Inez, seorang perawat lansia,yang dulunya gadis yang berjuang demi mandiri, tidak mau di biayai ibunya, karena marah pada ibunya yang selingkuh, dan menyebabkan ayahnya meninggal dalam kecelakaan setelah tahu ibunya selingkuh.
Saat dirinya menjadi perawat lansia, bernama kakek Wijaya, dia sangat menyayangi Inez, saking sayangnya, kakek Wijaya menjodohkan Inez dengan Angga cucunya, tapi Angga sudah memiliki kekasih sejak dulu.
Bagaimana kelanjutannya hidup Inez? apakah Angga bisa membuka hatinya untuk Inez?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LOVENESIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Hari pertama Inez di rumah Wijaya, pagi pagi sekali Inez di bangunkan oleh Bi Ninik.
"Non, bangun"
Mata masih berat dan susah di buka, badan lemah dan lunglai, rambut acak acakan, air liur beleberan di bantal.
Inez pun duduk dan mengelap liurnya.
"Ada apa Bik?"
Ternyata di depan sudah ada Angga.
Inez gelagapan,
"Eh Tuan, tuan Angga?"
"oh Tuhan, kenapa kakek menjodohkan aku dengan wanita sepertimu?"
"shiiit!"
Angga langsung pergi, dan keluar dari kamar Inez dengan jengkel.
Inez terciduk acak acakan, dan langsung bangun untuk mandi dan bersiap kerja di sana.
Niat Inez mau jadi Pembantu rumah tangga, eh pas keluar kamar, malah banyak orang, mereka sedang ada yang mendekor, ada yang menghias, ada yang memasang background bunga, ada yang menata meja, lewatlah bik Ninik.
"Bik, ini ada apa sih? "
"Lah, gimana non? kan kamu mau nikah sama tuan Angga"
"oh, ini untuk acara pernikahanku? kapan Bik?"
"loh kok nanya bibi? setahu bibi besok kalian menikah"
"Oh, iya aku baru ingat Bik"
"Ah Nona Inez ada ada saja, masa pernikahan sendiri lupa?"
"heheheh"
Inez hanya tertawa dan meringis, dalam hatinya.
"lah emang aku ga ngerti, ko tiba tiba saja mereka sudah bikin dekor begini".
Inez dengan baju kaos dan celana bahan yang jelek, tidak malu berjalan di sekitar sahabat Angga.
Inez di tertawakan.
"Lihatlah, gadis itu , sangat kumal dan jelek, dia ko ada di sini?"
"menurut aku, dia pengemis"
"hahahahah hahahah ahahahah"
Angga kaget dengan baju yang di pakai Inez.
Angga langsung menggandeng Inez dan di bawa ke kamarnya di atas.
Semua kaget saat melihat Angga , memegang gadis jelek itu, yang tadi menghina sampai melongo dan ga berkedip.
Semua pun heboh, dan berlomba lomba mencari tahu, siapa sih wanita itu?"
ada yang nanya para pekerja bahkan ada yang naya sama bik Ninik.
Akhirnya sahabat sahabat Angga tahu bahwa Wanita itu adalah calon istri Angga.
Mereka akhirnya mengerti, kenapa Angga dengan biasa menggandeng tangan wanita itu, ga ada canggung sama sekali.
Sementara di kamar Inez.
"Apa maksudmu?"
"Apa?
"Ini , baju mu? ini gembel, kenapa kamu ga pakai baju ini! aku sengaja tadi ke sini memberi baju ini"
"Kamu kan tadi langsung pergi, mana aku ngerti aku di suruh pakai baju yang ini" sahut Inez.
"ya sudah, ganti bajumu, dan pakai baju yang ini saja"
"iya iya, bawel" ucap Inez.
Inez mulai berani pada Angga, karena sekarang mereka setara, dan sikap Inez juga sudah mulai seperti setara dengan nya.
"oooh berani sekarang?"
"Hehehe kenapa gitu? ini kan rumahku! semua aset kakek atas namaku semua! kalau aku pergi kamu miskin" ledek Inez.
"Dasar wanita ga tahu malu"
Angga pun pergi keluar karena jengkel melihat kelakuan Inez yang semakin hari semakin menjengkelkan.
Inez pun mengganti pakaian nya, dia memakai dress mahal , rambutnya di cempol ke atas dan diberi hiasan yang di tusuk dengan hiasan bunga dan mutiara.
Sandal yang berhak tinggi, membuat elegant, kulit Inez sangat bersih dan mengkilap, bisa membuat siapa pun terpleset cintanya Inez.
Setelah ganti baju, barulah inez keluar dengan berjalan anggun dan berpendidikan.
Langkah demi langkah, membuat Inez terlihat mahal, Inez pun turun dari tangga.
Sedangkan Angga masih mengobrol dengan Sahabat sahabatnya.
"Angga itu wanita gembel tadi kan?"
Angga pun berbalik dan matanya melongo, melihat kecantikan yang luar biasa dari Inez.
Mulut Angga sampe menganga, melihat kecantikan Inez.
Pak Wahyu yang berjaga di sana pun tersenyum dan langsung menghampiri Inez ,untuk membantunya menuruni tangga tangga.
"Hati hati Nona"
"Iya pak Wahyu terimakasih"
Saat sampai di bawah, Inez pun berjalan lagi melewati sahabat sahabat Angga.
"Angga itu calon istrimu?"
Angga pun mengangguk dan tandanya dia setuju menikah dengan Inez.
Lalu Inez menghampiri Angga dan berkata.
"Ayo suamiku, kita ke sana"
Tangan Angga pun di gandeng oleh Inez, dengan rasa terhipnotis, Angga tak berkedip sedikitpun dia pun menuruti kemana tangan Inez membawa tangan Angga.
"Angga ko melohok?"
"Euh? eh ,iya"
Inez pun tersenyum, melihat Angga seperti terhipnotis melihat kecantikan Inez.
Di atas panggung kecil pun berdiri Pak Arya sang Ayah mertua, bersama bu Sinta sang Ibu Mertua.
Barulah naik Inez dan Angga sang calon mempelai pernikahan.
Sambutan pun di ucapkan oleh pak Arya.
"Terimakasih kepada sanak saudara dan sahabat yang pagi pagi, sekali datang dan membantu kami menyiapkan pernikahan nanti sore"
Di Sini Inez sangat kaget, karena pernikahan di adakan begitu cepat dan tanpa pemberitahuan pada Inez.
"Eeehh tunggu tunggu! ko cepet sekali pak?"
Tanya Inez di depan banyak orang, hingga mereka bergemuruh, membicarakan omongan yang di ucapkan oleh Inez kepada Pak Arya, yang terlihat sangat tidak sopan.
"Nak, inikan sudah persetujuan kita"
Pak Arya sedikit melotot pada Inez.
Dan Inez baru ingat, ini banyak tamu undangan saudara dan sahabat dari pak Arya, Bu Sinta dan Sahabat Angga Juga.
"Oh iya, pak saya lupa, maaf semua saya lupa" ucap Inez.
"maafkan calon menantu saya, biasa dia gugup karena hari ini hari spesial"ucap pak Arya.
Semua pun tertawa dan memaklumi dengan keadaan Inez yang gugup dan was was.
"Biasa pak, Calon pengantin baru dan masih muda mereka sangat menggebu gebu"terikat sahabat Angga.
Biasanya Angga menyulitkan Inez tapi kali ini,dia terus menatap wajah Inez yang sangat cantik, dia mengagumi, hingga dalam hatinya.
"Pantas saja , kakek ingin memberikan dia! Inez sangat cantik bahkan lebih cantik dari Wina"
Ucap Angga di dalam hatinya.
"Bagaimana bisa aku jatuh cinta pada wanita seperti Inez?" tanya Angga di dalam hatinya.
Yang masih saja dia terus menatap wajah Inez yang sangat cantik.
Sinta pun melihat ada cinta di mata Anaknya untuk Inez.
"Baguslah, jika ada rasa cinta, maka akan semakin cepat Warisan ini aku dapatkan"ucap Sinta .
Karena selama Inez dan Angga belum menikah, maka kartu kredit unlimited mereka pun di bekukan.
Ini yang membuat tersiksa, Arya , Sinta dan Angga.
Makanya mereka bertiga pun setuju sekongkol, untuk segera menikahkan Angga dan Inez, tanpa menunggu satu hari pun, jiwa belanja mereka sudah meronta terutama Sinta , sang Ratu Belanja.
Sinta selama berhari hari tak bisa belanja, makanya dia seperti orang gila dan Stress, Begitupun Arya yang tak bisa memberikan selingkuhannya uang, dia merasa bersalah dan ingin ngamuk pada Ayahnya yang meninggal yaitu Kakek Wijaya yang membuat aturan aneh seperti ini.
Yang di khawatirkan oleh kakek Wijaya hanya satu Yaitu Masa depan Angga. jika dia tak memiliki teman hidup yang menjadi perisai maka ,harta akan habis, dan orang tuanya akan berpisah, bersatu dengan selingkuhannya masing masing, sedangkan Angga hanya gigit jari.
Itulah yang di Khawatirkan oleh Kakek Wijaya, sayangnya Angga belum memahami, tapi lewat Inez,Kakek Wijaya yakin , bahwa Angga akan faham Maksud Kakek Wijaya.
Apakah setelah Inez Cantik, Angga bersedia segera menikah dengan Inez?