Karya ini hanya imajinasi Author, Jangan dibaca kalau tidak suka. Silahkan Like kalau suka. Karena perbedaan itu selalu ada 🤭❤️
Perjodohan tiba-tiba antara Dimas dan Andini membuat mereka bermusuhan. Dimas, yang dikenal dosen galak seantero kampus membuat Andini pusing memikirkan masa depannya yang harus memiliki status pernikahan.
Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Star123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"Pak, ayolah. Yang keluar besok soalnya seperti apa?" rengek Dini. Mereka berdua sedang dikamar, Dini belajar buat ujian besok sedangkan Dimas membaca buku. Besok adalah hari terakhir ujian dikampus. Masih ada 2 minggu lagi untuk liburan semesteran.
"Tidak ada yang bisa saya kasih tahu" ucap Dimas tegas.
"Pelit banget"
"Tidak masalah. Tada Mama Dian telepon, besok habis ujian kamu disuruh kerumah. Mama buat brownies kesukaanmu. Kamu bisa duluan pergi dengan mobil saya. Nanti biar saya naik taksi, saya masih ada urusan" ucap Dimas masih sambil membaca bukunya.
"Asyik. Eh ga usah Pak, Saya saja yang naik taksi nanti kalau naik mobil bapak malah ada yang lihat" tolak Dini.
"Oke"
Dini yang senang karena besok mau kerumah Mama dian langsung fokus belajar, Dini lupa dengan rengekannya yang ingin meminta info soal ujian besok.
***
"Hari ini, Gue mau kerumah Dimas sendiri saja, Lin. Kamu bisa istirahat" ucap Citra sambil menyendok nasi goreng. Mereka saat ini sedang sarapan. Semalam mereka baru sampai Indonesia setelah menempuh perjalanan yang jauh.
"Lo ga lelah, Cit?" tanya Linda sambil meminum segelas air putih.
"Rasa rindu gue mengalahkan rasa lelah"
"Kamu masih hafal jalan kerumah Dimas?"
"Gue akan coba kerumah lama Dimas. Semoga keluarga Dimas masih disana, tidak pindah"
"Heum, baiklah. Semoga lancar" Linda mendoakan.
"Aamiin"
***
Dini kerumah Mama Dian dengan taxi online, setelah hampir satu jam lamanya. Taxi yang ditumpangi Dini sampai dihalaman Keluarga Niratama.
"Assalamualaikum" Dini membuka pintu rumah.
"Walaikumsalam, eh Kak Dini. Ma.. Mama.. Kak Dini sudah datang" teriak Davina memanggil mamanya. Mama Dian yang dikamar segera keluar dan menghampiri menantu kesayangannya.
"Sudah datang kamu, sayang. Loh kok Kamu sendiri, Din? Dimas mana?" tanya Mama Dian bingung setelah berhadapan dengan Dini. Tidak terlihat Dimas disamping Dini.
"Iya, ma. Dini sendiri. Pak Dimas masih dikampus ada kerjaan yang belum selesai tapi nanti nyusul kok Ma" jelas Dini.
"Oh, ya sudah. Ayo ayo, Dini duduk sama Vvina dulu disana ya. Mama ambilkan browniesnya dulu" Mama Dian segera masuk ke dapur mengambil brownies yang tadi sudah dibuatnya.
Tok..Tok..Tok..
Suara pintu diketuk. Dini menoleh ke belakang kearah pintu.
"Biar Kak Dini saja yang buka, Vin" ucap Dini ketika Davina mau berdiri ingin membuka pintu.
"Makasih, Kak" kata Davina dan dibalas senyum oleh Dini. Dini berdiri dan langsung membuka pintu.
"Assalamualaikum. Apakah benar ini rumah kediaman keluarga Niratama?" tanya orang yang berada didepan pintu. Seorang perempuan cantik dengan penampilan bak model. Namun sayang, Dini tidak terlalu mengikuti dunia model sehingga Dini tidak mengenal nama model yang berada didepannya.
"Walaikumsalam, benar. Mbaknya mau cari siapa ya?"
"Ada tante Dian" tanya perempuan itu kembali.
"Oh, ada. Silahkan masuk mbak. Sebentar saya panggilkan"
"Kak Citra?" panggil Davina setelah melihat tamu yang dibukakan pintu oleh Dini masuk.
"Davina" Citra segera menghampiri Davina yang sedang duduk santai sambil menonton tv. "Kamu apa kabar?"
"Baik, Kak. Kak Citra gimana?" balas Davina.
"Alhamdulillah, Baik"
Dini yang mendengar nama Citra dipanggil. Seketika heran, "Citra, mantan Pak Dimas?".
"Citra" sekarang gantian Mama Dian yang terkejut. Citra yang namanya dipanggil langsung menoleh dan menghampiri Mama Dian. Citra meraih tangan Mama Dian dan mencium punggung wanita itu.
"Tante, apa kabar?" tanya Citra dengan senyum manisnya.
"Baik, kapan kamu balik ke Indonesia?" gantian Mama Dian yang bertanya masih dengan raut wajah yang sulit diartikan.
"Semalam, Tan. Oh iya, ini sedikit oleh-oleh dari Citra" Citra menyerahkan dua paper bag yang sedari tadi dipegangnya.
"Makasih, ayo duduk dulu Cit. Sebentar tante ambilkan minum dulu" Mama Dian meninggalkan Citra diruang tamu dan menghampiri Dini yang sedang duduk diruang tv bersama Davina.
"Sayang, Maaf wanita yang baru saja datang itu mantan Dimas" beritahu Mama Dian.
"Oh, cantik ya Ma" puji Dini. Mama Dian hanya tersenyum takut berkata.
"Ya sudah, Mama mau ambilkan minum dulu ya"
***
the best kalian