Aluna Astery Geordan terkejut saat membuka matanya, tidak tau apa yang terjadi tiba-tiba dirinya menjadi istri seorang konglomerat.
Seingatnya dia baru saja mem print proposal-nya hingga tiba-tiba tubuhnya tersengat listrik karena ada salah satu kabel yang terkelupas dan setelahnya Aluna tidak ingat apa-apa.
Yang lebih mengejutkan lagi Aluna terbangun di tubuh seorang wanita bernama lengkap seperti namanya dengan kondisi yang tengah mengandung, Aluna semakin tidak percaya jika suaminya tidak perduli padanya dan menganggapnya hanyalah orang asing.
Bagaimana kehidupan Aluna setelah berpindah tubuh? Akankah dirinya bisa kembali ke kehidupan lamanya? Atau Aluna akan terjebak dalam tubuh seorang wanita hamil itu selamanya?
Bagaimana kelanjutan ceritanya? Silahkan baca novelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berdamai
Setelah Jeff memberikan nama buat bayi mereka terlihat Arze sangat menyukainya, sepertinya bayi kecil itu sangat mengharapkan sebuah nama dari daddy-nya.
Jeff juga sangat menikmati momen bersama putranya, awalnya dia tidak menyukai keberadaan putranya tetapi sekarang Jeff tidak tahan berpisah dengan bayi tampan itu walau hanya sejenak.
Aluna juga sudah mengganti cincinnya, Jeff meminta maaf kepada nya sambil mengucapkan perasaan cintanya. Keduanya bergantian memasang cincin, Aluna selalu menatap kagum cincin yang di sematkan di jari manisnya.
Sekarang Aluna sudah berdamai dengan dirinya sendiri, dia sudah menerima tubuh ini menjadi tubuh aslinya. Jika memang dirinya di takdirkan untuk kembali ke dunia aslinya maka itu sudah menjadi kehendak Tuhan, Aluna bahkan tidak tahu jika dia sudah meninggal di kehidupan aslinya.
Saat ini Jeff dan Aluna tengah makan malam, Jeff menatap kagum Aluna, rasanya Jeff tidak bosan memandang istrinya itu dan Aluna juga selalu membuatnya terkejut setiap saat.
Makan malam hari ini adalah hasil masakan Aluna, meskipun sederhana tetapi rasanya cocok di lidah Jeff, kapan istrinya belajar memasak? Aluna selalu membuatnya terpukau.
Saat Jeff menatap Aluna tiba-tiba pandangannya jatuh pada kedua buah milik Aluna, saat ini Aluna menegangkan piyama berwarna cream sehingga terlihat jelas sekali jika baju itu basah.
"Sayang, apa tidak sebaiknya kamu mengganti baju mu?" saran Jeff
"Mengapa aku harus menggantinya?" tanya Aluna
"Baju mu basah" jawab Jeff tersenyum manis
Aluna menatap bajunya dan tidak ada yang basah tetapi saat melihat ke arah miliknya matanya melotot, mengapa dia tidak merasakannya.
"Ini air susu" ucap Aluna kagum
"YEEEYYYY.... AKHIRNYA AKU PUNYA SUSU!" teriaknya heboh
Aluna merasa hari ini sangat menakjubkan, mulai saat Jeff memberikan nama buat bayi mereka, Jeff yang memberikan cincin untuknya dan sekarang air susunya keluar, tentunya seorang ibu mengharapkan ini. Apalagi ibu baru yang selalu stress karena air susunya tidak keluar, setelah perjuangannya meminum vitamin dan makan makanan sehat air susunya keluar juga.
"Mau kemana?" tanya Jeff saat Aluna berdiri
"Mau kasih minum Arze" jawab Aluna senang
"Makan dulu sayang, setelah itu baru kasih minum" ucap Jeff mengecup pipi Aluna
Kebetulan keduanya duduk berdampingan sehingga Jeff dengan jelas melihat air susu itu merembes ke piyama Aluna.
Aluna menuruti perkataan suaminya, hatinya begitu bahagia tanpa dia sadari semakin suasana hatinya bahagia maka semakin deras pula air susunya keluar.
Setelah keduanya kenyang Jeff memilih membawa istrinya ke kamar, sesampainya di kamar terlihat Arze sudah bangun sambil menatap langit-langit kamar. Jeff mengangkatnya dan mengecup pipi putranya.
"Ku rasa hanya kamu bayi yang tidak suka menangis, padahal daddy ingin sekali mendengar mu menangis" ucapnya
"Coba menangis dulu boy" pintanya tetapi Arze hanya menatapnya kemudian tertawa sambil menggerakkan jari-jari mungilnya di wajah Jeff
"Daddy mengatakan menangis bukan tertawa" ucapnya sambil mencubit gemas pipi Arze
Sepertinya Jeff terlalu kuat mencubit pipi itu sehingga langsung merah, tetapi yang tidak masuk akal bukannya menangis malah Arze tertawa mengeluarkan suara menggemaskan.
"Bayi yang unik" kekeh Jeff
Aluna yang baru selesai mengganti bajunya pun ikut bergabung di tempat tidur, Aluna sudah tidak sabar ingin menyusui bayinya. Pasti bayinya juga senang bisa merasakan air susunya.
"Berikan padaku" pinta Aluna
Jeff menyerahkan Arze pada Aluna, terlihat Aluna membuka kancing bajunya dan langsung menyodorkan salah satu miliknya pada bibir mungil Arze.
Terlihat Arze hanya menggosokkan bibirnya hingga tidak lama kemudian Arze meraup nya dan mulai menyusu dengan lancar.
"Ini benda apa sayang?" tanya Jeff penasaran
"Ini pompa asi, kupikir aku harus memompanya karena terlalu banyak air susunya" jelas Aluna
"Kamu tidak malu lagi padaku?" tanya Jeff tiba-tiba
"Malu? Malu kenapa?" tanya Aluna balik
"Ini, kamu dengan leluasanya menyusui bayi kita. Biasanya kamu akan malu" jelas Jeff
"Tadinya aku memang malu, hanya saja kupikir itu akan buang-buang waktu saja. Lagian kan kamu suamiku jadi buat apalagi malu" jawab Aluna membuat Jeff tersenyum lebar
"Aku iri sekali padamu boy" ucapnya mencium tangan mungil Arze
"Mengapa kamu iri?" tanya Aluna penasaran
"Dia merebut milik ku sayang, sekarang kedua benda ini miliknya. Bahkan dia merebut kamu dariku" ucap Jeff cemburu
"Kamu cemburu pada anak mu sendiri?" tanya Aluna tidak percaya
"Jangankan dia, pada angin saja aku cemburu saat dia membuatmu sejuk" ungkapnya jujur
"Jangan berlebihan" kekeh Aluna
"Aku serius sayang" jawab Jeff manja
"Sudahlah, apa pekerjaan mu hari ini di kantor lancar?" tanya Aluna
"Lancar saja, tadi siang aku bertemu dengan teman lama" jawab Jeff memeluk manja istrinya dari samping
"Oh ya? Teman darimana?" tanya Aluna penasaran
"Dari paris, mereka sedang liburan kesini" jawab Jeff
"Sayang" panggil Jeff parau
"Ada apa?" tanya Aluna
"Kamu mencintaiku kan?" tanya Jeff berharap
Aluna menatap Jeff, kemudian menghela nafas panjang. Apakah dia harus berbohong pada Jeff? Jika bohongnya dapat menyenangkan perasaan Jeff maka dia akan memilih berbohong.
"Iya, aku mencintaimu" jawab Aluna
Jeff menatap Aluna dengan tatapan menelisik kemudian Jeff menenggelamkan wajahnya di leher Aluna.
"Aku tahu kamu berbohong sayang, tetapi aku senang mendengar kebohongan mu ini" ucapnya pelan
"Kuharap kamu segera mencintai ku lagi" lanjutnya
Keduanya diam sesaat dan tidak lama kemudian terlihat Arze melepaskan acara menyusunya, mata bulat itu menatap Jeff kini menatapnya balik.
Terdengar suara Arze sambil menatap Jeff, bayi yang sebentar lagi berusia 4 bulan itu ingin di gendong Jeff.
"Daddy sedang merajuk pada mu boy" ucap Jeff mengabaikan Arze
Karena merasa diabaikan oleh daddy-nya perlahan bibir mungil itu bergerak-gerak ingin menangis, dan benar saja suara tangisan Arze pecah.
Bukannya panik, sepasang suami istri malah tertawa bahagia mendengar tangisan menggelar dari Arze.
"Nah gitu dong, mengapa tidak sejak tadi kamu nangis" ucap Jeff tertawa kecil
"Ayo menangis lebih kencang" ujar Jeff
Arze semakin mengeraskan tangisannya, tangan mungilnya bergerak ingin menggapai Jeff yang masih mengabaikannya.
"Sudahlah dad, kasian dia" ucap Aluna memperingati Jeff
Jeff menatap istrinya sambil tersenyum manis, hal itu membuat Aluna keheranan. Ada apa dengan suaminya itu?.
"Aku suka panggilan itu sayang" ujar Jeff sembari mengambil alih Arze yang masih menangis
Aluna tersadar, wajahnya memerah karena malu. Tetapi biarlah malam ini dirinya malu, semenjak menempati tubuh ini, Aluna sudah membuang rasa malunya pada Jeff mengingat tingkah anehnya pada Jeff.
Sedangkan Jeff hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah putranya, padahal dia masih ingin mendengar tangisan dari mulut putranya tetapi sekarang terlihat Arze yang menutup matanya menandakan dia sudah tidur, Arze tertidur pulas setelah Jeff membantunya untuk sendawa, sepertinya Arze adalah anak daddy. Biasanya bayi tidak mau lepas dari ibunya tetapi putranya berbeda, Arze lebih suka padanya. Sepertinya itu bentuk hukuman Tuhan pada Jeff karena sudah mengabaikan kelahirannya, Jeff akan menebus rasa bersalahnya pada putranya.
🐑🐑🐑
Semoga kalian suka ya, jangan lupa untuk like, komen, subscribe dan vote ya supaya Author tetap semangat.
riri-can
