NovelToon NovelToon
AKU BUKAN SIMPANAN

AKU BUKAN SIMPANAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest / Perjodohan
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi wahyuningsih

Menikah adalah hal yang membahagiakan. Tapi tidak saat aku menikah. Menikah membawaku kedalam jurang kesakitan. Dilukai berkali-kali. Menyaksikan suamiku berganti pasangan setiap hari adalah hal yang lumrah untuk ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

" Ambil ini. " Uang dolar yang langsung ia sodorkan tanpa mengambil terlebih dahulu brosur nya. " Ambillah. Seseorang memberikanku uang receh ini. Aku benar-benar tidak membutuhkannya. jadi aku memberikan kepada yang lebih membutuhkan. Apa aku bijak?

Naina terdiam sesaat setelah melihat uang dolar ditangan seorang pria yang nampak tak asing baginya. " Tuan, jika anda memang ingin mendonasikan uang anda, silahkan ambil brosur ini dan anda bisa datang langsung ke alamat yang tertera. " Sebenarnya busa saja Naina menerima nya langsung. Tapi saat melihat orang yang menyodorkan uang itu, Naina hanya bisa diam menahan kekesalan.

" Aku tidak ada waktu. " Arsen meraih tangan Naina dan meletakkan uang itu ditangan Naina.

" Jalan. Nafasku sesak disini. " Perintah Arsen kepada sopir agar cepat meninggalkan tempat Naina berdiri.

" Sesak? bahkan aku belum mencekik lehermu. " Gumam Naina sembari menatap mobil Arsen yang semakin menjauh darinya.

***

Naina berjalan menuju rumah yang bagai kastil dengan tembok es. Tidak ada kehangatan keluarga. Tidak ada perbincangan antara anak dan orang tua. Tidak ada perdebatan seperti yang terjadi dirumahnya. Benar-benar membuat dada menjadi sesak saat berada didalam rumah itu.

Setelah selesai membersihkan diri, Naina berjalan menuju dapur untuk menyeduh mie cup yang sempat ia beli di mini market tadi. Naina duduk terdiam dimeja makan sembari memandangi dan menunggu mie nya siap untuk dimakan.

" Nona? " Sapa salah satu pelayan yang melihat Naina terdiam memandangi cup mie dimeja.

" Iya?

" Anda ingin makan malam?

" Iya.

" Ada makanan dimeja makan Nona. Anda bisa memakannya. " Ujar pelayan itu. Merasa kasihan kepada Naina yang terlihat sangat lelah hari ini tapi malah akan memakan mie yang kurang bergizi.

" Tidak. Terimakasih. " Naina berpikir, kalau ia sampai memakan makanan dirumah ini, bisa-bisa di lindas menggunakan TRUCK. Cari aman saja batinnya. Lagi pula, dia juga sudah berjanji tidak akan memakan atau meminum apapun yang ada dirumah ini.

Pelayan itu terdiam. Merasa kasihan dengan Naina. " Nona, Tuan belum pulang. Tidak masalah Nona, makan saja. Mie instan itu kurang baik untuk kesehatan.

Naina tersenyum. Ada juga orang yang merasa kasihan padanya. Tapi sayangnya, Naina paling tidak suka dikasihani oleh orang lain. " tidak. Aku sangat menyukai mie instan. Ini alasannya aku memakan mie.

" Baiklah kalau begitu Nona. Saya permisi dulu.

Naina mengangguk mempersilahkan pelayan itu untuk pergi. Lagi pula, kalau dia makan mie dan pelayan masih melihatnya, bisa-bisa mie yang berkuah menjadi susah ditelan batinnya.

" Apa-apaan ini?! " Arsen membanting sendok dan garpu nya di meja. " Apa kalian bodoh? lidah kalian sudah mati rasa ya?! apa kalian tidak tahu kalau masakan kalian sangat tidak enak?! " Benar-benar kesal. Hari ini Arsen pulang ke rumah sudah mulai larut. Dari siang tadi dia belum memakan apapun karena banyaknya pekerjaan yang harus ia urus.

" Maaf Tuan. Tapi kami sudah mencicipinya dan tidak ada masalah. " Ujar salah satu pelayan. Mencoba membela diri karena memang dia sudah melakukan yang terbaik. Semenjak Naina memasak, Arsen mulai menyukai masakan Naina dan akhirnya menjadi candu baginya.

" Buang! " Sudah entah bagaimana mendeskripsikan wajah Arsen yang terlihat sangat marah. perut laparnya membuat kemarahannya mudah meledak-ledak.

" Cih! aneh sekali. Koki dirumah mu ini adalah koki hebat. Masih saja salah di matamu. Benar-benar keterlaluan. Kalau mau makan sesuai selera mu, ya masak saja sendiri. " Naina bergumam kesal mendengar Arsen yang begitu marah karena hal sepele. " Hem... mie ini ternyata begitu nikmat saat perut kelaparan. " Naina melanjutkan kembali kegiatan makannya.

Arsen mengerutkan alisnya. Hidungnya mulai mengendus bau sesuatu yang membuat perutnya semakin tak bisa menahan lapar. " Bau apa ini?

" Apa? " Para pelayan saling menatap dalam ekspresi bertanya.

" Sepertinya ini bau mie instan Tuan. " Ujar Tomi yang familiar dengan bau mie instan. Tentu saja dia familiar. Meskipun dia banyak uang, mie instan adalah makanan favorit yang ia makan secara diam-diam.

" Benarkah? sejak kapan makanan yang mengandung MSG tinggi ada dirumah ku?! " Arsen menatap dua pelayan tajam.

Merasa terintimidasi dengan tatapan Tuannya, salah satu pelayan mengatakan dari mana asal bau mie instan itu. " N, Nona Tuan. Nona sedang memakan mie instan di dapur.

Arsen bangkit dari duduknya dan menuju dapur. " Apa aku memberikan izin untukmu menikmati mie disini? " Tanya Arsen dengan wajah mengancam.

Naina baru saja menikmati mie beberapa suap. Rasanya sudah hilang selera melihat dan mendengar ocehan Arsen yang tiba-tiba datang ke hadapannya. Dan yang lebih menjengkelkan lagi, Tomi dan beberapa pengawal berada dibelakang Arsen. Benar-benar sudah seperti binatang peliharaan langka yang dijaga dengan begitu ketat.

" Anda tidak melarang dan juga tidak memberi izin dari awal. " Naina berniat melanjutkan makannya dan tidak mau memperdulikan orang-orang yang ikut menatapnya. Sebelum selera makannya menghilang seluruhnya batinnya.

Arsen menarik kursi dan duduk dihadapan Naina. Menatapnya tajam seolah mengancam agar tak melanjutkan memakan mie nya.

" Aku malas berbicara denganmu. Sekarang kuberi tahu. Kau tidak di izinkan memakan mie instan itu.

Naina mendesah sebal. Sabar sabar dan sabar yang bisa ia lakukan. " Tuan, saya membeli mie ini menggunakan uang saya. Kenapa Tuan juga melarang saya?

" Kau menggunakan air di rumahku untuk mie mu kan?!

Naina meraih botol air mineral yang berisi satu setengah liter tang ia letakkan dikursi sampingnya. " Maaf Tuan, air juga saya membeli sendiri.

Arsen mulai kehilangan kepercayaan diri. Dia juga merasa heran. Sejak kapan dia menjadi orang kikir didunia? biasanya dia akan menghamburkan uang untuk para wanitanya secara cuma-cuma. " Itu, kau juga memakai listrik di rumahku untuk memanaskan air.

Naina mengepalkan tangan kuat. Pantas saja dia sangat kaya. Perhitungan sekali. Benar-benar tidak mau rugi sama sekali.

" Jadi apa yang anda inginkan dari saya Tuan? " Semoga saja cepat berlalu perdebatan ini. Semakin lama berada didekat Arsen, Naina semakin mudah terprovokasi. Akan lebih baik jika tidak berpapasan sama sekali dengan Arsen batinnya.

" Tinggalkan mie instan itu. Dan makanlah makanan yang ada dimeja. Aku berniat memberikan makanan itu untuk anjingku. Tapi sepertinya, anjingku tidak menyukai makanannya.

Makanan untuk anjing? untukku?

Naina bangkit dari duduknya tanpa menjawab apapun. Dengan langkah cepat, dia berlalu meninggalkan Arsen yang masih tak tahu dirinya bergumam menghina Naina.

" Untunglah, aku tadi membeli beberapa camilan dan juga roti isi. " Naina membuka bungkus rotinya dan mulai menyuapkan kedalam mulutnya. " Benar-benar gila ya dia itu? apa aku juga tidak diizinkan menggunakan listrik? semoga kau mati tersengat tumpukan listrik Tuan. " Naina mengumpat kesal. " Kemana air minum ku?. " Naina merasa haus setelah beberapa gigitan roti masuk kedalam mulutnya. " Ah iya. Ada di dapur. " Dengan cepat, Naina berjalan menuju dapur untuk mengambil air minumnya.

Arsen dan Tomi serta pengawalnya terlihat baru saja meninggalkan dapur. " Kenapa dia baru meninggalkan dapur? apa mereka sedang mengecek stok bahan makanan? apa mereka benar-benar menuduhku menggunakan bahan makanan mereka? " Naina menebak-nebak apa yang terjadi dan apa yang mereka kerjakan. Semakin menebak, pikirannya malah semakin kacau. Akhirnya Naina kembali fokus untuk mengambil air minumnya.

" Ini? " Naina terperangah melihat cup mie miliknya tadi benar-benar sudah bersih. Padahal, saat meninggalkan mie nya tadi, lumayan banyak mie yang tersisa. Naina mencari di tong sampah untuk memastikan apakah mienya dibuang.

...........................

1
Ririn Nursisminingsih
arsan😍😍😍
Ririn Nursisminingsih
arsen kereeennn😍😍😍
Ririn Nursisminingsih
pasangan yg serasi saling menahami saling suport itu seharusnya pernikahan
Ririn Nursisminingsih
panggilanya yg mesra dong kan udah cinta😘😘
Ririn Nursisminingsih
aneh ibunya anak kandung dikorbankan riana jga ndak tau diri...
Ririn Nursisminingsih
kereen naina..😍😍
Ririn Nursisminingsih
lama2 bucin kmu arsen
Ririn Nursisminingsih
naina kereenn🤣🤣
Ririn Nursisminingsih
wah kasian naina dapat arsen yg udah main sama cewek2 lain...ayo naia tunjukan kmu bukan cewek.lemah🤗🤗
Ririn Nursisminingsih
thor jdikan naina cewek yg kuat
Martiana Sitepu
Lumayan
Martiana Sitepu
Biasa
sherly
kau yg oon kau pula yg iri ..
sherly
malang betul nasib si Tomi, si arsen laki murahan nih entah brp banyak wanita yg Sdh kamu ajak tidur ....
sherly
ternyata nasib hidup Ar dan nai sama ya
sherly
hahahahaha emang mulutmu tu ya kagak pernah bisa ngomong bener
sherly
wah pacar ar di rebut Ama kakaknya
sherly
mantul nai, hempaskan ulet bulu
sherly
bukannya ini di atas tebing kejadiannya kok bisa ada videonya? apa ada cctv dibalik pohon di hutan itu? sapa juga yg iseng pasang cctv disana ya... oh dunia haluuuu
sherly
dr kecil sampai umur 22 kamu bertingkah laku pilih kasih seolah2 nai anak pungut... skrg minta maaf dgn mudahnya ngarep dimaafkan ... sorry yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!