NovelToon NovelToon
Di Dua Hati

Di Dua Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Lari dari Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:26.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

Tiga tahun menikah, Zalea belum kunjung memiliki keturunan. Sang mertua yang kurang bersahabat dengannya semakin memperlihatkan wajah ketidaksukaan terhadap Lea.

"Nikahi saja Karmila, Zain. Kamu punya alasan kuat untuk menikah lagi. Karena istrimu itu tidak bisa memberikan keturunan buat keluarga kita."

Dunia Lea seketika hancur saat mendengar ungkapan sang mertua. Namun, seberkas cahaya langsung muncul. Tapi sayang, takdir seolah sedang mempermainkannya. Saat dia mendapatkan kabar bahagia, kabar buruk malah menyusul dibelakangnya. Kabar buruk datang sebelum ia bisa membagikan kabar bahagia yang dia punya dengan siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Episode 6

Air mata terus jatuh saat Leah menaiki taksi online yang tadi dia suruh menunggunya di depan hotel. Luar biasa rasa sakit yang Leah rasakan. Seakan dia tidak lagi bisa menggambarkan rasa sakit itu dengan kata-kata.

"Neng."

"Jalan, pak!"

"Ke-- "

"Kembali ke rumah saya. Jalan Nangka."

"Oh, baiklah."

Baru juga si sopir ingin menjalankan mobil, Zain sudah pun tiba ke samping mobil.

"Leah!"

"Jalan, pak! Cepat!"

"Turun, Leah! Aku ingin bicara."

"Jalan, pak!"

Kali ini, Leah berucap dengan nada sangat tinggi. Yang membuat si sopir hampir saja jantungan mendengarnya. Namun begitu, ucapan itu cukup manjur. Terbukti dengan si sopir yang langsung tancap gas setelah mengucapkan kata baik Neng.

Mobil itu pergi. Zain tidak menyerah untuk mengejar sang istri. Meski sejak tadi ia dijadikan tontonan dengan berlari tanpa mengenakan pakaian, hanya berbalutkan selimut hotel saja, Zain tidak perduli. Baginya sekarang adalah, Leah. Hanya Leah.

Gagal membuat istrinya berhenti, Zain langsung mengejarnya lagi dengan menggunakan mobil. Terhalang kemacetan lampu merah, Zain terpaksa menunda pengejaran untuk sesaat.

"Kenapa lama sekali lampu merahnya ini?"

"Sabar, Den Zain. Sebentar lagi juga akan berubah."

Benar saja apa yang pak sopirnya katakan, lampu merah langsung berubah. Zain yang kini menduduki kursi pengemudi tanpa pikir panjang langsung melajukan mobilnya kembali. Sungguh, pikirannya sangat kacau sekarang. Wajah Leah yang terlihat sangat kecewa dan terlalu sedih terus saja terbayang di pikiran Zain.

"Leah-Leah. Ya Allah. Aku mohon jangan marah padaku, Leah."

Mobil terus melaju dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya, mobil itu tiba ke rumah. Saat Zain tiba, Leah sudah tiba selama beberapa saat. Bahkan sekarang, dia sedang sibuk mengemasi barang-barangnya di kamar untuk ia bawa pergi.

Ya, Leah memilih untuk pergi. Seperti yang telah ia katakan sebelumnya, lebih baik berpisah dari pada dimadu. Bagaimanapun, berpisah adalah pilihan yang paling baik menurut Leah. Dia tipe perempuan yang tidak akan pernah menerima jika ia dipoligami. Apapun alasannya.

"Leah!"

Zain tiba ke depan pintu kamar. Sayangnya, Leah sudah mengunci pintu tersebut setelah ia masuk sebelumnya. Alhasil, langkah Zain kembali tertahan saat ia ingin berhadapan dengan Leah. Tapi Zain tidak akan menyerah. Dia gedor pintu itu berulang kali.

"Leah! Aku tahu kamu ada di dalam. Buka pintunya, Sayang. Mas ingin bicara."

Sayang. Kata itu langsung membuat Leah merasa mual. Sungguh, dia sudah sangat benci pada Zain sekarang. Bukan lagi kesal, atau marah. Melainkan, ke titik yang lebih parah. Yaitu, titik benci yang tidak akan pernah bisa ia maafkan apalagi untuk memberikan kesempatan bertatap muka.

"Leah! Buka pintunya!"

"Leah!"

"Zaleah Asyanti. Buka!"

Keributan itu tentu saja langsung membuat bi Inah keluar dari kamarnya. Dengan wajah penuh tanda tanya, si bibi langsung menghampiri Zain yang terus berusaha mengedor pintu kamar mereka.

"Den Zain. Ada apa?"

"Bi Inah. Carikan aku kunci cadangan dari pintu kamar ini sekarang! Aku butuh kuncinya sekarang juga."

"Cepat, Bi!"

"Ba-- baik, Den."

Si bibi dengan tergesa-gesa langsung menuju laci meja kecil yang ada di lantai dasar. Di sanalah kunci cadangan semua pintu kamar dia simpan.

"In-- ini, Den."

Zain langsung meraihnya tanpa berucap. Suasana rasa panik telah membuat ia lupa akan segalanya. Dia yang biasanya lembut, penuh hormat kini melupakan karakter baik yang dia miliki selama ini.

Gegas pintu kamar ia buka. Dan, brak! Mata Zain langsung tertuju ke arah koper yang kini sudah selesai dipacking oleh si pemikiknya. Sementara itu, Leah yang ada di dalam tentu saja juga merasa kaget dengan kemunculan Zain di depan matanya.

"Leah."

Lembut Zain memanggil nama sang istri sekarang. Matanya yang teduh kini terlihat sangat sayu. Sayangnya, Leah tidak merasakan hal itu. Suara lembut Zain malahan terasa seperti belati berkarat yang menusuk hatinya dengan sadis. Membunuh dirinya secara perlahan.

"Jangan mendekat!"

Suara Leah mengelengar ketika Zain baru mengangkat kaki untuk melangkah. Perempuan yang biasanya selalu lembut, kini berubah sangat keras dan kasar.

Zain saja hampir tak percaya dengan apa yang baru saja kupingnya dengar. Bahkan, suara itu sedikit membuatnya terkejut barusan. Namun, dia sadar, hati Leah yang tidak baik-baik saja adalah penyebab dari semua perubahan yang saat ini Leah tunjukkan.

"Leah. Tolong dengarkan aku. Aku-- "

"Aku bilang jangan mendekat, Mas. Aku sangat tidak ingin melihat kamu sekarang. Apalagi untuk berdekatan denganmu. Tolong, menjauhlah."

"Leah."

Tes, buliran bening jatuh dari pelupuk mata Zain. Untuk yang pertama kalinya, dia merasakan rasa putus asa karena ucapan Leah. Hatinya hancur karena Leah tidak ingin melihat dirinya. Pernikahan bahagia, sudah hancur sekarang.

"Leah dengar. Semua hanya-- "

"Cukup, Mas Zain. Aku sudah melihat semuanya. Dan aku sudah tahu sejak lama. Kalian sudah dijodohkan oleh mama. Aku, aku hiks."

Ucapan Leah terhenti sekarang. Tangisan tidak bisa ia tahan. Karenanya, dia tidak lagi bisa melanjutkan apa yang ingin bibirnya katakan. Sebaliknya, Zain terlihat sangat terkejut. Bagaimana tidak? Selama ini dia pikir Leah tidak tahu sedikitpun prihal permintaan sang mama yang ingin meminta dia menikah lagi. Karena selama ini, Leah tidak pernah membahas soal itu.

"Leah. Kamu .... "

"Aku tahu, Mas. Aku tahu semuanya."

"Aku tidak bisa hamil dan mamamu meminta kamu menikah lagi."

"Sekarang, silahkan menikah dengan wanita pilihan mamamu, Mas. Dan, ceraikan aku."

"Leah!"

Menggelegar suara Zain memenuhi kamar tersebut. Tentu saja dia tidak akan pernah menyetujui permintaan Leah untuk menceraikan dirinya. Sementara itu, Leah cukup terkejut dengan suara tinggi yang Zain keluarkan barusan. Namun, itu hanya sesaat saja. Karena detik berikutnya, Leah malah tertawa sambil menjatuhkan air mata yang terlihat tidak putus-putus sejak tadi.

"Kenapa, Mas? Tidak bersedia menceraikan aku? Tapi sayangnya, aku tetap ingin bercerai. Lebih baik aku berpisah dari kamu dari pada aku dipoligami, mas Zain."

Zain langsung ingin menyentuh Leah. Tapi sigap Leah menghindar dari sentuhan tersebut. Yang pada akhirnya membuat tangan Zain langsung mengambang tanpa tujuan.

"Aku tidak akan menceraikan kamu apapun alasannya, Leah. Untuk menikah lagi, kamu tenang saja. Aku tidak akan melakukan hal itu."

Leah langsung memberikan Zain tatapan tajam. "Ucapan apa itu, Mas? Malam ini, kamu baru saja usai melecehkan seorang perempuan yang bukan istri kamu. Lalu, kamu tidak akan menikahinya setelah perbuatanmu itu ketahuan. Sungguh, tidak punya pikiran."

"Biarkan saja, Leah! Biarkan saja aku tidak punya pikiran. Biarkan saja semua orang mau beranggapan apa tentang aku. Yang pasti, aku tidak akan menikah lagi dan kamu tidak akan aku ceraikan."

"Tapi aku tetap ingin bercerai darimu, mas. Meski kamu tidak akan menikah lagi. Karena dirimu yang sudah menyentuh wanita lain itu tidak akan pernah bisa aku biarkan menyentuh diriku."

1
Liswati Angelina
katakan leah supaya mereka tau siapa ayahnya, dan mungkin zain akan segera sembuh
Rahma Inayah
jujur aja leah pasti ank2 akn mengerti dan paham
.semoga suatu saat klian bs bersatu kmebli menjdi kel yg sakinah
Azzahra Asyilla
semoga Zain masih bisa sembuh
Noey Aprilia
Hhhmmmm....
Leah skrng jd pnya 3 bayi y....mskpn yg 1 sih kalem,yg 2 pst mnja bgt....apalgi bayi gd....wkwkwk.....
Mngkn lbh baik leah jjur sm ank2,mskpn zain skrng ga baik2 aja...tp kl ktmu anknya,spa tau cpt smbuh....
Nur Adam
lnjut
Yuli Ana
ngomong aja leah... pertemukn mereka. siapa tau zain cpt sembuh...
trus bilang ke si kembar selama ini mereka gk bisa ktemu sma papa karena oapa lgi sakit parah. gtu. biar mereka gk salah paham. atau marah2 merasa dibohongi dn gk diakui...
Azzahra Asyilla: setuju
Azzahra Asyilla: setuju
total 2 replies
Yuli Ana
si kembar gk sibuk nanyain mamanya th...
Yuli Ana: 🥰🥰🥰🥰🥰❤️❤️❤️
total 1 replies
Liswati Angelina
nyesek terus dari kemarin thoooorrrrr
Yuli Ana
mewek terus thor kalau yg diceritain zain... mencintai sampai gila ini mah...🤭🤭🤭 semangat zain... pasti sembuh.. obatnya udh datang kok. apa lagi kalau ketemu si kembar pasti cepat sembuh... ayo leah pertemukan mereka
Rahma Inayah
dgn blk nya kmbl leah semoga bs mbuat kesembuhan zayn apalagi klu dia tau ank2 nya tumbh dgn sehat dan tampan ..
Noey Aprilia
Mga zain bsa smbuh sprti smula....
ksian bgt kl trs ky gt,cma raganya yg hdp tp jiwanya mati....tp leah udh kmbli,apalgi ada ank2 jg.....pst zain cpt sdar lg....smngttt....
sella surya amanda
lanjut
Azzahra Asyilla
😭😭😭😭dah lagi hujan terus aku nangis ,,d ajak ngomong anakku aku gak bisa jawab,,lagi nangis sesenggukan
Yuli Ana
gimana kabar zain ya... 🥰🥰
Noey Aprilia
Naahhh.....ni kya'ny jdoh jg.....
kn kk'ny udh nkah sm yoga,tnngal dita nih yg blm....spa tau jdoh sm rafa.....
Fitri Yani
up LG Thor
sella surya amanda
lanjut
Ayu Song
mengandung bawang pokoknya jdi ikut terbawa suasana
Rahma Inayah
lanjut thor
Nur Adam
lnjt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!