Rangga adalah seorang pemuda yang mendapatkan warisan sepasang mata sakti. mata sakti mampu menembus benda apapun, juga memberikan kemampuan medis dan ilmu beladiri.
Namun untuk mendapatkan mata sakti itu, Rangga menjadi bisu selama 5 tahun. tanpa di duga dia menikahi seorang wanita yang sangat cantik. Namun istrinya tidak mencintainya sama sekali.
Namun dirinya selalu di rendahkan oleh keluarga istrinya karena bisu dan tidak berguna.
Setelah 5 tahun berlalu, Rangga akan menggunakan mata saktinya untuk merubah takdirnya dan mendapatkan hati istrinya.
Bagaimana kelanjutannya bisa di baca di novel ini ya !!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 34 YOLANDA MANTAN RANGGA
"Miranda, aku ingat masih ada urusan penting, lain kali kita bertemu lagi," ujar Delon.
Delon terlihat begitu kesal dan tidak menyangka Rangga akan seberuntung ini. Bukannya di salahkan dan mendapatkan masalah, Rangga justru mendapatkan pujian dari semua orang. Delon juga mulai berjalan pergi dan lewat tepat di sebelah Rangga.
"Kamu hari ini cukup beruntung juga, aku sarankan lebih baik ceraikan Miranda, kamu tidak pantas untuknya," ujar Delon berbisik kepada Rangga.
Setelah mengatakan itu, Delon juga pergi menuju ke mobilnya dan meninggalkan restoran itu.
Rangga hanya diam saja dan tidak menanggapi perkataan Delon ini. Bagi Rangga, Delon bukanlah apa-apa baginya.
"Miranda, gara-gara kejadian ini, makan malam kita jadi terganggu," ujar Rangga kepada Miranda.
"Mau bagaimana lagi," balas Miranda.
"Bagaimana kalau kita pindah tempat, aku tahu tempat makan yang enak?" tanya Rangga.
"Boleh," jawab miranda.
Mereka berdua masuk ke dalam mobil sport mewahnya dan pergi dari sana. Rangga hendak membawa Miranda ke tempat makan yang biasa dia datangi dahulu ketika masih berkuliah.
Belasan menit kemudian mereka telah sampai di sebuah kedai makan di pinggir jalan. Kedai tersebut hanya beratapkan terpal, namun sangat ramai dengan pengunjung. Rangga dan Miranda juga langsung masuk ke kedai itu dan duduk di sana.
"Miranda makanan di sini walaupun murah, tapi rasanya sangat enak sekali lo," ujar Rangga.
"Benarkah?" tanya Miranda melihat ke sekeliling.
Kedai ini terlihat sederhana, seperti sebuah tenda lamongan, namun pengunjungnya begitu sangat ramai. Aroma wangi makanan yang lezat juga tercium di sana.
"Tentu saja, iga bakar nya sangat enak, kamu harus mencobanya," jawab Rangga.
Kemudian seorang wanita paruh baya yang merupakan pemilik dari kedai ini juga langsung menghampiri Rangga dan Miranda.
"Nak Rangga, sudah lama sekali tidak datang," sapa wanita paruh baya pemilik kedai dengan membawa menu makanan.
"Hehe... Iya sudah lama sekali, bibi bagaimana kabar mu?" balas Rangga bertanya.
Terakhir kali Rangga datang ke kedai ini, dimana dia baru masuk universitas dan masih memiliki hubungan dengan Yolanda.
Yolanda adalah mantan pacar dari Rangga dahulu. Rangga dahulu begitu jatuh cinta kepadamu Yolanda, sehingga dirinya rela menggantikan Yolanda untuk masuk ke dalam penjara.
Tapi tidak di sangka, Yolanda justru mengkhianati nya dan berpacaran dengan orang lain. Saat itu juga seluruh perasaan Rangga kepada Yolanda, juga hilang tidak tersisa.
"Bibi sehat-sehat saja," jawab wanita paruh baya itu.
Wanita paruh baya itu bernama Rani. Rani mulai melihat Miranda yang duduk di sebelah Rangga.
"Rangga adalah anak yang baik, juga cukup tampan, wajar saja banyak wanita yang suka kepadanya," ujar Rani.
"Sekarang sudah datang dengan wanita lain lagi, wanita ini juga sangat cantik," sambung Rani.
"Eh..." seketika Rangga terkejut dan tidak menyangka, bahwa Rani akan berkata hal demikian.
"Maksudnya?" tanya Miranda merasakan makna yang terkandung dalam perkataan Rani.
Seketika Rangga merasakan ada yang salah di sini. Mata Rangga seolah mengeluarkan kekuatannya dan menyampaikan kepada Rangga tentang adanya firasat buruk.
Kemudian Rani mulai menjelaskan bahwa dahulu Rangga sering datang dengan seorang wanita yang bernama Yolanda. Rangga dan Yolanda terlihat sangat romantis sekali saat makan, bahkan sesekali Rangga mengupaskan udang untuknya.
"Rangga ini adalah tipe pria yang sangat perhatian, jadi wajar saja banyak wanita yang suka kepada..." belum sempat Rani menyelesaikan perkataan nya, Rangga langsung memotongnya.
"Ehem, bibi cukup!" potong Rangga.
"Bibi perkenalkan, ini istriku, namanya Miranda," ujar Rangga.
Seketika Rani langsung menyadari bahwa dirinya telah salah bicara dan langsung merasa tidak enak.
"Haha... maaf bibi tidak tahu kamu sudah menikah," balas Rani.
"Wah beruntung sekali nak Rangga bisa mendapatkan istri begitu cantik seperti nak Miranda," sambung Rani sambil tersenyum kepada Miranda.
Miranda juga membalas senyum Rani dengan senyuman, tapi senyuman Miranda ini penuh dengan makna.
Miranda baru mengetahui bahwa ternyata Rangga memiliki masa lalu yang begitu romantis di tempat ini.
Kemudian Rangga dan Miranda mulai memesan makanan mereka. Rani juga mencatatnya dan segera memasakan pesanan mereka.
15 menit kemudian beberapa menu makanan telah tersaji di hadapan Rangga dan Miranda. Mereka berdua juga mulai menyantap makanan tersebut.
Miranda sendiri terus makan tanpa berbicara satu patah katapun, sehingga membuat Rangga merasa agak aneh.
"Miranda, bukankah kamu suka udang, biar aku kupas kan kulitnya," ujar Rangga.
"Tidak perlu, jika aku memakannya, aku bisa mengupasnya sendiri, aku masih punya kedua tangan yang sehat," balas Miranda dengan cetus.
"Eh.." Rangga tampak terkejut dengan perkataan Miranda ini.
"Tidak apa, biar aku kupas kan," ujar Rangga.
"Tampaknya kamu begitu suka mengupas kulit udang ya, atau hal ini mengingatkan mu pada seseorang," balas Miranda.
"eh..." Rangga tampak bingung.
Dirinya hanya ingin mengupaskan udang untuk Miranda, tapi mengapa sikap Miranda malah seperti ini.
"Brengsek, begitu perhatian sampai mengupaskan udangnya, tampaknya aku terlalu meremehkannya," ucap Miranda dalam hati.
Kemudian sepasang pria dan wanita mulai masuk ke dalam kedai itu. pria itu terlihat sedikit pendek dan gemuk, namun tangan dan lehernya terlihat kalung emas yang begitu besar. Sementara wanita di sampingnya terlihat lumayan cantik dengan riasan cukup tebal.
"Sayang, kenapa kamu mengajakku datang ke tempat seperti ini?" tanya pria gemuk dan sedikit pendek yang bernama Diko sambil merangkul pinggang wanita di sebelahnya.
Diko adalah seorang pria paruh baya yang umurnya jauh di atas wanita di sebelahnya. Diko merupakan seorang pengusaha kaya bos sebuah perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman kemasan.
"Apakah makanan di tempat seperti ini bisa di makan?" sambung Diko.
"Sayang, kamu jangan lihat tempatnya seperti ini, makanan di sini aku jamin sangat enak," jawab wanita di sebelahnya.
"Enak bukanlah masalah, yang terpenting bayi di dalam kandungan mu sehat terus," ujar Diko.
"Tenang saja," balas wanita di sebelahnya.
Wanita itu ternyata adalah Yolanda yang merupakan mantan pacar dari Rangga. Diko ini merupakan pria yang menjadi selingkuhan Yolanda ketika Rangga berada di penjara.
Kini beberapa tahun telah berlalu, Diko dan Yolanda juga sudah menikah. Setelah menunggu begitu lama, akhirnya kini Yolanda tengah hamil dan mereka tidak akan lama lagi akan memiliki anak.
Diko terlihat sangat senang sekali dengan kehamilan Yolanda ini. Diko begitu perhatian terhadap Yolanda dan tidak ingin membahayakan anak di dalam kandungannya.
Yolanda adalah sosok wanita cantik dengan kulit sedikit coklat. Namun warna kulit itulah yang membuatnya terlihat manis dan enak di pandang.
"Rangga," ujar Yolanda melihat Rangga yang sedang makan.
"Kamu... Yolanda," balas Rangga dengan terkejut.
Rangga tampak terkejut dengan kehadiran Yolanda ini. Mereka sudah putus hubungan sejak Rangga masih berada di dalam penjara, tapi malah justru bertemu di tempat ini.
"Tidak di sangka malah bertemu denganmu di sini, begitu sial sekali," ujar Yolanda terlihat jijik.
"Menggunakan pakaian bagus seperti itu, kamu sama sekali tidak cocok," sambung Yolanda melihat Rangga yang begitu rapi berbeda dari sebelumnya.
Rangga tidak menyangka ketika bertemu lagi, sikap Yolanda justru seperti ini kepadanya. Seharusnya dirinya lah yang marah karena sebelumnya telah di khianati.
"Kita sudah tidak ada hubungan lagi, jadi kamu tidak perlu mengurusi ku," balas Rangga kembali makan seolah tidak perduli.
Sementara Miranda juga langsung mengetahui bahwa sosok wanita di depannya ini adalah Yolanda mantan pacar yang di ceritakan oleh Rani barusan.
Yolanda terlihat kesal karena Rangga tampak tidak memperdulikannya.
"Wah-wah, memesan makanan begitu banyak makanan, apa kamu punya uang untuk membayarnya?" ujar Yolanda melihat banyak makanan di atas meja Rangga.
"Aku ingat dulu kamu bahkan hanya memesan udang goreng di tempat ini," sambung Yolanda.
"Suda aku bilang, kamu tidak usah memperdulikan ku," balas Rangga.
"Aku memperdulikan mu, kamu terlalu berlebih-lebihan, aku sedang menghinamu," ujar Yolanda.