The Unloved Queen'S Revenge
Cerita ini adalah cerita rekaan. Jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat itu diluar kesengajaan.
...----------------...
" Hidup Yang Mulia Ratu!!!"
" Hidup Yang Mulia Raja!!"
Ucapan selamat diterima pasangan pengantin Raja Hyeon dan Ratu Gyeo Wool yang baru saja mengadakan prosesi pernikahan. Senyum mengembang di bibir keduanya, akan tetapi senyum tersebut hanyalah sebuah kamuflase alias kepura-puraan.
Sebelum acara pernikahan di gelar, Hyeon mengajak bertemu Gyeo Wool pada malam hari di taman belakang istana. Hyeon yang tidak ingin berpura-pura dengan hubungannya akhirnya mengatakan maksud dari pernikahan mereka.
" Aku akan mengatakan sesuatu hal padamu. Aku yakin kamu sudah tahu maksud dan tujuanku menikahi mu bukan?"
Gyeo Wool hanya menunduk, ia sungguh merasa enggan menatap pria yang akan jadi suaminya besok itu. Suara dalam dan dingin membuat Gyeol sedikit merasa segan kepada Hyeon.
" Apa kau mengerti?"
" Hamba mengerti yang mulia."
" Seharunya kau juga sudah tahu siapa wanita yang benar-benar kucintai bukan?"
Gyeol kembali mengangguk. Ia tentu tahu siapa yang dimaksud oleh Hyeon. Selir Bin, atau selir tingkat 1 yang belum lama ini diangkat oleh Hyeon adalah wanita yang begitu dicintai oleh sang raja.
Selir Da Eun, adalah selir yang mendapat kehormatan karena benar-benar dicintai oleh Yang Mulia. Mengapa Selir Da Eun tidak bisa menjadi ratu karena dia berasal dari keluarga biasa dan sangat ditentang untuk bisa naik tahta menjadi ratu. Berbeda dengan Gyeo Wool yang memiliki asal usul dari kelurga terpandang. Kakak laki-laki Gyeo Wool adalah seorang panglima perang yang ditakuti oleh kerajaan lain. Sedangkan ayah Gyeo Wool adalah mantan orang kepercayaan raja terdahulu atau ayah dari Hyeon.
Pernikahan Gyeol Wool dan Hyeon selain untuk memperkuat militer kerajaan ternyata adalah hasil janji dari kedua orang tua mereka.
" Meskipun kamu ratu yang tidak ku inginkan namun kau memiliki kekuasaan penuh sebagai ratu termasuk mengurusi harem. Kau bebas membuat peraturan apapun di harem asalkan kau tidak menyentuh selir Da Eun."
" Baik yang mulia, saya mengerti. Terimakasih untuk kebaikan hati yang mulia."
Hyeon pergi begitu saja setelah mengatakan maksud dan tujuannya bertemu. Gyeol yang masih bersujud memberi hormat akhirnya bangkit. Ia membuang nafasnya dengan kasar.
" Terserahlah jika mau seperti itu. Huft, jika bukan karena Oppa aku sebenarnya juga tidak mau masuk ke harem sialan mu itu."
Kembali ke hari pernikahan, raja dan ratu sungguh menampilkan senyum terbaik mereka. Bahkan ketika mereka di arak keluar dari istana keduanya berpegang tangan. Para rakyat tentu menyambut gembira. Sudah 2 tahun Raja Hyeon naik tahta dan baru sekarang mengangkat ratu.
Cih, sungguh pandai berpura-pura. Baiklah aku akan mengikuti drama yang kau buat yang mulia.
Gyeol pun mengeratkan tangannya kepada Hyeon membuat pria itu sedikit terkejut. Namun setelahnya ia bisa kembali bersikap normal.
Rupanya wanita ini pintar juga. Dia bisa mengikuti apa yang ku inginkan. Bagus, kedepannya akan mudah untuk memainkan drama.
Sorak sorai rakyat benar-benar terlihat begitu gembira. Tak jarang yang memuji keduanya sebagai pasangan yang serasi. Bahkan kecantikan ratu benar-benar bersinar. Hal tersebut terdengar oleh para selir. Tentu mereka sedikit kesal terlebih selir utama Da Eun. Tapi wanita itu benar-benar pandai menyembunyikan rasa hatinya.
" Kalian tidak boleh seerti itu. Bagaimanapun beliau adalah ratu yang harus kita hormati. Dia memiliki jabatan tertinggi di harem yang mulia raja. Kalian tidak boleh sembarangan mencaci jika masih ingin tetap berada di sisi yang mulia."
" Baik selir utama Da Eun."
Semua selir menaruh hormat kepada Da Eun. Tentu saja mereka tahu bahwa Da Eun adalah selir kesayangan yang mulia, wanita yang benar-benar dicintai. Tadinya para selir beranggapan bahwa Da Eun yang akan menjadi ratu. Akan tetapi ternyata bukan.
Kau boleh menjadi ratu kerajaan ini, akan tetapi tetap aku lah ratu di hati yang mulia.
Da Eun menyeringai, seringai yang tidak bisa dilihat oleh siapapun. Tidak dipungkiri bahwa Da Eun sungguh cemburu melihat Hyeon terlihat begitu dekat dengan Gyeol. Namun tentu saja dia harus bersikap elegan. Dia tentu tidka mau reputasi sebagai seorang selir utama yang lemah lembut tersebut menjadi hancur.
🍀🍀🍀
Malam pengantin telah disiapkan. Sajian makanan dan arak sudah tersaji di meja siap untuk dinikmati.
Dasom adalah dayang yang disiapkan oleh Hyeon untuk Gyeol. Dasom begitu telaten melayani kedua tuannya tersebut. Dasom sangat menyukai Gyeol karena pribadi Gyeol yang menyenangkan. Bahkan dikala hanya berdua Gyeol meminta Dasom untuk bersikap tidak formal layaknya teman.
" Silahkan yang mulia, dinikmati."
" Pergilah aku hanya ingin menikmatinya bersama ratu ku."
Dasom pamit undur diri keluar dari kamar tersebut.
" Apakah yang mulia ingin keluar, di sebelah sana ada pintu belakang. Yang mulai bisa keluar dari sana. Hamba yakin selir Da Eun pasti sangat mengkhawatirkan yang mulia."
Terkejut, Hyeon sungguh terkejut dengan ucapan berani wanita di depannya itu.
" Apa kau mengusirku?"
" Mengusir yang mulia? Mana berani, hamba masih sayang nyawa hamba. Tapi bukankah Anda mengatakan bahwa pernikahan kita hanya sekedar simbol?"
Hyeon tertegun mendengar ucapan ratunya itu. Ia mendengus kesal. Tanpa banyak bicara lagi Hyeon mengganti pakaiannya lalu keluar dari pintu samping yang ditunjukkan oleh Gyeol.
" Bagus, pergilah jadi aku bisa menikmati makan malam ku dengan tenang."
Kepribadian Gyeol mungkin jauh dari yang namanya anggun. Memiliki 2 kakak laki-laki membuat Gyeol sedikit banyak memiliki sikap seperti laki-laki juga.
Butuh waktu setidaknya 3 bulan untuk Gyeol mempelajari tata krama sebelum memasuki istana. Wanita yang baru menjabat sebagai ratu dalam sehari itu benar-benar menikmati makan malam nya. Bahkan ia menghabiskan sendiri arak beras yang disediakan.
Di sisi lain, Da Eun sungguh gelisah. Ia benar-benar khawatir yang mulia akan melakukan malam pengantin dengan Gyeol.
" Apa kau mengkhawatirkan ku?"
Hyeon memeluk Da Eun dari belakang dan mencium lembut bahu selir kesayangannya itu.
" Pyeha, hamba hanya."
" Sttt jangan bicara formal begitu saat kita sedang berdua. Bukankah aku sudah sering memperingatkan mu?"
Da Eun tersenyum, ia sungguh senang apa yang ia takutkan tidak terjadi. Sedari tadi Da Eun menaruh kekhawatiran terhadap kekasihnya itu. Sungguh ia merasa tidak tenang saat Hyeon dan Gyeol memasuki kamar bersama. Kini dia bisa tersenyum lebar. Hal selanjutnya sudah bisa dipastikan. Mereka sudah bergelung di atas kasur berbagi peluh.
Aku harus segera memberi yang mulia putra. Aku yakin putraku akan jadi putra mahkota nantinya.
Da En tersenyum, ia yakin rencananya pasti berhasil karena Hyeon sudah bersumpah padanya tidak akan menyentuh ratunya. Tentu saja hal tersebut merupakan kuncinya untuk menyingkirkan sang ratu dari singgasananya.
TBC
Hay hay ... Jumpa lagi ya sama karya othor. Ekhem, biasa jika salah satu udah mau tamat othor up yang baru. Kali ini othor memilih genre romansa istana.
Semoga suka ya. Terimakasih. Matursuwun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Lay's
Saran ya kak, mungkin lebih cocok pakainya Orobeoni dari pada Oppa karena kan ini latarnya jaman kerajaan jadi bahasanya pun pakai bahasa yang formal
2024-11-25
1
Shinta Dewiana
menarik
2024-11-22
0
Endang Sulistia
next
2024-11-20
0