NovelToon NovelToon
Rahasia Menantu Kelas Teri

Rahasia Menantu Kelas Teri

Status: tamat
Genre:Tamat / Menantu Pria/matrilokal / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Safira

Apa jadinya jika menantu yang dianggap sampah dan dijuluki menantu kelas teri karena tak berguna secara materi, ternyata adalah seorang billionaire ?

Heru Triyono (30 tahun) diam-diam memiliki sebuah rahasia yang tersimpan rapat. Bahkan dirinya saja tidak tahu bahwa ia seorang pewaris tunggal kerajaan bisnis keluarga Pramudya.

Liam Kaisar Pramudya adalah nama calon pewaris tunggal keluarga Pramudya yang kekayaannya begitu tersohor seantero negeri dan luar negeri. Akan tetapi keberadaan Liam yang masih menjadi misteri, membuat publik selalu bertanya-tanya tak terkecuali musuh dalam selimut.

Di mana kah Liam berada? Apakah sudah mati atau masih hidup?

Simak kisahnya sobat...
DILARANG PLAGIAT🔥

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 - Pemecatan

"Sudah sana Her, hadapi. Jangan putus asa. Tuhan selalu ada bersama orang yang enggak putus asa," tutur Asep memberi semangat pada Heru.

Akhirnya Heru pun meninggalkan pantry dan melangkah masuk ke ruangan HRD. Sejenak Heru membaca doa dalam hatinya dan menghela nafas dalam.

Ketika dirinya masuk ke dalam ruangan Pak Tono, aura ketakutan terpancar dari diri Heru. Pak Tono pun mempersilahkan Heru untuk duduk.

"Maafkan saya, Her. Dengan terpaksa kamu saya pecat. Semua atas perintah Bu Agustine. Kamu sangat tahu bahwa beliau adalah istri Tuan Leo, pemilik perusahaan ini. Semoga kamu bisa segera mendapat pekerjaan lain di luar sana," ucap Pak Tono to the point seraya menyodorkan surat pemecatan pada Heru.

Deg...

"Apa enggak bisa dipertimbangkan lagi, Pak? Saya janji tidak akan mengulangi kecerobohan dalam bekerja," pinta Heru dengan tatapan memohon.

"Maaf, Her. Saya hanya menjalankan tugas. Kamu sangat tahu, saya pun sama seperti kamu yang hanya pegawai di sini. Ini gaji kamu bulan ini utuh. Namun pesangon untukmu tidak cair, maaf. Dikarenakan kamu belum ada setahun bekerja di sini. Ini tambahan sedikit uang dari saya untuk kamu cari pekerjaan lain di Jakarta. Mulai besok kamu harus sudah meninggalkan mess pekerja, itu yang dipinta Bu Agustine. Sekali lagi maafkan saya Her tak bisa banyak bantu kamu," tutur Pak Tono panjang lebar dengan raut wajah sendu melihat nasib Heru.

"Terima kasih banyak, Pak. Semoga Bapak dan keluarga senantiasa diberi kesehatan. Maaf jika selama saya bekerja ada salah sama Bapak. Saya pamit dulu," ucap Heru pasrah seraya bersalaman dengan Pak Tono yang dibalas pelukan oleh kepala HRD tersebut.

Dirinya sudah menganggap Heru seperti anaknya sendiri terlebih perilaku Heru selama bekerja juga sangat baik dan suka menolong karyawan lainnya. Terutama para karyawati wanita yang meminta dibelikan makan siang bahkan pernah ada yang minta dibelikan pembalut di mini market dekat kantor.

Heru dengan sigap membantu tanpa sungkan. Bahkan dirinya tak mengharap imbalan apapun. Namun karena kebaikan hatinya, membuat para karyawan maupun karyawati yang telah dibantunya selalu memberikan sedikit upah sebagai ucapan terima kasih pada Heru.

Namun kini semua kegembiraan dan senyum di perusahaan ini tengah sedih sebab Heru yang dikenal murah senyum dan suka menolong akan pergi dari G Corp. Asep juga menitikkan air mata dan tak bisa berbuat banyak sebab dirinya juga hanya sebagai OB yang masih menggantungkan nasibnya bekerja di G Corp.

Selepas berpamitan pada rekan-rekannya dan beberapa karyawan lainnya, Heru pun bergegas ke mess untuk membereskan barang-barangnya. Dirinya akan mencoba mencari pekerjaan lainnya di Jakarta mumpung hari masih siang.

Asep tadi telah menyarankan pada Heru untuk sementara tinggal di rumah kontrakannya saja. Sampai dia dapat pekerjaan lagi. Istri Asep yang bernama Siti juga tidak akan keberatan jika Heru tinggal sementara bersama mereka.

Dikarenakan di rumah tersebut hanya Asep dan istrinya saja yang tinggal. Kedua anak mereka tinggal di Garut bersama orang tua Asep. Terlebih anak-anaknya masih sekolah jadi keduanya giat bekerja di Jakarta demi anak-anak.

Nantinya Heru bisa tidur di ruang tamu. Sebab rumah kontrakan Asep hanya ada satu kamar tidur saja. Di ruang tamu hanya ada tikar dan tak ada kursi untuk tamu. Sehingga bisa digunakan untuk bersantai atau tidur-tiduran.

Heru pun menerima walaupun awalnya ia menolak kebaikan Asep dan istrinya tersebut. Sebab Heru tak mau merepotkan sahabatnya itu. Tetapi Asep memaksa padanya, akhirnya ia pun mengiyakan bantuan dari Asep.

Heru berjalan ke sana kemari untuk masuk keluar gedung perkantoran di Jakarta. Bahkan restoran juga ia datangi, siapa tahu membutuhkan jasanya sebagai OB atau apapun asal pekerjaannya halal. Namun tak ada satu pun tempat yang mau menerimanya.

Saat ini Heru tengah berhenti di sebuah halte. Ia meminum sebotol air mineral dingin yang dibelinya dari warung. Panas terik matahari di Jakarta yang begitu menyengat membuatnya sedikit lelah dan kehausan.

Sebab ia lebih banyak menempuh dengan berjalan kaki dan hanya sekali naik bus Transjakarta untuk mencari pekerjaan hari ini. Walaupun hasilnya masih nihil.

Tiba-tiba datang sebuah mobil mercy hitam keluaran terbaru berhenti tak jauh dari tempat Heru duduk. Kemudian keluarlah seseorang lelaki bertubuh tegap dan tinggi memakai setelan jas hitam dengan kemeja warna grey datang mendekat padanya yang diikuti oleh dua anak buah lainnya yang keluar dari mobil lain.

Heru yang tengah melihat hiruk pikuk jalanan ibukota sembari menarik nafasnya akibat kelelahan. Terlebih dirinya belum sarapan atau makan siang. Sehingga dirinya tak terlalu memperhatikan di sekitarnya jika ada orang yang mendekatinya.

"Permisi, dengan Pak Heru Triyono?" tanya Ferhard sengaja berpura-pura.

"Iya betul. Tuan siapa ya? Kok kenal nama saya?" tanya Heru seraya mendongak sebab Ferhard dalam posisi berdiri dan ia masih duduk.

"Saya utusan dari G Corp. Silahkan masuk ke mobil bersama saya. Ada hal penting yang akan disampaikan oleh Presdir," ucap Ferhard dengan nada tegas yang dikelilingi dua anak buahnya yang berdiri tegap di sampingnya.

Deg...

"Utusan dari G Corp? Ya Tuhan ada apa lagi ini, apa kesalahan saya sama Presdir?" batin Heru cemas.

🍁🍁🍁

1
Ivan Sumampouw
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
penulis terlalu amatiran sehingga mudah sekali menduga arah ceritanya 🤣
Ivan Sumampouw
gelagat cerita ini akan mengarah pd sosok yg lain yg akan menggantikan peran suami 🤣🤣🤣🤣
Ivan Sumampouw
cerita rendahan 🤣
Aguspurwanto
Luar biasa
Amiera Noorulzannah
wajar asep mikir kya gitu... bnyak nnton drama luar negri dia🤣🤣🤣
Syf Nova
keren kali kata2nyaa 👍
Agustina Agrety Muntu
Luar biasa
Achmad
Heru haha
Achmad
manteb thor
Achmad
maju turun her
Azman Sifat
Luar biasa
wulansari
Critanya menarik lho tentang kelg semangat thor terimakasih selamat berkarya lainnya
Mira Hastati
Luar biasa
Masliah Masliah
bodoh penulis bego
Euis Resmawati
Luar biasa
Tuti Tyastuti
semangat her
Tuti Tyastuti
nia hamil
Sumar Sutinah
maka y bu rosa jngan suka menghina menantu
Sumar Sutinah
Luar biasa
Tuti Tyastuti
siapa tuh yg datang🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!