Ellina damara, gadis berusia 18 tahun yang di adopsi keluarga damarta.
Awalnya kehidupannya baik baik saja sebelum kedatangan sahabat sekaligus calon istri kakak sulungnya. Yang mengakibatkan dirinya di benci oleh sang kakak karena di tuduh berbuat jahat pada calon istrinya.
Hingga sebuah tragedi terjadi. Mereka tidur bersama hingga mengakibatkan ellina hamil. Namun sayangnya Arion sang kakak tak ingin bertanggung jawab. Dan memaksa menyuruh ellina menggugurkan kandungannya.
Dengan sakit hati ellina memilih pergi dari kehidupan Arion seta keluarganya. Melahirkan dan membesarkan anaknya sendiri.
Hingga beberapa tahun mereka bertemu kembali. Dengan ellina yang telah berubah bersama sang putra tampan.
Bagaimana kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 26
" sayang, boleh aku minta tolong?" Pinta Nadia.
Yang sedang terduduk di atas ranjang dengan bersandar pada dasbord ranjang. Kakinya lurus sejajar terselimuti. Tak lupa tangannya yang mengelus elus perutnya.
Arion yang sedang menyisir rambut menoleh. Mengangkat satu alisnya sembari bertanya " ada apa?".
Nadia tersenyum. " Bisa tolong ambilkan cup cake di sana?" Pintanya menunjuk pada sebuah cup cake kecil di atas meja riasnya.
Devan menatap cup cake itu lalu meraihnya. Meletakan sisir karena sudah selesai dan menghampiri Nadia. Memberikan cake itu pada sang istri.
" Terima kasih". Senyum Nadia. Meraih cup cake itu dan memakannya dengan lahap.
Sikap Arion yang menghangat sejak pria itu tahu dirinya hamil membuat Nadia merasa senang. Tak bersikap dingin dan ketus meski tak seperti saat mereka masih berpacaran Arion memberikan perhatian pada Nadia sebisanya. Serta untuk calon anaknya yang beberapa bulan lagi akan lahir.
Jika di tanya apakah dia sudah memaafkan Nadia, tentu saja dia sudah memaafkan wanita itu. Hanya saja rasa kecewanya masih ada dan itu yang membuat sikap Arion masih sedikit ketus pada Nadia. Sangat sulit mengembalikan rasa percaya seperti semula.
Itu pun dia lakukan untuk anaknya yang kini tengah bersemayam di perut Nadia. Dia tak ingin anaknya menderita karena kedua orang tuanya. Arion tak ingat jika ada anaknya yang lain yang menderita karenanya.
" Aku akan meeting sebentar di kafe Caroliner bersama Antoni. Jika kau memerlukan sesuatu telpon saja aku atau dia." Beritahu Arion.
Pria itu memakai jasnya lalu memasang jam yang selalu ia kenakan. Setelahnya mengambil tas yang sudah dia siapkan.
" Kau akan ke kafe Caroliner?" Beo Nadia. Dan Arion mengangguk.
" Boleh aku menitip sesuatu?" Tanya Nadia.
" Katakan!" Ucap Arion tegas.
" Aku ingin spaghetti special yang ada disana. Dengan satu jus naga kesukaanku kau masih ingat kan?"
Arion mengangguk. " Nanti aku belikan. Jaga dirimu dengan baik". Ujarnya. Mengecup pelan kening Nadia lantas pergi karena Antoni Sudah menunggu nya di bawah.
Nadia tersenyum dengan lebar. Lalu meraih ponselnya dan mulai bermain di sana.
.....
Saat meeting hampir selesai ponsel Arion berbunyi dengan nyaring. Membuat pria itu meminta izin untuk mengangkat terlebih dahulu telponnya.
"Permisi, saya angkat telpon dulu".
Mendapat anggukan dari sang klien Arion berlalu dari sana. Matanya menatap ponsel yang masih berdering. Dengan tertera nama sang mami disana. Langsung saja dia klik tombol hijau.
" Hallo mi, ada apa?" Tanya Arion.
" Ar kamu sudah selesai meeting nya?"terdengar suara maminya yang begitu ngos ngosa.
" Sebentar lagi Arion selesai mi, kenapa?"
" bisa kamu kesini sekarang. Nadia di bawa ke rumah sakit"
" Apa?!"
Nada suaranya meninggi. Matanya membulat dengan dada yang mulai naik turun. Dia terkejut dan khawatir.
"Ar kamu bisa kesini tidak?" Tanya mami Rasti geram.
" Iya mi aku kesana sekarang. Mami Sherlock dimana".
" iya ar. Kamu cepat yah"
Tut!
Arion memasukan ponselnya dengan terburu buru. Kembali menghampiri kliennya yang sedang mengobrol bersama sang asisten.
" Maaf semuanya. Meeting di lanjutkan lain kali. Saya memiliki urusan penting. Permisi". Tanpa mendengar jawaban sang klien Arion berlalu begitu saja
Membuat mereka yang ada di sana menatapnya dengan heran. Pun antoni yang bingung dengan sikap sang bos.
" Maaf atas sikap tidak mengenakan pak Arion pak. Meeting kali ini kita lanjutkan lain kali" ujar Antoni mencoba menenangkan sang klien.
" Kenapa dengan pak Arion. Apakah ada masalah dengan beliau?" Tanya Ryan sang klien perusahaan Arion.
" Sepertinya pak. Sekali lagi saya minta maaf atas sikap tidak mengenakan ini". Antoni berdiri di ikuti sang klien bosnya juga asisten sang klien.
Lalu membungkuk setelah saling bersalaman. Menatap kepergian sang klien hingga keluar. Pria itu menghela napas panjang sebelum pergi untuk menyusul sang bos.
.....
Maaf kalo feel-nya kurang. Soalnya di part ini aku lagi males mikir (bisa gitu ya😅)
Intinya aku lagi sulit dalam berpikir.
Terimakasih untuk yang selalu setia membaca cerita ini Hingga part ini....