NovelToon NovelToon
Sketsa Baby Bee

Sketsa Baby Bee

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Unik Muaaa

"Panggil Bee aja seperti biasa. Gak ada akan ada yang curiga kan kalau kita in relationship, namaku kan Bilqis keluarga panggil aku Bi."

"We have no relationship."

Samapai kapanpun aku akan mengingat kalimat itu.

>_<

Bahkan hubungan yang aku pahami, lain dari hubungan yang kamu pahami.

Kamu tidak salah.

Aku yang salah mengartikan semua kedekatan kita.

Aku yang begitu mengangumimu sejak kecil perlahan menjelma menjadi cinta, hingga salah mengartikan jika apa yang kamu lakukan untukku sebulan terakhir waktu itu adalah bentuk balasan perasaannku.

Terima kasih atas waktu sebulan yang kamu beri, itu sudah lebih dari cukup untuk membuatku merasakan layaknya seorang kekasih dan memilikimu.

Tolong jangan lagi seret aku dalam jurang yang sama, perasaanku tulus, aku tidak sekuat yang terlihat. Jika sekali lagi kamu seret aku kejurang permainan yang sama, aku tidak yakin bisa kembali berdiri dan mengangkat kepala.

This is me, Bee Ganendra.
I'm not Your Baby Bee Qiss anymore

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Unik Muaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aresya Sagara Atmaja

Semua orang berkumpul di halaman belakang rumah keluarga Danuarta, hanya aku yang menarik diri dari semua orang.

Aku duduk di kursi meja bar dapur dengan buku sketsa di depanku dan pensil di tanganku, pandanganku tertuju keluar jendela yang memperlihatkan dia di sana. Dia tertawa dan tersenyum lebar. Ah ... Andai itu untukku, aku pasti akan menjadi wanita paling bahagia di dunia.

"Jadi itu Aresya Sagara Atmaja?."

Mataku langsung membulat mendengar nama panjang dia disebut.

Seketika aku menoleh kesamping, Kak Ameera istri dari Bang Al sudah duduk di sampingku sembari menyanggah kepalanya dengan tangan menatap keluar jendela seperti apa yang akau lakukan tadi.

"Tampan, baik, sopan dan ... Aku setuju" ucapnya lalu menatapku dengan senyum lebar.

Saat ini pipiku pasti akan memerah.

Keluargaku memang keluarga Ganendra, dengan tiga orang anak kandung, dua anak angkat dan dua lagi anak teman Ayah sekaligus teman Abangku yang sudah kami anggap keluarga sendiri.

Jadi, rahasiaku menyukai seorang em ... Aresya Sagara Atmaja ... Bukanlah rahasia antara aku dan Chaka saja. Aku menyukainya sejak pertama kali kami bertamu, diusiaku lima tahun dan ... Terus berkelanjutan hingga sekarang.

"Sudah say hai atu ngobrol dengan dia?" Tanya Kak Ameera.

Aku membuang muka dan menggelengkan kepala pelan, kututup buku sketsa di depanku.

"Loh, kenapa belum?" Tanya Kak Ameera, "itu anak mumpung di sini, kapan lagi bisa bicara, ngombrol atau deket ama dia kalau bukan sekarang Bi?."

Kepalaku menggeleng lagi.

Bagaimana bisa mau say hai apa lagi mengobrol, melihatnya saja aku sudah gugup, kalau aku melakukan sesuatu yang bisa mempermalukan diri sendiri bagaimana?.

"Cie ..."

Serua Kak Ameera membuatku kembali menoleh, menatap padanya.

"Si tomboy bisa malu juga deket si pu ..."

"Ih ... Kak Ameera ..."

Aku turun dari kursi dan melangkah pergi meninggalkan Kak Ameera yang masih menertawakanku, benar-benar membuatku jengkel saja.

Buku sketsaku, kudekap dengan erat. Aku akan keluar, kehalaman belakang berbaur dengan semua, jadi aku mendekap buku sketsaku karna menahan gugup agar tudak terlihat jelas oleh orang-orang, terutama Dia.

Hah!!.

Nyawaku serasa akan melayang melihat dia berjalan kearahku sembari senyum lebarnya.

Senyumnya yang menghipnotisku membuatku terpaku ditempat hingga tampa sadar dia berjalan semakin mendekat.

Seketika aku panik tidak bisa berfikir untuk melangkah kemana agar menghindarinya karna dia semakin dekat, hingga dia yang menghentikan langkahnya tepat di depanku.

Sumpah, degup jantungku mulai menggila.

"Bilqis, tau tempat penyimpanan gula di mana?."

Oh My God!, namaku ... Yang keluar dari bibirnya membuat dadaku semakin berdebar, terlenih suaranya begitu mendayu di telingaku.

Kepalaku mengangguk dan berbalik badan melangkah menuju gudang menyimpanan makanan rumah Danuarta. Ya, ini bukan rumah keluargaku, tetapi aku tahu di mana ruang penyumpanan bahan pokok mereka.

Tap ... Tap ... Tap ...

Langkah kakinya yang mengikutiku membuatku gelisah saja, kenapa dia malah mengikutiku?.

"Keluarga kalian cukup dekat ya sampai lo tahu letak penyimpanan di mana?."

Aku hanya bisa menganggukkan kepala.

"Oh iya Bilqis, Bang Regan tadi sudah nelpon lo, tapi katanya gak di angkat, ponsel lo gak ketinggalan disekolahkan?."

Kembali ku gelengkan kepala.

Dasar Bang Ar, jelas-jelas ponselku mulai tadi ada di sakuku dan tidak ada panggilan masuk sama sekali.

Mereka semua sepertinya sedang kesenangan mengerjaiku, awas saja nanti kalau Dia pulang, akan ku gigit lengan Chaka, Kak Ameera dan Bang Ar.

"Bilqis" panggilnya.

Ah ... Kenapa memanggil namaku terus ...

"Bisa ngomongkan?."

Ku anggukkan kepala.

"Terus kenapa cuma ngagguk sama geleng kepala aja?" Tanyanya, "atau jangan-jangan lo lupa ya sama gue?."

Ya kali gue lupa ...

Ku gigit bibir bagian bawahku menahan diri agar tidak mengatakan kalimat itu, bagaimana bisa melupakannya. Sedangakan dia aja terkadang menguasai mimpiku.

"Hei!."

Seketika aku tersentak dan menghentikan langkahku tiba-tiba.

Dia, berdiri tepat di depanku, menghadang langkahku, dan sialnya aku yang terkejut mengangkat kepala sehingga tatapan kita bertemu.

Semakin menggila jantungku ...

"Masih mengingatku atau sudah lupa?" Tanyanya.

"Ingat" ucapku.

Semoga saja tidak terdengar mencicit di telinganya, sehingga dia tidak sadar aku sedang gugup.

Tapi apa dia dengar?, pasti dengar, secara jarak kita hanya berjarak tiga langkah.

"Aku siapa?."

"Em ... Aresya ... Sagara Atmaja."

"Wah ... Masih ingat ternyata."

Sial ... Jangan tersenyum begitu ...

^-^

Dia ...

Aresya Sagara Atmaja.

Pria yang aku cintai, namun ... Pria yang aku hindari juga.

Sesuatu terjadi diantara kami, lebih tepatnya diantara keluarga kami, dan kami juga terlibat didalamnya sehingga ada kerenggangan meski kenal, namun tidak sedekat sebelumnya.

"Apa yang kamu suka dari dia?."

Tampa menoleh pun aku tahu jika yang bertanya adala Daniel.

Mungkin ini adalah kali pertama Daniel bertemu dengannya, karna Daniel hadir dikeluarga kami saat awal aku dan Chaka masuk SD. Beberapa tahun setelah pertemuan aku dan Dia.

"Gak tau" jawabku.

Daniel mendengus, "Gue kira lo suka dia karna dia pria yang cukup berprestasi diakademik maupun non akademik, ya ... Meski Aresya Sagara tidak sepintar Daniel dan Chaka."

Aku terkekeh kecil mendengar kalimat terakhirnya, memukul lengan Daniel dan bersandar pada pundaknya.

Dia memang berprestasi, di akademik maupun non akademik. Terlihat jelas bagaimana dia mempertahankan peringkatnya setiap semester dan posisinya sebagai kapten tak tergantikan.

"Gue gak tahu Niel" ucapku, sembari menatapnya yang sedang berbicara dengan Bang Ar.

"Cinta monyet bukan sih?, kan lo dari kecil suka sama Sagara."

"Kayaknya beda deh."

"Apanya yang beda?."

"Kalau cinta monyet mah bisa dilupain Niel, tapi dia kenapa susah banget ya?."

Bukan hanya susah, tetapi amat sangat Susah bahkan dia sering kali menguasai pikiran dan alam bawah sadarku.

"Lo aja yang gak mau ngelupain Aresya Sagara Atmaja itu."

"Gue gak tau caranya, dan gue juga emang gak mau hehehee ....."

Daniel mendengus.

Aku tertawa kecil mendengarnya.

Kakedashitara te ni dekiru to itte

Lagu dari salah sati Ost Naruto terdengar, itu adalah ringtone ponselku yang berdering nyaring, membuatku gelagapan segera mengeluarkan ponselku dari saku dan mereject panggilan itu yang ternyata dari Chaka.

Kepalaku langsung menoleh kesegala arah mencari keberadaan Chaka yang berdiri disamping Dia dan Abang Ar.

Dengan jahilnya Chaka menjulurkan lidahnya sembari melirik Dia, membuatku semakin kesal.

Chaka sepertinya meremehkanku. Chaka menjahiliku karna berada didekat dia, dia pikir aku selemah itu.

Aku berdiri dan berjalan kearah mereka bertiga dengan langkah lebar dan tangan mengepal siap menjitak Chaka.

"Bilqis suka Naruto juga ya?" Tanya Dia.

Namaku yang terdengar merdu ditelinganya sempat membuatku hendak mengurungkan niat menjitak Chaka, namun sahutan Chaka membuatku semakin kesal dan mengejarnya.

"Dia gak suka Jinchurikinya si Kurama, dia Sukanya Jinchurikinya si Sukaku."

"Chaka!!!."

Aku berteriak kesal dan mengejar Chaka mengelilingi halaman belakang rumah keluarga Danuarta.

Semoga saja Dia tidak mengerti perkataan Chaka.

*-*

1
Rini Anggraini
hai thor salam kenal....saya suka baca novelnya,tp g tau jg alurnya gimana cuma ngalir ngikut aja,maaf klo boleh tau alur ceritanya kearah mana ya,soale belum nemu,ini cerita ttg cinta ato gmna ....🙏🏼🙏🏼😊
Efi Nurwardani
tidak sabar menanti mu thor
Unique: Terima Kasih 😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!