Amelia Angelica nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku, berkat nilai-nilaiku yang bagus sejak SMP kini aku menempuh pendidikan di King's College London dengan beasiswa tahap akhir. Namun kesalahan fatal aku lakukan dan kembali ke tanah air. Disitulah segalanya berawal.
Memulai hidup dengan mengabdikan diri disebuah Rumah Sakit swasta, pada awalnya semua berjalan dengan baik sampai kemudian takdir berkata lain.
Penasaran????? simak yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili Mangatoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6. Bertemu Mantan
Selesai jam dinasnya, Amelia bergegas kearah parkiran dan kemudian melajukan mobilnya berjibaku dengan pengendara lain menembus kemacetan di ibukota.
Tiba di apartemen langsung disambut dengan malaikat kecilnya yang mampu menghilangkan kepenatannya setelah seharian berurusan dengan orang sakit. Terlihat anak kecil dengan langkahnya yang pendek-pendek sesuai dengan ukuran kakinya yang mungil berlari menyambut kedatangan sang mama.
"Mama,,,,mama,,,,".teriak Rafi sambil merentangkan kedua tangannya
"Sayang,,,,cup cup cup."..Amelia menyambut pelukan hangat putranya dan mencium pipi Rafi dengan penuh kasi sayang.
"Mama,,,,geli ".kata Rafi tertawa geli karena Amelia mencium Rafi sambil tangannya menggelitik perut Rafi
"Eh bu dokter udah pulang,,,,maaf bibi gak dengar.". Ujar bi Sari agak kaget karena Amelia membuka pintu dengan kunci cadangan yang selalu dibawanya.
"Gak apa-apa, bi,,,,oh ya bi,,,gimana Rafi hari ini, apa dia sangat merepotkan bibi?" tanya Amelia sambil terus mengusap lembut kepala putranya.
"Nggak kok bu, den Rafi anak yang pandai dan sabar.". jawab bi Sari dengan tersenyum penuh kasih sayang pada anak asuhnya.
"Syukurlah bi,,,,aku bersih-bersih dulu ya, bi,,,,setelahnya bibi boleh pulang, titip Rafi sebentar bi,.". ujar Amelia sambil berlalu ke kamarnya dan langsung masuk ke kamar mandi.
20 menit waktu yang digunakan Amelia untuk membersihkan diri setelah seharian berinteraksi dengan pasien-pasiennya. Setelah itu Amelia kembali keluar kamar dan bergabung dengan Rafi untuk menemani putranya bermain karena waktu kebersamaan mereka siang hari tak ada.
Ketika bi Sari telah pulang, matahari pun perlahan meredupkan sinarnya dan berganti dengan sinar bulan, kemudian Amelia ke dapur dan berkutat dengan panci dan wajan untuk menyiapkan makan malam mereka berdua. Begitulah setiap hari ketika bi Sari sudah pulang tinggal mereka berdua menghabiskan malam dengan berbagai kegiatan sebelum tidur.
Selesai makan malam, Rafi dan Amelia masuk ke kamar, kemudian Rafi mengambil buku cerita yang selalu dibacakan oleh sang mama menjelang tidur.
Amelia lalu mulai.membacakan dongeng untuk putranya sambil mengelus-elus punggungnya. Sambil membaca buku dongeng, pikiran Amelia berkelana memikirkan nasibnya dan putranya dimasa yang akan datang. Rafi yang sudah terlebih dahulu mengarungi dunia mimpi membuat Amelia kembali memeluk dengan hangat putranya.
'apa yang akan terjadi jika pria itu mengetahui kalo benihnya lahir dari rahimku??? aku tak pernah menyangka jika ternyata pria itu tinggal di Indonesia,,,,wajahnya tak ada garis-garis Asianya sama sekali, apa yang harus kulakukan jika tuan besar tau bahwa cucunya lahir dari rahimku??? ini semua kesalahanku yang terlalu kecewa dengan penghianatan Rico, orang yang tidak pantas untuk diingat. ". batin Amelia terus bergejolak jika mengingat bahwa ayah dari putranya ternyata orang yang berpengaruh di negara ini.
Karena kelelahan lahir batin akhirnya Amelia menyusul putranya mengarungi mimpi dunia bersama dan berharap semoga hari esok lebih indah.
Sebelum mentari pagi menyapa penduduk bumi, Amelia sudah lebih dulu bangun dan melakukan aktifitas rutinnya sebelum berangkat kerja yaitu menyiapkan sarapan untuknya dan putranya. Tak lama kemudian terdengar bunyi bel yang diyakini Amelia bi Siti karena memang hanya bi Sari yang selalu datang sepagi ini dan sudah dianggap keluarga oleh Amelia.
"Sayang,,,,mama kerja dulu, ya,,,,ingat jangan nakal dan jangan merepotkan bi Siti ". kata Amelia tak pernah bosan setiap hari mengingatkan putranya.
"Iya ma,,,,Afi kan anak pintar". balas Rafi sambil memeluk dan mencium pipi Amelia.
"Good boy,,,," kata Amelia mengusap pelan kepala Rafi.
"Bi,,,,aku berangkat ya, titip Rafi,,,,kalo ada apa-apa bibi telpon aja " lanjut Amelia sebelum menghilang dari balik pintu.
Kembali Amelia melajukan mobilnya membelah jalan raya menuju rumah sakit Abraham Healthy. Menempuh perjalanan dipagi hari yang belum macet membuat perjalanan Amelia singkat dan kini sedang berada di lobby untuk menuju ke lockernya untuk mengambil snelli dan perlengkapan lainnya yang memang sengaja tak dibawa pulang.
Ketika kaki jenjangnya kembali menapaki lantai lobby rumah sakit untuk menuju ke ruangannya, tiba-tiba pandangan matanya tertuju pada seorang pria dan seorang wanita yang membuatnya mengingat kembali penghianatan dan peristiwa malam kelam itu, yang menghadirkan sosok malaikat kecil dalam hidupnya.
Amelia hanya menarik napas panjang melanjutkan langkahnya dengan berpura-pura tidak melihat Rico dan Sarah, sepasang manusia ini seolah tak ada puasnya melukai perasaan Amelia.
"Amelia Angelica,,,,wah gak nyangka ya ternyata bisa juga bekerja di rumah sakit bergengsi ini." kata Rico dengan tatapan sinis
"Ya seperti yang kau lihat ". ujar Amelia dingin
"Sayang,,,,jangan buang-buang waktu berbicara dengannya, lebih baik kita segera keruangan dokter Angga". kata Sarah dengan manja dan menatap Amelia tak suka
"Maaf saya harus segera bekerja ". ujar Amelia dingin dan tanpa ekspresi kemudian berlalu tanpa melihat kearah pasangan yang selalu ingin membuatnya terpuruk.
'entah dosa apa yang telah kuperbuat dimasa lalu sehingga hidupku seperti ini, rasanya hidupku selalu penuh dengan kejutan setiap hari ' batin Amelia terus berjalan menuju ruang prakteknya.
Sementara itu diruang praktek dokter Angga, setelah memeriksa dan menganalisa hasil lab pasiennya kemudian memberikan saran agar ditangani oleh dokter yang lebih memahami penanganan penyakitnya.
"Begini pak Rico dan bu Sarah,,,,saya akan merujuk ibu Sarah pada dokter Amelia karena beliau yang lebih mengetahui dan memahami penyakit bu Sarah ". kata dokter Angga dengan.ramah
"Apakah tidak ada dokter lain yang bisa menangani istri saya, dok,,,," tanya Rico yang tak pernah menyangka akan seperti ini
"Maaf pak Rico, dokter Amelia adalah dokter terbaik dirumah sakit ini terkhusus dengan penyakit kanker yang di derita bu Sarah ". Kata dokter Angga meyakinkan
Rico terhenyak memandangi istrinya, bukan karena tidak ingin ditangani oleh Amelia akan tetapi baru saja dirinya meremehkan keberadaan Amelia di rumah sakit ini dan tak disangka ternyata Amelia adalah dokter terbaik.
Sarah jadi salah tingkah mendengar penuturan dokter Angga mengenai Amelia yang tadinya dia remehkan. Apakah Amelia akan menanganinya setelah perbuatan mereka tadi.
Diwaktu yang sama setelah selesai memeriksa pasiennya yang terakhir, Amelia berrmkasud ingin memeriksa pasiennya yang dirawat inap, namun sebelum keluar ingatannya kembali mengingat mantannya yang selalu meremehkan dirinya.
'seperti inilah nasib orang yang bersekolah hanya mengandalkan beasiswa, selalu diremehkan dan dipandang sebelah mata. Tapi kenapa dulu Rico menjadikannya kekasih bahkan sampai beberapa tahun. Rasanya aku tak akan sanggup jika harus selalu bertemu dengan mereka dan selalu meremehkanku. Bukan karena aku masih mencintainya bahkan aku membencinya karena perbuatannya sehingga aku harus melahirkan benih orang yang tak kukenal.
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Selamat menikmati ya,,,,,maaf jika masih banyak typo-typonya.
Semoga bisa menghibur dan jangan lupa dukungannya ya
Salam hangat selalu dari author