Karina tak pernah menyangka liburan mewahnya di kapal pesiar akan mengubah hidupnya selamanya. Malam yang diawali dengan angin laut yang menenangkan berubah menjadi malam penuh gairah bersama seorang pria misterius bernama Demian.
pertemuan pertemuan tidak sengaja membuatnya semakin tenggelam dalam gelombang gairah yang tidak bisa padam.
Namun, semuanya berubah menjadi rumit ketika pria itu terus mengejarnya padahal pria itu tahu bawa dirinya telah menikah.
Lebih mengejutkan lagi Demian adalah seorang mafia yang berkedok sebagai pengusaha sukses.
Kehidupan Karina semakin jungkir balik saat
Demian terus mengejar Karina, dan pria itu tahu rahasia besar dibalik pernikahan Karina dan Malvin yang selama ini di sembunyikan dari banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umnai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
"dokter semua sudah berkumpul" ucap salah satu suster.
Karina mengangguk dan segera melangkah menuju mobil.
Hari ini rumahsakit mengadakan bakti sosial mengunjungi sebuah panti jompo, para perawat dan dokter mengikuti acara tersebut.
Mereka berangkat menggunakan satu mobil, Karina yang ditunjuk sebagai penangung jawab merasa sangat senang karna ini adalah kali pertama untuknya.
"apa semua makanan dan obat obatan sudah dibawa? Jangan sampai ada yang tertinggal satupun!" ucap Karina pada timnya.
"sebentar lagi musim salju, jaket dan selimut jangan sampai tertinggal"
"sudah dok, semua berada di mobil belakang" jawab mereka.
Karina mengangguk dan segera masuk mobil.
"sejujurnya aku merasa senang mengikuti kegiatan seperti ini, tapi di lain sisi aku merasa kasihan melihat orang tua seperti mereka hidup sendiri di panti" ucap salah satu rekan dokter memulai perbincangan di dalam mobil.
"kau benar selain nyawa pasien yang selamat, senyum tulus dari mereka saat melihat kita datang bisa menjadi obat untukku, tapi dilain sisi aku kadang membayangkan apakah nanti jika aku tua akan seperti mereka" balas Karina.
"aku tidak mau seperti mereka, kuncinya satu kita harus cari pasangan yang benar benar mencintai kita dan mendidik anak anak kita dengan penuh cinta, kebanyakan yang tinggal disana adalah orang yang memiliki anak yang super sibuk dan kurangnya cinta hingga tidak ada ikatan emosional antara orang tua dana anak"
"kau benar, kita tidak bisa menyalahkan anak saja, ada orang tua yang kasih sayang sayangnya kurang untuk sanga anak, sehingga saat sudah tua, anak tersebut tidak punya empati " ucap Karina.
Dan inilah yang saat ini aku rasakan pada mamah, menyadari bahwa selama ini mamah tidak sayang padaku, membuatku tidak bisa benar benar tulus mencintainya, meskipun semua itu tidak membuatku membencinya.
"kau benar, aku memiliki kedua orang tua yang begitu mencintaiku, tentunya aku tidak akan membawanya ke panti"
Karina menolehkan kepalanya ke samping melihat pemandangan jalanan, ia merenung setelah obrolan itu selesai.
Matanya memicing saat melihat sebuah toko yang sangat ia kenal.
Bukankah itu butik milik Katia?, mengapa masih beroperasi, seingatku butik itu sudah tutup setelah Katia tiada, apakah butik itu dijual? bukankah nantinya lahan dan butik itu untuk Angel saat dewasa kelak? Aku harus memastikannya.
Pikiran Karina berkecambuk memikirkan semua itu, tak lama mobil mereka sampai ke panti, para dokter dan perawat disambut hangat oleh merek, hal itu membuat karina merada bahagia, pikiranya untuk sementara teralihkan.
Kegiatan disana membagikan makanan bergizi dan pemeriksaan gratis, tidak lupa membagikan selimut dan jaket tebal.
"nenek, sebentar lagi salju turun jangan lupa pakai mantel ya, apa nenek ada keluhan kesehatan?" tanya Karina dengan lembut menghampiri seorang nenek.
"tidak aku baik baik saja, hanya terkadang sedikit pusing" keluhnya.
"baiklah kita akan memeriksa tensi darah nenek terlebih dahulu" ucap Karina, ia dan seorang perawat mulai mengecek kesehatan, dari tensi darah, saturasi oksigen dan gula darah.
Kegiatan tersebut berlangsung hingga sore hari, dan berjalan dengan lancar.
"Emma aku ada janji dengan teman daerah dekat sini, jadi aku pulang dengan taksi saja" ucap Karina pada rekannya.
"baiklah hati hati dijalan" ucap Emam, Karina mengangguk dan segera masuk ke taksi.
"butik endles" ucap Karina pada sang supir.
Sekitar lima belas menit, akhirnya Karina sampai butik tersebut, ia berjalan memasuki butik itu membut para kayawan butik tersebut terkejut.
"nona Karina.,.,
"kau mengenalku?" tanya Karina bingung, jika butik itu dijual sudah pasti tidak ada orang yang mengenalinya.
"nona.,.
"aku hanya ingin bertanya, jika kalian mengenalku pasti kalian adalah pegawai lama disini, jadi sejak kapan butik ini di buka kembali?" tanya Karina.
"dua bulan yang lalu nona" jawab pelayan tersebut.
"dua bulan, siapa yang menghubungi Kalian untuk kembali bekerja di butik ini?"
"tuan Malvin"
Mata Karina membulat semprna mendengar nama Malvin yang disebut.
****
Karina tiba dirumah dengan rasa lelah setelah mengetahui fakta Malvin diam diam menghidupkan kembali butik milik Katia tanpa mengatakan terlebih dahulu padanya.
"mommy, daddy sudah pulang" ucap Angel dengan ceria menghampiri Karina.
Benar saja, Malvin muncul di belakang Angel dengan senyumnya.
"daddy bisa kita bicara?" tanya Karina menatap Malvin dengan penuh penekanan.
"ada apa sayang?" tanya Malvin.
"Angel bermain sama suster ya, dan ini ada cokelat untuk Angel" ucap Karina mengambil cokelat dari tasnya.
"yeeeeyyy terimakasih mommy" ucap Angel begitu senang lalu berlari pergi ke kamarnya.
Karina lalu berjalan lebih dahulu menuju kamar, diikuti oleh Malvin.
Tiba dikamar, Karina melempar tas nya ke sofa, lalu menatap Malvin dengan tatapan menyelidik.
"hari ini aku ada kegiatan bakti sosial, dan letaknya tidak jauh dari butik milik Katia" ucap Karina membuat Malvin terkejut.
"karina itu.,.
"diam, aku sudah mengetahui bahwa kau lah yang membuka kembali butik itu lagi Malvin" ucap Karina dengan tajam.
"aku tidak tahu motifmu itu apa Malvin, kau menyembunyikan semua itu dariku!!!!" marah Karina.
Malvin hanya diam sambil menundukan wajahnya.
Karina menghela nafas, mencoba tenang agar berpikir jernih.
"kau masih mencintai Katia, kau masih hidup dalam bayang bayangnya, semua yang berbau Katia kau masih mengingatnya, bahkan saat menginap dirumah mamah, kaupun mengajak Angel tidur dikamar Katia buka kamarku!!!!
Wajah Malvin berubah pucat melihat wajah tenang Karina, ia lebih menyukai emosi Karina yang diperlihatkan padanya dari pada seperti saat ini, wanita itu tidak menunjukkan emosi namun Malvin tahu bahwa Karina saat ini tengah merasa sakit hati karna kelakuannya.
"kita buat kesepakatan, kita tahu pernikahan ini karna Angel, aku akan mengalah demi Angel, pernikahan ini tetap berjalan hanya formalitas saja di depan Angel dan keluarga, selebihnya kita hidup masing masing, lakukan apa yang kau sukai aku tidak akan mengusikmu begitupun kau, kau tidak boleh mengusiku, apapun yang aku lakukan adalah urusanku dan kau tidak boleh ikut campur" ucap Karina pada akhirnya, ia sudah lelah dengan sikap Malvin dan pernikahan yang selama ini ia jalani, tidak ada kebahagiaan di dalamnya.
"Karina aku minta maaf, aku belum bisa membuatmu bahagia, aku.,.," ucap malvin penuh rasa bersalah.
"aku sudah tidak berminat untuk bahagia denganmu, dan aku rasa kaupun begitu, kau juga tidak bisa membahagiakan aku karna di hidupmu hanya ada Katia, kau tidak pernah menatap ke arahku, maka lebih baik kita jalan masing masing, aku tidak mau terluka lebih jauh lagi" ucap Karina dengan dingin, lalu meninggalkan Malvin termenung senfiri.
Tubuh Karina luruh dilantai Kamar mandi air matanya mengalir deras, semua perjuangannya selama ini sia sia, ia pada akhirnya menyerah pada keadaan yang selalu membuat hatinya terluka. Ia tidak sanggup lagi memperjuangkan rumah tangga yang penuh kepalsuan itu.
"maafkan mommy Angel hiks , ." tangis Karina meremas dadanya yang sakit.
Diluar, tubuh Malvin membeku mendengar tangisan Karina, hatinya sakit mendengar itu, ia akui selama ini ia jahat karna hidup dalam bayang bayang Katia, ia tidak pernah melihat Karina sebagai seorang istri, selama ini ia menganggap Karina hanya sebagai ibu pengganti untuk Angel.
"maafkan aku Karina, .,." gunam Malvin.
****
Demian baru saja melakukan meeting Via zoom, Leon datang membuka kamar Demian, pria itu mendekati Demian dan menunjukan sebuah Dokumen pada Demian.
"seperti apa yang tuan lihat di jepang benar, dia masih hidup"