaran .
"ya iya , anak bungsu kiyai Ismajati seorang perempuan , kenapa ? sepertinya kamu terkejut haha" ujar Danu menertawakan Aziel yang penasaran .
"ya aku sedikit terkejut , karena aku baru mengetahuinya" jawab Danu .
"ayo kita selesaikan dulu ini , setelah sarapan baru kita berbincang" ujar Danu.
"baiklah" jawab Aziel .
semangat berkarya dan mari saling mendukung
setelah tanda petik, (") gunakan huruf kapital, kak.
🙏🙏🙏
"Aku baru......"
Semangat ya, kak. ceritanya menarik 👍