NovelToon NovelToon
Menikahi Ibu Susu Baby Zafa

Menikahi Ibu Susu Baby Zafa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Duda
Popularitas:70M
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

💮Warning mengandung unsur 21+ jadi bijak dalam memilih bacaan ya💮

Di tinggalkan oleh orang yang kita cintai tentu sangat berat. Apa lagi dengan hadirnya sesosok makhluk kecil yang di sebut anak. Gerry Ardana seorang pengusaha properti harus menelan kenyataan pahit karena istrinya mendadak meninggalkan dirinya setelah melahirkan putra pertama mereka. Sang istri tak terima melahirkan bayi prematur yang di diagnosa dokter memiliki kekurangan itu. Di sisi lain bayi yang diberi nama Zafa Ardana itu memiliki alergi terhadap susu sapi. Lalu bagaimana nasib baby Zafa? ikuti kisah selengkapnya.

S2. Menceritakan tentang kehidupan percintaan Didi, Aldo dan Arsen. (S2 ini gado-gado kisahnya. Jika suka silahkan lanjut, jika tidak tinggalkan othor disini tanpa kata" yang menyakitkan)


Plagian harap menjauh, kisah ini pure dari hasil Meres otak. Jadi jangan sekali sekali mencontek

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

💮Selamat membaca💮

"Dimana istriku Dori?" Gerry mengetatkan rahangnya. Trauma saat kepergian Selena benar² membuatnya tak ingin terulang lagi hal yang sama dengan Dian.

"Maaf tuan muda. Nyonya Arini membawa nyonya muda ke acara arisan." Jawab Dori menundukkan kepalanya.

Gerry segera keluar dari rumah, langsung mengendarai mobilnya menuju restoran milik mamanya.

Sesampainya disana Gerry melangkahkan kaki lebar. Ia tak sabar untuk segera bertemu dengan istrinya.

Semua yang ada di ruang VVIP dibuat terkejut dengan kemunculan Gerry di tempat itu. Bahkan para gadis yang ada di sana menatap kagum pada Gerry. Semua itu tak luput dari tatapan Dian. Ia ikut menoleh ke arah pintu masuk. Seketika matanya membulat, tak tau mengapa ada rasa tak rela melihat suaminya ditatap oleh banyak wanita. Apalagi wanita² dengan status sosial yang jauh diatasnya.

Gerry merengkuh tubuh Dian ke dalam pelukannya. Ia menciumi puncak kepala istrinya itu tanpa melihat begitu banyak mata yang memperhatikan mereka.

Nyonya Arini berdehem, Namun Gerry masih terlalu hanyut dengan suasana hatinya yang sedikit kesal dengan sang mama.

"Kenapa mama membawa Dian tanpa meminta ijin dariku?" Tatapan Gerry begitu tajam, ia menatap ibunya yang terkejut dengan sikap posesif Gerry pada Dian.

"Ya ampun sayang, mama hanya mengajaknya keluar agar Dian tidak jenuh." Ujar nyonya Arini jengkel dengan sikap putranya yang dinilai terlalu berlebihan itu.

"Tetap saja. Apapun alasannya mama harusnya meminta ijinku." Dian merasa tidak enak hati dengan teman² mertuanya itu. Ia segera memecah ketegangan yang terjadi antara ibu dan anak itu.

"Sudah mas, Dian yang minta ikut dengan mama. Maaf kalau aku bikin mas khawatir." Ujar Dian, mau tak mau dia memeluk erat tubuh suaminya itu untuk meredam kemarahan Gerry.

Dan benar saja tatapan pria itu sedikit melunak. Berbeda dengan semua wanita disana Didi menatap kedua insan itu dengan tatapan terluka. Hatinya masih sulit menerima semua ini, wanita yang selama ini ia inginkan kini ada dalam pelukan sahabatnya sendiri.

Gerry menatap sang ibu, "Lain kali Gerry tidak terima alasan apapun. Mama harus ijin dengan Gerry jika ingin membawa Dian keluar dari rumah." Ia segera menarik Dian dari hadapan semua geng sosialita ibunya, yang kini masih tercengang karena terkejut dengan sikap posesif sang CEO.

Nyonya Clara menatap sendu kepergian Dian. Ada banyak pertanyaan yang kini bersarang di otaknya dan butuh jawaban.

Kedua pengasuh yang menjaga Zafa dan Zafrina terbengong. Karena nyonya mudanya dibawa begitu saja tanpa mengingat keberadaan dua bayi mereka.

Sementara di parkiran Dian terus meronta dari pegangan tangan Gerry.

"Mas, berhenti ..!!" Dian menghentakkan pegangan Gerry dengan kuat. Pria itu sedikit terkejut dengan gerakan Dian.

Dian menatap kesal ke arah Gerry. Sedangkan Gerry menatap binggung wajah kesal sang istri.

"Ada apa sayang? kenapa kau kesal begitu?"

"Apa kau melupakan sesuatu tuan Gerry Ardana?" Gerry menggaruk pelipisnya, ia masih belum paham apa yang istrinya maksud. Justru sekarang dirinya dilanda gairah untuk bercinta, melihat wajah istrinya yang justru terlihat menggemaskan itu.

Gerry sejenak terdiam dan menatap di sekelilingnya, ia seketika menepuk jidatnya sendiri.

"Ya Tuhan, Sayang maafkan aku. Aku melupakan mereka." Gerry meringis nyeri saat tangan Dian mencubit pinggangnya dengan keras.

"Sekarang mas jemput mereka. Aku akan menunggu disini." Ujar Dian tetap dengan tatapan kesalnya. Bagaimana bisa suaminya ini melupakan kedua bayinya.

"Sayang, aku .." ucapan Gerry menggantung. Rasanya akan memalukan jika dia kembali kedalam restoran.

"Tidak ada bantahan mas, kalo mas ga mau jemput mereka. Maka seminggu ini mas jangan tidur di dekatku." Ancaman Dian sukses membuat Gerry segera berlari ke dalam restoran tanpa memikirkan harga dirinya yang tinggi.

Di dalam Ruang VVIP semua orang menatap Gerry dengan wajah yang sulit di artikan. Hampir semua teman² ibunya menahan tawa melihat sang CEO kembali dengan wajah yang memerah dan mengusap tengkuk belakangnya.

"Apa kau melupakan sesuatu anakku?" sindir nyonya Arini melirik kedua pengasuh yang juga sedang menahan senyumnya.

"Ayo bik, Dian sudah menunggu." Gerry langsung membalikkan badan tanpa menanggapi ucapan ibunya. Kedua pengasuh bayi² itu menunduk sopan kepada semua yang ada di ruangan itu lalu menyusul tuannya keluar dari restoran.

Dari jauh Dian menggelengkan kepala melihat tingkah konyol suaminya. Baru sebentar ia mengenal pria itu, tanpa tau bagaimana sifat aslinya. Namun ia sanggup membuat hari² Dian yang dulu kelam kini lebih berwarna.

"Lain kali jangan sampai hal seperti ini terjadi lagi mas." Tegur Dian saat keduanya ada dalam mobil, Gerry hanya tersenyum canggung sambil mengusap puncak kepala Dian.

"Iya, mas janji." Ucap Gerry dengan suaranya yang terkesan berat namun seksi.

Kedua pengasuh yang ada di jok belakang pun tersenyum melihat keintiman kedua majikannya. Mobil Gerry melaju dengan kecepatan sedang membelah jakankan ibu kota. Sore ini keluarga kecil itu menghabiskan waktu dengan berjalan² di taman kota.

.

.

.

Sasa sudah berada di depan gerbang rumahnya yang menjulang tinggi. Ada perasaan berdebar saat ia ingin mendekat. Nino ada di samping gadis itu. Ia berjanji akan menemani gadis itu menemui keluarganya. Karena sejak tiba dari kemarin, Sasa selalu merasa panik dan tertekan dengan spekulasi yang ia pikir akan terjadi padanya jika bertemu dengan sang ayah.

"Tenanglah..! ada aku." Nino menggenggam tangan Sasa. Gadis itu hanya mengangguk lemah dengan wajah yang sudah bersemu merah.

Nino membunyikan klakson. Dan tak lama gerbang besar itu terbuka. Dada Sasa terasa sesak. Debaran jantungnya serasa bertalu dengan cepat. Setelah turun dari mobil Nino menggandeng tangan Sasa yang terasa dingin itu. Rumah yang sejak kecil ia tinggali bersama dengan Papa dan almarhum ibunya.

"Non Sasa," Seru seorang wanita paruh baya menghampiri Sasa dan memeluknya erat.

"Kemana saja non?" Bi Siti mengusap rambut Sasa dengan penuh kasih. Bi Siti adalah pengasuh Sasa sejak ia kecil. Jadi wanita itu sudah menganggap Sasa seperti anaknya sendiri.

Sasa tersenyum canggung. "Apa papa ada bi?" bi Siti langsung membawa tangan Sasa masuk kedalam rumah. Disana duduk seorang pria paruh baya dengan raut wajah yang sulit untuk dijabarkan. Kerinduan, rasa sakit dan perasaan bersalah seolah semua membaur menjadi satu.

"Untuk apa kau kembali?" Suara bariton itu menggelegar di seluruh ruangan itu. Sasa sekuat tenaga menahan air matanya. Ia menatap sang ayah penuh dengan kerinduan.

Nino berdehem untuk memperlihatkan eksistensinya. Ayah Sasa sejenak tertegun melihat kehadiran pria yang begitu tersohor dengan usahanya di bidang entertainment itu. Ada tanda tanya dihatinya ada hubungan apa antara pria itu dengan putrinya.

"Maafkan saya tuan muda, saya tidak menyadari kehadiran anda di kediaman kami ini." Ujar Tuan Adi Gunawan, ayah Sasa.

💮💮💮💮💮💮💮💮💮

terimakasih sudah mampir.

1
embun senja
oooohhh... tidak bisa...
dengan perjanjian yg dibuat itu dimna apabila anaknya dian cewe dia tak mau mengakui dan kontrak berakhir itu sama aja udah talak,tapi talaknya berlaku pas dian sdh melahirkan... memang kadang banyak yg salah sangka dengan ini.. sama halnya nikah kontrak yg memiliki masa berlaku,apabila sampai masanya dan kedua pihak ingin melanjutkan pernikahan tersebut sebaiknya dilakukan akad nikah kembali... wallahi
Putu Windha Krisna Dewi
Luar biasa
Putu Windha Krisna Dewi
bagus banget
Asih Sulastri
Luar biasa
Nay
kayaknya dulu pernah baca,selena adalah cewe masalalu suami dian
Yunitasari Ifani
Luar biasa
Warningsih Ningsih
ini bawang berapa kilo kenapa airmata ku ngalir terus 😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Santimehasari Nst
Luar biasa
ros
ceritanya menarik 👍
Warningsih Ningsih
harusnya ini yg jadi dian 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️😭😭😭 thor gimana sih cerita mu cocok nya Barat
Warningsih Ningsih
nah ini baru cocok jadi gerry
Warningsih Ningsih
big no sorry thor,,, aku lebih suka yg Barat atau Timur
Sundari
lanjut dong
Warningsih Ningsih
kirain cowok Barat
Bola nasi
Luar biasa
Bola nasi
yaelah gimana mau ngrebutnya coba, herannn deh kenapa ada pikiran kyak begitu
Bola nasi
Luar biasa
Bola nasi
semua karyanya keren banget, dr awal coba baca yg jaceline lngsung coba baca yg lain masih berkaitan, sampe harus memilih harus baca yg mana mau cari yg awal mulanya dr mama dian dll /Joyful/
Arie
Luar biasa
aphrodite
oh Arya kirain siapa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!