Dunia hitam bukanlah tempat bagi mereka yang lemah. Hwang Angel, seorang gadis polos yang terjebak dalam lingkaran mafia, menjadi kepemilikan seorang pria yang tidak mengenal belas kasihan. Kim Taehyung. Kejam, dominan, dan penuh obsesi, Taehyung menjadikannya milik mutlak, mengikatnya dengan kekuatan dan ketakutan.
Namun, di balik kekerasan dan gairah yang membakar, muncul konflik yang lebih rumit. Jeon Jungkook, seorang pria misterius yang selalu hadir dalam bayangan, bertekad melindungi Angel dengan segala cara. Sementara itu, Yoon Bomi, sang ratu mafia, memiliki rencana tersendiri yang bisa menghancurkan atau menyelamatkan semuanya.
Saat cinta, kekerasan, dan pengkhianatan saling bertaut, Angel harus memilih tetap menjadi milik sang mafia atau melawan takdir yang sudah digariskan untuknya. Namun, bisakah seseorang benar-benar lepas dari jeratan seorang pria yang memiliki segalanya, termasuk jiwanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ancaman yang Nyata
Angel duduk di tepi ranjangnya, tangannya menggenggam ujung selimut dengan erat. Malam ini, pikirannya begitu kacau. Perdebatan antara Taehyung dan Jungkook masih tergiang-ngiang di telinganya.
Ia tahu Taehyung tidak akan pernah membiarkannya pergi, tetapi di sisi lain, ia tidak yakin apakah Jungkook benar-benar bisa membawanya menuju kebebasan yang ia inginkan.
"Aku terjebak di antara dua pria berbahaya."
Ia menunduk, menarik napas dalam. Ia tahu bahwa selama ia masih berada di tempat ini, kebebasan hanyalah sebuah ilusi.
Namun, saat ia sedang tenggelam dalam pikirannya, suara ledakan tiba-tiba mengguncang rumah.
BOOM!
Angel tersentak, tubuhnya terlempar ke lantai karena guncangan. Jantungnya berdegup kencang, suara alarm mulai berbunyi di seluruh rumah.
Pintu kamar terbuka dengan kasar, dan Taehyung masuk dengan ekspresi penuh amarah.
“Angel!” panggil Taehyung
Angel masih syok, tetapi ia berusaha berdiri.
“Apa yang terjadi?” kaget Angel
Taehyung mendekat, meraih pergelangan tangannya dan menariknya dengan paksa.
“Kita harus pergi dari sini. Ini serangan.” ucap Taehyung
Angel tersentak.
“Serangan? Dari siapa?” bingung Angel
Taehyung tidak menjawab. Ia menarik Angel keluar kamar, berjalan cepat melewati koridor yang kini dipenuhi anak buahnya yang bersiap dengan senjata.
Jungkook muncul dari arah lain, wajahnya dipenuhi amarah.
“Bomi. Ini ulahnya.” ucap Jungkook
Angel membelalakkan mata.
“Bomi?” kaget Angel
Taehyung mengumpat pelan, lalu menoleh ke anak buahnya.
“Lindungi Angel dengan nyawa kalian.” perintah Taehyung
Angel merasakan ketakutan menjalar di tubuhnya. Ia bisa melihat keseriusan dalam mata Taehyung.
“Taehyung,” panggilnya pelan.
Pria itu menoleh, dan untuk pertama kalinya, Angel melihat sedikit kecemasan dalam matanya.
“Jangan mati,” bisik Angel dan mencium sekilas bibir Taehyung
Taehyung tersenyum miring, tetapi tatapannya tetap dingin.
“Aku tidak akan mati. Aku masih punya sesuatu yang harus kujaga.” lembut Taehyung
Angel ingin bertanya lebih lanjut, tetapi Taehyung sudah berbalik, berjalan bersama Jungkook menuju pintu utama.
Angel hanya bisa berdiri diam, perasaannya semakin tak menentu.
Tembakan mulai terdengar di luar.
Perang telah dimulai.
Di luar rumah, Yoon Bomi berdiri di atap sebuah gedung, menatap pertempuran yang sedang berlangsung dengan senyum puas.
“Taehyung, kamu pikir kamu bisa lari dariku?” gumam Bomi pelan.
Di sampingnya, seorang pria bertubuh besar berdiri dengan senjata di tangannya.
“Perintah selanjutnya, Nona Bomi?”
Bomi menghela napas pelan.
“Bawa Angel padaku. Dia adalah kunci untuk menghancurkan Taehyung.” titah Bomi
Pria itu mengangguk, lalu memberi isyarat kepada anak buahnya.
Malam itu, darah mulai mengalir.
Dan Angel menyadari bahwa ia bukan hanya pion dalam permainan ini ia adalah alasan perang ini terjadi.
Angel menggigit bibirnya, jari-jarinya mengepal di sisi tubuhnya saat suara tembakan terus menggema di luar sana. Ia tahu ini bukan pertama kalinya rumah ini diserang, tetapi kali ini berbeda. Kali ini, ada sesuatu yang lebih mengerikan dalam serangan ini—sesuatu yang membuat Taehyung terlihat lebih serius daripada biasanya.
Tiba-tiba, seorang pria berbaju hitam masuk ke ruangan tempat Angel berada. Salah satu anak buah Taehyung yang ditugaskan menjaganya segera mengangkat senjata, tetapi pria itu lebih cepat.
DOR!
Peluru menembus kepala sang penjaga, membuat darahnya menyembur ke lantai. Angel tersentak, tubuhnya mundur beberapa langkah, napasnya memburu.
Pria itu menatapnya dengan tatapan tajam.
"Nona Angel, sebaiknya Anda ikut dengan saya tanpa melawan."
Angel memandang sekeliling, mencari celah untuk melarikan diri. Namun, sebelum ia bisa bergerak, pria itu mengeluarkan pisau dan mengarahkannya tepat ke lehernya.
"Jangan buat ini sulit," ancam sang pria itu
Angel menelan ludah. Ia bisa melihat di mata pria itu bahwa ia tidak akan ragu membunuhnya jika ia mencoba kabur.
Namun, sebelum pria itu bisa menariknya, sesuatu terjadi.
BRUGH!
Seseorang muncul dari balik bayangan dan menghantam kepala pria itu dengan gagang pistol. Pria itu langsung jatuh, tak sadarkan diri.
Angel mendongak, dan napasnya tercekat saat melihat siapa yang berdiri di depannya.
"Jungkook?" panggil Angel
Jungkook menatapnya dengan tatapan penuh amarah.
"Kita harus pergi. Sekarang." ucap Jungkook
Ia meraih tangan Angel, menariknya dengan kasar keluar dari ruangan. Angel berusaha mengimbanginya, tetapi langkah Jungkook terlalu cepat.
"Taehyung..." gumam Angel, hatinya terasa berat.
Jungkook menggeram.
"Lupakan dia. Jika kamu tetap di sini, kamu akan mati."ucap Jungkook
Angel menoleh ke belakang, melihat rumah yang semakin kacau. Ledakan kembali terdengar, dan hawa panas mulai menyebar ke seluruh koridor.
Namun, sebelum mereka bisa melangkah lebih jauh, suara familiar menghentikan langkah mereka.
"Mau pergi ke mana, sayang?"
Angel membeku. Suara itu
Ia menoleh dan melihat Yoon Bomi berdiri di ujung lorong, mengenakan mantel panjang berwarna hitam dengan pistol di tangannya. Senyumnya licik.
"Jangan bilang kau berpikir bisa kabur dariku, Angel." geram Bomi
Angel merasakan tubuhnya melemas. Ia baru menyadari sesuatu.
Bomi tidak hanya datang untuk menghancurkan Taehyung.
Ia datang untuk menangkapnya.
Dan kali ini, tidak ada tempat untuk bersembunyi.