NovelToon NovelToon
The Queen Is Doctor Transmigration

The Queen Is Doctor Transmigration

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Dunia Lain / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rere ernie

Safire adalah seorang Dokter di masa depan, tiba-tiba dia sudah berada di tubuh seorang Putri. Istri dari seorang Pangeran yang dulunya adalah kandidat Putra Mahkota terkuat, tapi karena suatu insiden memalukan akhirnya sang Pangeran harus kehilangan wajah dan wibawa-nya. Karena penjebakan Esmera, akhirnya dia harus menikahi wanita yang tidak disukainya. Seorang Putri yang sangat angkuh, jahat dan licik.

"Kau bangun?! Ckkkk.... aku kira kau mati! itu yang aku harapkan! Jangan pikir aku menyentuh dan menggaulimu karena aku menginginkanmu, Esmera! Aku dipaksa meminum obat oleh Ibu Suri karena kau merengek padanya. Kau bilang padanya setelah aku menikahimu aku tidak pernah menyentuhmu! Bahkan sekarang setelah aku menyetubuhimu, aku ji jik pada diriku sendiri!" ujar Pangeran Alexander berwajah ji jik.

Akankah Safire bisa merubah stigma buruk Putri Esmera, pemilik tubuh yang ia masuki?

Yuk, kepoin aja...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab - 6 Penyihir.

Bab.6

Alexander memberi salam pada Ratu Agatha juga Ibu kandungnya bernama selir Elyana. Sedangkan Ibu suri tidak ada disana dan terus menerus menangis di dalan kamarnya karena masih bersedih atas keadaan suaminya, sang Kaisar.

"Masuklah," ujar selir Elyana pada putranya.

Alexander mengangguk lalu berjalan masuk ke dalam kamar.

Safire mengukuti dari belakang setelah ikut memberi salam pada sang Ratu dan Ibu mertuanya.

"Kakek, ini aku Alex."

Mata lemah sang Kaisar menatap nanar ke arah Alexander, "Kamu juga datang..." ucap Kaisar lemah.

Alexander maju mendekat ke arah ranjang besar milik Kaisar, Safire terus mengikutinya.

Mata Dokter Safire memperhatikan dengan intens keadaan Kaisar, dia juga melihat obat cair kehitaman di sebuah mangkuk. Keningnya mengerut, mencium bau menyengat dari obat di mangkuk itu.

"Kek, maafkan aku mengecewakan kakek." Ujar Alexander dengan suara bergetar menahan kesedihannya.

"Sebenarnya kakek sakit apa?" tanya lancang Safire, mulut dan hatinya tidak bisa begitu saja cuek melihat orang sekarat di hadapannya.

Alexander menggeram kasar, "Diam saja! Tutup mulutmu."

"Aku hanya ingin tau, apa salah?" timpal Safire tak ada takut - takutnya.

Tabib Istana maju mendekat, "Kaisar sering kelelahan, mual, nyeri dada, sakit kepala bahkan ada darah dalam urine."

Hipertensi! Pikir Safire yakin.

Apa ada obat hipertensi di dalam kotak obat ajaib-ku? Aku harus memeriksa Kaisar lebih dulu untuk memastikan. Tapi bagaimana caranya?

" Biarkan aku memeriksa nadi kakek Kaisar sebentar," tanpa menunggu ijin Safire maju begitu saja mendekat pada Kaisar langsung memeriksa denyut nadi di pergelangan Kaisar. Detak jantung lemah! jika tak diobati secepatnya nyawa kaisar diujung tanduk!

"Lancang...!!!" Alexander manarik tubuh Safire menjauh, menyeret tubuh Safire keluar dengan mencekal lengan wanita itu dari kamar Kaisar dengan amarah di wajahnya.

Safire tetap tak bisa merasakan apapun meskipun dikasari oleh Pangeran.

Tatapan semua orang yang berada di luar kamar Kaisar tertuju pada mereka berdua, senyuman tipis bahkan terlihat di bibir Putri Abigail.

Adik Raja sekaligus Paman para pangeran yang bernama Pangeran Otis tidak suka melihat kearoganan keponakannya pada istrinya, ia mendekati Pangeran Alexander.

"Pangeran Alex, jangan kasar pada istrimu. Lihat sekeliling mu dan situasi nya. Kakek mu sedang sakit parah, jangan membuat kerusuhan. Kalau kau marah pada istrimu dan kalian ingin bertengkar lakukan di kediaman kalian nanti!" tegur sang Paman.

Alexander terhenyak, ia menatap ke sekeliling. Benar saja semua orang sedang menatapnya, ia tak sadar akan tingkahnya karena sudah tersulut emosi.

"Pangeran Levon dan Putri Abigail silahkan masuk," ujar pengawal pribadi Kaisar.

Setelah semua orang masuk melihat sang Kaisar, mereka dibiarkan istirahat di ruangan mereka masing - masing di Istana dan tidak di perbolehkan pulang menimang kondisi Kaisar yang sudah semakin melemah ditakutkan ada kabar buruk yang datang.

Di ruangan kamarnya Pangeran Alexander duduk bersedekap menatap dengan benci pada istrinya.

"Apa yang kau lakukan tadi pada kakekku?!"

Safire hanya menipiskan bibirnya dan mengeraskan wajahnya. Ingin sekali merobek wajah arogan Pangeran Alexander dengan menusuknya dengan suntikan bius, lalu memukuli lelaki itu sampai puas. Namun, perasaan nya sedang mencemaskan nyawa Kaisar, tangan dan hatinya sebagai seorang Dokter begitu gatal ingin segera memeriksa tubuh Kaisar menyeluruh lalu berusaha menyembuhkan Kaisar.

"Kenapa kau tak menjawab pertanyaan ku?! Apa telingamu tidak berfungsi dengan bagus setelah aku siksa, apa kau ingin aku mencongkel mata mu itu yang menatapku dengan berani?!"

Cih! Beraninya ngancem - ngancem! Pria pengecut! Beraninya pada wanita, padahal aku nggak berbuat apa - apa!

"Jawab!" Pangeran maju mendekat dengan langkah besarnya.

Sial! Dia pasti akan memukulku! Aku butuh suntikan bius! Pikir Safire. Dia dengan cepat menarik kotak kecil dari balik lengan gaun nya.

Ting! Kotak membesar, Safire tak menunggu lama langsung membuka kotak mencuri kesempatan saat langkah Pangeran yang tinggal selangkah lagi terhenti, tubuh Pangeran Alexander mematung saat melihat kotak kecil itu membesar tepat di depan matanya.

"Kau ternyata seorang penyihir!!! Apa yang akan kau lakukan padaku!" teriak Pangeran Alexander tersadar dari rasa terkejutnya dan menerjang maju ingin mencekik leher Safire.

Tangan Safire lebih cepat, dia menyuntikkan obat bius ke lengan Pangeran dari suntikan yang ada di kotak obat. Dia bahkan masih tak mempercayai penglihatan nya, setiap otaknya memikirkan obat atau apapun seketika kotak obat akan terisi.

"Arghttt!" tubuh Pangeran Alexander mulai tersungkur ke lantai.

"Pangeran Alex! Gawat! Kaisar! Kaisar--"

Safire dengan cepat menutupi tubuh Pangeran Alexander dengan tubuhnya, "Kami akan pergi!" jawabnya sebelum orang yang datang melihat keadaan Pangeran.

Orang yang datang memberi kabar hanya mengangguk lalu pergi lagi.

"Aku harus bisa mencari kesempatan mendekati Kaisar dan menyuntikkan obat!"

Sebelum Pangeran Alexander menutup matanya karena efek obat, dia melihat istrinya berlari pergi keluar dari kamar. Tangannya berusaha menggapai, tapi sosok istrinya terus menjauh.

"Ak... aku... Akan... membunuh... mu... Penyihir..." lirih Pangeran Alexander kemudian tak sadarkan diri.

1
Inez Anthi
btul thour karya bgus
jagalah hatimu hanya untukku
Luar biasa
Nia Sulistyowati
ni 2 wanita jahat di gigit rover tau rasa
Nia Sulistyowati
Luar biasa
Kios Flio
makasih Thor..atas ceritanya 💜💜💜
Bias_Transmigrasi 🫶: 😍😍😍🫶🫶🫶
total 1 replies
Kios Flio
/Facepalm//Facepalm/ morgann morgann ...
Nia Sulistyowati
giman alex ngelihat istri yang jau abaikan di ratukan sama paman sendiri???
Nia Sulistyowati
cinta pada orang yang salah kamu lex
Nia Sulistyowati
ya sesaklah dadamu mengingat hal menyakitkan yg udh kamu lakuin ke esmera lex,,
💐Nie Surtian💐
Gimana baiknya aja Thor... aku juga bingung... Kasihan Pangeran Alex...tapi kasihan juga sama Pangeran Otis... 😀😀😀
Yui
Luar biasa
Naraa 🌻
Alex bego nya ga ketolong lagi
Supiah Susilawati
Luar biasa
Livia Cantika I.R
ini cerita fantasi terbagus yg pernah aku bacaa
Bias_Transmigrasi 🫶: 😘😘😍😍🙏🙏
total 1 replies
Kim yumna
Tapi ini pelayan termasuk berani lho sama putri,ga ada hormat dan takut nya
Bias_Transmigrasi 🫶: harusnya hajarr aja ya🤣
total 1 replies
ami
Bagus
Imma Juhamzah
betul menjadi penulis itu syusah
Elvi Krisnawati gea
sangat menarik
Micha Salwa
Luar biasa
ŘƏ£♡ve
ambigu jd bengekkk🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!