Alea menikahi pria yang tidak di cintai nya sebagai pelampiasan setelah dia di tolak oleh Zero cinta pertama nya, namun makin lama dia punya cinta untuk Arhan.
hingga suatu hari badai yang sangat besar menghempas rumah tangga nya setelah Alea menemukan chat yang sangat mesra di ponsel Arhan, namun yang lebih parah suami nya selingkuh bukan hanya dengan wanita saja melainkan ada orang lain juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Zero kesal
Zero rasa nya mau mengobrak abrik seluruh gedung perusahaan nya ini karena sangking kesal dan juga marah, namun tidak bisa mau berbuat apa apa karena dia tak punya wewenang di sini atas masalah tumah tangga Alea dan juga Arhan. Zero tidak terima karena Lea malah anteng saja tak segera mengurus atau mencari Arhan yang lolos, sebab Zero pikir Lea memang tidak tahu suami bejat nya ada di mana sekarang, padahal semua nya sudah di kantongi oleh Lea. hanya tinggal menunggu tanggal main nya saja maka Arhan pasti akan di buat sengsara, walau pun Lea tak ada niat untuk membunuh namun sudah pasti akan membuat nya menderita sangat parah.
"Lah terus guna nya juga dari tadi kau terus emosi, sedangkan kau emosi nya jadi tidak berguna." seru Wiliam kesal juga.
"Kenapa bisa bisa nya Lea itu tidak mengurus Arhan, kalau memang dia tak sanggup kan bisa minta tolong padaku!" sengit Zero.
"Kau itu apa nya di sini? coba kau jawab aku, hubungan mu dengan masalah rumah tangga Lea itu apa?!" Wiliam menatap tajam.
"Aku, ya aku sebagai teman nya dia." Zero agak tersentil jadi nya.
"Kau itu cuma teman dan tidak punya kewajiban untuk ikut campur masalah dia!" tegas Wiliam.
"Ya tapi kan hubungan kami dekat sudah seperti saudara, orang tua kami juga sangat dekat." Zero memberi alasan.
Wiliam tertawa mendengar alasan konyol bos nya ini, bila memang sangat peduli pada Lea dan sayang juga, kenapa harus ada drama penolakan cinta. itu yang sampai sekarang ini Wiliam tidak mengerti, sedangkan kelakuan Zero saja sudah menunjukan bahwa dia begitu peduli pada wanita cantik itu.
Namun malah menolak mentah mentah ketika Lea menyatakan cinta dua tahun yang lalu, kan itu yang membuat Wiliam kesal, sekarang saja sik perhatian dan bila di abaikan sama sekali tidak di anggap maka dia akan merajuk hingga Wiliam lah yang jadi sasaran empuk.
"Arhan sekarang pasti sangat girang karena bisa bebas dan tak ada yang mencari nya, Papa David juga kenapa sih kok sama sekali tidak bergerak!" Zero masih saja merutuk.
"Dasar gila!" Wiliam kesal sekali.
"Jack juga kata nya punya koneksi banyak dan bahkan mencari penjahat kelubang semut saja bisa, ini cari Arhan begitu saja sudah menyerah." Zero merutuk panjang lebar.
"Lupakan masalah itu, mari kita lihat dulu model yang baru datang." ajak Wiliam bosan mendengar rutukan bos nya.
"Aku tak akan bisa fokus kerja, sialan sekali." Zero melemparkan tubuh nya kesofa dengan kasar karena kesal sekali.
Bila tidak ingat ini adalah bos nya, maka Wiliam pasti sudah habis menghajar dia agar mau bekerja dan melupakan saja masalah yang sama sekali bukan urusan nya, kok bisa dia sangat runyam dengan masalah yang sama sekali bukan masalah dia, di mintai tolong juga tidak dan sekarang dia rusuh dengan sendiri nya.
"Ini model yang akan melakukan iklan shampo." Wiliam tetap memaksa kerja.
"Ya kau urus lah, aku sama sekali tidak mood mau kerja." Zero tidak mau melihat.
"Nanti aku tidak bilang kau akan marah marah dan tidak setuju bila tak kau lihat dulu, kau kok semakin parah saja otak nya." sentak Wiliam sudah sangat kesal.
Namun Zero sama sekali tidak mendengarkan apa yang Wiliam katakan karena dia sangat kesal dengan Lea yang tak kunjung mengambil tindakan atas Arhan, bila memang tidak mau maka dia siap turun tangan menghabisi pria kurang ajar itu, jangan sampai dia besar kepala dan merasa bisa bebas begitu saja.
Zero mengambil jas nya dan segera pergi meninggalkan ruangan nya dengan hati yang begitu kesal, Wiliam yang lebih kesal lagi karena syuting iklan pasti akan di tunda, bila nanti tidak di lihat dulu oleh Zero dan dia tidak setuju maka iklan nya gagal tayang, hanya akan membuang dana saja.
...****************...
Zero mendatangi rumah keluarga Anderson karena dia ingin bertanya tentang kelanjutan nya kasus Arhan pada Papa David, mau kerumah Lea dia sama sekali tidak punya nyali karena Lea memang melarang orang luar untuk masuk kedalam rumah nya, bila di langgar nanti yang ada malah naik darah dan Zero akan kena amukan nya.
"Papa juga tak bisa memaksa Lea, kan dia sudah dewasa dan dia sendiri yang bilang akan menyelesaikan masalah rumah tangga nya." jelas Papa David.
"Tapi kenapa sampai sekarang tidak ada pergerakan, Pa?" Zero tak sabar.
"Mungkin saja Lea sedang mengatur rencana, pokok nya Papa juga tidak tahu! yang tahu itu pasti nya ya Jimmy." sahut Papa David.
"Orang dua itu selalu rapat bila menyimpan rahasia, mana bisa mau di korek sedikit saja." keluh Zero.
"Namun Papa yakin sekali bahwa dia akan membuat Arhan menderita, Lea tak mungkin mau harga diri nya di injak injak." jelas Papa David.
Zero membuang nafas kasar karena sudah tidak sabar menantikan nasib nya Arhan, mau ikut campur terlalu dalam juga tidak bisa karena dia tak lunya hak di sini, Papa David saja seolah tak mau ikut campur lagi karena Lea bilang akan mengurus sendiri, maka sudah pasti Zero tak punya kuasa.
"Kamu kalau mau membantu sebaik nya tidak usah karena Lea pasti tak akan mau." nasihat Papa David.
"Aku kesal sekali karena lama Arhan baru akan di tangani oleh Lea." keluh Zero.
"Biar lah itu jadi urusan nya, Papa pun tidak di perbolehkan sama Lea." ucap Papa David pelan karena dia memang sudah di larang.
"Jack di mana, Pa?" Zero sejak tadi tidak melihat anak sulung Anderson.
"Kata nya mau kerumah Lea, dari tadi belum pulang." sahut Papa David.
Zero kesal sekali karena ketinggalan berita bahwa Jack akan kesana, andai saja tahu maka dia akan menyelip ikut juga, mungkin saja Lea tak akan marah bila dia datang bersama dengan Jack.
"Nah itu dia sudah pulang." Papa David menunjuk Jack.
"Kenapa, Pa?" Jack bingung karena di tunjuk.
"Ini loh Zero nyariin kamu, Papa bilang kalau kamu kerumah nya Lea." ucap Papa David.
"Kenapa memang nya, ada perlu apa kau dengan ku?" Jack menatap Zero.
"Enggak ada cuma mau ikut saja kalau kau kerumah Lea." sahut Zero.
"Mana boleh lah sama dia, rumah nya kan tidak boleh di masuki oleh orang luar." ucap Jack.
Zero semakin kesal karena di bilang orang luar, padahal Jimmy juga orang luar tapi bisa bebas keluar masuk rumah rahasia nya Lea yang memang jarang orang tahu letak nya.
Kenapa tidak kau injqk tuh otongnya sekalian ya ampun 😄😄