Sesa adalah gadis cantik dan anggun yang secara diam - diam mencintai kekasih dari sahabat.
Memendam cinta kepada seorang pria selama 10 tahun lamanya. Tapi cinta tak berpihak padanya di saat sahabatnya menggandeng seorang pria sebagai kekasihnya yang tak lain adalah pria yang selama ini di cintai Sesa.
Tidak ingin melukai sahabatnya Sesa lebih memilih untuk melupakan cintanya. Tapi apa yang terjadi tak sesuai dengan harapan, di saat Sesa mencoba melupakan pria itu, justru mereka malah terikat sebuah benang merah.
Lalu apa yang harus Sesa lalukan? Akankah Sesa menolak keinginan keluarganya demi kebahagiaan sahabatnya? Atau lebih memilih mengikuti keinginan keluarganya meski hatinya sendiri terluka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kesepakatan menyakitkan
"maksud kamu??" Sesa tak tah apa maksud ucapan Della.
"bukannya pernikahan kalian hanya sebuah perjodohan dan Yuga hanya mencintaiku. Maka dari itu gue ijinkan loe menyandang status sebagai istri pacar gue. Tapi.." Della menggantung ucapannya.
"jangan pernah ikut campur urusan gue dan Yuga. Apapun yang gue lakukan dengan suami loe ini , loe ngga berhak melarang"
Hati Sesa semakin pedih bagai luka tersiram air garam. Setelah tak dicintai suaminya kini harus menerima hubungan suami dan kekasihnya. Sesa diam memikirkan nasibnya yang begitu memperihatinkan Sebenarnya apa salahnya disini?? Dia juga sudah menolak pernikahan iki. Kenapa dia yang paling dirugikan. Selama ini Sesa berusaha berbuat baik ke semua orang berharap dia juga diperlakukan dengan baik oleh orang lain. Namun apa yang ia terima saat ini?? Apa ini karma dari kehidupan Sesa sebelumya??
"kenapa diam?? tidak rela dengan kesepakatan ini?? apa loe udah mulai jatuh cinta sama pacar gue??"
Sesa menatap Yuga berharap suaminya memberikan sedikit pembelaan padanya. Tapi Yuga malah membuang pandangannya ke tempat lain. Hal itu membuat Sesa mengerti bahwa Yuga sama sekali tidak keberatan dengan kesepakatan yang menyakitkan ini.
"baiklah, aku menuruti keinginanmu untuk tidak ikut campur urusan kalian. Tapi dengan satu syarat" Sesa dengan ragu ingin menyuarakan hatinya.
"katakan" ucap Della sinis
"aku minta jangan sampai kakek dan semua keluarga ku tau hubungan kalian. Kakek sudah mulai sehat, jika kakek mendengar hal ini pasti akan drop kembali. Bukankah jika itu terjadi akan semakin menghalangi kebahagiaan kalian?? Aku mohon Della" Mohon Sesa sambil menyatukan telapak tangannya didepan dada.
Yuga menolehkan kepalanya saat mendengar permintaan Sesa. Sebenarnya Yuga juga sadar jika disini Sesa juga tersakiti namun kenapa gadis itu masih memikirkan orang lain bukan meminta suaminya kembali.
" itu permintaan yang mudah" Ucap Della mengibaskan tangannya.
"antar aku pulang ya sayang??" Della menghampiri Yuga dan bergelayut manja pada lengan kekasihnya itu.
Sesa membuang pandangannya untuk tidak melihat hal yang akan menyakiti hatinya.
"Don bawa dia pulang, saya akan pergi dengan mobil Della" perintah bis kepada asistennya.
"Baik bos" sigap Doni
"g*la ternyata Della barbar juga dengan kata-kata kasarnya. Biasanya aja kelihatan manis dan manja. Sebenarnya siapa yang bermuka dua" Monolog Doni dalam hatinya karena terkejut dengan perubahan sikap Della.
"mari nyonya saya antar"
"saya akan kembali ke butik untuk pulang dengan mama saja" Sesa teringat bahwa tadi mereka meninggalkan ibu mertuanya.
"nyonya besar sudah kembali dari tadi nyonya" jelas Doni.
"Begitukah?? Kalau begitu anatar aku ke rumah. Aku ingin bertemu kakek" Deg, Doni mulai gugup takut jika nyonya mudanya melakukan hal nekat seperti saat itu yang membuat kakek tak sadarkan diri.
"baiklah nyonya"
"satu lagi pak doni, jangan panggil saya seperti itu. Saya tidak nyaman, lagipula umur pak doni sama dengan mas Yuga" Sesa memang tidak pernah nyaman dengan sebutan itu walaupun di rumahnya sendiri. Sesa lebih suka dipanggil mba, seperti orang jawa kebanyakan. Semua karyawan cafe juga memanggilnya begitu karena kemauan Sesa.
"maaf nyonya saya tidak berani" Doni tentunya hanya sungkan karena belum mengenal Sesa.
"tak apa, panggil namaku saja atau jika pak Doni sungkan bisa panggil mbak saja"
"baiklah mbak Sesa" ucap Doni sambil tersenyum.
Suasana di dalam mobil hanya ada keheningan. Sesa yang duduk di kursi belakang hanya menatap kosong keluar jendela. Sementara Doni juga hanya diam tak tau apa yang sedang dipikirkan nyonya mudanya.
Mobil yang dikendarai Doni tiba di rumah mewah milik keluarga Yuga. Doni berjalan memutari mobilnya membukakan pintu untuk Sesa.
"Maaf pak Doni tidak perlu menunggu saya. Nanti saya akan pulang sendiri. Terimakasih sudah mengantarkan saya"
"Baik mba"
Doni melihat Sesa masuk kedalam rumah sambil mengagumi sosok Sesa.
"Gue yakin Yuga pasti akan mudah berpaling dari Della. Lihatlah gadis ini, dia sempurna untuk kategori istri. Cantik, lembut, penyabar, mandiri dan pintar. Sungguh paket komplit. Jika buka istri loe udah gue rebut ga"
"assalamualaikum"
"waalaikumsalam" jawab kakek dan Naya yang sedang bersantai di ruang tamu.
Sesa menghampiri kakek dan mencium tangannya.
"kakak apa kabar" Naya memeluk kaka iparnya.
"Alhamdulillah kakak baik Nay" Sesa melepas pelukan Naya dan beralih ke kakek.
"maaf ya kek Sesa baru bisa kesini, kakek sekarang sudah lebih baikkan??
"tak apa nak, kakek tau kalian sibuk. Tapi tentu saja kakek sekarang lebih baik apalagi dijenguk kamu" canda kakek.
"jadi maksud kakek kalo sama Naya kakek ngga baik-baik aja gitu??"
"tentu saja" kakek adi menggoda Naya.
"ihh kok gitu, awas ya Naya nggak mau temenin kakek lagi mulai sekarang"
"ngambek dia sa" kakek Adi semakin menggoda Sesa.
"ha ha ha ha" tawa mereka bersama.
"kuliah kamu gimana Nay??" Sesa membuka obrolan dengan adik iparnya. Walau mereka baru saja bertemu tapi mereka mudah sekali akrab.
"cuma tinggal tunggu sidang aja kak"
"hebat kamu Nay, habis ini apa rencana kamu selanjutnya??"
"rencananya mau ikut bantu kak Yuga di kantor, sekalian cari pengalaman habis itu baru pikir mau lanjut S2 atau tidak"
"bagus itu Naya, kakak akan jadi orang nomor satu yang mendukung kamu"
"makasih kakakku sayang, akhirnya aku punya kakak perempuan yang selama ini aku inginkan ya Allah" Naya kembali memeluk Sesa.
Sesa tertawa kecil mendengar ucapan adik iparnya yang sedikit berlebihan.
"kalian malah asih sendiri kakek dilupain" gerutu kakek yang sebal diacuhkan.
"hehe maaf kek" ucap kedua cucunya.
-
Beberapa saat berlalu mereka masih asik mengobrol. Bahkan Vani dan Surya juga sudah ikut bergabung. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar dengan sedikit tergesa.
Yuga mengatur napasnya yang sedikit memberubu
karena berlari dari luar rumah.
"Ga sudah pulang, kamu habis meeting ya?? gimana meeting nya lancar??" tanya kakek.
"Meeting??" Yuga bingung apa maksud kakeknya karena Yuga hanya meeting tadi pagi dan sebelum ini dirinya pergi menemani Della belanja.
"iya meeting, kata kak Sesa kak Yuga pergi meeting makanya kak Sesa datang kesini diantar kak Doni" maya yang melihat kakaknya kebingungan akhirnya menjelaskan apa maksud kakek.
"ohh iya udah selesai kok kek" Yuga masih mencerna penjelasan Naya.Ternyata Sesa tak mengatakan apapun tentang maslaah tadi. Dan malah menutupi keinginanku dengan Della. Terbukti dari kakek dan mamanya yang tak bereaksi apa-apa.
"Hufft s*a*an si Doni. Gara-gara dia menghubungiku mengatakan jika Sesa menemui kakek membuatku over thinking dan meninggalkan Della di mall sendirian, karena aku takut jika Sesa memberi tau kakek dan jantung kakek kambuh lagi" Yuga menggerutu dalam hatinya.
"kamu sih ga, kalau udah kerja lupa segalanya, sampai istri sendiri dilupain" sahut Vani yang sebenarnya tau kemana perginya Yuga.
"ngga gitu ma" Yuga menyanggah perkataan mamanya kemudian melangkah duduk di samping Sesa.
"sudahlah ma, kan mas Yuga juga sudah pulang" Sesa mencoba menghentikan pembahasan soal kebohongan Sesa yang mengatakan Yuga pergi meeting.
"yang sabar ya kak. Kak Yuga enang orangnya pekerja keras, kaku, dan membosankan" Naya mencibir kakaknya sendiri.
"diam anak kecil" mata yoga mendelik ke arah Naya.
"kakak kamu ini tidak membosankan Nay, hanya menyakitkan" seru Sesa, tentu saja hanya dalam hati.
"kalian menginap disini saja. Sebentar lagi juga waktunya makan malam. Papa tau Sesa juga lelah biarkan dia istirahat dulu. Naya, antar kakak ipar mu ke kamar. Papa ingin bicara sebentar dengan Yuga" Surya memutuskan untuk mengakhiri obrolan mereka.
"ga ikut papa ke ruang kerja sebentar"ucap Surya yang mulai meninggalkan ruang tamu, pertanda jika Yuga harus segera mengikutinya.
" apa yang mau papa bicarakan" Yuga bertanya tanya dalam hati.
-
-
Selamat bersenang-senang dengan eps baru readers😘
Jangan lupa like dan komen yang membangun ya🤗