Aluna yang tidak mau membuat ayah nya malu dan kecewa karena sang kakak menolak menikah dengan pria yang sudah di pilihkan nya, harus rela menjadikan dirinya jodoh pengganti. Sang kakak menolak perjodohan karena lelaki pilihan ayah nya ternyata hanya lelaki biasa yang hanya bekerja sebagai karyawan paprik.
Dengan berbesar hati aluna menerima dirinya untuk menggantikan kakak nya dalam perjodohan yang sudah di atur oleh ayah nya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertama bertemu
💞💞💞💞💞💞💞
.
.
.
⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️
Candra hari ini sudah mulai bekerja di paprik dan pak hadi sudah menjelaskan semua nya tentang keadaan paprik. Ada beberapa karyawan yang memang bermasalah karena malas sehingga hasil produksi tidak sesuai dengan yang di inginkan atau jauh dari kata target.
" Selamat bergabung mas candra, mas mau di bagian kantor atau di bagian paprik nya langsung tinggal pilih saja. Atau mau langsung menempati posisi pimpinan paprik " Ucap pak hadi.
" Aku karyawan biasa di paprik saja pak, jangan ada yang tahu kalau aku anak dari pemilik paprik ini " Ucap candra serius.
" Baik mas, untuk tempat tinggal apakah nyaman ?" Tanya pak hadi.
" Nyaman pak, terimakasih sudah mau di repotkan mencarikan saya kontrakan pak " Ucap candra dengan sopan.
Pak hadi mengangguk dengan senyum mengembang , dia sangat kagum dengan candra. Meskipun anak seorang pemilik pabrik tapi dia tidak sombong dan tetap rendah diri dan tidak mau orang lain tahu siapa dirinya yang sebenarnya.
Candra sudah berbaur dengan karyawan paprik yang lain nya, tidak ada jarak di antara mereka. Candra ikut tertawa dan bercanda dengan karyawan yang lain nya.
Brakkk...
Candra menabrak seseorang dan orang itu terjatuh dengan makanan yang baru saja dia bawa berantakan di lantai.
" Maaf... maaf " Seru candra merasa bersalah.
" Iya tidak apa - apa " Jawab aluna, iya ternyata orang yang di tabrak candra adalah aluna.
" Kamu tidak apa - apa Lun ?" Tanya tika datang menghampiri aluna.
" Aku tidak apa - apa tik, tapi makanan ku sudah berantakan " Seru aluna sambil melihat makan siang nya sudah berantakan di lantai.
Candra menjadi semakin bersalah, karena kecerobohan nya sudah merugikan orang lain.
" Saya ganti makanan kamu " Ucap candra serius.
" Ehh... Kak candra. Lun, ini itu karyawan baru di paprik dia satu lorong sama saya baru hari ini dia mulai masuk. " Ucap tika yang ternyata sudah mengenal candra.
Candra memang memilih di bagian pengepakan minuman gelas , karena yang dia tahu di bagian pengepakan ini yang sering bermasalah. Hasil nya selalu tidak sesuai target padahal pekerja sudah bekerja dengan benar, siapa tahu ada kecurangan di bagian pengepakan.
" Maaf ya gara - gara saya makanan kamu berantakan. " Seru candra lagi.
" Iya tidak apa - apa kak. Maaf tidak perlu di ganti, biar saya beli lagi. Ayuk tik temani aku memesan makanan lagi " Ucap aluna lalu pergi dan menarik tangan tika.
Candra menatap kepergian aluna dan tika dengn rasa bersalah. Dia kembali berbaur dengan karyawan yang lain nya untuk menikmati makan siang di hari pertama nya kerja.
Sedangkan di tempat lain hari ini meri dan mala sedang shopoing di salah satu mall yang ada di kota. Walaupun tempat tinggal nya di desa tapi bukan berarti di pedalaman, hanya butuh 40 menit sudah bisa sampai kota dan mall terdekat.
" Ma aku mau beli baju sama tas baru " Ucap mala dengan senang saat kaki nya melangkah masuk ke dalam mall.
" Iya tapi masing - masing satu ya, ingat uang ini jangan langsung di habiskan. Karena papa mu hanya menitipkan kepada mama untuk bayaran kuliah kamu bulan depan " Ucap mama meri.
" Helehhh... itu banyak ma ada 4 juta kan. Bulan depan papa biar cari lagi untuk bayar kuliah ku, sekarang kita belanjakan saja sepuas nya. Sini mala minta 2 juta, mama juga 2 juta jadi adilkan." Ucap mala mengambil dompet mama nya dan mengambil uang 2 juta.
Meri hanya menyetujui apa saja yang sudah di ucapkan oleh mala,bagaimana pun mala adalah anak tersayang nya dan anak kebanggaan nya. Apa pun akan dia lakukan untuk kebahagiaan mala.
" Wahh ini bagus ma " Ucap mala mengbil dress yang memang sangat bagus dan cantik.
" Kalau kamu suka ya beli dong " Seru meri dengan senyum mengembang.
" Hemmmm... Harga nya lumayan ma 750 ribu. Tapi tetap akan aku ambil, harga tidak jadi masalah. " Seru mala sambil melihat tag harga.
" Iya sayang.. baju itu pasti cocok di badan mu. " Ucap meri .
Anak dan ibu itu terus menyusuri mall untuk mencari barang yang ingin mereka beli. Setelah hampir dua jam di dalam mall, uang mereka pun sudah habis dan barang yang mereka cari juga sudah ada di tangan mereka masing - masing. Puas berbelanja kini mereka berdua pulang ke rumah nya dengan mengendarai taksi, saat sampai rumah ternyata aluna juga baru saja sampai rumah dan baru memasukan motor nya ke garasi samping.
* Pasti belanja pakai uang bayaran kuliah kak mala lagi * Gumam aluna saat melihat mama dan kakak nya turun dari taksi sambil menenteng beberapa paperbag.
" Kenapa lihat - lihat ? Iri bilang boss " Seru mala sambil menyungging senyum sinis.
" Sayang sudah pasti dia iri dong, mana bisa buruh paprik seperti dia beli barang - barang mall seperti ini. Dia hanya bisa beli di toko pasar tradisional yang harga lima puluh ribuan itu " Ucap meri dengan tawa lebar nya.
" Iya lah ma, gaji dia kan cuma cukup beli bensin sama bedak murahan nya itu." Tambaha mala .
Aluna tidak mau menjawab sepatah kata pun, dia nemilih segera masuk ke dalam rumah. Aluna ingin segera menyegarkan diri nya karena dia memang sangat lelah, belum lagi dia masih harus masak untuk makan malam.
" Mala cepat bereskan barang - barang belanjaan mu sebelum papa mu pulang. Kalau dia pulang dan tahu kita habis belanja, sudah pasti dia akan bertanya kita dapat uang darimana ? Nah kita mau jawab apa ?" Seru meri kepada mala.
" Iya ma benar " Ucap mala langsung mengambil barang - barang nya dan masuk ke kamar nya.
" Aluna.... ! Jangan lama - lama di dalam kamar. Cepat keluar dan masak untuk makan malam !" Teriak meri dengan nyaring.
Di dalam kamar nya aluna tidak maenghiraukan teriakan sang mama. Karena memang dia juga sangat lelah, biarlah malam ini dia tidak ikut makan malam. Jadi meri sendiri yang akan memasak makan malam.
" Aku capek, aku ingin istirahat dulu " Ucap aluna pelan.
Setelah mandi aluna berbaring di atas kasur untuk mengistirahatkan tubuh nya. Baru lima menit berbaring kini aluna sudah berada di alam mimpinya.
Tepat jam enam sore papa aluna sampai di rumah, dia masuk ke dalam rumah tapi rumah terlihat sepi seperti tidak berpenghuni.
" Kemana mama dan anak - anak ?" Tanya pak andi pada dirinya sendiri.
Ceklek....
Pak andi membuka pintu kamar nya dan terlihat sang istri yang tertidur dengan lelap. Pak andi tidak mau mengganggu tidur istri nya, dia pun langsung masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuh nya.
" Ehh papa sudah pulang ? Maaf pa.. tadi mama habis mandi ketiduran " Seru meri.
" Iya ma tidak apa - apa. Sholat magrib dulu, papa baru saja selesai sholat. Selesai sholat baru kita makan malam, mama tadi masak apa ?" Tanya pak andi.
" Emm...mama masak makanan kesukaan papa dong. Ya sudah ayuk kita makan malam, mama lagi libur sholat nya. " Ucap meri berbohong.
Meri dan pak andi pun keluar dari kamar tidak lupa meri memanggil mala terlebih dahulu. Mereka bertiga berjalan bersama - sama menuju meja makan. Namun saat sampai di depan meja makan betapa terkejut nya meri melihat meja makan yang masih kosong tidak ada makanan sama sekali.
" Loh mana makanan nya ma ? apa belum mama hidangkan ya ?" Tanya pak andi.
" Emm... mungkin. Mama lupa pa " Jawab meri gugup.
Meri pun langasung berjalan ke dapur untuk mengecek makanan yang dimasak aluna. Tapi saat di dapur sama saja tidak ada makanan yang sudah dimasak aluna.
* Kurangajar !! Aluna benar - benar membuat ku marah * Gumam meri dengan geram.
" Ma... ! Mana makanan nya ? Aku sudah lapar banget " Seru mala dari meja makan.
" Mala.. sabar kenapa ! Seharus nya kamu itu bantuin mama kamu di dapur bukan nya malah teriak - teriak begini " Tegur pak andi.
Meri datang dengan wajah cemberut nya.
" Maaf.. mama tadi lupa kalau belum masak. Mungkin tadi mama bermimpi masak jadi mama kira mama sudah masak " Ucap meri beralasan.
" Ihh... mama aku sudah lapar loh ma. Lagian kemana juga sih aluna, bukan nya masak tapi malah diam diri saja di kamar. Biasa nya kalau makan malam dia juga kan yang masak " Gerutu mala dengan kesal.
Haahh ... ?
Tanpa sadar perkataan mala sudah memancing amarah pak andi.
Brraaakkkk.... !!
**********
JANGAN LUPA DUKUNGAN NYA YA KAK. LIKE , KOMENTAR, VOTE, FAVORITE, BERIKAN HADIAH NYA DAN RATE BINTANG 5 NYA YA KAK 🙏❤️❤️❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️❤️