NovelToon NovelToon
Kampung Pesugihan

Kampung Pesugihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Iblis / Dunia Lain / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Suami Tak Berguna
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

Sumin terpaksa menikah dengan setyo akibat hamil duluan, hal itu mengakibatkan sumin mau tidak mau harus berpindah ke desa suaminya karena orang tuanya tidak mau menanggung malu atas perbuatan putrinya.

"Gak gak! Jangan tinggal di sini, kena sial aku punya anak kayak kamu. Bisa bisanya malah meteng disek, kalau prianya sugeh gak papa. La ini? Udahlah min minggaten ae seko kene, setres aku punya anak kayak kamu!" Maki mak jum sambil berkacak pinggang.

*****

"Silahkan dipilih! Mau pesugihan yang bagaimana? Menyusui tuyul? Babi ngepet? Kawin sama buaya? Uang balen? Kandang bubrah Atau pesugihan ikan bandeng dengan cara mengorbankan anak kesayanganmu? Dijamin! Kamu akan kaya mendadak dalam hitungan hari!"

selengkapnya>>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 26 pengkhianat

"mas..." panggil sumin.

"ada apa?"

"ini, aku bungkus saja ya... Takut jadi omongan warga, sumpah aku takut kalau di datengin mbak santi lagi. Mana bar bar banget ngamuknya,"

"gak papa, sini... Makasih lohh, oh ya coba kamu ke rumah siti, kayaknya tadi dia kesakitan gitu deh," pinta aris.

"udah pulang dia?"

"iya baru saja, coba kamu cek,"

"yaudah mas, aku pergi dulu,"

Aris mengangguk dan merapikan bajunya, ia langsung menaikinya motornya dan pergi dari halaman rumah sumin.

"mbak sumin," panggil seorang pemuda yang belum pernah sumin lihat.

"eh mas, ada apa?" tanya sumin ramah.

"saya rudi mbak, mau beli jagung ndak mbak?" tawar rudi sambil memperlihatkan jagung di karung yang ia bawa.

"ehh bagus bagus jagungnya, mau deh satu kilo. Oh ya kamu kok kenal aku?"

"iya mbak kan waktu tahlilan itu aku datang," rudi beberapa kali curi curi pandang pada sumin yang tengah memilih jagung.

"owalah, makasih loh sudah datang,"

"ya mbak, ini jagungnya lima ribu saja,"

"murah banget mas? Apa gak rugi?" tanya sumin sambil memberikan satu lembar uang lima ribu.

"gak lah mbak, kan dari kebun sendiri,"

"yasudah mbak saya lanjut keliling lagi ya, terimakasih loh sudah di beli," lanjut rudi sambil memikul kembali jagungnya.

"ya mas," sumin lekas memasukkan jagungnya ke dalam rumah dan lari menuju rumah siti di sebelahnya.

"siti...."

"masuk masuk!" teriak siti dari dalam.

"kamu kenapa? Katanya sakit ya?" tanya sumin khawatir, "gak pulang lagi tadi malam kata toni,"

"aku abis kerja, biar bisa bayar sekolah toni,"

"kerja dimana semalaman gak pulang? Aneh banget... kasihan toni loh ti, kamu tu kebiasaan ninggalin toni,"

"ya aku kan sudah bilang, aku gak suka anak itu... Min kamu kalau butuh uang bisa pinjam aku," tawar siti tiba tiba.

"apa? Kamu kerja sampai gak pulang terus mau minjemin aku? Eling sama kebutuhanmu ti," kekeh sumin sambil mendorong bahu sahabatnya.

"Aduh aduh jangan dorong dorong ah, sakit ini ku," rajuk siti.

"apanya? Kamu jual bawah ya... Hayooo sama siapa kamu?"

"gak lah, ya hampir sama tapi beda aja gitu," ucap siti sambil senyum senyum sendiri.

"ihh gendeng, gak waras ni manusia. Kurang belaian banget kamu sampe jual badan?" tanya sumin mulai serius.

"aku sudah capek miskin min, bukannya aku mau adu nasib sama kamu. Tapi kamu enak, cantik jadi mas aris pun ngasih uang kamu gak tanggung tanggung. Menafkahimu juga mas aris mau, sedangkan aku? Aku harus menanggung bapak dan toni, aku punya hutang di tempat bank mingguan. Duit bapakku ke sana, duit jamu kan gak seberapa min kurang lah untuk rumah dan sekolah toni,"

"terus kamu kerja apa? Beneran jual bawah? Goblok banget!" maki sumin.

"ya gitu deh, lumayan uangnya. Daripada aku pakai pesugihan kan?"

"daripada? Kan uangnya sama sama haram, piye to ki bocah, jangan keseringan jual jual bawah. Katanya pengen dapet suami, memang ada yang mau kalau kamu jual gituan?" tanya sumin dengan nada sengit.

"alah gak mikir suami lagi aku, yang penting kaya banyak duit aja udah bagus udah puas dan cukup,"

"hidup udah tersesat gini kamu malah makin

menyesatkan dirimu sendiri,"

"biarlah min, cukup aku saja yang begini. Kamu jangan sampai," ucap siti sambil mengelus dadanya.

"eh kamu kenal rudi?"

"rudi petani itu?" tanya siti.

"gak tau, iya mungkin. Tadi aku beli jagungnya,"

"dia belum punya istri, masih sibuk ngurusin emaknya," jelas siti.

"kenapa emaknya?"

"sakit di guna guna, jadi kelakuannya kayak anak kecil. Kalau minta sesuatu gak di turutin langsung tantrum. Bener bener kayak bocah, toni aja kalah kalau di bandingkan sama mak sarti,"

"gak di obatin gitu? Kan bisa di bawa ke tempat pak kiyai,"

"ya sudah, tapi mak sarti dulu emang demen main sama begituan. Jadi sekarang susah kalau mau di sembuhin karena udah nyatu sama dedemit peliharaannya,"

"kok bisa sakit kan harusnya kebal karena punya begituan juga," tanya sumin kepo.

"yaa kan yang buat mak sarti begitu itu ya suaminya sendiri, tapi pak jono sekarang sudah matek. Jadi gak bisa di sembuhin deh, tinggal nunggu mati aja," jelas siti membuat sumin mengangguk paham.

......................

"num, mana mas aris?" tanya santi.

"mbak.... Kembalikan sukmaku mbak, kembalikan separuh sukmaku mbak," ranum menghampiri santi yang saru saja masuk ke dalam warung dengan kondisi menakutkan, matanya bolong dan mengeluarkan darah berwarna hitam seperti lumpur.

"heh awas kamu gangguin aku, aku akan segel sukmamu selamanya!"

"mbak aku salah apa mbak.... Aku hanya ingin bekerja,"

"iya bekerja untukku, kamu pun juga gak berguna karena mas aris gak kepelet sama aku, mending kamu bantuin aku kalau mau enak,"

"mbak...."

"aku pegang jimat, kalau kamu deketin aku lagi.... Aku bakalan ambil semua sukmamu dari tubuhmu itu. Dan jangan lupa ranum...." santi mendekati ranum yang tampak terpaku di depannya, "jangan sampai aku jadikan pocong keliling kamu hehehe,"

"san," panggil aris.

"ya mas,"

"ngapain?"

"enggak ini ranum agak bau lagi, kayak tidur sama mayat aja..."

"hushh udah, ngapain kesini?"

"ini anterin makan mas," ucap santi sambil menunjukkan rantang yang ia pegang.

"habis makan aku,"

"beli lagi mas? Bukannya tadi aku dah sms ke kamu?"

"ya keburu laper kok, biar di makan ranum itu. Dia belum makan,"

"ck... Mas kamu tega ya? Aku sudah masak dari tadi pagi loh... Kamu kok jahat sih!"

Aris berdeham pelan, "bukan jahat tapi aku tau apa yang kamu masak itu....(mendekati santi) aku gak percaya pada apapun yang kamu lakukan dan kamu katakan padaku. Jangan sesekali mencoba untuk memperbaiki namamu yang kotor itu,"

"mas..." lirih santi.

"makannya jangan bermain api,"

......................

Hampir dua minggu setyo baru bisa sembuh karena melakukan perjanjian ulang, uang yang sudah terpakai dan di berikan oleh nyai Iskandar sekarang berbalik menjadi hutang yang besar untuk setyo. Setyo harus membayarnya dengan panen gagal di setiap musing untuk 10 tahun lamanya. Namun setyo tidak boleh sengaja tidak menanam tanaman pada setiap bulan dan tahunnya.

"aduhh matek aku rek! Hutangku jadi makin banyak..." keluh setyo di gazebo seorang diri.

"jamu jamu....."

"siti siti, sini...." panggil setyo.

"silahkan mas, mau jamu opo? Mau kuat? ada loh...." goda siti dengan tak tau malunya.

"heleh jamu kuat pula, mau main sama siapa coba...."

"sumin gak pulang kesini?"

"gak lah... Kamu saja bagaimana?" goda Setyo sambil menaik turunkan alisnya.

"nanti ketahuan loh sama sumin, mak yem juga marah pasti,"

"halah gak mungkin, ayo cepet.... Udah gak kuat aku,"

Dengan perasaan malu tapi mau, siti memarkirakan sepedanya di sebelah kandang kambing. Ia lalu mengikuti setyo ke gudang belakang untuk melancarkan aksi perselingkuhan.

1
Riadatul Jannah
lnjut tbor update terusss
Riadatul Jannah
ceritanya bagus bngt thor. cepet dong updatenya thor please
Anonymous
ayo Riis sing wani ngono lhooo
Martin Karnarukma
Luar biasa
Riadatul Jannah
ceritanya bagus. semoga authotnya bisa up smpe END
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!