NovelToon NovelToon
Kultivasi Cahaya

Kultivasi Cahaya

Status: tamat
Genre:Romantis / TimeTravel / Tamat / Reinkarnasi / kultivasi / pendekar
Popularitas:15.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: secrednaomi

Jian Chen melarikan diri setelah dikepung dan dikejar oleh organisasi misterius selama berhari-hari. Meski selamat namun terdapat luka dalam yang membuatnya tidak bisa hidup lebih lama lagi.

Didetik ia akan menghembuskan nafasnya, kalung kristal yang dipakainya bersinar lalu masuk kedalam tubuhnya. Jian Chen meninggal tetapi ia kembali ke masa lalu saat dia berusia 12 tahun.

Klan Jian yang sudah dibantai bersama keluarganya kini masih utuh, Jian Chen bertekad untuk menyelamatkan klannya dan memberantas organisasi yang telah membuat tewas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 20 — Akademi

Jian Chen sedikit menggerutu ketika kembali ke kamarnya, ini karena kondisi anak-anak dari Klan Jian memiliki watak yang buruk. Bukannya saling mendukung murid sesama klannya, justru saling mengekang.

Memang sepengalaman Jian Chen dikehidupan sebelumnya, hal ini bukanlah hal aneh.

Didunia persilatan jika seseorang tidak memiliki kekuatan yang cukup atau pendukung yang kuat, mereka akan banyak menerima ketidakadilan.

Walaupun hukum tetaplah berlaku untuk seorang pembunuh, pencuri, dan perundungan seperti tadi. Itu hanya formalitas saja dari pemerintah agar rakyatnya merasa aman dan lebih baik.

Faktanya, hukuman pemerintah tidak bisa melindungi manusia sepenuhnya.

Bukti bahwa kekuatan diri sendiri merupakan hal yang sangat penting adalah ketika tidak ada seseorang pun yang bisa membantumu. Pada akhirnya, seseorang harus mengandalkan dirinya sendiri dalam menjalani hidup.

Setelah dikamarnya, Jian Chen memilih untuk tidak beristirahat, ia duduk diatas tempat tidurnya sambil duduk bersila. Jian Chen ingin mendinginkan kepalanya dengan berkultivasi.

Tidak seperti biasanya, kali ini Jian Chen mengumpulkan cahaya dikala matahari belum hilang. Butiran-butiran cahaya terlihat disekeliling tubuh Jian Chen dan mulai bermunculan lebih banyak dari biasanya.

Jian Chen bisa merasakan satu meridiannya yang menyerap cahaya terasa lebih cepat untuk penuh. Jika terus seperti ini, 8 meridian lainnya akan bisa lebih cepat ditingkatkan.

“Menurut guru, semakin banyak pencahayaan dari tempat kultivasi maka semakin banyak pula butiran cahaya yang tercipta...”

Dua tahun terkahir ini, Jian Chen menyerap cahaya ketika malam hari saja yang tentu minim dengan pencahayaan. Meski masih bisa tetapi untuk memenuhi 1 meridiannya ia membutuhkan waktu yang lebih lama.

Jian Chen berkultivasi hingga semalaman suntuk dan mengakhirinya ketika matahari pagi membasuh wajahnya.

Jian Chen membutuhkan waktu lebih lama untuk mengisi 1 meridian dengan cahaya jadi tidak cukup hanya dengan semalam.

Karena semakin tinggi kultivasi Jian Chen semakin banyak asupan cahaya yang dibutuhkan pada setiap meridiannya.

Untuk menerobos dari alam Dewa Cahaya Besi ke alam Dewa Cahaya Perak jauh lebih lama dibanding ketika penerobosan di alam sebelumnya. Mungkin jika dihitung hampir membutuhkan waktu 1 tahun.

Jian Chen berharap, dia bisa menyerap cahaya siang dan malam kalau waktunya memungkinkan untuk memperpendek kultivasinya. Dengan begitu dia bisa mencapainya dalam kurun 10 bulan.

Alasan dia lama ke alam Dewa Cahaya Besi saat di klan Jian itu karena Jian Chen hanya menyerap cahaya dimalam hari saja, itupun tidak setiap hari jadi membutuhkan waktu yang sangat lama.

Berbeda kasusnya kalau Jian Chen mengumpulkan cahaya siang dan malam, dia bisa memotong waktu kultivasinya hingga 50 persen jika memfokuskan waktunya ke kultivasi.

Jian Chen membersihkan tubuhnya sebelum pergi keluar kelapangan akademi. Diperjalanannya saat keluar penginapan, murid-murid lama memperhatikan Jian Chen sebelum membungkuk hormat

Jian Chen tersenyum canggung, jujur saja ini kali pertama ia diperlakukan seperti ini. Dibanding dengan kehidupan sebelumnya, ia seperti mereka yang membungkuk pada yang kuat.

‘Sepertinya penginapan ini memang selalu ada pemimpinnya, bukankah lebih baik mereka terbebas dari pola pikir seperti ini.’

Bisa dibilang, bukan hanya generasi Jian Hai saja hal yang seperti ini terjadi. Ini berarti menandakan bahwa perundungan ini sudah ada sejak lama.

Jian Chen menggelengkan kepala pelan memikirkan itu, masalah akademi bukanlah hal yang harus ia prioritaskan sekarang melainkan penyelamatan Klan Jian terlebih dahulu.

Jian Chen dan murid-murid lainnya melangkah menuju ke lapangan Akademi. Hari ini ada acara pembukaan untuk murid baru, salah satu Tetua akademi akan menyampaikan informasi serta pengumuman.

Sekitar ada 800 murid yang berkumpul, semuanya bernotaben murid yang baru masuk. Ditengah kerumunan ada sebuah panggung dan podium yang tersedia.

Salah satu Tetua naik ke atas podium setelah semua murid baru telah berkumpul, ia berdiri diatas podium menghadap kerumunan.

“Selamat datang di Akademi Qianshan murid-murid sekalian, selamat karena kalian telah masuk ke Akademi yang paling terkemuka di Provinsi kita ini…” Tetua dipodium menyampaikan garis besar pidatonya tentang kebesaran Akademi Qianshan serta prestasi-prestasi yang pernah ditoreh. Hal ini dilakukan agar murid baru seperti Jian Chen yang masuk akademi jadi lebih antusias.

“Selain bisa membuat kalian menjadi lebih kuat, di akademi kalian bisa menguasai teknik-teknik yang beribu jumlahnya. Ilmu tangan kosong, berpedang, memanah, tombak, atau yang paling hebat teknik Elemen, semua bisa dipelajari di Akademi…” Tetua itu mengumumkan dengan semangat pada bagian ini.

Jian Chen yang ada ditengah kerumunan itu mengangguk setuju, harus dia akui, Akademi Qianshan ini adalah tempat yang tidak bisa diremehkan.

Setahunya dikehupan lalu, akademi ini semakin tersohor bahkan sampai ke luar provinsi, banyak orang luar yang masuk ke Akademi Qianshan saking terkenalnya waktu itu.

Tetua Akademi tiba pada informasi-informasi penting setelah pembukaan telah selesai, menyampaikan perturan, dekrit, dan hal-hal yang harus dilakukan oleh murid saat berada akademi.

Jian Chen tidak tertarik pada hal itu karena sudah tahu semuanya, misalnya tentang murid akademi ini dibagi menjadi tiga bagian.

Bagian pertama adalah murid luar yang isinya murid baru seperti Jian Chen, lalu kedua disebut murid dalam yang berarti lebih senior. Dikatakan seseorang bisa disebut murid dalam kalau sudah 3 tahun hidup di Akademi.

Dan terkahir merupakan murid inti yang berisi murid berbakat. Murid inti tidak bisa diraih walau sudah lama tinggal di akademi sehingga jumlahnya lebih sedikit.

Seperti namanya, murid inti hanya bisa didapatkan oleh murid yang berbakat atau jenius. Mereka cenderung dihormati baik oleh murid dalam atau luar.

Ada tanda pengenal untuk membedakan murid-murid itu yaitu dengan lencana. Lencana perak yang diterapkan dibaju Jian Chen menandakan murid luar, lencana emas murid dalam, dan terakhir lencana ungu sebagai murid inti.

Tetua Akademi kemudian melanjutkan bercerita tentang fraksi. Intinya, fraksi adalah kelompok yang terbentuk di akademi. Sekitar ada 45 fraksi yang tersedia saat ini.

Murid akademi tidak berkewajiban memasuki fraksi tetapi hal itu biasanya jarang dilakukan. Ini karena seseorang yang gabung kedalam fraksi memiliki banyak keuntungan seperti kerjasama atau berbagi.

“Setiap Fraksi dipimpin oleh murid paling berbakat, 10 Fraksi yang paling terkuat adalah murid inti yang memimpinnya…” Tetua Akademi ternyata memanggil 10 orang itu untuk naik ke atas panggung. Tetua juga mengatakan bahwa 10 murid ini adalah 10 murid paling jenius di Akademi Qianshan.

Semua orang kemudian tertuju pada 10 murid inti tersebut. Nafas orang-orang tertahan karena merasakan aura hebat yeng terpendam pada diri mereka.

Sekitar 7 orang laki-laki dan 3 perempuan dari 10 orang itu. Selain menunjukan kekuatan mereka pada murid-murid baru, juga memperlihatkan betapa mudanya mereka tetapi memiliki kultivasi tinggi.

Mata Jian Chen tak bisa berkedip melihat salah satu perempuan diantaranya, begitu juga dengan murid yang lainnya. Murid inti perempuan itu begitu menarik perhatian karena memiliki paras yang amat cantik dan anggun.

“Niu Meili…” Jian Chen bergumam pelan saat melihatnya. “Bunga lotus dari Klan Niu...”

1
Roni Sakroni
tambah tampan
Roni Sakroni
lanjutkan
Renso Anamar
KEREN
Renso Anamar
Luar biasa
Renso Anamar
lanjut
Renso Anamar
cool
Samsul Booyah
Luar biasa
Al Mustaqim Qurthuby
lanjuut
Yurnalis Yurnalis
apa gunanya 7buah apel surgawi thor
Al Mustaqim Qurthuby
ada perasaan suka kayaknya
Renso Anamar
keren awalnya, semoga tetap keren sampai akhir
similikiti
Luar biasa
Al Mustaqim Qurthuby
tepat waktu
Al Mustaqim Qurthuby
bunuh tanpa ampun..
Al Mustaqim Qurthuby
mantap jian
Anonymous
ok
Nym Kusuma
mantap...
Muhammad Amri
tks min
Keybe
thor klo cerita ini lanjut..kabar in di episode ini ya
Muhammad Amri
menjerit tertahan. ingat kau tak lagi bersamaku/Silent/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!