Balas Dendam Istri Gendut

Balas Dendam Istri Gendut

Mengoyak Perasaan

Brak!

Belum sempat Mayang menyeka keringat dan mengambil napas, dentaman daun pintu mobil berwarna putih itu kembali mengoyak perasaan, sehingga membuat Mayang meringis dan memejamkan mata. Sudah biasa dia mendapatkan perlakuan kasar, tetapi rasanya akhir-akhir ini, hatinya tak lagi mampu menolerir setiap perbuatan kejam ibu mertuanya.

Sekelip kesadaran mulai menghinggapi dirinya. Mayang merasa tidak pantas mendapat perlakuan hina dan direndahkan terus-terusan seperti ini.

"Mau sampai kapan kamu berdiri kaya patung semar kekenyangan seperti itu, ha?" Bentakan Marini—ibu mertua Mayang dari depan pintu rumah, membuat Mayang membuka mata cepat-cepat. Lalu tanpa memandang Marini yang sudah bisa ia tebak bagaimana ekspresinya, Mayang berjalan dengan cepat untuk membuka pintu rumah untuk sang Ibu mertua.

"Semar aja masih sedikit percaya diri ... meski perutnya besar, setidaknya dia berguna. Ngga kaya—"

"Jangan dibentak, Mayangnya, Buk ... kasihan. Dia sudah cukup sakit mendengar omongan sodara-sodara kita tadi," ucap Ferdi yang juga ikut turun demi menyelamatkan istrinya dari kemarahan sang ibu.

Ferdi membantu Mayang membuka kunci rumah, Mayang tampak kesusahan mungkin karena dia terlalu gugup. Ketika Ferdi—sang suami, selalu membelanya, Mayang merasa terlindungi. Hanya itu yang mampu menghibur hati Mayang, hanya kata-kata lembut penuh kasih sayang dari Ferdi yang mampu membuatnya bertahan. Sampai detik ini.

"Bersyukur aku punya kamu, Mas," batin Mayang.

Marini terdengar berdecak, "Sodara Ibuk itu ngomongnya bener, bukan menyakiti siapa-siapa! lagian bener kan? kalau istri kamu ini mandul, rahimnya kebalut lemak. Buntet! makanya susah hamil!" kata wanita enam puluh tahunan yang masih enerjik itu ketus dan keji. Setidaknya, soal mandul itulah yang menjadi topik bahasan adik-adik Marini di acara tadi.

Ferdi sejenak menatap tajam ibunya, mungkin ia merasa kalau perkataan ibunya tidaklah layak diucapkan oleh seseorang yang bergender sama dengan sang istri.

"Kalau enggak, sudah setahun menikah kenapa masih belum hamil juga?" lanjut Marini, mengabaikan tatapan tajam sarat keberatan dari anak lelaki satu-satunya.

"Badan segede gajah gini pasti susah hamil!" Marini melanjutkan, ekor matanya melirik sinis Mayang yang tertunduk. "Duh gusti, dosaku ini opo toh?"

Mayang menghela napas, dadanya sesak. "Bu—"

"Apa?" sahut Marini begitu ketus. Tidak biasanya memang Marini bersikap diluar kendali seperti ini, biasanya ia sangat elegan sekalipun marah. "Mau mbela diri, kamu? Mau bilang apa? Minta ibuk doakan kamu lagi? Doaku ndak nembus di lapisan lemak kamu yang super tebal itu!" sembur Marini dengan tangan mendorong tubuh menantunya itu dari depan pintu yang sudah berhasil di buka.

Marini menatap menantunya yang menunduk dengan napas naik turun. Wanita tua itu terlalu marah dan malu, setelah dijatuhkan sedemikian hebat di acara keluarga besar mereka. Di depan semua orang yang selama ini segan padanya. Harkat dan martabatnya seakan diinjak-injak, hanya karena Mayang.

"Nangis saja terus kamu! Dasar lemah!" sambungnya saat melihat tetes-tetes air mata yang di seka Mayang.

"Ibuk ...," pinta Ferdi dalam nada rendah. "Aku mohon, Bu, jangan begini sama Mayang."

Ferdi berusaha membujuk Ibunya, namun Marini dengan gesit mengelak dan menghadiahi Ferdi dengan tatapan tajam.

"Bela aja terus istri kamu itu, Fer ... bela terus! Biar dia makin ndak tahu diri dan semaunya sama Ibuk!" Mata Marini berpindah dari Ferdi ke Mayang. "Jangan pedulikan perasaan ibu yang melahirkanmu ini, meski baru saja ibu dihujat habis-habisan hanya karena hal sepele dan mudah seperti hamil dan punya anak!"

"Coba saja, istrimu ini ndak egois. Mau rehat sejenak dari usahanya yang tak seberapa itu. Lagian ada Lea yang ngurusin rumah makan, ndak harus tiap hari istrimu itu datang, agar bisa fokus untuk punya momongan. Kaya kerja kantoran aja masuk pagi pulang sore!"

"Malu ibuk sama bulik-bulikmu yang udah punya cucu lebih dari satu, padahal usia ibuk jauh lebih tua dan ibuk ini saudara tertua, harusnya ibuk yang punya cucu paling awal."

Omelan Marini panjang lebar memenuhi telinga Mayang. Sementara Mayang hanya mampu menunduk dengan air mata yang masih berderai-derai.

"Buk, cucu itu bukan soal siapa yang duluan punya, tapi karena kehendak Tuhan. Lagian aku sama Mayang masih mau pacaran. Yang penting adalah lahir batin kami siap jika nanti punya anak. Iya kan, Yang?" Ferdi mencoba menjelaskan. Ia berusaha meredakan ketegangan ini.

Mayang mengangguk ragu, suaranya parau. "Iya, Mas."

"Halah, kamu ini iya-iya aja. Pokoknya ibu ndak peduli, besok kamu ke rumah sakit, periksakan kesuburan kalian berdua—"

"Ibu, udah deh ... jangan maksa Mayang melakukan apa yang dia tid—"

"Baik, Bu ... Mayang akan melakukan apa yang ibuk minta besok." Mayang memungkasi perdebatan sengit ini dengan mengalah. Meski ia cukup risi jika harus melakukan tes kesuburan lagi. Ia merasa sungkan pada sang Dokter yang memeriksanya, karena Mayang dinyatakan subur dan ketika sang Dokter memberikan tips dan saran agar cepat di berikan momongan, Mayang malu sendiri.

Memang salah satu faktor agar mereka segera punya momongan adalah hubungan suami istri harus rutin dan teratur, akan tetapi, Ferdi yang kerap pulang malam dan kelelahan, membuat Mayang tidak sampai hati meminta haknya. Toh, meski jarang, mereka tetap melakukannya. Mungkin benar, mereka hanya belum diberi kepercayaan.

"Bagus!" sahut Marini terlihat puas. "Bagaimanapun kamu itu mantuku, jadi kamu harus nurut apa kata dari ibu suamimu, Yang!"

Mayang membuang napas terlukanya perlahan. Ia tak mau jika sampai ibunya kembali marah karena helaan napas penuh ketidak ikhlasan ini, sampai ke telinga mertuanya.

Mayang mengalihkan perhatiannya keluar, dimana suasana malam yang cukup sejuk ini diharapkan mampu mengusir bayangan kejadian di rumah salah satu adik Marini. Acara pertemuan keluarga besar Marini tadi harus ternoda oleh tindakan kurang menyenangkan dari tuan rumah maupun adik-adik ipar Marini yang lain.

"Mbakyu ini ndak beruntung, punya menantu ndak dianugrahi rahim yang subur."

"Yang subur cuma timbunan lemaknya."

"Hanya karena sedikit memiliki harta, Mbakyu ini mau-mau saja pas diajak besanan."

"Buat dia sih, berkah ... buat Ferdi ya, musibah lah."

"Ferdi ini cakep-cakep matanya kelilipan, makanya mau aja pas dinikahkan sama induk kuda nil."

"Kalau sapi makin bongsor makin mahal harganya, lah kalau wanita, makin bongsor, makin menjijikkan."

Begitulah hinaan yang Mayang dengar di acara tadi. Perkataan dari adik-adik Marini selalu saja sukses membuat Mayang sakit hati. Sangat sakit. Salahnyakah jika ia selalu gagal saat berusaha menurunkan berat badan? Bukan mau Mayang juga ditakdirkan memiliki berat badan berlebihan sejak kecil.

"Yang ...."

Mayang mendongak, tatapannya langsung bersirobok dengan Ferdi. Ia bergegas mengusap air matanya.

"Maaf, Mas ... tadi aku melamun," kata Mayang penuh sesal. Ia melamun sampai tak sadar kalau Marini sudah meninggalkan mereka.

Ferdi tersenyum, "Nggak apa-apa. Mas tau kamu pasti terluka karena ucapan Ibuk dan bulik-bulik tadi."

Mayang tiba-tiba panas dingin karena Ferdi menggenggam tangannya dengan erat. Mata hitam Ferdi menatap Mayang hangat, dan senyum pria itu sungguh menghipnotis seorang Mayang.

"Mas ingin memeluk istri Mas yang sangat pengertian dan baik hati ini." Ferdi memeluk Mayang dengan hangat dan erat.

"Maafkan Mas yang belum bisa bahagiain kamu, membuat kamu selalu kesulitan karena sikap Ibu, dan Mas belum bisa memberikan rumah yang layak buat kamu. Mas mohon maafkan kekurangan suamimu ini, Yang," ucap Ferdi lirih.

Mayang tersenyum di bahu Ferdi, ia cukup merasa tenang dengan elusan di rambutnya. "Iya, Mas. Bagiku memiliki suami sebaik Mas Ferdi sudah lebih dari cukup untuk menghalau kekejamam dunia. Mas ngga perlu merasa bersalah. Aku bahagia selama Mas Ferdi di sisiku."

Ferdi melepas pelukannya, lalu mengusap pipi Mayang. "Ngga usah tes apa-apa, kalau kamu enggan dan risih, Yang. Kita udah tes berkali-kali, mungkin hanya belum rezekinya aja."

"Tapi, bagaimana dengan Ibuk, Mas?" tanya Mayang dengan tatapan ragu.

"Mungkin Ibuk sedang lelah dan sensi, jadi dia marah-marah kaya gitu. Padahal biasanya omongan Bulik-bulik lebih parah dari tadi, kan? Dan Ibuk ngga pernah bereaksi berlebihan, kan?"

Mayang menggeleng.

"Makanya, Yang ... kali ini, kamu juga ngga usah terbebani. Pokoknya kita ndableg aja sama omelan ibuk. Paling besok juga udah lupa kalau kamu beliin Ibuk kain batik baru."

Mayang tersenyum dan mengangguk. Meski hatinya masih belum bisa sepakat dengan Ferdi. Baginya, tadi sudah sangat keterlaluan. Baik Ibu mertuanya, maupun bulik-buliknya.

"Masuk, yuk!" ajak Ferdi yang diangguki Mayang.

Ferdi tersenyum dan hendak mengecup kening Mayang, tetapi urung sebab ada panggilan masuk di handphone Ferdi.

"Eh, kamu masuk duluan, Mas mau angkat telepon dulu."

Mayang tersenyum, lalu mengangguk dan meninggalkan Ferdi yang mulai berbicara dengan lawan bicaranya di seberang sana.

"Bahagiaku cukup kamu, Mas," batin Mayang.

*

*

*

Sodarah, eike ikut even mengubah takdir, ye ... dukung! harus dukung😄 maksa ini mah🤭 dukung aku gratis kok, dapat pahala malah😄

Like, Komen, dan Fave olwes first🤭 besok2 kalau rajin bakal malak gift dan vote🤣

Jangan lupa follow akun ku, ya ... biar dapat notif kalau aku up novel terbaru😍

Cintah banyak-banyak dari Author kelas kemriyik😄

Baca juga ini tetasan emak otor yg lain, yang demen bengek, silakan mampir😁 dijamin bengek sampe ngik-ngik

Dearly

Misshel

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

keren

2024-10-26

0

SUTINAH SUTINAH

SUTINAH SUTINAH

ceritanya keren.

2024-09-25

0

SUTINAH SUTINAH

SUTINAH SUTINAH

ceritanya keren....

2024-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 Mengoyak Perasaan
2 Minta Tangan Tambahan
3 Ternyata Kamu ....
4 The Way To Change The Future
5 Berusaha Lebih Peka
6 Mendua
7 Bertemu Saira
8 Dokter EG. Hadyan
9 Wajah Sesungguhnya
10 Hampir Ketahuan
11 Tak Punya Muka
12 Menyelamatkan Hati
13 Perampok
14 Terkejut Sendiri
15 Maju Mundur Kena
16 Pemilik Arumndalu
17 Prasangka Ferdi
18 Perjuangan Lea
19 Tamparan Sebendel Kertas
20 Membalas Dengan Epic
21 Dimulainya Sebuah Balasan
22 Rencana Perampokan
23 Harus Lebih Pinter Dari Maling
24 Anak Siapa Yang Mendua?
25 Cukup Mampu Dengan Uangku!
26 Dear Lea
27 Mertua Bawel
28 Jangan Lemah!
29 Karena Kamu Sayangku
30 Melemparmu Ke Jalan
31 Treatment Untuk Si Cantik
32 Lupa Cara Menangis
33 Mulai Muak
34 Penjahat Selalu Ketakutan
35 Impian Pungguk
36 Di Buang Sayang
37 Curiga
38 Mengeruk Dengan Elegan
39 Kamu Lima, Aku Dua, Dan Secepatnya
40 Sedang Cemburu
41 Break Sementara
42 The Power Of Uang
43 Hiburan Kala Senggang
44 Kembali Merengkuhmu
45 Uangku Punya Kaki Untuk Kembali
46 Menghalau Noda Membandel
47 Pak Dokter ... Oh, Pak Dokter
48 Pergi Dan Tidak Kembali
49 Saling Menyalahkan
50 Menyongsong Kedamaian
51 Sisi Lain Pak Dokter
52 Ini Namanya Hancur
53 Single Juga Bisa Bahagia
54 Jadi Begitu Ceritanya
55 Pesona Mayang
56 Maukah Kau Kembali?
57 Utarakan Dengan Benar, Nanti Saya Pertimbangkan
58 Pak Dokter Baper
59 Memanfaatkan Keramahan Gian
60 Soal Gian Dan Bapaknya Juga Hubungan Yang Dia Jalani
61 Bapak Melepaskan, Kamu Yang Meluluhkan
62 Api Dalam Ikatan
63 Bermain Cerai
64 Kasih Tak Sampai
65 Membalas Dengan Cantik
66 Love You, Bu Mai
67 Rully Kalah Saing
68 Uang Seperti Air Sungai Yang Mengalir Ke Laut
69 Nasib Dua Wanita
70 Pokoknya Nikah, Mau Tidak Mau
71 Soal Wali Nikah
72 Rindu Sepihak
73 Mengenali Gian Diam-Diam
74 Saling Menggoda Dan Menjajaki
75 Imut, Kecil, dan Menggemaskan
76 Nikung Dengan Cara Halal
77 Kita Nggak Ada Hubungan
78 Promo Novel Samudra Lee(Mr. Perfect & Miss Careless)
79 Gerakan Cepat
80 Hanya Mayang
81 Jangan Salahkan Saya
82 Officialy Mrs. Gian
83 Menantang Mayang
84 Selangkah Kalah
85 Angkat Kaki
86 Jodoh Sesungguhnya
87 Mocca Coffie
88 Bintang Empat Dulu, Besok Baru Lima
89 Jangan Bahas Soal Fisik
90 Bahagia Di Atas Luka
91 Maaf, Mantan Memang Indah
92 Pembantu Berlogo Halal
93 Dipihak Mana
94 Main Belakang
95 Sorry, Nggak Minat
96 Teori vs Teh Ori
97 Crazy Without Rich
98 Tersandung
99 Di Tengah Jalan
100 Misi Belum Terselesaikan
101 No Escape
102 Play Victim
103 Mental Lagi
104 I N V U
105 Wanita Gila
106 Tukang Palak
107 Karma Dibayar Lunas
108 Lea's Day
109 Sandaran Ternyaman
110 This Impact
111 Membungkam Dengan Cara Gian
112 Kesialan Tak Berkesudahan
113 Yang Membuat Dia Unggul
114 Memaafkan Tetapi Tidak Untuk Berteman Kembali
115 Aku Butuh Kamu
116 Jangan Ajak Dia Makan
117 Minta Maaf
118 Soal Amplop
119 User12345
120 Salam Lebaran
121 Its All About Love! Bukan Harta Atau Yang Lain.
122 Ingin Jujur
123 Syarat Yang Berat
124 Pria Terakhir
125 Dibuang Sayang
126 Tekad Djarot
127 Memulai Lagi Dari Awal
128 Bukan Karma
129 Itu Bukan Tugas Sopir
130 Soal Jatuh Cinta
131 Berat Ke Sisi Djarot
132 Aqila ....
133 Pepanggih
134 Jangan Mempermalukan Diri Sendiri
135 Bu Mai Cemburu
136 Sudah Lama Menghindarinya
137 Dicampakkan Penuh Hina
138 Tiada Maaf Bagimu
139 Madu Di Comberan
140 Hari Bahagia Anggi
141 Wanita Selalu Benar
142 Rasain Kamu!
143 Benci Yang Membuat Mereka Ada
144 Pria-Pria Bucin
145 Tunggu Satu Bulan Lagi
146 Sedang Mengusahakan Kembali Dekat
147 Jadilah Pria Kuat
148 Minder Di Depan Mantan
149 Bantuan Gian
150 Pengganggu Sudah Pergi
151 Kapan Ketemu?
152 Datang Di Saat Yang Tepat
153 Lebih Berpengalaman
154 Jomlo Kelas Kakap
155 Nyerah Belum, Dek?
156 Diperdaya Agung
157 I'm Addicted To ....
158 Habislah Kau!
159 Hancurnya Kesombongan
160 Tolong Rahasiakan
161 Mertua Oh Mertua
162 Apa?
163 Saya Punya Segalanya
164 Penegak Adat
165 Gadis Pemberani
166 Asap!
167 Kejutan Rully
168 Menyenangkan Dengan Cara Lain
169 Susahnya Menuju Halal
170 Obat Laraku
171 Pasang Taring
172 Sudah Keluar!
173 Marsmellow
174 Segitiga Abnormal
175 Dibelah Dua
176 Bahasa Sederhana Bernama Cinta
177 Siapa Yang Kelewat Percaya Diri?
178 Tak Ada Wanita Lain Lagi
179 Keputusan Rustina
180 Feel So Sexy
181 Oma Bucin
182 Berhenti Insecure
183 Babysitter Untuk Si Kembar
184 No Karet-karet Anymore
185 Pria Terkuat Di Bumi
186 Kenapa Tidak Dilanjutkan?
187 Tinggal Putar Balik Atau Mundur
188 Just For Fun
189 Tidak Berharap Ini Yang Terjadi
190 Gaya Elit, Ekonomi Syulit
191 Salahku Opo, Gusti?
192 Jika Waktu Bisa Diputar Kembali
193 Cintamu Membunuhku
194 The Babies
195 Namanya Juga Terlalu Gembira, Mas!
196 Cinta Mayang Banyak-Banyak
197 Tuan Tampan
198 Susah Cari Nama, Euy!
199 Ada Yang Lain
200 Baru Dugongan
201 Masa Nggak Kerasa ... Besar Lho Itu?!
202 Nunggu Jatah
203 Diatas Ranjang Dokter Dingin(Promo Novel)
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Mengoyak Perasaan
2
Minta Tangan Tambahan
3
Ternyata Kamu ....
4
The Way To Change The Future
5
Berusaha Lebih Peka
6
Mendua
7
Bertemu Saira
8
Dokter EG. Hadyan
9
Wajah Sesungguhnya
10
Hampir Ketahuan
11
Tak Punya Muka
12
Menyelamatkan Hati
13
Perampok
14
Terkejut Sendiri
15
Maju Mundur Kena
16
Pemilik Arumndalu
17
Prasangka Ferdi
18
Perjuangan Lea
19
Tamparan Sebendel Kertas
20
Membalas Dengan Epic
21
Dimulainya Sebuah Balasan
22
Rencana Perampokan
23
Harus Lebih Pinter Dari Maling
24
Anak Siapa Yang Mendua?
25
Cukup Mampu Dengan Uangku!
26
Dear Lea
27
Mertua Bawel
28
Jangan Lemah!
29
Karena Kamu Sayangku
30
Melemparmu Ke Jalan
31
Treatment Untuk Si Cantik
32
Lupa Cara Menangis
33
Mulai Muak
34
Penjahat Selalu Ketakutan
35
Impian Pungguk
36
Di Buang Sayang
37
Curiga
38
Mengeruk Dengan Elegan
39
Kamu Lima, Aku Dua, Dan Secepatnya
40
Sedang Cemburu
41
Break Sementara
42
The Power Of Uang
43
Hiburan Kala Senggang
44
Kembali Merengkuhmu
45
Uangku Punya Kaki Untuk Kembali
46
Menghalau Noda Membandel
47
Pak Dokter ... Oh, Pak Dokter
48
Pergi Dan Tidak Kembali
49
Saling Menyalahkan
50
Menyongsong Kedamaian
51
Sisi Lain Pak Dokter
52
Ini Namanya Hancur
53
Single Juga Bisa Bahagia
54
Jadi Begitu Ceritanya
55
Pesona Mayang
56
Maukah Kau Kembali?
57
Utarakan Dengan Benar, Nanti Saya Pertimbangkan
58
Pak Dokter Baper
59
Memanfaatkan Keramahan Gian
60
Soal Gian Dan Bapaknya Juga Hubungan Yang Dia Jalani
61
Bapak Melepaskan, Kamu Yang Meluluhkan
62
Api Dalam Ikatan
63
Bermain Cerai
64
Kasih Tak Sampai
65
Membalas Dengan Cantik
66
Love You, Bu Mai
67
Rully Kalah Saing
68
Uang Seperti Air Sungai Yang Mengalir Ke Laut
69
Nasib Dua Wanita
70
Pokoknya Nikah, Mau Tidak Mau
71
Soal Wali Nikah
72
Rindu Sepihak
73
Mengenali Gian Diam-Diam
74
Saling Menggoda Dan Menjajaki
75
Imut, Kecil, dan Menggemaskan
76
Nikung Dengan Cara Halal
77
Kita Nggak Ada Hubungan
78
Promo Novel Samudra Lee(Mr. Perfect & Miss Careless)
79
Gerakan Cepat
80
Hanya Mayang
81
Jangan Salahkan Saya
82
Officialy Mrs. Gian
83
Menantang Mayang
84
Selangkah Kalah
85
Angkat Kaki
86
Jodoh Sesungguhnya
87
Mocca Coffie
88
Bintang Empat Dulu, Besok Baru Lima
89
Jangan Bahas Soal Fisik
90
Bahagia Di Atas Luka
91
Maaf, Mantan Memang Indah
92
Pembantu Berlogo Halal
93
Dipihak Mana
94
Main Belakang
95
Sorry, Nggak Minat
96
Teori vs Teh Ori
97
Crazy Without Rich
98
Tersandung
99
Di Tengah Jalan
100
Misi Belum Terselesaikan
101
No Escape
102
Play Victim
103
Mental Lagi
104
I N V U
105
Wanita Gila
106
Tukang Palak
107
Karma Dibayar Lunas
108
Lea's Day
109
Sandaran Ternyaman
110
This Impact
111
Membungkam Dengan Cara Gian
112
Kesialan Tak Berkesudahan
113
Yang Membuat Dia Unggul
114
Memaafkan Tetapi Tidak Untuk Berteman Kembali
115
Aku Butuh Kamu
116
Jangan Ajak Dia Makan
117
Minta Maaf
118
Soal Amplop
119
User12345
120
Salam Lebaran
121
Its All About Love! Bukan Harta Atau Yang Lain.
122
Ingin Jujur
123
Syarat Yang Berat
124
Pria Terakhir
125
Dibuang Sayang
126
Tekad Djarot
127
Memulai Lagi Dari Awal
128
Bukan Karma
129
Itu Bukan Tugas Sopir
130
Soal Jatuh Cinta
131
Berat Ke Sisi Djarot
132
Aqila ....
133
Pepanggih
134
Jangan Mempermalukan Diri Sendiri
135
Bu Mai Cemburu
136
Sudah Lama Menghindarinya
137
Dicampakkan Penuh Hina
138
Tiada Maaf Bagimu
139
Madu Di Comberan
140
Hari Bahagia Anggi
141
Wanita Selalu Benar
142
Rasain Kamu!
143
Benci Yang Membuat Mereka Ada
144
Pria-Pria Bucin
145
Tunggu Satu Bulan Lagi
146
Sedang Mengusahakan Kembali Dekat
147
Jadilah Pria Kuat
148
Minder Di Depan Mantan
149
Bantuan Gian
150
Pengganggu Sudah Pergi
151
Kapan Ketemu?
152
Datang Di Saat Yang Tepat
153
Lebih Berpengalaman
154
Jomlo Kelas Kakap
155
Nyerah Belum, Dek?
156
Diperdaya Agung
157
I'm Addicted To ....
158
Habislah Kau!
159
Hancurnya Kesombongan
160
Tolong Rahasiakan
161
Mertua Oh Mertua
162
Apa?
163
Saya Punya Segalanya
164
Penegak Adat
165
Gadis Pemberani
166
Asap!
167
Kejutan Rully
168
Menyenangkan Dengan Cara Lain
169
Susahnya Menuju Halal
170
Obat Laraku
171
Pasang Taring
172
Sudah Keluar!
173
Marsmellow
174
Segitiga Abnormal
175
Dibelah Dua
176
Bahasa Sederhana Bernama Cinta
177
Siapa Yang Kelewat Percaya Diri?
178
Tak Ada Wanita Lain Lagi
179
Keputusan Rustina
180
Feel So Sexy
181
Oma Bucin
182
Berhenti Insecure
183
Babysitter Untuk Si Kembar
184
No Karet-karet Anymore
185
Pria Terkuat Di Bumi
186
Kenapa Tidak Dilanjutkan?
187
Tinggal Putar Balik Atau Mundur
188
Just For Fun
189
Tidak Berharap Ini Yang Terjadi
190
Gaya Elit, Ekonomi Syulit
191
Salahku Opo, Gusti?
192
Jika Waktu Bisa Diputar Kembali
193
Cintamu Membunuhku
194
The Babies
195
Namanya Juga Terlalu Gembira, Mas!
196
Cinta Mayang Banyak-Banyak
197
Tuan Tampan
198
Susah Cari Nama, Euy!
199
Ada Yang Lain
200
Baru Dugongan
201
Masa Nggak Kerasa ... Besar Lho Itu?!
202
Nunggu Jatah
203
Diatas Ranjang Dokter Dingin(Promo Novel)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!