Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya
Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri
Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya
apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang
ikuti kelanjutannya ya😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10 Laris manis
Rana merasa sangat bersyukur baru memulai usahanya dan semua berjalan lancar,rana berharap akan seterusnya lancar seperti hari ini
pukul tiga pagi Rana menuju paviliun tempat bik marmi tinggal bersama art lainnya
Saat sampai di sana ternyata bik Marmi sudah menunggu
Mereka berdua pun menuju dapur dan mulai mengerjakan semua pesanan teman-teman Kelas Rana
kemarin sore bik marmi mengajak suaminya untuk berbelanja keperluan untuk bahan jualan rana untung saja di sekitar kompleks mereka ada toko besar yang menjual berbagai macam Bahan kue dan juga wadah-wadah plastik juga kardus untuk kue pesanan
tepat jam lima pagi semua sudah selesai bahkan dikemas dengan cantik
" non sebaiknya diberi nama pemesannya biar nanti nggak bingung" ucap bik marmi memberikan saran kepada Rana
"iya juga ya bi,tapi rana nggak ada lebel bik" jawab Rana
"tenang aja non bibik sudah siapkan semuanya " jawab bik Marmi
"Alhamdulillah,bibi memang is the best "jawab Rana lalu memeluk bik marmi
Rana pun sibuk memberikan nama teman-temannya sesuai pesanan mereka
Sedangkan bik marmi sibuk di dapur utama untuk membuat sarapan untuk majikannya dan keluarganya kecuali Rana
setelah selesai memberikan nama rana pun menyusunnya kedalam kardus yang bik Marmi sudah siapkan
"Alhamdulillah sudah selesai,lebih baik aku mandi dulu dan bersiap-siap " ucap rana dan masuk kedalam rumah dan menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap memakai seragam sekolahnya Rana menghampiri bik Marmi yang masih sibuk didapur bersama bik Mumun
"Non sarapan dulu, itu bibi sudah siapkan " ucap bik marmi menunjuk meja makan di mana ada nasi goreng dan telur ceplok kesukaannya juga ada segelas susu hangat
"bik sarapan rana masukkan aja ke kotak bekal rana ya bik" ucap Rana
"loh itu bibi juga sudah siapkan bekal untuk non!"jawab bik Marmi
"aku sudah janji temanku bik untuk bawakan bekal hari ini " jawab rana lalu mengambil dua lembar roti tawar lalu mengolesnya dengan selai strawberry kesukaannya Lalu meminum susunya
"Alhamdulillah, sudah kenyang " ucap Rana setelah menghabiskan roti dan susunya
"oh iya bik, apa bibi bisa menghubungi ojek langganan bibi yang biasa antar bibi ke pasar berbelanja "ucap Rana
"bisa non" jawab bik Marmi cepat
"tolong ya bi di hubungi,aku mau pake ojek ke sekolah biar nggak repot juga bisa cepat sampai sekolah " ucap Rana
"oke non" jawab bik marmi lalu menghubungi mang Dito si tukang ojek
Tak lama ojek pesanan bik marmi datang
Pak joko membantu rana mengangkat kardus berisi jualan Rana sampai di luar pagar
Bahkan sampai rana naik ke motor ojek mang Dito
"Hati-hati ya to bawa motornya " ucap pak joko pada mang Dito
"insya Allah amanah paman" jawab bang Dito pada pak joko lalu menjalankan motornya meninggalkan pak joko yang masih berdiri menatap punggung Ranap yang semakin menjauh
Sesampainya di sekolah,suasana sekolah masih agak sepi karena baru sebagian yang datang itupun karena mereka sedang kena piket membersihkan kelas
"eh Rana udah sampai aja, hari ini kan kamu nggak piket membersihkan ?!"tanya Auren saat melihat Rana meletakkan kardus besar di atas mejanya
"aku sengaja ren,kan lagi bawa pesanan teman-teman " jawab Rana
"oh iya aku lupa " ucap auren
Pukul setengah tujuh teman-teman rana sudah mulai berdatangan
Saat mereka melihat Auren makan banana roll krispy pesanannya mereka pun berlomba-lomba meminta pesanannya pada Rana
"sabar teman-teman pesanan kalian ada kok" ucap Rana menenangkan teman-temannya
Setelah mendapatkan pesanan mereka
Mereka semua kembali ke tempat duduk mereka masing-masing dan menikmati banana roll krispy buatan Rana
"wah ini enak banget banget ran" ucap salah satu teman Rana
"Alhamdulillah kalau kalian suka" jawab Rana
"oh iya ran apa ini nggak terlalu murah ?! Masa Sepuluh ribu dapat delapan sedangkan kalau di cafe-cafe kalau delapan biji gini udah tiga puluh ribuan" ucap Ramdan
"iya bener ini kemurahan Ran paling tidak sepuluh ribu itu dapat empat atau lima lah" sahut Alam
"awalnya sih aku mau ngasi segitu tapi aku fikir ini kan masih dalam masa promo dan penjualan perdana jadi nggak apa-apa lah kan buat kalian juga teman-teman sekelas, nggak apa-apa dong sehari ini banyak dapat free"jawab Rana yang mendapat pencerahan dari masukan teman-temannya
"wah bener tuh bener, tapi apa kamu nggak rugi ran?!" tanya Rangga sang ketua kelas
"rugi sehari kayaknya nggak apa-apa deh kan namanya juga lagi promosi "jawab Rana lagi
"benar juga tuh,jadi berarti Besok udah harga normal !?"tanya maya
"iya,kalau masih ada yang mau pesan" jawab Rana
"aku masih mau pesan ran " ucap Lesti
"aku juga"
"aku juga"
Rana pun mencatat nama teman-temannya yang memesan beserta dengan toping yang mereka inginkan
"Ran sesekali kamu buat pisang nugget dong soalnya aku suka banget sama pisang nugget coklat keju " ucap Chelsea
"iya bener tuh " sahut yang lainnya
"oke nanti aku tanya ibu aku ya soalnya aku baru belajar buat Banana roll krispy ini itupun ibu yang ngajarin siapa tau aja ibu aku bisa buat pisang nugget nanti aku posting di grup " jawab Rana
"oke ditunggu ya " jawab chelsea
Rana merasa bersyukur karena di dalam kelasnya tidak ada yang julid dan suka membuly mereka semua kompak dalam segala hal
mereka semua mengikuti pelajaran dengan semangat hingga jam pelajaran usai
"yuk Ran kita pulang"ajak Kayla saat melihat rana sudah selesai membereskan buku-bukunya kedalam tasnya
"oke" jawab rana
Mereka berempat pun berjalan ke parkiran sesampainya di sana mereka bertemu dengan raka dan kawan-kawannya
Rana hanya tersenyum pada mereka dan menyapa seadanya tanpa mendekati mereka seperti biasanya
"mari kak duluan " ucap Rana pada Raka Cs dan sana rana juga melihat ada Salwa
"kenapa tuh anak nggak seperti biasanya " ucap Bima
"habis kejedot kali makanya langsung insyaf " sahut Azka
"atau kesambet jin kalem kali kak" ucap Salwa menimpali ucapan ke-duanya
Salwa sangat senang karena Rana tidak lagi mengejar-ngejar Raka
"Nggak usah pedulikan mereka anggap saja omongan mereka itu bagaikan angin lalu" ucap Kayla saat Rana sudah masuk kedalam mobilnya
Seperti biasa kayla hanya mengantarkan rana saja tanpa mampir kerumah rana
Karena Kayla berfikir akan merasa tidak enak hati jika sahabatnya itu kena tegur karena sudah membawa temannya
"Assalamualaikum "ucap Rana
"waalaikumsalam non" jawab bik Marmi dan bik Mumun yang kebetulan sedang berada di ruang tamu membersihkan bufet hiasan mama Sania
"butuh bantuan bik!?" tanya rana serius ingin memberikan bantuan
"nggak usah non,ini sudah selesai " jawab bik marmi
"Bagaimana non jualannya !?" tanya bik Marmi berbisik takut sang nyonya mendengar ucapannya
"Alhamdulillah laris manis bik
makasih ya bik" ucap Rana
"jangan mengganggu Orang yang sedang bekerja " ucap mama sania tiba-tiba saja datang menatap tajam Rana
Rana menundukkan kepalanya karena rasa hormatnya pada orang tuanya itu walaupun dirinya tak di anggap dan di hargai
Maaf ma" jawab Rana
"sana non bersih-bersih,trus kedapur belakang bibik tadi buatkan ayam krispi sama tumis kangkung "bisik bik Marmi rana hanya mengangguk saja
"ma kita ke mall yuk, baju Rana sudah pada sempit ma" rengekan Raya membuat langkah kaki Rana terhenti
"mau apa ke mall!?" tanya mama Sania
"Raya mau beli baju sama sepatu ma"jawab Raya
"loh sepatu kamu kan masih baru sayang !?" ucap mama Sania lagi
"bosan ma pakai itu terus "jawab Raya
"ya sudah yok,sana gih siap-siap " ucap mama Sania
"asieek" raya bersorak gembira mereka berdua tidak menyadari jika ada hati seorang anak yang merasakan lagi kekecewaan
Karena begitu gampangnya mama Sania mengiyakan permintaan putri bungsunya sedangkan putrinya yang lain hanya memesan online kebutuhannya jajannya di potong sedemikian rupa