Seasion 1 (tamat)
Queen adalah gadis cantik dan sopan dilahirkan dalam keluarga yang sangat berkecukupan baik dari materi maupun kasih sayang. Hingga keadaan terbalik ketika bundanya meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya dan ayahnya menikah lagi dengan seorang janda beranak satu yang seumuran dengan Queen.
Queen akhirnya dijebak oleh saudara tirinya dengan dicekoki minuman keras, beruntung Queen bisa melarikan diri walaupun dengan susah payah, hingga akhirnya Queen berhasil bersembunyi disebuah kamar. Disinilah kemalangan Queen berawal.
Karya ini update setiap hari ya. Jangan lupa mampir dan tentu dukungannya othor harapkan 🤗
Seasion 2
Triple telah berumur 18 tahun dan sudah mulai memiliki kehidupan masing-masing dan mengejar impian mereka.
Steven yang melanjutkan studinya kemudian kembali ke tanah air bersama sang istri.
Bagaimana kisah selanjutnya ??? Ikuti terus updatenya setiap hari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 29
...happy reading all...
Setelah pintu kembali tertutup rapat, tubuh Queen merosot ke lantai seluruh tubuhnya bergetar hebat, tulang-tulangnya terasa lemas tak mampu menahan bobot tubuhnya. Baru saja ia akan memulai semuanya dari awal bersama ketiga buah hatinya namun yang terjadi malah sebaliknya. Tangis Queen pecah tak tahu harus bercerita pada siapa, hanya bi Nori satu-satunya tempat mengadu tapi ia tak ingin wanita tua itu ikut merasa terbebani dengan masalah yang di hadapinya. Permainan takdir macam ini ? Mengapa hidupnya sedemikian rumit ? Mengapa seolah takdir baik tak pernah berpihak padanya ?
Seharian Queen tidak bersemangat untuk melakukan apapun beruntung jadwalnya sedang kosong. Pertemuannya dengan Arya menghilangkan semangatnya. Walaupun Queen baru saja kembali ke tanah air dan memimpin perusahaan namun ia mengetahui secara singkat sepak terjang semua rekan bisnis perusahaannya dari sekretarisnya termasuk seorang Arya Dwipangga.
Sesaat setelah Arya masuk kedalam ruangannya, ia mendapati Zidan sedang duduk cantik dengan sebuah map di tangannya.
"Dari mana bos, tumben gak ngajak-ngajak ,,," tanya Zidan melihat wajah bosnya yang diselimuti awan mendung.
"Ada apa kamu lancang masuk dan duduk di ruanganku ,,," balik bertanya Arya tak memperdulikan pertanyaan asistennya yang kadang kurang ajar padanya
"Yee si bos, di tanya malah balik bertanya. " sungut Zidan melupakan etikanya
Plaaakkk
Zidan hanya bisa meringis, sebuah pulpen mendarat sempurna pada kepalanya. Jika saja bukan bosnya yang berlaku kurang ajar, bisa di pastikan jika orang tersebut sudah berada pada instalasi gawat darurat di sebuah rumah sakit.
"Saya hanya ingin menyerahkan informasi tentang nona Queen." sambil menyodorkan sebuah map
Mendengar informasi tentang Queen, Arya segera menyambar map tersebut dan mulai membacanya secara detil tanpa melewatkan satu kata pun. Alisnya mengkerut ketika melihat foto yang sangat kabur.
"Mungkinkah saya salah mengenali orang ? Tapi bagaimana mungkin hanya dia yang memiliki wangi yang sama dengan wanita malam itu ? "
"Saya yakin bos gak salah mengenali orang, hanya saja ada sesuatu yang terlewati bos, dan untuk itu saya masih berusaha mencari informasinya. " Zidan yakin seratus persen dengan Arya yang tak pernah salah mengenali orang. Salah satu kelebihan bosnya. Daya ingatnya sangatlah tajam, walaupun hanya melihatnya sepintas.
"Kenapa baru sekarang terpikirkan olehmu, cepat kerjakan. Semua pekerjaan kantor serahkan pada Fairuz." titahnya bagaikan seorang raja.
Arya tak sabar ingin mengetahui informasi tentang Queen secepatnya, bukan karena terobsesi tapi memang ia selama 5 tahun mencarinya. Apalagi saat ini ia sudah mengetahui wujud asli wanita itu yang ternyata sangat cantik. Arya merasa kehidupan Queen merupakan sebuah misteri besar yang harus segera ia pecahkan.
Membayangkan wajah Queen ketika beberapa saat lalu mereka bersitegang, ada senyum tipis yang menghiasi wajah tampannya, ia dapat melihat bagaimana gugupnya Queen walaupun berusaha ditutupinya, namun dengan matanya yang jeli, sehalus apapun pergerakan seseorang tak akan luput dari pandangan seorang Arya Dwipangga. Mengingat hal itu dirinya semakin yakin dengan dugaannya. Satu persoalan telah menemukan titik terang bagi Arya.
Beban pikiran yang lain muncul ke permukaan bersamaan dengan bayangan ketiga anak kembar yang ternyata memiliki iris mata yang sama dengannya. Apakah mereka anak-anak yang lahir dari rahim Queen ? Tapi melihat postur tubuhnya, Queen masih seperti wanita yang belum pernah melahirkan. Tubuhnya masih seperti seorang gadis.
Arya menjambak rambutnya sendiri, menghilangkan sakit kepalanya. Ia tak pernah sekalipun frustasi ini bagaimanapun sulitnya pekerjaannya. Kesulitannya kali ini melebihi segalanya.
🌈🌈🌈🌈🌈
...Up,,,,,up,,,,up...
...Selamat menikmati dan jangan lupa dukungannya...