Tania Ayuningsih( 17tahun), gadis lulusan SMP datang ke kota berniat menggantikan sang ibu menjadi pembantu rumah tangga di kediaman keluarga Kendra Ardiansyah.
Siapa sangka setelah tiba disana dirinya justru diminta untuk menjadi simpanan majikannya demi mendapatkan seorang putra.
Cantik, seksi, populer, berkelas dan baik hati. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan seorang Zaskia Ardiansyah bagi suaminya. Namun, satu hal yang menjadi kekurangannya, dia belum menginginkan kehadiran seorang anak.
Karirnya sebagai Diva sedang naik daun. Wanita yang selalu menjaga hati untuk sang suami berharap pria itu mau mengerti keinginannya.
" Aku mohon mengertilah. Kita masih muda dan kita bisa menundanya dua atau tiga tahun lagi. " pinta Zaskia menghiba.
" Tapi kita sudah menikah selama lima tahun! Apakah waktu yang kuberikan masih kurang bagimu? Aku kehabisan akal untuk menjelaskan pada kedua orang tuaku. Mereka sangat mengharapkan seorang cucu.
Ikuti kisah mereka ya..Selamat membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
" Astaga, Kendra! " Zaskia segera ikut berlari keluar, ia takut suaminya kalap dan melakukan sesuatu yang buruk pada Tania.
Zaskia berniat untuk menuruni tangga mengikuti sang suami. Akan tetapi, panggilan seseorang dari arah belakang membuatnya begitu kaget.
" Zaskia? Kenapa kau berlari seperti itu? Kau mau kemana? "
Bu Santi yang berniat hendak turun ke bawah tanpa sengaja memergoki menantunya yang nampak tergesa-gesa.
" I-ibu? Aku..aku mau mengambil minum di dapur. Entah kenapa tenggorokanku rasanya kering sekali. " jawab Zaskia berbohong. Dalam hati ia bersyukur mertuanya tidak melihat Kendra yang sudah turun lebih dulu dalam keadaan marah-marah.
" Oh..Mama pikir cuma mama saja yang kehausan. Mama juga mau ke dapur ngambil air dingin. "
Baru saja Bu Santi hendak melangkah, tiba-tiba Zaskia berupaya menahan langkahnya.
" Jangan, Ma. "
Kening wanita paruh baya itu berkerut karena heran.
" Maksud Zaskia, Mama tidak usah ke bawah biar aku saja yang mengambil minum sekalian. Nanti aku akan mengantar minumannya ke kamar Mama. " seloroh Zaskia. Ia takut Mama mertuanya malah bertemu Kendra dibawah.
" Oohh..Ya sudah kalau begitu. Makasih ya, Nak. Kalau begitu Mama masuk dulu ke kamar. "
" Iya, Ma. " jawab Zaskia mengembangkan senyumnya. Ia bisa bernapas lega setelah memastikan mertuanya masuk ke dalam kamar.
" Huuh... Untung saja. Aku harus segera menyusul mas Kendra. "
***
Kendra berjalan tergesa-gesa menuju kamar Tania. Ia kesal sekali pada gadis itu. Padahal dirinya sengaja menolak keinginan Zaskia dengan mengajukan syarat yang menurutnya sulit supaya istrinya menyerah dan menuruti kemauannya. Akan tetapi, justru gadis kecil itu malah menawarkan diri untuk menjadi wanita bayaran.
Kendra berdiri didepan pintu kamar Tania. Awalnya ia hendak mengetuk pintu, tetapi saat menyadari pintu tidak dikunci iapun langsung nyelonong masuk begitu saja.
" Aahhh...Eeummpph.."
Tania hampir saja berteriak, namun secepat mungkin Kendra membekap mulut gadis itu agar tidak mengeluarkan suara.
Jantung Tania berdegub kencang, antara malu, takut dan cemas kini menyelimuti dirinya. Bagaimana tidak? Dirinya yang baru saja mandi dan hanya mengenakan handuk yang melilit sebagian tubuhnya , tiba-tiba dikagetkan oleh Tuannya yang nyelonong masuk ke dalam kamarnya.
" Diam atau aku akan berbuat kasar padamu! " ancam Kendra penuh penekanan.
Airmata Tania bergulir begitu saja, ia sangat takut melihat kemarahan Tuannya. Dengan cepat ia mengangguk supaya majikannya itu tidak berbuat lebih.
Tubuh Tania bergetar, ia berusaha menahan handuknya agar tidak sampai terjatuh. Ia teringat akan permohonan Zaskia pagi tadi.
" Ya Tuhan. Apa pria ini akan merenggut milikku yang paling berharga saat ini tanpa ikatan apapun? " batinnya ketakutan. Ia hanya menunduk tanpa berani menatap pria yang saat ini hanya berjarak beberapa centi dihadapannya.
" Hei, Lihat aku! Jangan berpura-pura sok baik dan lugu dihadapanku. Dasar gadis murahan! " umpat Kendra berliput amarah.
Ucapan Kendra seketika membuat Tania mendongakkan wajah dan menatap tajam kearahnya. Netra Tania yang berkaca-kaca entah mengapa membuat Kendra seakan merasa bersalah. Namun, ia segera menepis perasaan itu ketika mengingat kelakuan Tania.
" Tuan, saya bukan gadis murahan." ucapnya lirih tapi penuh penekanan. Tania memalingkan wajahnya kembali, ucapan Kendra bagaikan duri kecil yang menusuk hingga ke relung hatinya.
Kendra menarik dagu Tania dan mensejajarkan dengan wajahnya. Tania mampu melihat sorot mata penuh kebencian yang dihunuskan oleh pria itu.
" Kau tidak perlu sok suci. Aku sudah tahu gadis macam apa dirimu. Aku pikir kau sama seperti ibumu yang baik dan tulus mengabdi pada keluarga ini. Tapi nyatanya kau tidak lebih dari seekor ular! "geram Kendra.
" Maksud Tuan apa? Saya sama sekali tidak mengerti? Apa salah saya sebenarnya, Tuan? " ucap Tania dengan suara bergetar.
" Heeh! Masih tidak mau mengaku? Kau pikir aku tidak tahu jika kau menerima tawaran istriku untuk menjadi wanita bayaran? Tak kusangka gadis kecil sepertimu ternyata begitu licik dan serakah. " Lagi-lagi Kendra menghina gadis di depannya.
Tania terperanjat, ia tak menyangka jika dirinya malah disalahkan sekarang.
" Tapi, Tuan. Bukan aku.."
" Tidak perlu banyak alasan! Cepat katakan berapa uang yang kau pinta dan setelah itu angkat kaki dari sini. Aku benar-benar muak dengan gadis bermuka dua sepertimu. Sok polos tapi dibelakang seperti ular. " umpat Kendra kesal.
" Tapi Tuan? Saya tidak pernah menerima tawaran Nona Zaskia jika bukan karena ancaman beliau. Saya terpaksa melakukan itu atas paksaan Nona Zaskia. " ungkap Tania jujur.
" Aku sama sekali tidak percaya. Manamungkin istriku berbuat seperti itu. Kau pasti yang dengan senang hati menerima tawaran darinya hanya karena uang. Iya kan! " bentak Kendra kesal.
" Apa yang dikatakan Tania itu benar, Ken. Aku yang memaksa dan mengancam akan memecatnya jika dia menolak menjadi wanita pengandung benihmu. "
Kendra dan Tania seketika menoleh ke sumber suara. Kendra begitu terkejut dengan apa yang baru saja disampaikan oleh istrinya. Ia tak menyangka, sampai segitunya Zaskia berusaha mendapatkan wanita bayaran untuk sang suami.
" Tapi kenapa? Tidak seharusnya kau mengorbankan orang lain hanya demi menuruti keinginanmu?" protes Kendra.
" Karena kita telah membuat kesepakatan. Jika kau memang menolak, maka kau harus bersedia menceraikan aku. " geram Zaskia. Ia tak menyangka itu hanya akal-akalan Kendra agar dia menyerah mencarikan wanita bayaran untuk suaminya.
Kendra mematung ditempatnya, ia tak menyangka obsesi Zaskia lebih besar dibandingkan dengan rasa cinta wanita itu terhadapnya. Namun, dirinya juga tidak mampu jika harus kehilangan wanita yang telah bertahta di dalam hatinya.
" Baiklah. Aku akan menuruti keinginanmu. Apa kau puas sekarang?"
Tania memperhatikan lelaki yang berada disampingnya. Ada rasa iba saat menatap pria tersebut. Ia dapat merasakan cinta yang begitu besar dari seorang Kendra kepada istrinya. Bahkan, pria itu rela mengorbankan perasaannya hanya demi menuruti keinginan sang istri.
" Nona Zaskia kenapa kau bodoh sekali? Apa kau tidak mampu melihat ketulusan dari suamimu ini? " batinnya ikut meradang.
karna di dalam islam itu wanita butuh wali yang nyata,jika ayah tania sudah meninggal kan ada adik"nya yg berhak jadi wali,jika adiknya tdk mau kan ada paman nya paman dari adik bpk nya,terkecuali dr kluarga tania tdk mau jadi wali dn menyerahkan spenuhnya k'pada wali hakim baru bisa,intinya harus ada k'sepakatan dn omongan,trkecuali laki"tanpa kluarganya pun klo nikah sah sebab laki"tdk butuh wali tp laki"cuma butuh saksi,sedangkan di cerita ini tania nikah tanpa 1pun kluarganya tau otomatis nikahnya tania tdk sah di mata agama,dan klo mau sah ijabkhobulnya harus di ulang,👍