NovelToon NovelToon
Balas Dendam Istri Gendut

Balas Dendam Istri Gendut

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Balas Dendam / Berubah manjadi cantik / Selingkuh / Pelakor / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: misshel

~MEMBALAS DENDAM PADA SUAMI, SELINGKUHAN, DAN MERTUA MANIPULATIF~


Mayang Jianasari—wanita bertubuh gendut kaya raya—menjadi istri penurut selama setahun belakangan ini, meski dia diperlakukan seperti pembantu, dicaci maki karena tubuh gendutnya, bahkan suaminya diam-diam berselingkuh dan hampir menguras habis semua harta kekayaannya.

Lebih buruk, Suami Mayang bersekongkol dengan orang kepercayaannya untuk memuluskan rencananya.


Beruntung, Mayang mengetahui kebusukan suami dan mertuanya yang memang hanya mengincar hartanya saja lebih awal, sehingga ia bisa menyelamatkan sebagian aset yang tersisa. Sejak saat itu Mayang bertekad akan balas dendam pada semua orang yang telah menginjaknya selama ini.

"Aku akan membalas apa yang telah kau lakukan padaku, Mas!" geram Mayang saat melihat Ferdi bertemu dengan beberapa orang yang akan membeli tanah dan restoran miliknya.

Mayang yang lemah dan mudah dimanfaatkan telah mati, yang ada hanya Mayang yang kuat dan siap membalas dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon misshel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendua

Sebelum pergi ke dokter, Mayang seperti biasa menyiapkan sarapan untuk suami dan ibu mertuanya. Seperti saran Rully, Mayang harus tetap bersikap biasa saja. Seolah ia tak mendengar apa-apa dan tidak terjadi apa-apa sebelumnya.

“Loh, Yang. Kok kamu cuma makan telur rebus doang?” Ferdi datang sembari memasangkan kancing lengan kemeja panjangnya. “Diet?” Ekspresi pria itu berubah tajam.

Mayang menjatuhkan putih telur yang akan disuapkannya. Ia terkejut bukan main ketika ketahuan oleh Ferdi. Praktis kepalanya menggeleng.

“Nanti kamu sakit, loh.” Ferdi tampak khawatir. Ia bergegas mengambilkan Mayang nasi lengkap dengan sayur dan lauknya satu piring penuh.

Mayang menelan ludah, sepagian ia mati-matian membuang wajah, menutup hidung, dan menggumam dalam hati, bahwa masakannya adalah racun, tidak enak, dan akan menambah berat badannya. Memang, Mayang belum mulai berolah raga, tetapi ia sudah mengurangi porsi makannya, bahkan ia menghilangkan jatah makan pada malam hari. Meski hasilnya, tiap malam ia merasakan perutnya melilit dan keroncongan. Tidurnya terganggu dan dia mulai merasakan lelah luar biasa.

“Aku udah kenyang, Mas … itu untuk Mas Ferdi saja!” tolak Mayang cepat-cepat. “Aku ke kamar dulu, mau nelpon dokter.” Mayang harus kuat. Ia tidak boleh kalah dengan godaan makanan itu.

“Kenapa dia?” Marini baru saja tiba dan berpapasan dengan Mayang di ujung ruang makan. Sedikit heran dengan sikap menantunya itu sejak kemarin, “Kalian bertengkar?”

Ferdi yang sejak tadi memandangi kepergian Mayang, hanya menggeleng. Lalu segera duduk dan mulai menyuapkan makanan yang sedianya akan diberikan untuk Mayang.

Marini tidak percaya begitu saja. Sebagai ibu, tentu ia sangat tahu watak dan sifat anaknya. “Kamu jangan sampai berantem dan bikin Mayang kabur, Le!” wanita itu duduk di sebelah Ferdi, lalu menuangkan teh hijau di cangkir keramatnya. Ia menyesap dalam-dalam uap aroma teh hijau itu, sebelum menyeruputnya dalam gerakan anggun.

“Harusnya, yang bilang kaya gitu tuh, aku, Buk!” Ferdi menjeda makannya dengan meminum air putih yang baru saja ia tuang. Mata gelap Ferdi melirik Ibunya yang terlihat merepet akibat rasa panas dan pahit dari teh yang di minumnya. Mungkin juga ekspresi itu adalah reaksi alami alam bawah sadar Marini untuk menutupi kenyataan betapa dia terlalu banyak menyakiti menantunya. Marini hanya sedang menyangkal fakta.

“Maksudmu ini opo toh?” Marini meletakkan cangkir putih susu berbentuk kelopak bunga yang tinggi itu pada tatakannya. Dia pura-pura tidak paham apa maksud Ferdi. Kapan dia berantem dengan Mayang? Tidak pernah seingatnya. Itu hanya nasehat, saran, dan sebagai orang tua yang pengalamannya sudah banyak, dia hanya mengarahkan Mayang. Ehem!

“Semalam ....." Ferdi mulai menghitung, "selepas dari rumah Bulik Nungki, beberapa hari lalu pasa sarapan, pas mau belanja bulanan, pas mau ambil mobil—“

“Itu ndak berantem, Le … itu Ibuk lagi kasih arahan dan nasehat buat Mayang. Berantem itu, ngomong yang harusnya bisa pelan-pelan, tapi dikeras-keraskan, sama-sama ndak mau ngalah, sama-sama teguh sama pendapat masing-masing.” Marini membuang napasnya keras. “Kalau pas beli mobil itu, bukan berantem, Ibuk hanya menyarankan. Beli barang mahal itu sekalian yang bagus, yang harga jualnya tinggi, yang naik kelas gitu, lah, Fer.”

“Sama saja. Pada akhirnya, Mayang yang ngalah dan nurutin Ibuk. Untung aja Mayang punya uang, kalau enggak gimana kita bayar cicilannya, Buk? Gajiku sebulan cuma habis buat bayar kreditan mobil. Kita mau makan apa?” beber Ferdi.

“Loh, kan namanya suami istri itu, mana yang punya, kan? Lagian Mayang juga ikutan make mobilnya. Kemana-mana dia juga dianterin kamu pake mobil itu. Mana ada gengsinya bos rumah makan kok cuma pake motor butut jelek dan kuno kaya motor Mayang itu.” Marini menyesap lagi tehnya.

“Pokoknya, kamu harus pertahankan Mayang. Kamu harus berusaha mencintai dan menyayangi dia. Ibuk hanya mau Mayang yang jadi mantu Ibuk, meskipun kamu sodorkan seribu wanita yang jauh lebih baik dari Mayang!” sorot mata Marini tegas mengimbuhi 'mengerti!'. Tidak terbantahkan lagi.

Ferdi menelan sarapannya susah payah. Kata-kata itu sungguh membuat Ferdi sesak. Dan tidak punya pilihan lain, selain ….

*

*

*

*

Akoh mo nyanyi lagunya Astrid ....

Kau putuskan ....

Tuk mendua ....

Dengan dia ....

Di belakangku ....

ak elah, mak ... selingkuh pasti dibelakanglah ... kalau didepan mah namanya selangkah. aya-aya wae, ckckckck

1
Dine Dine
Biasa
Dine Dine
Kecewa
Erni Sasa
klw bab ruly jarot kih isinya slangkakan mulu/Frown/
Erni Sasa
🤣🤣🤣🤣bhahaha d tiap partmu kih ada aja yg receh ka
Erni Sasa
🤣🤣🤣🤣🤣y Allah gusti
Erni Sasa
waah waaah paaaraaaah beeeh jiaaaaaan kebiaaacuuut garangan teleeeek piteeek😣😣
Erni Sasa
yang harga bensin 12ribur seliter,korek 2ribu.
jadilah ilmu polwan yang.
Erni Sasa
duuh gustiii lek aku ndue mertuo koyo ngono wes tek sianida bene kuaapoook😣😣😣
bikin adrenalin meningkat sajaa😤😤
senja
makan krikil atau batu di jalan kan bisa kalau ga mau masak 😀
senja
benalu tak tau diri🤣
raema
Jarot cemburu
raema
hahahaha ngidam benci sama suami sendiri
raema
🤣🤣🤣😍😍
raema
🤣🤣🤣
raema
🤣🤣🤣🤣
raema
hahahaha dirampok cintamu yang sama Gian 🤣🤣🤣🤣
raema
cie....cie
raema
lucu bangetttt 🤣🤣
raema
🥰🥰🥰🥰
raema
gemes pengen ikut2an cakar si ferdi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!