NovelToon NovelToon
My Arumi

My Arumi

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / CEO / Ibu Pengganti
Popularitas:256.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bunda Nova

Karena sebuah kecelakaan, Arumi terpaksa menjadi istri kedua dari seorang Malik Al Rasyid juga menjadi ibu bagi Attar, putranya Malik.

Lantas apakah Arumi akan terus bertahan menjadi istri kedua Malik atau memilih untuk meninggalkannya setelah istri pertama Malik kembali juga setelah Arumi mengetahui fakta jika ia telah salah paham terhadap seseorang di masa lalu ?

Yuk ikuti ceritanya Arumi (spin of Bukan Surgaku)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Nova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suami-Istri

Arumi telah berganti pakaian. Kini ia berada di kamar rawat Malik berdama dengan Attar dan Omar. Para tamu sudah pamit pulang, termasuk keluarga Arumi yang sudah kembali ke kediamannya.

" Tuan, Nyonya, saya permisi pulang. Besok pagi saya akan kembali lagi. Jika ada hal penting dan mendesak, hubungi saja saya " ucap Omar kepada Malik dan Arumi yang sedang menggendong Attar.

" Baiklah, terima kasih untuk semua kerja kerasmu " balas Malik kepada Omar. Ia begitu puas dengan apa yang dikerjakan oleh Omar.

Omar pun segera berlalu dari hadapan Malik.dan Arumi. Ia sengaja memberikan ruang kepada pengantin baru itu untuk lebih mengenal satu sama lain.

Hening, tak ada kalimat yang terucap dari mulut Malik. Begitu pula dengan Arumi. Ia justru merasa kikuk dengan keadaannya saat ini. Yang Arumi lakukan hanyalah menemani Attar.

" Attar sudah tidur ? " tanya Malik saat melihat Arumi menyelimuti sang anak.

" Sudah Tuan. Attar baru saja tidur " jawab Arumi.

Malik menautkan kedua alisnya saat mendengar jawaban dari Arumi.

" Jangan memanggilku dengan sebutan Tuan. Aku ini suamimu bukan tuanmu " sahut Malik ketus.

" Maaf, Tuan... Lalu saya harus memanggil apa ? " tanya Arumi dengan wajah polosnya.

" Terserah kau saja ! Yang jelas aku tak ingin dipanggil Tuan " jawab Malik melirik Arumi.

Arumi hanya mencebik karena Malik sama sekali tak memberikan solusi.

Lalu aku harus memanggilnya apa ? Sayangku ? Suamiku ?

Astaga... Ih, rasanya geli mendengarnya

Arumi menggidikkan bahunya dan itu tak luput dari perhatian Malik.

" Sudah kau putuskan kau akan memanggilku apa ? " selidik Malik membuat Arumi tergeragap.

" Eh, belum Tuan... Maksudku belum Mas " ucap Arumi spontan.

Malik menaikkan sebelah alisnya lalu menarik sebelah sudut bibirnya saat mendengar jawaban Arumi.

" Bagus... Aku suka mendengarnya " ucap Malik kemudian.

Hah ? Memangnya aku manggil dia apa sih ?

Arumi bertanya-tanya dalam hati. Namun kemudian ia menyadari jika menyebut kata Mas kepada Malik.

Baiklah, jadi Tuan besar ini ternyata suka dipanggil Mas. Oke, Arumi... Semangat, ikuti saja kemauannya. Asal dia senang !

Arumi bergumam dalam hatinya. Ia tidak menyadari jika sepasang mata sang suami terus tertuju menatapnya.

" Ehem... "

Malik berdehem dengan suara agak keras.

Arumi segera melihat ke arah Malik.

" Kenapa Mas ? " tanya Arumi menatap Malik.

" Tolong bersihkan tubuhku ! Rasanya badan ini sangat lengket " pinta Malik yang langsung membuat wajah Arumi pias.

" Em... Ok, sebentar aku panggilkan dulu perawat ya " sahut Arumi dengan senyum manis.

" Aku tidak ingin dibantu oleh perawat " tukas Malik dengan cepat.

" Lalu Mas mau bagaimana kalau menolak dibantu oleh perawat ? " heran Arumi.

" Ah, kalau begitu aku akan hubungi Tuan Omar agar bisa membantu... "

" Tidak perlu ! Apa kau lupa jika kau sekarang adalah istriku ? Berarti mulai sekarang semua yang terjadi padaku adalah tanggung jawabmu ! " potong Malik, ia memberikan penekanan di akhir kalimatnya.

" Jadi Mas ingin aku yang melakukannya ? " selidik Arumi memicingkan matanya.

" Tentu saja. Bukankah kita sudah menikah ? Jadi aku bebas melakukan apapun dengan istriku " Malik menjawab dengan seringai penuh di wajahnya.

Arumi sempat melihat wajah Malik yang terlihat sangat menyebalkan itu, sekaligus terlihat sangat tampan.

Arumi menghembus kasar nafasnya sebelum akhirnya menuruti permintaan Malik.

Baiklah Arumi, kamu pasti bisa ! Anggap saja sedang memandikan Ezar

Arumi menenangkan hatinya sendiri.

Sampai akhirnya, kini Arumi dan Malik telah berada di dalam kamar mandi.

Berulang kali Arumi menghembuskan nafasnya, hingga akhirnya ia mulai menyentuh pakaian yang membungkus tubuh Malik lalu membukanya perlahan.

Tangan Arumi bergetar saat tangannya melepaskan baju Malik hingga ia bisa melihat tubuh proporsional milik suaminya itu.

Setelah baju Malik terlepas, kini Arumi beralih untuk melepaskan celana panjang pria tersebut.

Arumi memejamkan matanya sesaat sebelum meloloskan celana Malik. Hingga akhirnya yang tersisa hanyalah pakaian dalam Malik saja.

Ya Allah, ampunilah mataku yang sudah ternoda ini

Ucap Arumi dalam hatinya.

Melihat sikap Arumi, membuat Malik merasa lucu dan gemas dengan sikap sang istri.

" Sampai kapan kau terus menutup matamu itu ? Kalau seperti ini, kapan kau akan membersihkan tubuhku ? " celetuk Malik membuat Arumi dengan segera membuka matanya.

" I, iya Mas. Maaf... " ucap Arumi kaget.

Arumi lantas mengambil shower untuk membasahi tubuh Malik, namun kemudian terhenti saat ia menyadari jika Malik masih berada di atas kursi rodanya.

Bagaimana caranya aku memandikannya ? Masa mandi disitu ? Nanti kursi rodanya basah dong

Arumi bergumam dalam hati.

" Ada apa ? " tanya Malik heran karena Arumi terlihat kebingungan.

" Em, anu Mas... Bagaimana caranya aku membersihkan tubuh Mas ? Disini kan Mas tidak bisa berendam. Masa aku harus menggendong Mas ? Mas kan bukan bayi " ucap Arumi dengan polosnya membuat Malik menahan tawa.

" Memangnya aku memintamu untuk memandikanku ? " tanya Malik.

" Bukannya tadi Mas suruh bersihkan tubuh Mas ? " Arumi balik bertanya.

" Apa aku menyuruhmu untuk memandikanku ? Aku kan hanya memintamu untuk membersihkan tubuhku. Kau kan bisa menyeka tubuhku dengan handuk basah " jawab Malik sambil menatap wajah gadis cantik yang sudah menjadi istrinya itu.

Arumi menundukkan wajah untuk menyembunyikan perubahan warna wajahnya.

Ya Allah... tengsin banget sih

Arumi merutuki kebodohannya sendiri.

" Sepertinya kamu sudah tak sabar untuk melakukan malam pertama. Apa kau mau kita melakukannya disini ? " tanya Malik menggoda Arumi.

Mata Arumi mendelik mendengar ucapan Malik itu.

" Idih, siapa juga yang mau begituan disini. Emangnya gak ada tempat yang lebih nyaman " gerutu Arumi dengan suara pelan.

Malik hampir saja terbahak karena mendengar ucapan Arumi itu, namun ia sengaja menahannya dengan memasang wajah datar.

" Ehem... Apa kau akan diam saja disitu ? Bisa-bisa aku mati kedinginan ini " ucap Malik.

" Baiklah, aku akan membersihkan tubuh anda, Tuan " sahut Arumi yang seketika menutup mulutnya saat menyadari tatapan tajam Malik akibat kata terakhir yang diucapkannya.

" I, iya Mas " Arumi langsung menundukkan kepala.

Arumi segera mengisi air hangat ke dalam wadah,lalu memasukkan handuk kecil ke dalamnya. Setelah itu, Arumi mulai menyeka tubuh tegap Malik.

Entah perasaan seperti apa yang dirasakan Arumi, yang jelas jantungnya tengah berdegup dengan kencangnya saat ia menyentuh tubuh Malik. Untuk pertama kalinya ia melihat secara langsung tubuh seorang pria dewasa. Biasanya ia melihat tubuh pria kecil, yaitu Ezar.

Arumi sudah selesai mengurus bayi besarnya. Kini ia membawa, Malik keluar dari kamar mandi. Dan betapa terkejutnya Arumi saat melihat Omar ada disana.

Omar pun tak kalah terkejut kala melihat Arumi keluar dari kamar mandi bersama dengan Malik yang terlihat lebih segar.

" Ada apa lagi kau kemari ? " tanya Malik saat melihat Omar disana.

" Maaf Tuan, tadinya saya pikir anda membutuhkan bantuan saya untuk membersihkan diri, oleh karena itu saya kembali lagi " jelas Omar.

" Kau tak perlu khawatir karena mulai sekarang istriku yang memenuhi semua kebutuhanku " timpal Malik.

Omar mengangguk kaku.

" Anda benar Tuan. Kalau begitu saya tidak akan mengganggu kegiatan suami-istri kalian berdua " ucap Omar kemudian pamit meninggalkan Malik dan Arumi.

" Astaghfirulloh... Tuan Omar pasti salah sangka " gumam Arumi setelah Omar meninggalkan mereka.

" Apanya yang salah ? " Malik mengangkat sebelah alisnya sambil menatap Arumi. Ia bisa mendengar ucapan Arumi meskipun diucapkan pelan.

" Ucapan Omar itu tidak ada yang salah. Kita suami-istri dan sudah sewajarnya melakukan kegiatan suami-istri bersama " tambah Malik sambil menyeringai.

Glek !

Arumi menelan salivanya susah payah.

Ya Tuhan... Kenapa aku jadi ngeri mendengar kata suami-istri itu

1
Liz
Alhamdulillah, semuanya bahagia. Selamat buat Omar dan Dayana atas kehadiran baby Darel.
Ditunggu lanjutan cerita Nura, thor 🤗
IP3Y
Bagus
dee_an
Benih omar yg ditgg2 akhirnya semi jg....
Tinggal dijaga dengan baik spy sehat2 selalu
Ayu galih wulandari
Alhamdulillah...akhirnya Hsppy ending yg ...tp aqu blm mau lepasin cerita Arumi & Malik kak ...kyk gk rela gt...kasih season oe 2 doong & extra partnya please....🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼😘😘😘😘😘
Ayu galih wulandari
😂😂😂😂 bambang Malik malah cemberut Arumi memulai Omar
Rahma Inayah
ending yg bagus...di tunggu lanjutan nya or season 2 attar dan nura semoga tdk kalh bagus ceritanya ..
Rahma Inayah
spt.rumi.slh ngomg dan membuat ceo tersinggung...hrs di bujuk biar gk merajuk 🤭🤭🤭
Soraya
mksih karyanya thor ditunggu kelanjutannya lagi thor 👍
Soraya
kok Arumi manggil kaka sama Omar Arumi kn kakaknya dayana
dee_an
Kok masih aja ada ulat bulu bertebaran dimana2
tiara
Akhirnya tamat cerita Arumi dan Malik,ditunggu cerita attar dan Nuranya thor.semangat berkarya sehat selalu
dee_an
Ada yang cemburu nih gara2 membahas Kak Andra...wkwkw Omar sabar..toh Dayana sdh jd istrimu loh
Apriyanti
terimakasih thor 🙏🙏
semangat trus thor💪💪
Sri Winda
di tunggu cerita nura sama attar thor💪🏼💪🏼
Nur rochman
wah dekbay nakal yach?? gak mau jauh2 dari papa, kare pqpw omar sayang banget sama mama Dayana , makanya kena covade syndrom , jadi enak dong kerja dirumah dekat terus sama isteri tercinta /Joyful//Joyful//Joyful/
jadi kasihan sama daddy malik kerepotan ngurus pekerjaan, tanpa bantuan uncle omar, bikin mood jelek ditambah omongan isteri tercinta yg memuji laki2 lain, meskipun itu iparnya, /Grin//Grin//Grin/ bisa makin ngamuk tuch daddy malik??? awas loh ntar dihukum mommy Arumi /Angry//Angry//Angry/
Apriyanti
lanjut thor
tiara
waduuh Arumi cari masalah nih,baru aja Malik tersinggung sama Omar eh ditambahin lagi,ha ha ha tunggu aja hukuman Malik Rumi
dee_an
Andra menurin profesi papanya...akankah berjodoh sama sella
Soraya
selamat ya dayana sama Omar kalian akan menjadi orang tua
Meimei Memei
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!