Seorang wanita karir dikhianati oleh sang suami, namun demi putrinya dia memendam semuanya sendirian.
Pernikahan yang hambar, kekecewaan yang teramat besar pada sang suami mengakibatkan Maura frustasi hingga tak sengaja melakukan one night stand bersama laki-laki yang lebih muda darinya.
Disaat Maura akhirnya sudah berpisah dengan sang suami, percikan api cinta kembali muncul kepada pria selain suaminya. Namun saat itu ia mengetahui, jika putrinya juga mencintai pria yang sama.
Haruskah Maura mengalah sekali lagi, demi sang putri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Banyak Jalan Menuju Roma.
Deva pergi dari rumah tanpa berpamitan lebih dulu pada Ibunya maupun pada Gavriel. Ia menggunakan mobil online, dia sudah janjian dengan Daniel di sebuah cafe.
Tak lama mobil yang ia tumpangi sampai di pelataran parkir cafe, saat Deva turun sudah ada Daniel menunggu.
“Om lama nunggu?“
Daniel malah nyengir, “Nggak juga, sambil nunggu kamu... Om bisa liat yang bening-bening.“
Perempuan itu mendengus, “Playboy cap meong! Ck!“
“Hahaha, kamu cemburu? Ngaku!“ Daniel malah menjawil dagu perempuan itu dengan jarinya, menggoda.
Deva menepis jari Daniel, lalu membuang wajah.
Iya, aku cemburu! Batin Deva kesal.
“Ayok masuk," Daniel menyatukan tangan mereka, jari-jari besarnya menggenggam erat tangan perempuan itu.
Anehnya, seolah terhipnotis Deva malah membiarkan tangannya di genggam oleh Daniel dan keduanya pun masuk ke dalam cafe.
Daniel dan Deva duduk di sofa panjang, keduanya duduk bersisian.
“Ih risih tau Om! Menjauh sana duduknya!“
“Jangan ketus-ketus, jangan terus benci Om. Kamu tau, kan? Cinta dan benci itu setipis tissue di bagi 7 bagian?“
“Bercandanya nggak lucu!“
“Oke, sekarang sambil nunggu pesanan minuman kita. Sebaiknya kamu mulai jelaskan apa maksud mu tadi sore?“
“Sebentar.“ Deva mengeluarkan kamera mini atau cctv mini dari dalam tas nya.
Daniel memeriksa Cctv mini itu, “Apa ini?“
“Tunggu!“ kali ini Deva membuka ponselnya lalu memperlihatkan video dirinya yang tidak memakai pakaian. Daniel memejamkan matanya saat ia melihat Deva di dalam video, “Apa ini, Deva?“
“Seseorang mengirim gambar ku tanpa bus4na setelah aku selesai mandi di kamar, di kediaman orang tua Daddy Gavriel. Disana aku membuka jubah mandi untuk memakai pakaian ku. Ada yang sengaja memasang kamera mini ini di kamar ku, saat aku pulang aku memeriksanya dari angle yang terekam dan menemukan kamera mini ini di sembunyikan.“
“Orang di dalam rumah itu pelakunya? Sandra?“ Tebak Daniel.
“Aku yakin itu Tante Sandra, sayangnya saat Om menelepon untuk mengajak ku bertemu sepertinya sudah terekam dan terkirim ke Tante Sandra. Itu artinya sandiwara kita tadi gagal total, karena aku yakin Tante Sandra sudah memeriksa rekaman karena sikapnya agak berubah lagi padaku. Entahlah... aku pusing banget!“ Deva menghela nafas berat, dia menyandarkan belakang kepalanya ke sandaran sofa.
“Maaf, ini semua karena Om. Sandra masih ingin kembali pada Om, jadi dia pasti mengganggu mu. Sebenarnya Om udah curiga pada Sandra soal kecelakaan mu, makanya Om telepon Gavriel untuk mengawasi Sandra. Apa sesuatu terjadi di rumah Gavriel?“
Brak!
Tiba-tiba Deva memukul meja sedikit keras, wajahnya tampak marah. “Jadi benar dugaan Daddy Gavriel kalo si Sandra kuman itu yang udah bikin aku celaka dan calon anakku mati! Kurang aj4r!!“
“Sttttt! Kalau tau kamu mau marah-marah kayak gini, Om bawa kamu ke hotel biar enak nenangin kamu nya."
“Dih! Malah mau modus! Sorry, aku kebawa perasaan. Huff! Aku ingin wanita jahat itu mendapatkan balasan setimpal, Om!!“
Daniel menggenggam tangan Deva lalu mengecup punggung tangan perempuan muda itu.
“Anak itu adalah anak Om juga, tentu saja siapapun orang nya akan Om balas. Kamu harus tenang, kita bahas dulu masalah video mu. Dia mengancam mu?“
Deva mengangguk, dia memperlihatkan chat berisi tentang ancaman padanya. “Aku malu kalau sampai video ini tersebar.“
“ Sepertinya Om harus bisa menghapus video aslinya dari ponsel Sandra, tapi bagaimana caranya? Lagipula meksipun Om bisa menghapusnya, takutnya dia udah backup video itu. Kita harus mencari cara agar seluruh rekaman bisa hilang,“ Daniel meng3lus-3lus tangan Deva tanpa perempuan itu sadari karena terlalu memikirkan banyak hal.
“Apa ide dari Om? Sementara wanita busuk itu minta aku menjauhi Om, tapi... dia pasti udah tau kita masih dekat karena kita masih berkomunikasi.“
“Hm, apa kita berpacaran aja atau pura-pura pacaran kalau kamu masih belum bisa menerima Om? Dengan kita bersama... Om bisa melindungi kamu kapan saja. Jika kamu takut video mu tersebar, Om akan take down dan Om akan menuntut siapapun yang berani mempermalukan kamu. Gimana?“
“Om modus terus, mau manfaatin keadaan ini untuk memaksaku menerima Om kan! Padahal Om juga sama bersalah nya kayak mantan istri Om itu!" dengus Deva kesal setengah mati, apalagi saat tersadar sejak tadi tangannya di3lus-3lus oleh Daniel.
Deva melepaskan genggaman Daniel darinya, dia melotot pada pria dewasa itu.
“Ya kan sekalian, menyelam sambil minum air. Mudah-mudahan hubungan kita membaik saat kita pura-pura pacaran nanti, masalah video... kita rembukan aja sama Gavriel dan Mama mu jika itu sampai tersebar bagaimana baiknya. Lagipula, kalau seandainya kegemparan terjadi saat video-mu viral... itu hanya sebentar daripada kita harus selalu takut pada Sandra membuatnya merasa diatas awan.“
“Emang belum ada kabar dari polisi tentang kecelakaan padaku?“
“Om udah menanyakan nya, tapi kata polisi sulit sekali tapi mereka masih bergerak mencari pelaku. Jika pelaku itu adalah Sandra, kita akan mencari cara untuk menjebaknya mengakui kejahatannya sendiri. Gimana usul Om?“
Deva memikirkan nya sebentar dan ia mengangguk, “Good idea!“
“Kalo ide Om bagus, kasih hadiah dong. Cium untuk mengesahkan kita pacaran pura-pura.“
Daniel sudah memajukan bibirnya, namun Deva menutup bibir Daniel dengan telapak tangan nya lalu mendorong wajah Daniel menjauh darinya.
“Enggak ada ya cium cium ya, sebatas pegangan dan pelukan masih oke saat kita pura-pura pacaran. Awas aja!“
Daniel tidak takut dengan ancaman Deva padanya, dia malah terkekeh karena baginya dimana ada kesempatan disitu ada jalan.
Tahu kan satu pepatah, banyak jalan menuju Roma!
Ceklek
Seseorang memfoto keduanya tanpa diketahui oleh mereka berdua, lalu foto itu dikirim pada Denisa.
____
Denisa mengirim foto Deva dan Daniel pada Sandra dengan sedikit memprovokasi.
“Aku akan menunggu di akhir, saat kalian saling menyakiti bahkan saling membunuh... baru aku akan keluar sebagai pemenang dan pemilik Daniel yang sesungguhnya!"
Wanita itu pun tertawa dengan puas, ia harus menggunakan otaknya bukan tindakan bodoh seperti Sandra selama ini yang mendekati Daniel dengan terang-terangan. Satu kali Denisa melakukan kesalahan hingga Daniel menjauhinya dan memutuskan kerjasama. Bahkan sampai saat ini, dia masih belum tahu entah darimana Daniel bisa mengetahui tentang rencananya yang ingin memasukkan 0bat di restoran waktu itu.
d tunggu karya selanjutnya💜