Kejora wanita yang memiliki sindrom bersin-bersin jika sedang berbohong layaknya sebuah cerita Pinokio, di undang ke sebuah pernikahan yang sangat mewah dan megah sebagai tamu VVIP tanpa tahu yang menjadi pengantin pria nya adalah atasan di tempatnya bekerja sekaligus pria yang selalu antipati terhadapnya.
Dan tanpa di duga oleh Kejora di tempat itulah ia terjebak dijadikan pengantin pengganti di saat mempelai wanita atasannya itu melarikan diri.
"Kenapa harus aku?" KEJORA
"Karena kau satu-satunya wanita yang tidak akan pernah bisa membuat aku jatuh cinta." MARS
Dua nama yang berada di tata Surya akankah bisa bersatu? Akankah Kejora bisa menaklukkan planet merah itu, di saat ada sebuah nama wanita lain di hati Mars sejak dulu? Apakah Mars tercipta untuk Kejora? Ataukah tercipta untuk wanita lain?
Jangan lupa follow aku dibawah ini
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 16
POV Mars.
Ketika aku berjalan menuju ruang kerja, tanpa sengaja mata ini menatap dua orang karyawan yang tengah berdekatan sambil tertawa. Aku paling tidak suka, jika melihat ada karyawan yang justru tertawa dan berbincang-bincang disaat jam kerja. Karena menurutku, mereka sudah membuang waktu kerja. Sedangkan aku membayar gaji mereka dengan full.
"Ini kantor .. ! Bukan tempat untuk berpacaran!" Aku menyentak mereka. Dan setelah itu, aku memberikan ultimatum pada keduanya. Dan bergegas masuk kedalam ruang kerja.
Setelah di dalam ruang kerja, dengan segera aku mengerjakan semua pekerjaan yang sudah menumpuk di atas meja. Tom yang baru masuk ke dalam ruangan, sempat menanyakan kenapa aku sangat marah pada kedua karyawan tadi. Pertanyaan yang bodoh bukan? Itu sebabnya aku menjawab dengan kalimat andalan ku.
"Tom, jika kau ingin melihat matahari terbit. Kau harus -- "
"Jangan banyak bertanya." Sahut Tom.
Lihat bukan! Kalimat itu berhasil membuat seorang Tom diam seketika.
Setengah jam kemudian, Mars mendapatkan telepon dari Monica yang meminta untuk dijemput di mall taman Anggrek. Monica mengatakan, kakinya terkilir saat jalan-jalan mencari keperluan pernikahan mereka. Mars yang merasa khawatir pada keadaan kekasihnya, langsung bergegas keluar dari ruangan.
Karena sangat khawatir dan terburu-buru berjalan, Mars sampai menjatuhkan kunci mobil yang dipegangnya. Saat dirinya menunduk hendak mengambil kunci mobilnya, tiba-tiba saja ada sesuatu yang menimpa tubuhku. Hingga membuat aku terbaring di atas lantai.
Saat menyadari bahwa yang menimpaku, adalah wanita aneh yang memiliki mata berwarna hitam pekat. Aku sangat marah, apalagi wanita itu justru menginjak tanganku. Dan bukan hanya itu saja, dia juga membuat sebuah tangga jatuh menimpaku.
Semua kesalahan yang sudah diperbuatnya, membuat aku memiliki kesempatan untuk memecatnya. Namun wanita aneh itu justru bersimpuh di kakiku, dengan tangis yang kencang.
"Tuan, aku janji aku tidak akan membuat kesalahan lagi. A-aku juga bersedia mengganti obat untuk luka yang ada di tubuh tuan, tapi tolong jangan pecat aku."
Itulah kalimat yang aku dengar darinya, sebuah kalimat yang terdengar tulus. Dan jangan lupakan dia bersimpuh dan menarik kakiku, membuat aku merasa kasihan kepadanya. Itu sebabnya aku memberikannya satu kesempatan, dan kesempatan itu juga bisa membuatku tidak bertemu dengannya selama dua Minggu. Hingga menjelang hari pernikahan aku dengan Monica. Karena aku ingin, perasaanku tenang dan bahagia. Di saat-saat mendekati hari pernikahan kami. Karena entah mengapa, jika berada di dekat wanita itu. Mars merasa emosinya selalu saja naik.
...🍀🍀🍀...
Sepuluh hari kemudian.
Kejora yang sedang bermalas-malasan di tempat kos nya, hanya bisa memandang langit-langit kamarnya. Sudah sepuluh hari ini, kegiatannya hanya berada di dalam kamar tanpa melakukan apa pun. Ingin rasanya ia pergi ketempat teman-temannya, hanya sekedar untuk menghabiskan waktu. Tapi niat itu diurungkannya, saat mengingat bulan depan gajinya akan di potong. Jadi ia harus mulai menghemat biaya pengeluarannya.
"Drt .. drt ... " Kejora menatap ponselnya yang berdering.
"Aunty Dila ... " Gumam Kejora, langsung mengangkat panggilan tersebut.
"Kejora, apa hari ini kau sibuk?" tanya Dila.
"Tidak Aunty, memangnya kenapa?"
"Bagus kalau begitu, berikan alamat rumahmu!"
"Alamat rumah? Untuk apa Aunty?" Tanya Kejora, dengan mengerutkan keningnya.
"Aunty ingin mengajakmu ke suatu tempat. Jadi kirim alamat rumahmu sekarang! Dan tidak ada penolakan!"
"Tapi Aunty ... " Perkataan Kejora tertahan, saat mendengar bunyi sambungan telepon yang terputus.
"Aunty Dila, itu sangat pemaksa!" Gumam Kejora, mengetik alamat kos nya dan mengirimkannya pada Aunty Dila.
Kejora mengingat kembali, saat terakhir dirinya bertemu dengan Aunty Dila. Saat itu Aunty Dila, meminta nomer ponselnya. Dan sudah beberapa kali mereka saling berbalas pesan singkat. Seperti yang terjadi saat ini, Aunty Dila tiba-tiba menghubunginya dan ingin mengajak Kejora ke suatu tempat.