NovelToon NovelToon
Cinta Kita Belum Usai

Cinta Kita Belum Usai

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:6.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yoyota

Raisa memiliki prinsip untuk tidak memiliki anak setelah menikah. Awalnya Edgar, suaminya menerima prinsip Raisa itu. Tapi setelah 6 tahun pernikahan, Edgar mendapatkan tekanan dari keluarganya mengenai keturunan. Edgar pun goyah dan hubungan mereka berakhir dengan perceraian.

Tanpa disadari Raisa, ternyata dia mengandung setelah diceraikan. Segalanya tak lagi sama dengan prinsipnya. Dia menjadi single mother dari dua gadis kembarnya. Dia selalu bersembunyi dari keluarga Gautama karena merasa keluarga itu telah membenci dirinya.

Sampai suatu ketika, mereka dipertemukan lagi tanpa sengaja. Di saat itu, Edgar sadar kalau dirinya telah menjadi seorang ayah ketika ia sedang merencanakan pernikahan dengan kekasihnya yang baru.

Akankah kehadiran dua gadis kecil itu mampu mempersatukan mereka kembali?

Follow Ig : @yoyotaa_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 5

Di sebuah bar, Edgar berkumpul bersama teman-temannya. Menjabat sebagai duda delapan tahu mandi menjadi predikat untuknya. Meski sekarang tak lagi menjomblo, tetap saja dia masih jadi duda karena belum meresmikan kisah cintanya dengan Tamara, kekasihnya yang bekerja sebagai aktris. Padahal usia hubungan keduanya sudah terjalin 2 tahun lamanya.

Beberapa dari temannya saja selalu bertanya-tanya kenapa Edgar belum mau serius membicarakan pernikahan dengan Tamara. Padahal sangat jelas sekali kalau Tamara pun tidak akan menolak jika dilamar oleh Edgar. Tamara terlihat sangat mencintai Edgar, bahkan menerima Edgar yang adalah duda tanpa anak.

"Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah meresmikan hubunganku dengan Tamara. Apalagi yang kamu tunggu? Di jaman sekarang mana ada wanita cantik, baik, berasal dari keluarga terpandang dalam satu paket lengkap. Value itu sudah jadi poin plus-nya," ucap salah satu temannya yang bernama Levi.

"Iya bener, aku juga heran sama kamu, Gar. Dua tahun itu udah termasuk lama untuk kamu bisa tahu berbagai hal dari Tamara. Mungkin bisa tahu luar dan dalamnya juga, ahay!" ucap Bimo, temannya yang lain.

"Sembarangan! Aku tidak seperti itu ya. Wanita itu harus dijaga bukan dirusak! Emangnya kamu yang tiap Minggu ganti cewek."

Bimo cuma bisa cengengesan doang. Ya gimana, orang yang dibilang Edgar memang benar adanya. Dia adalah seorang playboy yang tidak tahan pada godaan wanita. Lihat yang dibuka dikit, gas aja dia mah.

"Tapi jawab deh Gar. Apa yang membuat kamu belum mau serius sama dia? Padahal Tante Ola aja, senang banget punya calon mantu kaya si Tamara. Nggak mungkin dong kalau kamu masih mikirin Raisa? Waktu sudah berlalu 8 tahun lamanya."

"Enggak lah, ngaco kamu kalau ngomong, Lev," jawab Edgar.

"Ngomong-ngomong soal Raisa. Gimana ya kabarnya dia? Misal nih ya, misal ya, kalau aku ketemu Raisa lagi. Apa boleh aku deketin dia? Kamu bakalan marah nggak, Gar?"

Edgar terdiam cukup lama. Rasanya masih ada rasa tidak rela jika Bimo mau bersama dengan Raisa. Ia tidak percaya kalau Bimo ingin bersama dengan Raisa. Lihat aja, tiap minggunya ganti wanita. Apa iya, kalau nantinya bersama Raisa dia tidak begitu juga?

"Kenapa tanya aku?"

Cuma kalimat itu yang terpikirkan oleh Edgar.

"Oh iya lupa. Kamu kan hanya bagian dari masa lalu Raisa. Kenapa juga ya aku minta izin sama kamu, hehe. Oke kalau begitu, itu artinya kamu tidak ada masalah."

"Ya elah Bim, cari wanita lain aja jangan Raisa. Dia terlalu baik untuk kamu yang bajingan ini."

"Sialan kamu, Lev! Aku kan juga akan berubah kalau dapat wanita kaya Raisa. Kamu pasti pernah mendengar, kalau sebajingan-bajingannya lelaki, dia akan luluh dan tobat juga kalau benar-benar cinta sama wanitanya."

"Masalahnya, cinta kamu terbagi untuk banyak wanita, Bim!" celetuk Levi lagi yang membuat Bimo kesal.

"Sialan!"

Levi tertawa melihat sahabatnya yang ia bully kesal sementara Edgar cuma diam aja entah memikirkan apa.

Drtt drtt drtt

Ponsel Edgar berbunyi dan memperlihatkan satu panggilan dari Tamara. Edgar langsung menerima panggilan itu dan sedikit menjauh dari keramaian disana.

"Kenapa?" tanya Edgar.

"Kamu nggak kangen sama aku? Kenapa belum telpon aku juga. Padahal kamu udah sampai di Jakarta dua hari yang lalu," gerutu Tamara.

"Maaf, aku pikir kamu lagi sibuk. Jadi, aku nggak mau ganggu waktu syuting kamu."

"Ih, kesel deh! Ya udah sekarang kita ketemu ya."

"Besok aja ya? Nggak papa, kan? Aku lagi sama anak-anak ini."

Mau tak mau Tamara pun mengerti. Ia selalu berusaha mengerti apa yang Edgar lakukan. Sambungan telepon pun berakhir dengan hasil akan ada pertemuan besok di antara keduanya.

"Tamara ya?" tebak Bimo.

Edgar mengangguk.

"Ada apa? Dia minta ketemu?"

Edgar mengangguk lagi.

"Tapi aku tolak, jadi ketemunya besok."

"Terus dia marah nggak?" tanya Levi yang kini ikut antusias bertanya.

"Nggak, dia selalu ngertiin."

"Wah, idaman sih emang. Kalau cewek aku mah mana mau diduakan sama temen-temenku. Tahu aku lagi main aja disuruh pulang. Padahal baru duduk doang nggak sampe 5 menit," curhat Levi yang menceritakan tentang kekasihnya.

"Terus kok sekarang nggak?" tanya Bimo.

"Sekarang mah beda lah, dianya juga lagi sibuk, jadi aman terkendali."

Bimo menunaikan anggur ke dalam gelasnya lalu meneguknya dalam sekali tegukan.

"Nih minum!" ucap Bimo menyodorkan satu gelas juga ke Edgar. Edgar pun menerimanya dengan senang hati.

"Pertanyaan Levi tadi belum kamu jawab loh!"

Edgar mengingat pertanyaan yang mana. Setelah mengingatnya, ia pun menjawabnya.

"Aku dan Tamara masih mau mengejar karier kami masing-masing. Aku mengejar proyek yang ingin aku dapatkan dan Tamara mengejar jadi pemenang nominasi pemeran utama wanita terbaik tahun ini."

"Hanya itu alasannya? Benar bukan karena ada alasan lainnya?" tanya Levi yang masih belum percaya dengan jawaban Edgar.

"Jawaban apa sih yang kamu harapkan keluar dari mulutku, Lev."

"Nggak da sih."

"Oh, mungkin Levi mikirnya kamu masih berat mikirin masa lalu, ahay!"

Lagi-lagi Bimo memancing Edgar untuk membahas masa lalu. Tapi Edgar hanya diam tak mau membahasnya. Ia hanya bisa menyandarkan kepalanya di sofa sambil sedikit memikirkan pertanahan Bimo tadi tentang kabar Raisa.

Apa kamu sudah bahagia tanpa aku sekarang?

*

*

Di sebuah restoran, tepatnya di ruangan privat, Edgar dan Tamara bertemu. Walaupun publik sudah tahu hubungannya dengan Edgar tetap saja, untuk kencan seperti ini, Tamara tak mau ada orang lain yang menggangu. Apalagi sudah hampir dua Minggu dia tak bertemu dengan Edgar karena pekerjaannya dan Edgar yang tak bisa diganggu.

"Miss you so much," ucap Tamara sambil memeluk Edgar.

Edgar tak menjawab ucapan itu, ia hanya membalas pelukan dari Tamara. Beberapa menit kemudian pelukan itu terlepas dan keduanya duduk saling berhadapan dengan makanan yang sudah disajikan di atas meja.

"Kamu tahu, caraku untuk menghilangkan lelahku adalah melihat kamu. Kamu itu sudah seperti obat. Makanya, kalau kamu punya waktu luang, segera kabari aku. Sebisa mungkin aku pasti akan mencocokkan dengan jadwal syutingku yang padat itu."

"Mana bisa begitu, Tam. Yang ada kamu tidak bisa fokus," jawab Edgar menanggapi.

Tamara terkekeh mendengarnya. Benar juga. Mana bisa dia fokus kalau ada kekasihnya. Yang ada dia mangkir syuting dan memilih untuk pacaran aja. Apalagi kekasihnya ini sangat-sangat sempurna di matanya. Bahkan fans-fans nya saja begitu mendukung hubungan keduanya. Bahkan ada yang mendoakan semoga segera diresmikan menjadi sepasang suami istri.

Bicara soal itu, Tamara sejujurnya ingin mempertanyakan hal tersebut. Tapi memang waktunya yang belum ada kemarin-kemarin makanya ia tak kunjung bertanya, tapi sekarang kan beda cerita.

"Edgar, aku sudah siap menikah. Aku tak lagi mengejar reward itu. Kalau dapat ya syukur, tidak dapat pun tidak apa-apa. Itu kan hanya sebuah penghargaan dan pencapaian dari semua kerja kerasku selama ini. Tapi beda dengan kamu. Kamu bukan pencapaian, tapi kamu adalah orang yang aku butuhkan untuk berjalan bersamaku."

"Tam, aku ... "

*

*

TBC

1
DozkyCrazy
Luar biasa
Chandralia
TBC tapi tamat.../Casual/
desi aryaradensi
maju mundur cantik...
Risna Wati
aku suka cerita nya,
Mazree Gati
endingya ga asik
Mazree Gati
bahagia tak harus memiliki,,,ga setuju klo rujuk
Mazree Gati
jgn sampai rujuk ya,, klo sampai rujuk unsubcrib
Esananda
thor pliss jgn buat aku semakin nangis..😭😭😭😭
niktut ugis
hallo Bimo emang kamu lupa siapa ortu si kembar ya...si papi pengusaha si mami koki handal
niktut ugis
Pamela lebih suka bunga deposito dari pada serbuk bunga...Bimo harus tau hal ini
Ani Basiati
lanjut
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
EDGAR RAISA
Julham Simatupang
iya dong
Julham Simatupang
bagus
Julham Simatupang
saya suka cerita nya
Julham Simatupang
lanjut
Syifa Shofia
seruuuu
2llOlO85_Maria Krisna wea
☺️☺️
Rinamaryana 29
cerita nya seru, jadi ikut deg degan
Regita Adelesmana
semoga Edgar tak berubah pikiran untuk menikahi Tamara
Mazree Gati: setuju biar pembaca ga kecewa klo sampai rujuk sama raisa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!