Pengasuh Si Kembar

Ira mulai menjelaskan tentang sholat wajib dan sunah.

" Sholat wajib itu adalah yang harus umat muslim lakukan, ada 5 waktu dalam sehari. pagi hari waktu fajar kita melaksanakan sholat subuh, lalu yang kedua tengah hari di sebut sholat dhuhur, ketiga sore hari seperti sekarang ini adalah sholat ashar, ke empat waktu petang, menjelang malam, dinamakan sholat magrib, dan yang ke lima malam hari, di sebut sholat isyak. kelima waktu itu harus kita kerjakan, jangan sampai bolong, kalau kita meninggalkan satu waktu saja dengan sengaja, maka itu akan berdosa, Allah akan melaknat kita dan akan memasukkan kita ke neraka." Jawab Ira.

" Apa itu neraka kak?" Tanya Michael, jiwa keingin tahuan mereka sangat tinggi dan suka dengan apa yang di jelaskan Ira tadi, karena ini adalah sesuatu yang baru bagi mereka.

" Neraka adalah tempat hukuman bagi umat islam yang nakal dan penuh dengan Dosa, contohnya meninggalkan sholat tadi, neraka adalah tempatnya, di sana kita akan di siksa, di godok dalam kobaran Api yang sangat besar, itu nanti berlangsung terus terus tanpa henti, selamanya, hii." mbak Takut akan siksa neraka.

" Apa tidak mati mbak disiksa dan di bakar, pasti jadi abu dong?" heran Mike.

" Beda, kalau kita masih hidup di dunia, ya pasti mati dan menjadi abu, tapi di akhirat nanti tidak, kita akan hidup terus." Jawab Ira.

" Kalau kita hidup terus, ya kita sholat saja kak disana, pasti tidak jadi di siksa." jawab Michael. Ira mengecup pucuk kepala Kedua bocah tampan itu.

" Tidak sayang di akhirat nanti kita tidak sholat atau mengerjakan apa yang kita lakukan seperti di dunia ini, di sana tinggal menerima upah dengan apa yang kita lakukan di dunia ini, nanti di sana amal baik dan amal buruk kita akan di timbang, bahasa kerennya di hisab, bukan hisap di sedot ya, tapi di hitung atau di timbang, kalau lebih berat amal kebaikan kita, maka kita nanti akan di masukkan ke dalam surga, disana kita tinggal menikmati semua keindahan yang tidak ada Bandingannya, daripada keindahan di dunia ini." Jawab Ira.

" Ayo kita ke sana mbak!" ajak Mike.

"Belum waktunya sayang, kita meninggal dulu dan menunggu di alam kubur sampai hari kiamat nanti, lalu harus di bangkitkan dari alam kubur, kita akan di bawa ke padang makshar, selanjutnya di timbang, barulah kita dikirim kemana oleh Allah ,di neraka atau surga, kita tidak bisa kembali lagi atau mengulangnya, seperti hari kita ini, waktu terus berlalu dan tidak bisa mundur lagi." Jawab Ira.

" Ngeri ya mbak." jawab Mike.

" berarti kita nanti masuk neraka dong mbak, kan aku, Mike papa, oma, opa, kak Sheren tidak pernah sholat?" tanya polos Michael.

" Selama kita masih di beri kesempatan untuk bernafas maka masih ada kesempatan untuk bertaubat, meskipun nih ya, baru hari ini kita bertobat pada Allah dan berjanji akan sungguh sungguh, trus nanti malam kita meninggal, tapi belum sempat mengerjakan apa yang dia janjikan tadi, maka Allah akan mengampuni dosa dosa kita itu." jawab Ira.

" Berarti tobatnya nanti saja kalau mau mati." ucap Mike .

" Jangan begitu juga, memang adik tahu berapa umur adik nanti, berapa tahun, 5 10 20 30 59 atau 80 tidak ada yang tahu, Bagaimana kalau kita meninggal duluan sebelum taubat, hayo." Kata Ira kemudian.

Si kembar saling pendang, dan menggelengkan kepala mereka.

" Terus kami bagaimana?" Tanya keduanya yang mulai takut.

" Mike dan Michael kan masih kecil, belum baligh jadi ini saatnya kita belajar , jadi pas kita sudah baligh, kalian sudah bisa, sudah pandai." Ira mencubit hidung Mike yang tadi masih di pangkuan Ira.

" Kalau begitu mbak Ira jangan pulang kampung." Ucap keduanya.

" Memang kenapa kalau mbak Ira pulang?" Tanya Ira memancing mereka.

" Siapa yang akan mengajari kami sholat." Jawab Michael jujur .

" Kan bisa oma , papa, atau bisa mengundang pak ustad kemari." jawab Ira tersenyum.

Tapi Keduanya menggelengkan kepala mereka.

" Nggak mau, oma dan papa pasti tidak bisa, maunya mbak Ira yang ngajarin." jawab Mike cemberut.

" Ada satu syaratnya." Jawab Ira.

" Apa?" kompak si kembar.

" Syaratnya Mike dan Michael tidak boleh mengerjai Mbak Ira seperti tadi, kan tidak seru kalau mbak Ira mati di sana." jawab Ira pura pura menakuti keduanya.

" Tidaaak." teriak keduanya, mereka tiba tiba memeluk Ira dengan erat.

" Mbak Ira tidak boleh mati, siapa nanti yang membantu mencarikan makan Jojo, siapa yang mengajari kita sholat, lalu siapa yang menemani kita main dan sekolah." Ucap Michael di sela sela tangis mereka.

Ira lalu berdiri dan meletakkan tubuh Mike di samping Michael. Ira menghapus air mata itu dengan lembut. Mencium mereka satu persatu.

" Kami minta maaf mbak, kami janji tidak akan nakal lagi." ucap Mike selanjutnya.

Mereka akhirnya mengucapkan kalimat yang menjadi tujuan utama mereka tadi.

" Selamat Anda kena prank." Ucap Ira sambil tertawa. ucapan Ira membuat si kembar melotot ke arah Ira.

" Ah tidak lucu." jawab Michael. Lalu Mike mengambil bantal di kasur itu dan memukul Ira dengan bantal, diikuti oleh Michael, sehingga kamar Ira menjadi ramai, mereka jadi tertawa ngakak, sambil memukul mukul Ira.

Tanpa mereka sadari sedari tadi, setelah dari dapur, oma Mila mendengar obrolan ketiganya, Wanita tua itu menangis dan berlari ke kamarnya, menumpahkan segalanya, dia berkaca pada diri sendiri, semua yang di katakan Ira pada kedua cucunya membuat dia merinding, selama hidupnya, Mila belum pernah Sholat, meski agamanya adalah Islam, dan akan tobat ketika menjelang azal, tapi bagaimana kalau nanti dia mati, semua pasti akan terlambat, dan dia akan terus menyesali semuanya.

Kembali di kamar Ira, Ira akhirnya mengalah dan terbaring di kasur, kedua bocah itu belum puas, mereka menggelitik Tubuh Ira dan tertawa lepas, terpingkal pingkal, ini adalah tawa paling jujur si kembar, dan baru kali ini bisa dekat dengan Orang lain, apalagi pengasuh Norak tersesat.

" Aduh, ampun perutku sakit Mike,Michael, ampun." Ira minta ampun pada mereka karena sudah tidak tahan lagi.

Mike dan Michael ikut menjatuhkan diri di kasur yang sempit itu. mereka mengatur nafas perlahan.

"Huh, hah, huh huh." Suara nafas ketiganya.

Bu Suci tersenyum Lebar melihat interaksi ketiga orang di kamar sempit itu.

"Memang tidak salah aku memilihmu Ir." batin Bu suci.