NovelToon NovelToon
One Step Closer

One Step Closer

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Mafia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Gangster
Popularitas:60.9k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Dia wanita,,,
namun,,,, selalu di anggap pria,,,,

"Dia pria,,,,
namun,,, mereka yang menyebutnya pria terkejut setelah mengetahui bahwa dia adalah wanita.

Berpenampilan layaknya pria, menyembunyikan rambut panjang di balik topi yang selalu dia kenakan, sekaligus menjadi pemilik dari beberapa cafe yang tersebar di beberapa kota.

Pandai beladiri, namun juga pandai mambuat hidangan Dessert yang akan membuat setiap lidah yang mencobanya tidak akan pernah mengatakan 'Tidak'.

Hanya sebatas itu saja yang orang-orang ketahui dari sosoknya. Dia yang terlihat memiliki kehidupan damai ternyata menyimpan rahasia besar dan selalu di tutup rapat dari seseorang yang sangat dia sayangi.

Memainkan senjata, menantang maut, membunuh, bukan hal yang mengejutkan baginya. Dia hanya memiliki satu kalimat yang selalu ia simpan dalam benaknya 'Membunuh atau Dibunuh'

Dan ketika orang yang dia sayangi tahu kebenarannya? Apa yang akan terjadi?



Ikuti kisahnya,,,,,!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. OSC 6

Claira berbalik tanpa menghiraukan kebingungan yang ada di wajah tiga orang yang berada disana. Namun, ketika ia mencapai pintu keluar, lima pria bertubuh besar mendorong pintu cafe dengan kasar dan menerobos masuk begitu saja. Menyeringai lebar ketika melihat Samuel masih berdiri didepan meja kasir.

"Yo,,, Apa kau menungguku, Samuel?" serunya tanpa beban, membuat Claira membalikkan badannya.

"Jadi, mana uangku?" pintanya.

Samuel melebarkan kedua matanya, bukan karena terkejut dengan kedatangan para preman itu, melainkan Claira telah melihat mereka.

Claira terus memperhatikan mereka dan mengangguk pada Samuel untuk memberikan apa yang mereka minta agar segera pergi dari cafe.

'Kalian tidak akan selamat. Hal terbaik yang bisa terjadi hanyalah kalian berakhir di rumah sakit dan dirawat minimal satu bulan,' Samuel meringis dalam hatinya.

"Kami akan datang lagi besok," ujar preman itu sebelum berlalu pergi meninggalkan cafe tanpa memperdulikan Claira.

Sementara Claira menatap kepergian mereka dan beralih pada Samuel setelah mereka tidak terlihat.

"Apakah mereka yang menjadi alasannya?" tanya Claira.

Samuel mengangguk lemah dengan kepala tertunduk, tidak bisa lagi menghindar dari tatapan tajam yang diberikan Claira padanya.

"Sejak kapan?" tanya Claira.

"Tiga minggu yang lalu," jawab Samuel.

"Kenapa kau tidak menjelaskannya sejak awal? Bukankah kau bisa menghubungiku jika memang ini yang terjadi?" cecar Claira.

"Aku sudah ingin mengatakannya, tapi saat itu kakak sudah memiliki banyak pekerjaan dan mendapatkan banyak pesanan," sanggah Samuel.

Claira kembali menghembuskan nafas kasar, beralih menatap wanita yang telah bersikap kasar padanya.

"Dan kau diam saja? Apakah kau bersikap kasar hanya pada mereka yang tampak diam dan meringkuk saat melihat kelakuan para preman yang merampas hasil dari cafe ini?" cecar Claira membuat pelayan wanita yang sebelumnya bersikap kasar tersudut.

"Anda,,,"

"Pemilik cafe ini," sela Samuel.

Mereka bertiga melebarkan mata mereka setelah mendengar jawaban dari pria yang telah mereka anggap sabagai atasan mereka. Tidak menyangka pemilik dari cafe mereka bekerja memiliki penampilan sangat sederhana bahkan terlihat seperti kurir makanan.

"Haahhh,,," Claira mendesah panjang sembari meletakkan satu telapak tangan diwajahnya.

"Tetap buka cafe ini sampai besok, setidaknya sampai mereka datang lagi,"

"Apakah mereka datang di jam yang sama setiap harinya?" tanya Claira.

"Benar," jawab Samuel.

"Baiklah, aku akan mengurusnya besok. Satu pertanyaan lagi,"

"Siapa yang membuat kue dan kopinya?" tanya Claira.

"Eh,,?" Samuel mengerjap bingung

"Kue itu bukan hasil dari resep yang aku berikan, dan kopinya perlu belajar lebih baik lagi," papar Claira.

"S-Saya yang membuat kopinya," jawab pelayan pria.

"Siapa nama_,,,"

Kalimat Claira terputus ketika suara ponsel miliknya menyela ucapannya. Tangannya merogoh saku celananya dan segera menerima panggilan dengan nama 'Jay' tertera pada layar ponselnya.

📞📞📞📞

"Ya, Jay?" sambut Claira.

"Mama, kapan kembali? Ini sudah sangat jauh melewati jam makan siang," keluh Charles.

"Astaga,,," pekik Claira saat melihat jam dipergelangan tangannya.

"Berapa banyak waktu yang kuhabiskan disini?" gerutu Claira.

"Aku akan datang lagi besok untuk mengurus sisanya," ucap Claira pada Samuel.

Samuel mengangguk patuh, sementara tiga orang lainya masih tetap dengan wajah bingung mereka sembari menatap Claira.

"Hey Baby, tolong jangan marah. Hemm,,, bagaimana jika kita ubah jadwalnya menjadi makan malam?" bujuk Claira.

"Kali ini janji tidak ada kata sibuk lagi," imbuhnya.

📞📞📞📞

Mereka bertiga saling pandang saat mendengar apa yang dikatakan Claira sebelum membuka pintu.

"Sepertinya wanita yang menjadi kekasihnya sangat beruntung, tuan tadi bahkan bisa berbicara begitu manis seperti itu," celetuk pelayan wanita.

"Setidaknya aku masih bisa bekerja," sahut pelayan pria lega.

"Benar, sulit mencari pekerjaan di kota ini," timpal wanita penjaga kasir.

"Dan aku dalam bahaya," sesal pelayan wanita.

Mereka berdua tidak memberikan tanggapan apapun karena khawatir apa yang mereka katakan justru akan menambah kesalahan yang sudah ada.

Disisi lain, Claira melajukan sepeda motornya menuju cafe dimana Charles masih menunggu. Membeli makanan favorit sang anak sebelum tiba, dan segera menangkupkan kedua tangan didepan wajahnya saat ia tiba di cafe dan mendekati anaknya yang masih duduk menunggu.

"Maaf, Baby," sesal Claira.

"Beberapa hal menahan Mama sampai lupa waktu," jelasnya.

"Apakah Mama sudah makan?" tanya Charles.

"Ehm,,, hanya makan sedikit kue di cafe cabang," jawab Claira.

"Tapi, tadi seperti ada masalah," sambut Charles tidak puas.

"Daripada menjelaskannya, bagaimana kalau besok kamu ikut bersama Jay kesana?" tawar Claira.

"Boleh, Ma?" sambut Charles berbinar.

"Tentu saja," jawab Claira.

"Dengan syarat, kamu berangkat bersama Jay setelah dia menyelesaikan tugasnya. Sementara Mama akan berangkat lebih dulu karena harus mengantarkan pesanan. Setelah dari sana kita jalan-jalan, sebelum kamu berangkat lagi," imbuhnya.

"Yayy,,," Charles bersorak senang dan melompat memeluk ibunya.

...@@@@@@@@...

### Hari berikutnya....

Seperti hari sebelumnya, Claira membawa beberapa kotak kue yang ia antar ke cafetaria. Hal yang sama seperti hari berikutnya kembali terulang saat Claira menjadi pusat perhatian bagi sebagian pelajar wanita yang sengaja menunggu Claira muncul sekedar ingin melihat wajahnya.

Namun, hal berbeda terjadi dimana saat ia akan pergi lima pelajar pria tengah duduk dan mengelilingi sepeda motor milik Claira.

"Permisi," Claira menyapa sopan.

"Ya?" jawab salah satu dari mereka.

"Maaf, bisakah kalian pindah? Saya ingin pergi," ucap Claira.

"Tentu," sambutnya tersenyum.

"Dengan syarat, kau tidak lagi datang kemari besok," timpal yang lain.

"Maaf?" Claira mengerutkan keningnya.

"Kami minta kau untuk mengirim orang lain untuk mangantarkan kue kemari," jawabnya.

"Alasannya?" tanya Claira.

"Tidak bisakah kau menurut saja dan lakukan apa yang kami minta?" sambut mereka kesal.

"Tidak," jawab Claira datar.

"Jika kalian membuat masalah, aku hanya perlu membuat laporan tentang kalian," sambung Claira merubah bahasa formalnya.

Mereka serentak mendekati Claira, namun Claira hanya bergeming.

"Aku tidak menyukai saat dimana kau datang kemari," ucap satu dari mereka yang berada di paling depan.

Berdiri tepat didepan Claira yang membuat ia terpaksa mendongakan kepalanya untuk menatap pria yang berdiri didepannya.

"Kau bahkan tidak lebih tinggi dariku," cibirnya.

"Lalu kenapa?" tanya Claira datar.

Wajahnya berubah kesal saat melihat Claira bisa tetap tenang didepannya. Sebaliknya, tatapan Claira justru terasa lebih mendominasi dirinya.

Disisi lain, Jefferi yang tengah menuju tempat dimana Claira berada terkejut saat melihat Claira dikepung oleh beberapa temannya.

"Apa-apaan mereka?" desis Jefferi.

Jefferi bergegas menuju tempat Claira berdiri, tidak ingin orang yang ia anggap teman meski tidak mengetahui namanya diperlakukan buruk.

Beberapa dari mereka saling berbisik saat melihat Jefferi mendekat kearah mereka. Mengambil kesimpulan bahwa kurir itu adalah teman Jeffery.

"Jika kurir itu benar-benar teman Jefferi, mereka salah menganggu orang," komentar salah satu dari mereka yang tidak berani mendekat.

Tak satupun dari mereka tidak mengenal siapa Jefferi. Laki-laki pendiam namun ramah, memiliki segudang prestasi yang luar biasa di universitas hingga membuat semua dosen berdecak kagum.

Tak sampai disana, Jeffery juga memiliki kemampuan bela diri yang mengagumkan dan membuat hampir semua orang di universitas berpikir dua kali untuk melawannya.

Hal lain yang membuat mereka segan terhadap Jefferi adalah, dia yang tidak akan melakukan apapun selama teman-temannya tidak di ganggu.

"Sikapmu sungguh menyebalkan!" dengus yang berada didepan Claira.

Salah satu dari mereka menarik topi yang dikenakan Claira dengan kasar dan menghempaskannya, bersamaan dengan topinya yang terlepas, rambut panjangnya pun terurai begitu saja.

"Ehh,,,," Jeffery tertegun, hingga tanpa sadar menghentikan langkahnya.

Bukan hanya Jeffery, tapi semua mata kini tertuju pada Claira dengan tatapan terkejut, termasuk lima orang yang tengah mengepung dirinya.

"K-K-Kau,,,, wanita??" desis satu dari mereka dengan suara terkejut.

"Kembalikan topiku," pinta Claira dengan nada datar.

"Yooo,,,, jadi,, kau seorang wanita?"

Orang yang menarik topi Claira mengulurkan tangannya, meraih dagu Claira dan memaksa agar menatapnya.

"Kau sungguh cantik jika tetap seperti ini, tapi kenapa kau selalu berpenampilan seperti pria?" tanyanya.

"Itu bukan hal yang harus kau tahu," sambut Claira.

"Cih,,, mari kita lihat, sejauh mana sikap tenangmu ini," cibirnya.

Satu tangannya bergerak kearah pinggang Claira, seolah ingin memeluknya. Melihat hal itu, Jefferi kembali tersadar dan baru akan mengeluarkan suaranya untuk menghentikan mereka ketika hal tak terduga justru terjadi didepannya.

Sebelum tangan pria didepannya sampai di pinggang Claira, ia menangkap pergelangan tangan pria itu, lalu memutarnya, membuat pria itu meringis kesakitan.

"Aaargh,,, "

"Apakah begini caramu memperlakukan seorang wanita?" dengus Claira.

"Aku sudah cukup bersabar dan menahan diri mengingat kau hanya seorang pelajar, tapi kau bersikap seperti seorang preman,"

"Dan ingatlah hal ini dengan baik, aku bukan termasuk orang yang bisa terus bersabar," lanjutnya.

Salah satu dari mereka mencengkram bahu Claira, namun dia bernasib sama. Claira meraih tangan yang menyentuh bahunya dengan gerakan cepat, memutar tangannya lalu mendorongnya dengan satu sentakan telapak tangannya hingga dia tersungkur.

'KRAAKK,,!!'

Suara benda jatuh disertai suara retakan membuat Claira menatap kotak kuenya yang kembali pecah karena ulah mereka.

Tiga orang tersisa seakan tidak peduli dengan apapun dan serentak menyerang Claira, namun Claira mengalahkan mereka semua dengan mudah.

Banyak dari gerakan yang dilakukan Claira adalah menghindar serangan dari mereka yang menyerangnya dan membalas menyerang seperlunya, namun tetap berhasil membuat mereka tersungkur. Lima orang yang menyerang Claira kalah dalam waktu singkat.

Gerakannya tampak gemulai, namun memiliki tenaga yang cukup kuat, bahkan dengan rambut panjang yang terurai tidak membuat Claira kesulitan untuk bergerak.

Claira mengambil kotak yang tadi terjatuh dan menatap tajam pada lima orang yang sudah ia kalahkan.

'Andai aku tidak mengingat bahwa kalian adalah pelajar, aku lebih senang mematahkan tangan kalian,' batin Claira menggeram kesal.

"Aishh,,,, aku bahkan belum lama ini membelinya, dan kalian merusaknya!" geram Claira.

Tangannya terulur mencengkram kerah baju yang tadi melepaskan topinya, dan mengangkat tubuh besar itu dengan mudah hanya menggunakan satu tangannya.

"Ganti!" pinta Claira.

"Kau tahu? Uang tidak jatuh dari langit saat kau membutuhkannya dan aku membeli ini menggunakan uang, ganti ini segera maka urusan kita selesai," ucap Claira kesal.

"B-B-Baik,,, saya akan ganti," jawabnya terbata.

Claira melepaskan cengkramannya, membuat tubuhnya terhempas ke tanah. Dia segera merogoh saku celananya dan memberikan beberapa lembar uang pada Claira dengan tangan gemetar.

Claira menerima uang itu dan menghitungnya, mengambil uang sebanyak yang ia perlukan dan mengembalikan sisanya

"Ini terlalu banyak, aku hanya butuh ini untuk membeli kotak yang baru," ucap Claira mengembalikan sisa uang pada pria yang masih terduduk ditanah.

"T-T-Tapi,,,"

Claira membungkuk membuat dia tidak melanjutkan kalimatnya dengan rasa was-was Claira akan kembali menghajar mereka, namun Claira membungkuk hanya untuk mengambil topinya yang terjatuh, lalu memakainya.

"Aku bukan preman ataupun tukang palak yang akan merampas uangmu tanpa alasan, dan mengganti sesuatu yang kau rusak adalah bentuk dari tanggung jawab,"

"Belajarlah dengan benar," saran Claira sebelum menjauh dari mereka menuju sepeda motornya.

Claira segera meninggalkan lingkungan universitas dengan tetap membawa kotak yang telah rusak, mengabaikan tatapan syok dari semua orang yang terus melihatnya sampai dirinya menghilang dari pandangan mereka.

"....."

"..."

"EEEEHHHHHHH,,,,,,,!!!!!!"

. . . . .

. . . . .

To be Continued...

1
👑Queen of tears👑
wow fantasi 😍😍
semangat outhor 🤗💚
👑Queen of tears👑
☕ untuk akhir kisah indah ini🥰
👑Queen of tears👑
ehhh udah kelar aja 🧐🧐
blm lahir calon adik iparku/Slight/
👑Queen of tears👑
aku gak liat/Casual/
👑Queen of tears👑
calon adik ipar ku brrti/Awkward//Awkward//Joyful/
👑Queen of tears👑
zigot yang berbahaya ini🤣🤣
👑Queen of tears👑
kan sesuai tebakan ku,,latih tanding itu ngidem😭😭😭🤣🤣
👑Queen of tears👑
apa apa apa /Doubt//Doubt//Doubt/
ada zigot berenang cepat terdeteksi 🧐🤣🤣🤣🤭
👑Queen of tears👑
carlo lah sosoknya yang konon dicinta'i itu🧐
🏃🏃🏃
👑Queen of tears👑
eeeyaaaa/Awkward//Awkward/🥰
👑Queen of tears👑
hmm wanita emang seperti ini /Grimace/
👑Queen of tears👑
kejaaarrrr,,mode ngambek /Hey//Hey/
klw ngambeknya jumpa hari berikutnya,, alamat puasa luu carlo 🤣🤣🤭
👑Queen of tears👑
jangan yang,,,lebih baik jangan,, dri pd ncezz nnti🤤🤤🤣🤣🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑
modusss/Smug/
👑Queen of tears👑
tumbang ke2nya/Facepalm/
Zhu Yun💫
🌹🌹 dulu buat 3C 🥰
Zhu Yun💫
Jangan bilang Charles mau minta nikah 🤭
Zhu Yun💫
udah bagi aja jadi 2 biar adil 😆😆😆😆
Zhu Yun💫
Karena paman tua sangat spesial 🤭
Zhu Yun💫
Suami idaman banget ini sih si Carlo 😚
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!