Dikhianati menjelang hari pernikahan membuat Zola Amaria meradang. Untuk menuntaskan rasa kecewanya, ia pun berakhir di sebuah club' malam bersama temannya. Hingga kejadian tak terduga pun terjadi, ia terlihat one night stand dengan seseorang yang tak terduga. Yang lebih parah, setelah kejadian itu, ia terus menerus dikejar pria itu untuk menuntut pertanggungjawaban.
Bagaimanakah kisah selanjutnya?
Jangan lupa tap love untuk mengikuti cerita selanjutnya, ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.6 Hubungan Simbiosis Mutualisme
"Hai, Re, kok wajah kamu kayak ditekuk gitu? Ada masalah, hm?" tanya Clara seraya duduk di pangkuan Regan. Jari jemarinya sibuk membuat pola abstrak dari luar kemeja yang dikenakannya. Sedangkan jas yang digunakan Regan, sudah ia lempar di atas sofa.
"Nggak ada apa-apa. Cuma lagi nggak mood aja." sahutnya pelan seraya menahan hasrat yang sudah terpancing oleh tangan-tangan nakal Clara.
"Re, kamu nggak pingin. Aku udah nggak ada tamu lho." pancing Clara.
Mata Regan memicing menatap Clara. Moodnya yang anjok seketika bangkit lagi. Tentu ia dengan senang hati melakukannya. Di saat ia tidak dapat menyentuh Zola, ada Clara yang dengan senang hati melayaninya. Regan tak suka jajan di luar, cukup Clara saja yang memuaskannya, itu sudah cukup. Karena itu, ia selalu memenuhi keinginan Clara, apapun itu sebagai imbalan kesediaan Clara melayani keinginannya untuk mewujudkan fantasi liarnya.
"Dengan senang hati, Cla. Kau tau, aku sudah merindukan berada di dalam dirimu." ucapnya sensu*l di telinga Clara membuat gadis itu ikut terpantik hasr*tnya.
Segera, Regan memajukan wajahnya dan m*lum*t bibir Clara dengan ganas. Tangannya yang sudah tak sabar, mulai melepaskan blazer yang dipakai Clara, lalu lanjut membuka kancing kemejanya satu persatu hingga apa yang tersembunyi di dalamnya terpampang nyata. Segera ia meraup gunduk*n kenyal itu dengan mulutnya, sedangkan satu tangan lain menyusup ke balik segitiga Clara yang roknya sudah tersingkap.
"Kita main cepat, okey!" bisik Regan.
Lalu Regan segera mengangkat Clara dan mendudukkannya di atas meja kerja dengan terlebih dahulu menggeser berkas-berkas di atasnya. Regan segera menurunkan resletingnya hingga sesuatu di balik celananya yang besar dan berurat mencuat keluar. Tanpa aba-aba, Regan segera melesakkan miliknya ke dalam milik Clara hingga Clara menggelinjang hebat. Regan pun langsung memaju-mundurkan miliknya dengan tempo cepat membuat Clara mendes*h dan menger*ng. Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka berdua mencapai puncaknya.
Regan tersenyum puas, sedangkan Clara tersenyum menyeringai.
Saat sedang asik membereskan sisa-sisa percintaan mereka, tanpa mereka sadari lampu kecil di sudut langit-langit ruangan itu berkedip-kedip, sedangkan seseorang di ruangan lain tampak tersenyum menyeringai.
"Dasar lelaki brengsek." umpatnya seraya mengetuk-ngetuk jemarinya di atas meja.
...***...
"Zo, makan siang yuk!" ajak Roland dan Keira pada Zola yang tampak masih asik memainkan jari jemarinya di atas papan keyboard.
Zola melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya lalu mengalihkan pandangannya kepada Keira dan Roland kemudian mengangguk seraya mengangkat ibu jarinya ke arah kedua orang itu.
Zola segera mengambil ponsel dan dompetnya dari dalam laci dan mengikuti langkah Roland dan Keira menuju cafe yang ada di sebelah kantor mereka.
Di cafe
"Zo, kamu belum ceritain yang lagi tadi! Kamu beneran bertengkar sama Regan?" tanya Keira yang sudah sangat penasaran.
Zola memajukan bibirnya, kesal karena diingatkan kembali dengan peristiwa pagi tadi.
"Apa? Zo, kamu bertengkar sama Regan? Beneran?" cecar Roland.
Zola mendengus, ternyata kedua temannya itu begitu kepo pada urusan pribadinya.
"Iya, kenapa emangnya? Penasaran banget sih!" tukas Zola sambil menyendokkan pasta ke dalam mulutnya.
"Bukannya kepo Zo, cuma kalian kan selama ini selalu aman, damai, sentosa, nggak ada suka berantem-berantem gitu, ya wajar dong kami sebagai sahabat jadi ikut penasaran. Ceritain dong alasannya!" cecar Keira yang kini sedang kepo mode on tingkat tinggi.
Zola menghela nafas lalu mulai menceritakan perihal ia yang tengah mengobrol dengan OB ganteng yang ia ketahui bernama Ellard. Lalu Regan datang marah-marah melihatnya duduk santai dengan Ellard.
Keira begitu shock saat mendengarkan cerita Zola. Bukan karena kemungkinan Regan sedang cemburu, tapi karena ternyata sahabatnya itu telah berkenalan dengan si OB ganteng yang sedang jadi bahan perbincangan seantero Shoppa Lova. Sedangkan yang ia tau, banyak perempuan di Shoppa Lova yang sudah mencoba mendekati si OB ganteng dan mengajaknya berkenalan, bukannya dapat sambutan, malah si OB ganteng mengabaikan mereka dengan pergi begitu saja tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Jangan kan berkenalan, tahu namanya saja tidak, lalu temannya satu ini, bukan hanya berkenalan, mengetahui namanya, tapi juga sudah duduk berdua dan berbincang bersama. Sungguh luar biasa, pikirnya.
"Wah, wah, wah, emang kamu itu The Real Most Wanted Beautiful Girl sampai cowok yang kayaknya sulit ditaklukkan aja dengan mudahnya deket sama kamu." puji Keira dengan penuh kebanggaan. Sedangkan Roland hanya mendengarkan saja obrolan kedua wanita itu seraya memakan pasta miliknya.
"Land, kamu kok diem aja? Sariawan?" tanya Keira sambil menyenggol siku Roland dengan sikunya.
"Ah, apa? Sariawan? Nggak kok. Cuma lagi nggak mood aja." sahut Roland.
"Nggak mood kenapa, Land? kalau ada masalah kan kamu bisa bicara ke kita. Ingat, kita kan sahabatan. Kalau kamu ada masalah, jangan sungkan-sungkan bicara sama kita, kalau bisa, kami pasti bantu kamu." ucap Zola lembut membuat pandangan Roland beralih ke Zola. Lalu ia tersenyum tipis ke arah Zola.
"Iya, iya, Zo. Aku nggak ada masalah apa-apa kok. Cuma lagi nggak mood aja, swear deh! " ujar Roland seraya mengangkat jari tengah dan jari telunjuknya membuat huruf V.
"Idih, kirain kenapa! Udah kayak anak gadis baru datang bulan aja kamu, Land." ejek Keira sambil menjulurkan lidahnya. Lalu Keira mengalihkan pandangannya pada Zola, "Zo, kalau si OB ganteng nyamperin kamu lagi, kasi tau aku ya, aku juga mau kenalan." ujar Keira sambil tersenyum lebar dan penuh semangat.
Zola mengangkat kedua alisnya, lalu tersenyum lebar. "Oke." sahutnya santai.
...***...
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 16.30, waktunya jam kerja berakhir. Zola, Keira, dan Roland pun segera bersiap untuk pulang.
Namun saat Keira sudah di depan motor miliknya, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menarik lengannya hingga menghentikan kegiatannya untuk memasukkan kunci.
"Kamu ..." Zola mendengus saat melihat Regan lah yang menghentikan kegiatannya.
"Zo, kamu masih marah?" tanya Regan lembut.
Zola menaikkan alisnya sebelah, "Menurut mu?"
"Jangan marah lagi, ya! Please!!! Maafin sikapku pagi tadi. Aku cuma cemburu, Zo. Aku nggak rela kamu dekat-dekat dengan lelaki lain." tukasnya seraya memohon .
"Oh, aku nggak boleh, tapi kamu boleh, begitu maksudnya?" ketus Zola
"Zo, udah ya! Jangan marah lagi! Kita jalan-πaja gimana? Udah lama lho kita nggak jalan-jalan." bujuk Regan.
Zola nampak berpikir, pulang pun ia jengah melihat ibu dan saudara tirinya. Ayahnya pun tak mempedulikan dirinya. Jadi pulang cepat-cepat, untuk apa pikirnya.
"Oke deh! Kita nonton aja gimana?" tawar Zola
"Boleh, apapun yang kamu mau, sayang! " sahut Regan dengan mata berbinar.
Lalu mereka pun pergi menonton di bioskop. Mereka pergi tetap dengan menggunakan seragam kantoran yang pagi tadi mereka pakai. Setelah menonton, mereka menyempatkan diri untuk makan malam bersama. Sejenak, mereka melupakan masalah-masalah yang sempat membuat mereka bertengkar tadi. Zola pun tidak mengungkit kekesalannya tadi. Tanpa ia sadari, ada masalah besar yang sebentar lagi. akan menghantam hubungan mereka. Regan sebisanya bersikap biasa. Ia tak memikirkan bagaimana bila Zola tau hubungan simbiosis mutualisme antara dirinya dengan Clara. Begitulah sikap Regan, serakah dan tak pernah puas. Ia bilang cinta pada Zola, tapi ia butuh Clara untuk memuaskan hasr*tnya. Begitulah, saat diri sudah dikuasai n*fsu binatang, maka ia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
...***...
...Happy Reading 🥰🥰🥰...
𝐤𝐥𝐨𝐩 𝐬𝐢𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐤𝐡𝐢𝐚𝐧𝐚𝐭 𝟐 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐭𝐮
𝐤𝐨𝐤 𝐢𝐬𝐨𝟐 𝐧𝐞 𝐦𝐛𝐞𝐥𝐚𝐧𝐢 𝐚𝐧𝐤 𝐭𝐢𝐫𝐢 𝐠𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐤𝐨 𝐛𝐣𝐨 𝐚𝐧𝐲𝐚𝐫 𝐩𝐝𝐡𝐥 𝐣𝐥𝐬𝟐 𝐝𝐤𝐞 𝐝𝐮𝐰𝐞 𝐚𝐧𝐤 𝐤𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠
𝐮𝐭𝐞𝐤𝐞 𝐤𝐨𝐤 𝐠𝐤 𝐦𝐢𝐤𝐢𝐫 𝐤𝐨𝐤 𝐨𝐫𝐚 𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐧𝐠𝐞𝐥𝐢𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐚𝐧𝐤 𝐤𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧
𝐚𝐬𝐮 𝐚𝐧𝐜𝐞𝐧 𝐰𝐨𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐢