Alea menikahi pria yang tidak di cintai nya sebagai pelampiasan setelah dia di tolak oleh Zero cinta pertama nya, namun makin lama dia punya cinta untuk Arhan.
hingga suatu hari badai yang sangat besar menghempas rumah tangga nya setelah Alea menemukan chat yang sangat mesra di ponsel Arhan, namun yang lebih parah suami nya selingkuh bukan hanya dengan wanita saja melainkan ada orang lain juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 01. Awal mula
Alea pulang dari perusahan milik nya yang di wariskan oleh sang Papa David Anderson, sebagai anak bungsu dia memang tak seberapa banyak karena selain bungsu dia juga wanita. Jack yang anak sulung memiliki banyak warisan, namun mereka tak ada yang bertengkar soal harta karena biar pun sebutan sedikit, tapi perusahaan milik Alea juga sangat maju pesat, hotel milik nya selalu laris dan tak pernah kena masalah apa pun. dia menjabat sebagai ceo yang baik hati dan ramah kepada para karyawan fan karyawati nya, sedikit pun Alea tak pernah iri pada Jack yang punya banyak warisan karena dia sudah cukup puas dengan yang di dapat sekarang.
Di usia nya yang baru dua puluh enam tahun, Alea sudah punya anak laki laki berusia satu tahun dan wajah nya sangat tampan karena dominan kewajah nya Alea. suami Alea hanya seorang keryawan biasa di sebuah perusahaan kecil, Arhan memang berasal dari keluarga yang tidak mampu sehingga saat Alea memilih nya dia agak ragu, apa lagi dalam satu bulan pernikahan dia pun menyadari bahwa cinta wanita ini tidak ada untuk nya. tapi seiring berjalan nya waktu, Alea mencintai Arhan dengan segenap hati nya karena dia adalah suami yang baik dan penuh perhatian kepada sang istri.
"Mas nanti kayak nya aku pulang telat, kamu enggak usah nunggu aku ya saat makan malam." pesan Alea lewat sambungan telefon.
"Oh gitu ya, Sayang. oke lah, Mas makan sendiri saja nanti." jawab Arhan.
"Ya sudah kamu jangan malam malam pulang nya, kasihan Kenzo." ujar Alea.
"Iya nanti Mas pukul lima juga sudah pulang, kamu yang fokus ya kerja nya." Arhan memberi semangat.
"Iya, Mas."
Sambungan telefon mereka terputus dan Alea memang sedang sangat sibuk dengan pekerjaan hotel nya ini, bila nanti sudah cepat siapa maka dia bisa pulang dan memberi kejutan untuk suami nya, karena ini tinggal sedikit lagi dan bisa pulang. walau mengerjakan nya sambil dengan kepala yang sangat berdenyut denyut, walau dia pemilik namun Alea tak banyak diam saja.
"Tolong ambil kan dokumen keuangan bulan lalu." pinta Alea pada sekertaris nya.
"Baik, Nyonya." angguk Jimmy cepat karena bos nya ini malas pada gerak yang lama atau lelet.
"Kau kalau mau pulang duluan tidak masalah, aku hanya tinggal mengecek ini saja kok." suruh Alea.
"Tidak, saya akan pulang bersama Nyonya." tolak Jimmy.
Alea tersenyum karena sekertaris nya ini memang sangat setia sekali, dia sudah bekerja dengan Alea sekitar lima tahun sehingga segala tindak tanduk Nyonya nya sudah tahu dan hapal semua. bahkan yang di perlukan tanpa di suruh pun kadang Jimmy juga tahu, dia adalah pemuda yang cepat tanggap sehingga Alea menyukai sekertaris nya yang satu ini.
"Akhir nya selesai." Alea menguap sambil melihat jam dinding.
"Biar saya saja yang membereskan nya." Jimmy langsung menyusun map.
"Biar besok saja, ayo kita pulang kan sudah jam tujuh juga." ajak Alea.
Jimmy tidak membantah karena Nyonya sudah bangkit berdiri, maka mereka harus pulang, lantai bawah ramai sekali karena pengunjung hotel sangat lah ramai dan berbagai macam tipe orang, Alea berjalan menggunakan kaca mata hitam nya sehingga membuat para anak buah berdecak kagum melihat Nyonya yang satu ini.
...****************...
Alea berjalan memasuki rumah nya yang sangat megah karena ini memang di bangun oleh Papa nya dulu dan di berikan pada Alea sebagai kado pernikahan nya, dia menikah di usia yang tergolong muda karena saat itu Alea harus melarikan diri dari rasa cinta nya pada pria yang sudah menolak cinta nya mentah mentah, bahkan alasan pria itu menolak nya sangat lah menyakitkan.
"Kau hanya gadis kecil, aku tidak suka pada gadis berdada rata!"
Ucapan Zero masih terngiang ngiang di telinga nya membuat hati Alea sangat sakit, kesal dan semua rasa bercampur jadi satu dalam hati nya, beruntung Arhan adalah pria yang sangat setia dan penuh kelembutan sehingga hati Alea pun luluh pada suami nya hingga mereka punya anak saat itu juga, awal nya Lea tak mau di sentuk ketika baru menikah karena harus adaptasi dengan perasaan nya sendiri.
"Kok ada mobil lain, ada teman nya Mas Arhan apa?" batin Alea menatap mobil yang tak di kenal.
Maid menyambut kepulangan Alea dan membungkuk sopan, Alea langsung mencari suami nya karena dia penasaran dengan mobil yang ada di depan, mungkin kah suami nya membawa teman masuk kedalam rumah, padahal selama ini sudah ada perjanjian bahwa tak ada yang boleh membawa orang luar kerumah ini.
"Siapa tamu nya suami ku?" tanya Alea pada maid.
"Mungkin teman nya Tuan, Nyonya." jawab maid sopan.
"Di mana mereka sekarang?" Alea bertanya lagi karena tidak melihat suami nya.
"Kurang tahu, Nyonya." maid memang tidak tahu Arhan ada di mana sekarang.
Alea pun masuk kedalam rumah dan mencari di ruang tamu apa kah suami nya ada di sana, tapi ternyata suami nya sama sekali tidak ada di ruang tamu membuat darah Alea mendidih sekali rasa nya, dia paling kesal bila aturan di langgar. bila memang bawa teman kenapa tidak di ajak duduk di ruang tamu saja, karena suami tak kunjung ketemu maka Alea pun memutuskan untuk masuk kamar dulu.
Kleeek.
"Alea!"
"Kamu ngapain, Mas?!" Alea menatap suami nya tajam.
"Ini aku, eh aku tadi cari berkas pekerjaan ku." jawab Arhan.
"Lalu kenapa kamu ajak teman kamu ini masuk kedalam kamar? nama nya enggak sopan dong, Mas!" kesal Alea.
"Bukan gitu, dia sama aku itu udah temanan lamma jadi ku rasa tak masalah mengajak dia masuk kedalam kamar." Arhan memberikan alasan.
Apa pun alasan nya Arhan tetap saja Alea tidak terima karena merasa sang suami sudah kelewat batas, masa teman di ajak masuk kedalam kamar hanya untuk cari berkas saja. Alea kan sudah membuat perjanjian bahwa tak ada yang boleh bawa teman kerumah ini, teman Alea juga tak pernah ada yang datang kesini.
"Maaf ya kalau kamu tidak suka, tadi niat ku cuma menemani Arhan saja karena dia tak kunjung dapat berkas nya." teman Arhan yang bernama Leo menjawab.
"Bawa teman kamu keluar, Mas!" tegas Alea yang sudah kesal sekali.
"Berlebihan banget sih kamu, Lea!" kesal Arhan mengajak teman nya keluar sambil membawa map berwarna merah.
Alea menghembuskan nafas kasar karena dia sudah lelah dan sampai rumah masih harus emosi lagi, bila saja tadi Arhan tak sampai membawa teman nya masuk kamar maka Alea tak akan sekesal ini, apa lagi memang mereka sudah berjanji satu sama lain bahwa tak akan ada yang membawa teman.