NovelToon NovelToon
SECRET SUGAR DADDY

SECRET SUGAR DADDY

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / One Night Stand / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: Qolbie

***++ Harus bijak memilih bacaan ya guys...
Malam panas satu malam ku dengan lelaki asing membuatku tidak bisa lepas dari lelaki itu. Belakang aku tahu ia adalah Dokter spesialis penyakit dalam di Rumah sakit Mamaku dan kebetulan lelaki itu adalah Dokter yang merawat mamaku. Ia srorang duda yang haus akan hubungan panas di atas ranjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qolbie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 KAU TIDAK MAU MELIHATNYA?

Aku berjalan menuju ke tempat di mana dokter Rafandra beristirahat. Aku memberanikan diri untuk mengetuk pintu itu dari luar setelah aku menemukan ruangannya. Namun ternyata beberapa kali ketukan tanganku tidak ada sahutan dari dalam membuatku memanggil nama dokter tersebut beberapa kali.

"Dokter Rafandra bolehkah saya masuk ke dalam?" namun aku juga tidak mendengarkan sahutan dari dalam. Sampai akhirnya aku berusaha menyerah karena aku merasa jika dokter itu tidak mau menemuiku karena beberapa kali ketukan dan juga panggilanku tidak ada sahutan sama sekali.

Namun ketika aku akan melangkahkan kaki pergi karena sudah menyerah, aku mendengar suara dari dalam yang mempersilahkan aku untuk masuk.

Saat itu aku merasa begitu senang karena ternyata dokter yang ada di dalam sana menerima kedatanganku. Akhirnya aku langsung membuka pintu yang ada di depanku begitu saja aku bisa melihat dokter itu tengah terbaring di atas sofa dengan salah satu lengan tangan yang menutupi keningnya menopang di kening tersebut. tampak menutupi sebagian wajahnya di sana Aku hanya bisa menghentikan langkah kakiku dari kejauhan.

"Ada apa? Kenapa kau kemari mencariku?" ucap lelaki itu yang seolah tidak ingin tahu siapa orang yang datang menemuinya dan aku pun juga tidak merasa bahwa dokter tersebut harus tahu siapa aku karena yang ingin tahu tentang apa yang dilakukan oleh dokter itu adalah aku bukan dokter itu.

"Dokter Rafandra, terima kasih banyak karena dokter sudah membantuku untuk menyelesaikan masalah administrasi operasi mamaku dan terima kasih juga karena ternyata dokter yang mengoperasi mamaku, aku senang karena sekarang mamaku baik-baik saja," aku berbicara padanya seolah aku berharap jika semua yang aku ucapkan itu didengarkan oleh dokter tersebut.

"Sama-sama kalau kau tidak punya kepentingan lain silakan keluar,"

Aku langsung mencegah ucapan dokter itu karena aku ingin tahu sebenarnya apa yang terjadi kenapa dokter itu sampai membantu karena aku tahu biaya administrasi operasi itu tidaklah sedikit.

"Saya masih belum ingin keluar dokter Saya hanya ingin tahu kenapa dokter membiayai operasi mamaku secara lunas?"

Tampak dokter itu hanya terdiam untuk beberapa saat ketika ia mendengarkan ucapanku dan perlahan-lahan aku bisa melihat lengan tangan dokter itu yang ia turunkan dan tatapan mata tajam menatap ke arahku. barulah aku tahu jika jantungku saat itu seolah berhenti berdetak seketika saat aku melihat Siapa orang yang ada di ujung pandangan mataku tersebut. kedua mataku membelalak lebar nafasku seolah tercekat di kerongkongan saat aku tahu jika ternyata lelaki itu adalah lelaki yang semalam tidur dengan ku.

"Ka... kamu!" aku langsung terjaga begitu saja. aku bisa melihat lelaki itu perlahan menurunkan kedua kakinya dari atas sofa. Ia lalu terduduk di sana sembari menatap kearahku dengan kedua lengan tangan yang ada di kedua sisi ujung lututnya seolah Tengah menopang tubuh bagian atasnya dengan wajah terangkat yang menatap lekat ke arahku tatapannya begitu tajam hingga membuatku merasa tersudut begitu saja hanya karena tatapan tersebut.

"Apa yang ingin kau ketahui lagi? aku begitu lelah setelah 3 jam lamanya berada di ruangan operasi,"

"Astaga! kenapa aku melupakannya? dia menyelamatkan mamaku di dalam ruangan operasi selama 3 jam, harusnya saat ini ia beristirahat untuk memulihkan tenaganya yang terkuras habis tetapi aku malah berdiri di sini dan membuatnya tidak nyaman. tapi masa bodoh aku tidak peduli apa yang aku lakukan dengannya semalam aku ingin pertanggung jawaban darinya,"

Aku langsung melangkahkan kaki mendekat menuju ke arah sofa yang ada di dekat sofa panjang yang dokter Rafandra tempati. aku lalu menempati salah satu sofa itu. aku tidak merasa takut sama sekali padanya aku menghadapkan tubuhku menghadap ke arahnya dengan tatapan mataku yang tidak berpindah dari wajahnya.

"Apakah kau melunasi semua biaya administrasi operasi mamaku itu karena kau merasa bersalah karena sudah bermalam denganku semalam?" aku mulai memberanikan diri untuk bertanya padanya aku tidak tahu apakah ia akan mau membahasnya atau tidak tapi yang pasti aku ingin kepastian.

"Maksud kamu, aku merasa bersalah karena sudah bermalam denganmu? Apakah kau yakin aku yang bersalah semalam? Apakah kau tidak mengingat sama sekali apa yang terjadi? sepertinya aku harus memperlihatkan kamera pengawas di setiap lorong hotel agar kau bisa tahu yang harusnya meminta pertanggungjawaban itu adalah aku bukan kamu!"

Bak petir yang menyambar di atas kepalaku saat aku mendengar apa yang lelaki di depanku itu katakan.

"Kenapa malah dia yang meminta pertanggungjawabanku? di sini Aku adalah seorang wanita dan dia adalah seorang lelaki. Apakah pantas dia mengatakan hal itu? apakah pantas dia..." suaraku langsung tercekat di kerongkongan ketika samar-samar aku bisa melihat bayangan yang sekelebat datang di kepalaku. bahkan saat itu aku hampir melongo karena membuka bibirku seolah tidak percaya dengan bayangan yang baru saja aku ingat karena sebelumnya aku tidak mengingatnya sama sekali dan bayangan itu muncul begitu saja setelah aku melihat lelaki itu.

Dengan kedua mataku kian membelalak dan perasaan terkejut yang belum reda aku bisa melihat lelaki itu dengan jemari tangan lincah sudah membuka kancing kemeja putih yang ia kenakan satu persatu hingga dua baris kancing itu terlepas dan pakaian itu terbuka bagian atasnya seolah lelaki itu tengah sengaja membukanya. aku langsung menahan nafasku lalu mengatupkan bibirku dengan rapat dan langsung menutup kedua mataku seolah aku tidak ingin melihat jenjang leher bagian bawah yang hampir di ujung pangkal pundak lelaki itu.

"Kau tidak mau melihatnya?"

Aku mendengar lelaki itu bertanya dan Aku ingin memastikan pada diriku sendiri jika aku harus melihatnya karena mungkin itu adalah suatu petunjuk untukku agar aku tidak mengelak. perlahan-lahan aku mulai membuka kedua mataku lalu aku melihat ke arah di mana jemari tangan lelaki itu berada.

Lagi-lagi Aku hanya bisa membelalakkan kedua mataku dengan mulut yang terbuka lebar bahkan aku harus membekap mulutku sendiri menggunakan telapak tanganku karena aku merasa jika saat itu ekspresi terkejut yang aku tunjukkan benar-benar sudah kelewatan dan aku langsung menyadari hal itu. Tampak beberapa tanda bekas ciuman tertinggal di sana dan masih tampak begitu segar.

"Kenapa kau begitu terkejut?" lelaki itu bertanya lagi.

"Apakah aku yang melakukannya?"

"Lalu menurutmu apakah aku yang melakukannya sendiri?"

Aku langsung menggelengkan kepalaku ketika mendengarnya seolah aku benar-benar ingin menyangkalnya.

"Bukan begitu masalahnya itu adalah pengalaman pertamaku tidur dengan seorang lelaki. Jadi tidak mungkin aku langsung bisa melakukan..." aku langsung menghentikan ucapanku begitu saja ketika aku mendapati serpihan bayangan yang sekelebat muncul lagi di dalam otakku lagi-lagi dia melihat ekspresiku terkejut di sana.

"Akh... sudahlah, apa maumu sekarang?" akhirnya aku menyerah.

1
Opi Sofiyanti
oalaaahhh untung kamu ngumpet jas....
Opi Sofiyanti
jasmine berani gtu pundung ama pa dokter?? 😁😁
Qolbie: wkwkwkw iya kaka...🫰😍🥰🥰
total 1 replies
Herman Lim
Jasmine berusaha lah jadi wanita yg paling di cintai
Qolbie: harus dong kaka...🥲🫰🥰
total 1 replies
Bogi Azka
maaf thor ,bacax jd bosan bgt...ini mah nmx bukan baca novel..tp thor brcrta ke kita..mkx jd malas bacax
Qolbie: Kaka jeli lo ternyata... iya... Bie ganti POV nya kak... nggak apa2 kak... makasih banyak ya sudah mampir 🥰😍🙏
total 1 replies
Opi Sofiyanti
hadeeuuhhh jasmine mah dtg pd wkt yg kurang tepat... 😔😔
Qolbie: 🥹🥹🥹🥹🥰😍🙏
total 1 replies
Opi Sofiyanti
pak dokter trnyt gengsi nya tinggi jg y.... 🤭🤭🤭
Qolbie: Tinggi tinggi sekali kaka.... 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Opi Sofiyanti
eeuuhh atuh kan mo k kampus... 😂😂😂
Qolbie: iya juga ya kak... 😆😆😆😆😆
total 1 replies
Opi Sofiyanti
Luar biasa
Qolbie: Makasih banyak best... besok lagi yak... tiap hari up deh kak... jangan lupa komenin yak... biar Bie makin semangat up nya...🫰🥰🙏😍
Opi Sofiyanti: ini br muncul udh tiba2 aja 20 eps, sekali up 10......jd brs marathon bc nya.... 😂😂😂
total 3 replies
Opi Sofiyanti
Lumayan
Qolbie: 🫰🥰🙏😍😍😍😍
Opi Sofiyanti: siippp
total 5 replies
Qolbie
Makasih kaka...🥰🫰 pantengin terus ya...
Opi Sofiyanti
🥰🥰🥰
Qolbie: Makasih kaka... 🥰🫰🙏 pantengin terus ya kak...
total 1 replies
🔵pacarku 😜Peak_Fam😜
waahh lama yaa baru nongol didunia penulisan thor
Qolbie: Iya kaka beb... ini baru nongol lagi di sini... pantengin terus ya ...🫰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!