Mempunyai Bos yang super galak, jutek, nyebelin dan kampret banget mungkin tak pernah terpikirkan oleh Safea Alexander apalagi harus terjebak dalam menjalankan pernikahan terpaksa pada kesepakatan?Berawal dari Safea Alexander yang tak sengaja mengetahui rahasia Bosnya yang bernama Lucas Dirgantara itu, kini dirinya harus berakhir menjadi istri dari Tuan Lucas.
Ini adalah cerita sekretaris konyol dalam menghadapi Bos nya yang galak. Rasanya udah jatuh ke timpa tangga pula. Dapatkan Safea bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwiezy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia Sang CEO
Di lain sisi akhirnya Lucas sudah menyelesaikan pertemuannya dengan rekan bisnisnya itu. Namun Lucas masih belum menyadari bahwa ia sudah meninggalkan putrinya di taman pusat.
Handphone milik Lucas pun berdering ia melihat bahwa Ibunya itu yang menghubunginya dan Lucas pun mengangkat panggilan telepon itu.
"Hallo, Ma?" ucap Lucas saat panggilannya terhubung.
"Hallo, Nak. Mana cucu Mama, udah beberapa Minggu ini kamu kan belum mempertemukan Mama dengan Viona." ucap Ibunya Lucas dari sebrang telepon yang rindu kepada cucu perempuan semata wayangnya itu.
Deg. Setelah Ibunya membahas tentang Viona. Lucas pun baru tersadar jika dirinya sudah meninggalkan putrinya sendirian di taman pusat. Ya, Lucas benar -benar lupa.
"Maaf Mah, nanti Lucas telepon lagi ya?" ucap Lucas langsung mematikan panggilan telepon itu. Setelah itu ia langsung bergegas menuju ke taman pusat kota.
**Flashback On**
Sore itu, Lucas pulang lebih cepat karena putrinya ingin pergi jalan - jalan di taman pusat kota bersama dengannya. Lucas pun langsung mengabulkan permintaan putrinya itu. Dan ya, sebenarnya Lucas merasa bersalah sekali dengan putrinya itu karena ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga waktu bersama dengan putri kesayangannya itu sangat terbatas.
"Ayo Princess, Viona. Viona mau naik bianglala kan?" tanya Lucas saat berada di wahana permainan di sekitar taman kota itu.
"Iya Pih, Viona mau." jawab Viona sambil tersenyum senang. Viona pun mengangkat kedua tangannya agar Ayahnya itu menggendong dirinya. Lucas pun mengabulkan permintaan anaknya itu, dia langsung menggendong putrinya dan tersenyum ke arahnya.
"Ayo," ujar Lucas kemudian melangkah mendekat ke arah tempat biang lala itu berada.
"Yeay, Viona mau naik bianglala!"Ucap Viona penuh semangat.
Sore itu Lucas dan Putrinya menikmati segala permainan yang ada di sekitar pusat taman kota itu. Hingga akhirnya mereka berdua sedang duduk di sekitar area taman, mereka merasa kelelahan karena banyak bermain wahana permainan yang ada di sana.
"Pih, Viona haus." pinta Viona dengan nada suara yang terdengar cukup lelah.
"Baiklah, tapi Viona harus nurut ya. Nanti Viona jangan pergi kemanapun sampai Papih itu datang lagi kesini sambil bawain minuman yang kamu inginkan tadi.
"Iya, Pih." ucapnya patuh.
Saat di perjalanan menuju ke tempat penjualan minuman. Telepon Lucas pun berdering dan ia segera menjawab panggilan telepon tersebut.
"Ada apa?" tanya Lucas.
"Maaf Bos menganggu, tetapi saat ini Bos Lucas harus segera datang ke Hotel Galaxy karena perwakilan klien yang dari negara B mendadak menghubungi saya dan ingin bertemu langsung dengan Bos untuk pembahasan kerjasama dengan perusahaan kita." ucap Alex memberitahu.
"Baiklah, Alex. Kau tunggu saja di sana, aku segera kesana." jawab Lucas bergegas untuk pergi. Sedangkan ia benar-benar lupa bahwa anaknya sedang berada sendirian di taman.
**Flashback End**
"Hai Viona, nih Kakak beliin kamu es krim. Ayo di makan?" ucap Safea.
"Terima kasih,Kak. Ini enak. Oh ya, Kak. Apakah boleh jika Viona panggil Kak Safea itu Mamah." ucap Viona tiba- tiba.
"Oh ya ampun gimana ini. Bukannya Kakak gak mau, Viona tapi nanti Mama asli kamu marah gimana dong? Apalagi kalau nanti Kakak di bilang udah cuci otak kamu, terus kakak di masukkan kedalam penjara. Ahh, tidak." ucap Safea sambil menggelengkan kepalanya.
"Enggak bakalan di marahin sama Mama aku kok. Karena Mama Viona sudah berada di surga kata Papih."
Deg. Seketika Safea merasa bersalah setelah mendengar penjelasan dari Viona.
"Maafkan Kakak ya, sayang. Kakak gak tau sama sekali." ucapnya menyesal.
"Gak papa kok. Kalau begitu bolehkah Viona Panggil Kak Safea itu Mama?" tanyanya sekali lagi.
"Iya Boleh dong. Oh ya, gimana kalau kita cari makan dulu yuk, Viona pasti laper kan?" Viona pun menganggukkan kepalanya setuju.
Sementara itu Lucas terlihat sangat khawatir, ia mencengkram kemudi mobilnya erat - erat sehingga buku tangannya memutih. Rahangnya menegas dengan kedua matanya yang berwarna merah menahan tangis.
"Bertahanlah sayang, Papih sedang jemput kamu. Semoga kamu masih berada di sana. Papih sayang kamu?" gumamnya sambil menjalankan mobilnya menelusuri kota. Berkali-kali ponselnya berdering tapi tak ia hiraukan, fokus utamanya hanya dengan putri cantiknya sekarang yang ia tinggalkan di taman sendirian.
Dering ponselnya terus berbunyi memekakkan gendang telinganya lalu ia berteriak frustasi "Argh! Siapa lagi sialan! Jam kerjaku sudah selesai bedebah!" Ucap Lucas berteriak kesal.
Dan tanpa melihat nomor si penelpon itu Lucas pun langsung mengangkat panggilan telepon itu.
"Hallo?! Jika akan membahas pekerjaan tolong tunggu sebentar, saya sedang mencari anak saya." ucap Lucas setelah mengatakan hal itu langsung mematikan panggilan ponselnya.
Beberapa menit kemudian, mobil sport putih itu terlihat memasuki kawasan taman, pemiliknya memarkirkan mobil itu sembarangan. Ya, itu Lucas Dirgantara. Lelaki itu langsung berlari keluar dengan dasi yang sudah tidak rapih lagi juga rambutnya yang terlihat turun. Lucas pun mulai mencari ke area taman yang sudah terlihat hampir gelap itu karena sudah memasuki pukul 6 lebih. Lucas sudah mencari kesana kemari mencari keberadaan Viona namun nihil ia tidak menemukan anaknya di sekitaran taman itu.
"Sekarang Papih harus mencari kamu kemana, sayang?" dengan langkah lesu Lucas terus mencari keberadaan anaknya. Lucas yakin jika Putrinya itu masih berada di sekitar area pusat taman kota itu. Lama Lucas mencarinya akhirnya Lucas pun berhenti di sebuah cafe,ia merasa lapar karena sejak siang tadi ia juga belum makan dan iapun mampir sebentar untuk mengisi perutnya yang lapar supaya ada tenaga untuk kembali mencari putrinya.
Saat Lucas memasuki cafe tersebut ia melihat sekertarisnya sedang duduk bersama dengan anak kecil yang membelakangi Lucas, Lalu Lucas menghampiri Sekretarisnya itu.
"Safea, ngapain kamu di sini?" tanya Lucas menatap ke arah Safea.
"Ehh, ada Pak Bos. Seperti yang Pak Bos lihat kalau saya itu sedang duduk." jawab Safea.
"Lalu siapa gadis kecil yang ada di sampingmu itu?" ucap Lucas yang belum mengenali jika itu putrinya karena anak kecil itu menundukkan kepalanya.
Kemudian gadis kecil itu mengangkat kepalanya. Ekspresi wajahnya terlihat sedang menahan tangisan. Lucas pun tak menyangka bisa menemukan anaknya di cafe itu.
"Papih." ucap Viona menangis.
"Vi-Viona? Maafkan Papih sayang.Maafkan Papih." ucap Lucas langsung memeluk putrinya kemudian mengecupi wajah anaknya.
Safea yang melihat hal itu pun terkejut. Apalagi saat mendengar ucapan jika Lucas Dirgantara ternyata adalah Ayahnya Viona. Sungguh Safea tak pernah terpikirkan dalam pikiran Safea jika Lucas itu adalah seorang Duda beranak satu.
***
Hay... hay! Kalian yang sudah baca Bab ini jangan lupa kasih like nya dong untuk author.D
Kalau ada yang mau ngasih 🌷atau ☕ juga boleh kok hehehe. Seperti biasa author juga mau mengingatkan pada para reader ku. Yuk, kasih sajen vote nya untuk author. Komentarnya juga jangan sampai ketinggalan ya.
