Tak ada satupun orang tahu bahwa sang casanova rupanya masih perjaka. Telah banyak wanita yang tidur dengannya, tapi rupanya tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya bergairah.
Trauma di masa lalu membuat Andra Struick menjadi seorang pria impoten. Sehingga dia mencoba mengencani banyak wanita untuk bisa membuatnya sembuh dari impontennya.
Tapi bagaimana kalau ternyata satu-satunya wanita yang bisa membuatnya bergairah adalah musuh bubuyutannya? Apakah Andra akan menerima takdirnya? Atau memilih tidak menikah sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Malam ini di mansion keluarga Struick, terlihat ada Steve, Tuan Miller, Bu Mitha, Sonya, dan Tuan Panji yang sedang menunggu kedatangan Andra.
Sonya nampak sangat bersemangat sekali, dia sama sekali tidak peduli jika selama ini Andra sering mengacuhkannya dan bersikap dingin padanya. Dia sangat tergila-gila kepada pria itu. Sebenarnya dia mengetahui bahwa Andra adalah seorang casanova yang sering bermain dengan banyak wanita, karena dia pun dulu berpacaran dengan bebas bersama mantan kekasihnya.
Sonya tidak akan menyerah begitu saja untuk mendapatkan Andra, dia jatuh cinta kepada Andra pada pandangan pertama dan siapapun pasti ingin menjadi bagian dari keluarga Struick. Keluarga Struick memiliki perusahaan yang sangat besar dan memiliki banyak anak perusahaan.
Sebaliknya dengan Steve, pria itu terlihat tidak bersemangat untuk menghadiri acara makan malam ini. Dari dulu dia sangat membenci Andra. Baginya Andra adalah satu-satunya penghambat untuk bisa menguasai perusahaan Struick. Dan dia sudah bekerjasama dengan Leon untuk menghancurkan Andra.
Bukan hanya itu saja, dia saat ini belum bisa tenang sebelum memastikan dimana tempat tinggal barunya Sadrina. Dia harus mengetahui dimana keberadaan wanita itu, dan harus tahu Sadrina dekat dengan siapa saja. Tapi sayangnya dia belum mendapatkan balasan pesan dari Leon.
"Kamu sangat cocok sekali dengan Andra, Sonya. Tante harap pernikahan kamu dengan Andra langgeng." Ucap Bu Mitha. Walaupun dia sebenarnya tidak menyukai anak tirinya itu, tapi dia harus bersikap ramah kepada Sonya, karena Sonya adalah anak dari salah satu klien penting perusahaan.
Sonya tersenyum mendengarnya, "Iya makasih, Tante. Aku akan menjadi menantu yang baik untuk Om Miller dan Tante Mitha."
Tuan Miller hanya tersenyum, kemudian dia melirik ke arah sebuah jam yang bertengger di dinding. Waktu telah menunjukkan jam 8 malam, tapi Andra belum juga datang ke mansion.
"Apa tidak apa-apa nih kalau Andra melangkahi kakaknya? Saya harap nak Steve juga secepatnya menyusul." Ucap Tuan Panji, sekedar basa basi.
Bu Mitha yang menjawab pertanyaan dari Tuan Panji dengan penuh rasa bangga. "Steve sebentar lagi akan menikah dengan Aline, putrinya Tuan Jodi, pemilik perusahaan CFC."
"Wah, iya saya sangat mengenal Pak Jodi. Dia adalah salah satu pengusaha yang hebat. Kamu beruntung menjadi calon menantunya, nak Steve." Pak Panji memuji calon mertuanya Steve.
Steve hanya tersenyum. Kemudian dia berkata di dalam hatinya, "Mereka benar, aku sangat beruntung mendapatkan Aline. Hidupku akan semakin sempurna jika akhirnya aku bisa menjadi pemimpin perusahaan Struick dan juga memiliki seorang istri yang kata raya. Jadi untuk apa aku harus peduli kepada Sadrina?"
Drrrrt!
Drrrrt!
Drrrrt!
Ponsel Steve bergetar, Steve pun segera mengecek ponselnya. Rupanya dia telah mendapatkan pesan dari Leon.
[Sadrina tinggal di mansionnya adik tiri anda, Tuan.]
Steve membelalakkan mata. Tangannya gemetaran saat membaca pesan yang dikirim oleh Leon, bahkan perasaannya semakin tak karuan saat melihat foto yang dikirim oleh Leon kepadanya. Terlihat dengan sangat jelas foto Sadrina yang sedang berada di halaman mansion. Leon telah memotretnya dari dari jarak jauh.
"Tidak mungkin! Bagaimana mungkin Sadrina tinggal bersama dengan Andra? Mengapa bisa..."
Steve tidak meneruskan perkataan yang ada di dalam hatinya itu ketika melihat ada Andra datang. Namun, dia nampak terkejut ketika melihat ada Sadrina yang sedang berdiri di samping Andra. Bahkan tangan Andra terlihat jelas sedang menggenggam tangan Sadrina.
Bukan hanya Steve, semua yang ada disana pun nampak terkejut melihatnya.
"Papa pasti sudah sangat mengenal Sadrina, putri dari mendiang sahabat papa, Om Bambang. Dia adalah wanita yang sangat aku cintai. Aku hanya ingin menikah dengannya." Walaupun Andra sangat mual ketika mengatakan bahwa dia sangat mencintai Sadrina. Tapi dia harus berakting, pura-pura sangat mencintai wanita itu. Walaupun bagi dia hal tersebut sangat mustahil, dia tidak akan pernah jatuh cinta kepada musuh bebuyutannya itu.