Lihana adalah seorang gadis yang berusia 23 tahun yang memiliki impian ingin ke negeri ginseng untuk bertemu sang idola, Hana memiliki porsi tubuh sangat imut, sehingga kadang orang mengira jika dia adalah seorang anak remaja, begitu pun dengan Dylan pria kaya raya yang merupakan seorang CEO, yang awalnya sangat senang menggangu hana dengan alasan menagih utang yang tak sengaja di lakukan oleh hana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Dylan sedang mengantar hana untuk pulang, namun dia sangat bingung saat mobil yang di kemudikan dylan memasuki halaman rumah besarnya itu bukan ke rumah kos hana
" Kenapa kita malah ke sini Dylan? Bukankah kamu ingin mengantarkan aku pulang?"
" Iya kita sudah pulang sayang"
" Aku mau pulang di kost aku dylan"
" Untuk apa lagi kamu ke sana? Sekarang kamu akan tinggal di sini bersamaku dan aku sudah menyiapkan kamar untukmu" jawab dylan keluar dari mobil
" Aku gak mau, aku mau pulang ke kost ku" ucap hana
" Sayang, dengarkan aku dulu" ucapnya menggenggam tangan hana
" Maaf dylan aku tidak bisa tinggal di sini, aku mau pulang" ucap hana melepaskan tangannya
" Apa yang membuatmu tak bisa tinggal di sini?"
" Maaf dylan, aku mau pulang" ucap Hana beranjak keluar dari pagar
" Baiklah, aku akan mengantarmu"
" Gak perlu, aku bisa naik taksi " ucap hana yang menghentikan taksi yang kebetulan lewat
Dylan mematung menatap kepergian hana, namun kemudian dia masuk ke mobil dan menyusul taksi yang kini membawa Hana pulang
Begitu sampai di kost, Hana sangat terkejut mendapati kamarnya tidak terkunci yang kini telah kosong dan bersih
" Apa yang harus aku lakukan?" Ucapnya dan segera ke kamar Mira, namun dia lupa jika Mira sedang mudik pagi tadi
Hana duduk di depan kamarnya sembari memeluk lututnya
" Han, Hana.." panggil dylan kini telah berdiri di hadapannya
" Apa maksud kamu seperti ini Dylan?" Tanya hana masih dengan posisi duduk
" Aku tak bermaksud apa-apa Hana, aku hanya ingin kamu tinggal bersamaku, aku tak ingin jauh darimu, dan aku ingin selalu bersamamu hana"
" Tapi aku tak bisa dylan" ucap Hana berdiri dan meninggikan suaranya
" Apa yang membuatmu tak bisa?" Tanya dylan dengan pelan
" Aku tak bisa tinggal bersamamu tanpa adanya ikatan pernikahan "
" Aku sudah yakin jika itu adalah alasanmu, tapi aku janji gak akan menyentuh mu hana, dan kamu tau aku menyayangimu jadi aku tak mungkin akan merusak hidupmu hana, aku janji tolong percaya padaku"
" Bahkan kamar kita pun berbeda, aku juga tak ingin melakukan dosa besar hana, jadi tolong tinggallah bersamaku, kamu bisa pegang perkataanku, bahkan aku janji atas nama kedua orangtuamu aku takkan melakukan hal itu padamu " ucap Dylan
" Tapi apa yang akan di katakan oleh Abangku dan keluargamu jika mereka mengetahui hal itu dylan?"
" Keluargaku tak akan berani mencampuri urusanku, dan soal abangmu aku yang akan menjelaskan padanya"
Hana berpikir sejenak dan memilih untuk mencoba percaya pada perkataan Dylan, dari pada dia harus tidur di kamar kostnya yang sudah kosong
" Terima kasih hana, aku janji tak akan pernah mengecewakanmu" ucap Dylan terlihat serius
Mereka kembali ke rumah besar itu dan dylan pun segera mengantarkan Hana ke dalam kamar yang telah dia siapkan untuknya yang berada di lantai dasar
" Ini kamar mu sekarang hana, semoga kamu suka, semua barang mu ada di dalam lemari" ucap Dylan membuka pintu kamar
" Iya terima kasih, tapi aku ingin beristirahat "
" Baiklah, tapi kamu tak mengucapkan selamat malam padaku?"
" Selamat malam dylan"
" Selamat malam sayangku, mimpi yang indah ya" jawab dylan tersenyum dan menutup pintu kamar dan membiarkan Hana beristirahat
" Ya tuhan, bagus sekali kamar ini, kamar mandinya saja lebih luas dari kamar kost ku" gumam Hana begitu memasuki kamar mandi yang berada di dalam kamarnya
" Astagaa... Ternyata dia sudah tau seleraku" ucap Hana tersenyum lantaran kamarnya di cat kombinasi berwarna ungu, bahkan standee nya pun baru dan terdapat beberapa barang indentik dengan idolanya yang biasa di sebut tata berada di dalam kamarnya
*******
Pagi pun tiba Hana bingung harus melakukan apa lantaran rumah Dylan sudah sangat bersih dan rapi bahkan sarapan pun telah tersaji di meja, sebab para pekerja rumah tangga telah menyelesaikan semuanya, akhirnya dia hanya memilih berdiam diri di dalam kamarnya
Tok... Tok... Tok...
" Hana kamu sudah bangun?" Tanya dylan dari luar
" Iya aku sudah bangun dari tadi, tapi aku bingung harus ngapain di sini?" Jawab Hana membuka pintu kamar
" Ya udah ayo sini ikut aku" jawab dylan merangkulnya
" Ayo silakan duduk sayang" ucap Dylan mengeluarkan kursi makan untuk hana
" Bi, tolong kumpulkan semua orang" pinta dylan
" Baik tuan"
Tak lama bi sumi kembali dengan 3 orang wanita, dan dua orang pria lainnya
" Baiklah, sekarang kalian dengarkan aku wanita yang sekarang sedang bersamaku adalah calon istriku Jadi kalian harus melayaninya sama sepertiku" ucap dylan
" Baik tuan" jawab mereka serempak
" Sayang, ini Bi Sumi yang tinggal bersama kita di sini, Jadi jika kamu perlu sesuatu bilang saja padanya" ucap dylan
" Dan ini Pak Ujang security rumah kita, ini Pak Budi tukang kebun Kita, Sementara 3 orang ini hanya bekerja seminggu sekali" ucap Dylan menunjuk satu persatu orang di sana
" Halo semua saya lihana, panggil saja saya hana" ucapnya tersenyum
" Salam kenal nona Hana " ucap mereka kompak
" Ya sudah kalian boleh kembali" pinta dylan
" Baik tuan"
" Sayang, gimana dengan kamarmu? Apakah kamu menyukainya?"
" Iya, aku sangat menyukai nya" jawab Hana tersenyum
" Lalu bagaimana tidurmu semalam? Apakah baik-baik saja sayang?"
" Iya, hanya saja mungkin butuh adaptasi "
" Tak apa, nanti juga kamu akan terbiasa sayang"
" Oiya, mulai hari ini kamu gak usah kerja di minimarket lagi, aku sudah memberitahukan mereka jika kamu berhenti, karena aku sudah memilih pekerjaan untukmu"
" Untukku? Kerja apa dylan?"
" Kamu tak bisa memanggilku dengan kata sayang?"
" Maaf aku belum terbiasa"
" Ya sudah, habiskan sarapanmu, lalu bersiap ikut denganku, dan satu lagi kenakan pakaian yang telah aku siapkan di lemarimu" ucap dylan
******
Sekitar pukul 9 pagi dylan telah bersiap dan masih menunggu Hana di ruang tamu, dan tiba-tiba ponselnya berdering ternyata panggilan dari Alex yang akan datang menjemputnya namun dylan berkata jika dia akan berangkat bersama hana
" Maaf, aku membuatmu menunggu lama" ucap hana terlihat sangat cantik
" Tidak apa-apa, dress itu sangat cocok untukmu" ucap dylan tersenyum
" Lalu aku harus kerja apa dengan pakaian seperti ini?" Tanya nya
" Kita lihat saja nanti" ucap dylan mencubit hidung hana
Tak lama mereka telah sampai di perusahaan Dylan dan segera menuju ruangannya, hana hanya duduk di sofa menunggu Dylan memberitahukan pekerjaannya namun hingga siang hari dylan belum juga memberitahukan tentang pekerjaannya
" Sayang kamu kenapa?" Tanya dylan yang mendapati Hana duduk dengan sedikit manyun
" Aku dari tadi menunggumu untuk memberitahukan pekerjaanku" jawabnya
" Sayang,,, ini sekarang kamu sedang bekerja"
" Maksudnya? daritadi aku hanya duduk menemanimu"
" Yah itu pekerjaan yang aku berikan untukmu sayang " ucapnya mencolek hidung mancung hana
" Apa? Pekerjaan macam apa itu, apa tidak ada pekerjaan yang lain?"
" Gak ada, sekarang kamu jadi asisten pribadi ku"
" Kan udah ada mas Alex"
" Bosan, aku sudah bosan dengannya, dari sejak duduk di bangku menengah atas aku selalu bersamanya hingga kini, mungkin jika dia seorang wanita sudah ku jadikan istri, atau mungkin aku harus memecatnya?" Ucapnya bercanda
" Oohhh.. jadi gitu sekarang posisiku mau di gantikan?" Jawab Alex bercanda ketika masuk dan tak sengaja mendengar ucapan dylan
" Gak, lu tetap jadi asisten gw di luar, kalo di dalam sini hana yang akan menggantikan mu" ucap dylan
" Gw sih setuju aja, biar kerjaan gw agak ringan, hehehehe..., nih tolong di tanda tangani" ucap Alex memberikan berkas pada dylan
" Gak di baca dulu?" Tanya Alex yang mengetahui dylan langsung membubuhkan tandatangan nya tanpa membacanya terlebih dahulu
" Gak perlu, kan lu udah baca, sekarang lu keluar dan jangan ganggu gw" ucapnya
" Iya.. iya... Kampret lu" jawab Alex meninggalkan kedua manusia yang sedang kasmaran itu