Vanila Fedora, gadis berusia 27 tahun itu tiba-tiba di culik oleh kedua orang tuanya yang dulu sudah menelantarkan dirinya. Wanita itu dipaksa menikah dengan mantan suami kakaknya demi anak kecil yang bernama Baby Fiona Barnett. Vanila juga di paksa oleh Calvin Barnett pria yang akan menjadi suaminya untuk melahirkan seorang putra yang akan menjadi penerus keluarga Barnett. Seperti apa kehidupan rumah tangga Vanila dan Calvin ? Yuk kepoin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Pria itu hanya berlari tanpa memperdulilah orang-orang yang ia senggol hingga terjatuh, yang ada di otaknya saat ini hanyalah Baby.
Ia melihat Mami Citra yang baru saja keluar dari ruang inap Bella, lalu menatap Calvin yang berlari ke arahnya sambil terisak.
“Calvin maafkan Mami, Mami tidak bermaksud membawa Baby menemui Bella. Mami langsung lari ke sini saat tau Bella mengamuk.” Ucap Mami Citra merasa bersalah, namun Calvin tidak perduli apa yang mertuanya ucapkan padanya, ia lansgung mesuk ke dalam ruangan itu.
Dan mencari Baby.
Calvin terdiam saat melihat Baby menangis di dalam pelukan Bella. Begitu juga dengan Vanila yang baru masuk ke dalam ruang inap Kakaknya.
“Bella apa yang kamu lakukan?” Tanya Calvin, karena ia baru pertama kali melihat Bella menggendong Baby.
“Daddy, Mommy…” panggil Baby sambil terisak dan berusaha lepas dari gendongan Bella. Baby mengulurkan kedua tangannya berharap jika Calvin dan Vanila segera membawa dirinya dari gendongan Bella.
Vanila hanya diam mematung, sudah berapa tahun lamanya ia tidak melihat sosok wanita yang sangat di bencinya.
“Sudah ku bilang jangan nangis!” Sentak Bella pada Baby yang ada di gendongannya, Baby malah semakin menangis saat mendengar suara Bella yang semakin meninggi.
Para dokter dan suster yang sejak tadi membujuk Bella pun semakin hawatir saat melihat Baby.
“Bella! Apa yang kamu lakukan?!” Tanya Calvin dengan balas membentaknya. Calvin sudah lelah berusaha bersikap baik pada Bella selama ini.
Dengan langkah lebar ia pun mendekati Bella dengan tatapan dinginya, ia langsung menarik Baby dari gendongan Bella sampai membuat wanita itu mengamuk.
“Kembalikan Baby!” Pekik Bella.
Namun dengan cepat Vanila membawa Baby dari Calvin dan segera membawa Baby keluar dari kamar inap Bella.
“Kau dulu membuangnya! Kenapa kau sekarang menginginkannya heuh?!” Tanya Calvin dengan rahang yang sudah mengeras sejak tadi. “Di mana dirimu saat Baby membutuhkanmu? Di mana rasa sayangmu sebagai seorang ibu? Kau bahkan selalu membuatnya ketakutan bahkan sampai menangis hanya melihatmu diam saja.” Sentak Calvin panjang lebar dengan penuh emosi, ia tahu betul jika sangat percuma berbicara dengan seseorang yang depresi.
Bahkan mungkin ucapnnya tidak ada artinya bagi Bella yang tidak mengerti apapun dengan apa yang di ucapkannya.
“Jagalah dirimu baik-baik. Aku maupun Baby tidak akan pernah lagi menemuimu.” Ucap Calvin tidak perduli apakah Bella mengerti atau tidak dengan apa yang dia ucapkan.
Ia pun berbalik untuk pergi meninggalkan Bella, lalu berhenti tepat saat dirinya akan membuka pintu.
“Baby sudah bahagia dengan ibu barunya, ia mendapatkan kasih sayang yang selama ini tidak pernah kamu berikan padanya sebagai seorang ibu.” Ucap Calvin dengan wajah sendunya menatap Bella yang juga berdiri menatap dirinya dengan tatapan benci. “Cintaku padamu cukup sampai di sini, terimakasih atas semua sakit yang kamu berikan padaku dan Baby.” Ucap Calvin akhirnya ia keluar dari kamar inap Bella.
Bella pun langsung menarik sprei ranjangnya dan kembali mengamuk.
Calvin keluar dan langsung berjalan ke arah di mana Mami Citra dan Vanila duduk, ia langsung mengangkat tubuh Baby dari pangkuan Vanila.
“Ayo pulang.” Ajak Calvin sambil menggenggam tangan Vanila dan menggendong Baby lalu pergi tanpa berpamitan pada Mami Citra.
Mami Citra hanya diam menatap kepergian menantu, anak dan cucunya. Ia pun segera masuk ke dalam kamar di mana Bella tengah mengamuk.
“Bella cukup!” Pekik Mami Citra dengan raut wajah emosinya, ia berjalan mendekati putri pertamanya itu.
“Kenapa Mami nikahkan Calvin dengan Vanila?!” Tanya Bella dengan mata melotot dan penuh kebencian menatap sang Mami.
Plak!
“Mami!” Pekik Bella.
“Berhenti bersandiwara! Mami muak dengan tingkahmu!” Pekik Mami Citra sambil menahan rasa sakit di telapak tangannya karena sudah menampar keras sang anak.
.
To be continued…
ga bertele tele..
q suka thooor..