NovelToon NovelToon
Istri Kecil Om Pedofil

Istri Kecil Om Pedofil

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perjodohan
Popularitas:393.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Eyha

~Sequel POROS JODOH~




"Moony, menikahlah denganku!"

"Tidak!!!"

Hah! Mimpi yang sama! Aku tidak akan membiarkan mimpi itu menjadi nyata!

Namaku Dania Riady. Seumur hidupku, tak pernah terbersit sedikitpun dalam benakku akan hidup seorang diri di negara asing tanpa kedua kakakku.

Dan parahnya, semua ini terjadi karena Om Pedofil itu!

Pria tua yang bahkan usianya hampir sama dengan ibu kandungku, dan dia bermimpi untuk menikahiku?

Aku harap Om Pedofil segera bangun dari mimpinya karena setelah aku kembali, aku hanya akan menikahi pria yang aku cintai. Bukan dirinya!!!

Akankah aku berakhir dengan om pedofil atau akankah ada yang datang menyelamatkan hidupku???

Dan inilah kisah manisku yang tidak semudah menghabiskan gula-gula kapas ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eyha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CARA BARU

Alunan musik sendu dan romantis di sebuah restoran ternama mulai mengiringi langkah Dania yang sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Nino. Degup jantungnya berpacu begitu cepat hingga telinganya sendiri bisa mendengar pacuan di dadanya itu.

Ketika akan sampai di sebuah meja, Dania melihat seorang pria setengah baya yang tengah duduk seorang diri seperti tengah menanti seseorang.

"Tolong katakan padaku jika pria itu bukanlah om pedofil!" gumam Dania, mulai merasakan kengerian jika harus hidup dengan pria tua membosankan seperti itu.

Maju mundur langkah kaki Dania karena keraguan yang seolah menyergapnya. Walaupun Deta sudah meyakinkan dirinya, tapi kekhawatiran Dania semakin bertambah ketika ia melihat sendiri bagaimana wujud nyata om pedofil saat ini.

"Ternyata ... Selama sepuluh tahun ini telah banyak yang berubah." Dania tak bisa mengedipkan matanya melihat sosok yang di pikirnya adalah Nino.

Cukup lama Dania menatap pria itu hingga akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari restoran tersebut.

"Sekarang aku memiliki alasan untuk menolak om pedofil! Setidaknya aku sudah bertemu dengannya, walaupun dia tidak menyadarinya ...."

***

TUT ... TUT ... TUT ... KLIK!

Rasanya Dania ingin sekali membanting ponselnya karena tak juga menghubungkan dirinya dengan seseorang yang ia rindukan.

"Dimana sebenarnya dirimu, Kak?" lirih Dania seraya melihat potret Gibran di ponselnya. "Aku ingin bicara padamu. Aku ingin mengatakan bahwa aku akan segera memutuskan perjodohan ini dan kembali kepadamu. Seharusnya saat ini kita sedang makan es krim untuk merayakannya, tapi apa yang terjadi? Sejak aku kembali ke negara ini, kau seolah sudah tidak peduli padaku. Apakah yang di katakan pangeran benar? Jika kau menjagaku hanya karena dia membayarmu untuk melakukan pekerjaan itu?" ocehnya.

Tak terasa air mata Dania mulai meluncur bebas dari matanya. Ia bahkan tidak peduli jika ada yang menatapnya karena baginya lebih baik menangis daripada ia harus mengamuk di tengah keramaian seperti ini.

"Tissue?" ucap seseorang, di barengi sekotak tissue yang mendarat di pangkuan Dania.

Sebelum tahu siapa yang menawarkan tissue, Dania lebih memilih untuk menghapus air matanya dengan tangannya sendiri.

Ketika Dania menoleh, ia melihat seorang pria yang nampak tidak asing baginya. "Kau?"

Pria itu tersenyum. "Iya, ini aku!"

"Tunggu sebentar! Aku harus mencari dirimu dalam ingatanku." Dania memejamkan matanya dengan dahi yang berkerut cukup dalam. "Ah, iya, aku ingat! Kau pria yang mencoba menolongku di perusahaan om pedofil waktu itu bukan?" tanyanya.

'Hah! Akulah om pedofilmu, Moony.' Batin Nino pasrah.

Andai saja Nino bisa, ingin rasanya ia mengaku bahwa ia adalah Nino Ferdinan. Om pedofil yang sangat di benci Dania, bahkan tanpa melihatnya. Namun, Nino seolah memiliki firasat lain tentang masalah ini.

"Benar, Nona! Aku memang orang itu." Nino tersenyum kaku. "Apa yang kau lakukan disini? Menangis sendirian?" tanyanya penasaran.

"Menurutmu, apa aku harus menangis beramai-ramai?" sungut Dania.

Bukannya marah, Nino justru tertawa mendengar kemarahan dalam ucapan Dania. "Setidaknya, kau bisa mengajakku untuk ikut serta menangis bersamamu. Bukankah suara yang di timbulkan juga akan bervariasi?"

"Kau pikir tangisan itu instrumen musik!" ketus Dania, kali ini sedikit di bumbui tawa.

"Bisa jadi!" sahut Nino, kemudian tertawa hingga matanya tak terlihat.

Meskipun awalnya enggan, tapi entah mengapa Dania juga akhirnya ikut tertawa dan melupakan kesedihannya.

Beberapa saat sebelumnya ...

Nino baru saja mendapatkan telepon dari Ricky jika Dania ingin bertemu dengannya, tapi saat itu Nino tidak bisa langsung menemui Dania karena ada urusan bisnis. Merasa harus ada yang menyambut Dania, Nino pun memutuskan supirnya untuk menggantikan dirinya menyambut Dania agar wanita itu tidak merasa di acuhkan.

Namun, ketika Nino sampai di restoran yang telah di tentukan Ricky, ia melihat Dania berlalu keluar dengan tergesa-gesa. Untuk memastikan segalanya berjalan dengan baik, Nino menghubungi supirnya.

"Maaf, Tuan, tapi nona muda Riady belum datang sampai sekarang."

Mendapatkan jawaban seperti itu membuat Nino mengerti satu hal.

"Aku rasa Moony telah salah berpikir," ucap Nino seraya tersenyum geli.

Bergegas Nino menyusul Dania yang berjalan ke arah taman yang tidak jauh dari restoran tersebut.

Sesampainya di taman, Nino mengedarkan pandangannya dan menangkap sosok Dania yang tengah menangis seorang diri. Hati Nino terasa sesak karena teringat kejadian sepuluh tahun yang lalu, saat dimana Dania mengetahui tentang siapa dirinya.

"Kenapa semua ini terulang lagi, Moony?" lirih Nino pilu seraya mengepalkan tangannya. "Apa yang harus aku lakukan kali ini? Haruskah aku menawarkan balon padamu seperti dulu? Tidak! Kau sudah dewasa sekarang, bahkan saat itu pun kau menolaknya."

Ketika pikirannya berkecamuk, Nino teringat sesuatu dan segera berlari ke arah mobilnya untuk mengambil sesuatu.

"Ini dia!" seru Nino, mengambil sekotak tissue yang ia beli sebelumnya. "Lakukan tugasmu dengan baik, Tissue! Hapus air mata Moony untuk selamanya."

Flashback off ...

"Siapa namamu, Tuan?" tanya Dania, setelah ia mampu mengontrol emosinya.

Nino nampak ragu dan juga bingung. "Namaku?"

Dania mengangguk, kemudian mengulurkan tangannya. "Iya! Perkenalkan, namaku Dania Riady."

Meski ragu, Nino pun menyambut uluran tangan Dania. "Kau bisa memanggilku apapun, Nona."

"Sungguh? Kau tidak akan keberatan?" tanya Dania memastikan.

"Selama itu baik dan membuatmu bahagia, aku tidak ada masalah." Nino kembali tersenyum ketika menatap wajah Dania.

Dania membalas senyuman Nino. "Kau sangat baik, Tuan. Andai saja om pedofil itu adalah dirimu."

Mendengar keinginan Dania membangkitkan kembali kepercayaan diri Nino. Ia sudah siap untuk mengakui pada Dania bahwa dirinya adalah Nino Ferdinan si om pedofil.

"Aku -" Belum sempat Nino berucap, Dania sudah mengatakan hal yang kembali mengurungkan niat Nino untuk berkata jujur.

"Tapi itu tidak mungkin! Usianya sekarang sudah memasuki kepala empat, sedangkan kau terlihat masih begitu bugar. Sudah tentu kau bukan om pedofil!" lontar Dania, sekaligus mematahkan harapan Nino.

'Jadi itu yang kau pikirkan tentang aku? Baiklah, akan aku buktikan bahwa aku pantas berada di sisimu, Moony.' Batin Nino. "Aku juga sudah tua, Nona." goda Nino.

"Aku tidak percaya! Kau terlihat seperti berusia sama denganku." Dania memicingkan matanya. "Benar! Sepertinya aku memiliki cara yang akan membuat om pedofil mundur. Jika aku tidak bisa menolak, maka biarkan dia yang akan menolak perjodohan ini!?" harapnya.

"Maksudmu, Nona?"

Hallo semuanya 🤗

Jangan lupa di tap jempolnya 👍🏻 dan tinggalkan jejak 👣👣 kalian di kolom komentar 👇🏻sertakan votenya juga 'ya 😍 untuk author amburadul kesayangan kalian ini 😘

I ❤ U readers kesayangan kuhh

1
Aurora
strategi Nino sangat bagus
martina melati
hahaha
Salsaini Aini
Luar biasa
Juna Dong
luar biasa
Rafa Eljuliansyah
yeeee unboxing
WaDoow
wah Nino tu
WaDoow
akhirnya wkwkw
Ruk Mini
tq karya t Thorr sgt menghibur ..d tgg karya yg lain y
Eyha: terima kasih kakak 😍
total 1 replies
Ani Yuningsih
gak jelas banget si dania
Ani Yuningsih
pergilh Nino yg jauh
Ani Yuningsih
muter" teruusss, gaje
Ani Yuningsih
aku sebel banget ya sm Dania
Jeiny Lahe
malam pertama nggak asik thor.....🤭🤭🤭
Jeiny Lahe
thor tolong di perjelas ceritanya......
kalonggak salah dania mau menanyakan sesuatu kepda tuan rumahnya di kediaman sanjaya....
tapi kok ngk.....
🙏🙏🙏 maaf thor makin kesini ceritanya kayaknya aku ngk ngerti......
dan sepertinya ricky, deta, dito sama nino menyembunyikan sesuatu... mau disampaikan tapi ngk kelar2....maaf yah klo aku sedikit bingung....🙉🙉🙉
Jeiny Lahe
kayaknya kamu nyadar deh dania.....
Jeiny Lahe
bodohnya dania ngk tahu apa yg dia mau.... nino beneran cinta mati sama dia, danianya hanya fokus ama kebenciannya.... apa author membuat dania nggak peka yah.....?😁😁😁😁
Jeiny Lahe
aduh thor kapan luluhnya hati moony....
hampir bosan aku....
Jeiny Lahe
tunggu thor...aku mau membayangkan dulu🤣🤣🤣🤣
Eyha: gimana? udah kebayang belum kak 😂
total 1 replies
Jeiny Lahe
janganlah pak toto.... nanti kamu nggak dapat gaji sama sekali...atau nyawamu melayang🤣🤣🤣🤣
Jeiny Lahe
dania.....😁😁😁 memang itu yg akan terjadi🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!