NovelToon NovelToon
Tambatan Hati CEO Dingin

Tambatan Hati CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: chery red

warning menandung konten dewasa
bijaklah dalam membaca
Elena gadis muda mandiri berparas cantik harus menelan kekecewaan ketika menangkap basah Dika tunangannya berselingkuh dengan Mulan adik tirinya Merencanakan membalas rasa sakit hatinya kepada mereka yang menyakitinya mempertemukannya dengan Anthony.
Pertemuannya dengan Anthony seorang CEO dingin dan angkuh yang tak sengaja membantunya bangkit dari keterpurukannya, menumbuhkan rasa tertentu di hati Anthony.
Dengan segala usaha Anthony berusaha menutupi perasaannya.
Akankah usaha Anthony berhasil dalam menutupi perasaannya dan menyembunyikan rahasianya pada Elena?
Apa yang akan Elena lakukan untuk membalaskan semua sakit hatinya terhadap mereka yang menyakitinya?
Ikuti perjalanan dan lika liku perjuangan mereka dalam mencapai keinginan mereka..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. PHK

" Sam... kepo deh kamu" ucap Anthony sambil menatap Sam yang nyengir tanpa dosa.

"Saya....." ucapan Nana teropong oleh suara ring tone hapenya. Nana melihat jika ayahnya yang menghubunginya.

"Maaf saya terima telephone dulu"

" Maaf mbak kami juga mau pamit .. Kami telah terlalu lama di sini.." potong Anthony sambil bangkit dari duduknya.

"Nanti saya akan menghubungi mbak Nana. Oh iya bisa saya meminta nomor telephone nya? " sambungnya lagi.

"Baik lah.. ini nomor hape saya" ucap Nana sambil menyebutkan nomor hapenya. Setelah saling bertukar nomor telephone, Anthony segera meninggalkan ruangan itu menyusul Sam yang telah mendahuluinya keluar dari ruangan itu.

Suara ring tone kembali terdengar, dengan malas Nana menjawab panggilan dari ayahnya itu. "Ya pa.." ucapan Nana terpotong oleh bentakan keras ayahnya. "Elena... Apa yang telah kamu lakukan ? Barusan papa mendapat telephone dari adikmu yang menangis kejer mengatakan jika kamu telah mempermalukan dia dan menyiram dia dengan jus di muka umum... Dasar anak kurang ajar kamu.. jangan kamu kira dengan menyiram Mulan dengan jus papa akan membelamu.. Sekarang papa tunggu kamu di rumah...." Dan sambungan itu pun di putus secara sepihak oleh ayah Nana tanpa sempat Nana menjelaskan apa yang sesunggunya terjadi.

Menghela nafas panjang dengan air muka yang medadak berubah dingin, Nana segera mengambil tasnya dan menghubungi para sahabatnya

"Maaf girls.. mungkin aku agak telat sampai di kampus. Ada sedikit masalah barusan di kafe. Aku di fitnah sama si j****g Mulan dan sekarang papa memanggilku ke rumah." tulis Nana di grup we-a yang di bentuk hanya berisi dia dan para sahabatnya.

Meraih kunci motor nya Nana menuju ke tempat parkir setelah sebelumnya berpesan kepada orang kepercayaan nya di kafe "Jika ada apa-apa cepat hubungi saya atau Sasa. Nanti saya balik lagi ke sini."

"Siap mbak Nana "

Nana melajukan motor nya dengan kecepatan sedang, dia tidak terburu-buru karena dia tau dengan pasti apa yang akan terjadi nanti. Dapat dia bayangkan jika pertemuan kali ini dengan orang tuanya akan berujung dengan sangat tidak mengenakkan.

Sementara itu Anthony dan Sam telah sampai di kantor dan tengah bersiap untuk meeting internal bersama para managers. Baru saja Anthony duduk di kursinya hapenya berbunyi, nada khusus yang sengaja Anthony pasang untuk anak buahnya yang khusus menangani pekerjaan special nya.

"Sam.. mulailah dulu meeting nya, nanti aku menyusul." perintah Anthony sambil mengerutkan dahi membaca pesan dari anak buahnya.

"Oke.." Tanpa banyak bertanya Sam bergegas menuju ruang meeting.

Anthony segera menghubungi anak buahnya setelah Sam meninggalkan ruangannya.

"Maaf bos mengganggu, hanya ingin melaporkan jika misi telah selesai dan sesuai dengan permintaan. Pembayaran telah kami terima, hanya itu saja yang ingin saya laporkan."

"Bagus..terus tingkatkan kinerja kalian. Aku akan memberikan bonus untuk pekerjaan kali ini karena sesuai dengan target."

"Terimakasih banyak bos. Saya pamit dan akan melaporkan segalanya secara berkala kepada Anda." Dan percakapan pun di akhiri.

Selesai menerima laporan dari anak buahnya Anthony pun segera keluar dari ruangannya dan bergegas menuju ruang meeting untuk membahas langka-langkah yang akan diambil dalam memajukan perusahaannya.

Selama menghadiri meeting pikiran Anthony bercabang kemana-mana. Entah mengapa wajah Nana seolah dilekatkan dengan lem di pikirannya.

"Haaaiiisssss.. kenapa pula aku memikirkan gadis cantik itu. Mana wajahnya engga mau hilang dari benakku..Hus.. hus..hus.. pergilah.. lagian kenapa juga tadi aku memeluk dan mencium keningnya. Haduuuhhh.." omel Anthony dalam hatinya.

Tanpa sadar wajahnya menyerengit kesal dan memerah. Para managers yang hadir melihat raut wajah pemimpin perusahaan mereka yang tampak kesal menduga jika sang bos tidak puas dengan laporan dan rencana pegembangan perusahaan yang mereka ajukan, tampak saling lirik dan menahan takut. Mereka berharap jika meeting kali ini cepat berakhir dan tidak berkepanjangan.

"Apa hanya ini kemampuan kalian dan usaha kalian ? Jika hanya begini kemampuan kalian percuma saja saya menggaji kalian dengan gaji tinggi. Saya ingin laporan dan rencana pengembangan yang baru dalam waktu kurang dari tiga hari. Jika kalian tidak dapat merancang dengan baik maka bersiap-siaplah kalian keluar dari perusahaan ini. Saya tidak menggaji kalian untuk bermalas-malasan. Sekian dan sampai jumpa pada meeting berikutnya. " dengan wajah kesal dan suara dingin Anthony menutup meeting kali itu dengan menampakkan rasa tidak puas.

Sementara itu Dika dan Mulan yang sudah berada di rumah orang tua Mulan sedang menunggu kedatangan Nana, setelah berdrama mengadu kepada papanya, Mulan berharap papanya akan mengusir Mulan dari keluarga besarnya kali ini. Mulan tidak ingin jika pernikahan nya yang tinggal menghitung hari dengan Dika direcoki oleh Nana.

Ya.. pernikahan Dika tidak dibatalkan hanya di ganti saja mempelai wanitanya. Dika dan Mulan juga telah menyebar undangan pernikahan mereka, tanpa malu Mulan pun meneruskan fitting baju pengantin milik Nana.

Terdengar suara motor memasuki pekarangan rumah orang tua Mulan dan tak lama berselang Nana pun memasuki ruang tamu dan disambut dengan suara ingsak tangis Mulan.

"Pokoknya aku engga mau tau pa.. perempuan udik itu sudah mempermalukan aku pa.. Dia dengan sengaja menyiram jus ke mukaku.. Hu.. Hu.. Hu.. Hu.. malu aku ma sama teman-teman juga para pengunjung kafe itu. Mana lagi rame lagi.. kafe itu kan kafe terkenal pa.. malu aku pa.. ma.. Hu.. Hu.. Hu.. " tangis Mulan.

"Dasar kurang ajar.. maunya anak itu apa sih?" dengan emosi Shinta berkata sambil terus memeluk Mulan yang menangis.

"Nah datang juga anak kurang aja ini.. Eh perempuan udik.. Apa salah Mulan hingga kamu menyiram dia? Kamu mau mencoreng muka Mulan hah? Iri ya kamu karena Dika akan segera menikahi Mulan?" sambungnya sambil melepaskan pelukannya di bahu Mulan dan menuding Nana dengan telunjuknya.

"Nana.. kamu sebagai kakak seharusnya tidak boleh begitu. Kamu harus mengalah sama Mulan, bukannya malah iri dan dendam kepada Mulan." ucap Abraham dengan suara yang keras.

Tanpa memahami dan mengetahui kejadian yang sebenarnya Abraham menuduh Nana dengan cepat, segera setelah melihat Nana memasuki ruang tamu.

Nana dengan wajah memerah menahan emosinya berusaha menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada Abraham.

" Pa... tolong dengar penjelasan Nana dahulu sebelum papa menghakimi Nana..

Nana..." belum selesai penjelasan Nana, Shinta dengan sigap bertubi-tubi menampar pipi Nana dan menjambak rambut Nana.

" Dasar anak tak tau di untung.. anak kurang ajar.. perempuan udik tak tahu diri.. berani-beraninya kamu menyiram muka anakku dengan jus."

Nana dengan ringisan kesakitan melepaskan jambakan Shinta dan balas menampar Shinta dengan keras begitu dia berhasil melepas jambakan Astrid.

"Cukup Tante.. Selama ini aku menganggapmu sebagai ibu dan memanggilmu ibu.. Tapi apa balasannya..? Kamu menjadikan aku seperti pembantu di rumahku sendiri.." ucap Nana sambil terus menampar pipi Shinta.

"Lepaskan ibumu Nana..dasar anak kurang ajar dan tak tau diri." geram Abraham sambil berusaha menjauhkan Astrid dari amukan Nana.

Setelah berhasil menjauhkan Shinta dari amukan Nana, Abraham dengan penuh amarah balik menampar Nana.

" Seharusnya dulu aku biarkan saja kamu mati sewaktu masih dalam kandungan ibu kandungmu... Memang darah tak akan bisa berbohong. Masih untung aku mau mengakuimu sebagai anak, padahal aku tau jika kamu itu bukan anak kandungku. Benar kata Shinta jika kamu memang anak hasil selingkuh ibu kandungmu dengan lelaki itu... Menyesal aku membesarkanmu..cuih.." ucap Abraham sambil meludah ke lantai.

" Sekarang pergi kamu dari rumah ini dan jangan pernah menginjakkan kakimu lagi di rumah ini. Aku tak akan pernah lagi mengakuimu sebagai anakku... Anakku hanya Mulan seorang.. Pergi kamu .. Dan jangan pernah kamu mengharapkan harta warisanku. Kamu bukan anakku.. pergi kamu.."

1
Ipunkjr4
Luar biasa
Masjaya Maseg
cara ngomong orgnya terlalu lebay, bnyk bgt umpama² yg panjang banget, lama² MLS bacanya
Batara Kresno
lagi donk thor lagi seru tp makasih udah uo thor keren
Mike Simons
kereeen
Mae Nanza Dannis
kenapa critanya LBH dominan ke keluarga Nana yg menjijikkan,
Elizabeth Zulfa
judul babnya phk tpi kok gak jelas siapa zg di phk
Batara Kresno
ceritanya bagus
Batara Kresno
upnya cuma 1 pdhal cerita bagus ditunghu upnya lg thor maksih dah up
chery red
terimakasih telah membaca dan atas dukungannya ..
saya di usahakan update setiap hari ya..Salam kenal ya..
Maximilian Jenius
Aku setia menunggu, please jangan membuatku menunggu terlalu lama.
𝑪𝒉𝒆𝒓𝒓𝒚🍒✨_
Setiap kali baca cerita ini, pasti bikin aku ikutan senyum-senyum sendiri hehe 🥰
chery red: terimakasih .. senang bisa membuat readers tersenyum..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!