Kitab Emas Warisan Kake

Dua hari setelah kejadian penolakan dari kedua orang tua Nenden Arya pergi ke hutan dan tinggal di hutan untuk menenangkan diri dan melatih kembali semua isi dalam buku emas itu, Arya melupakan sejenak masalah nya.

 Hahaha aku harus menyempurnakan semua nya agar nanti saat di butuhkan aku tidak kesulitan lagi.!" Dengan napas tersengal Arya terus melatih kembali ilmu kanuragan yang iya pelajari semua nya dari isi buku emas yang di berikan oleh kake nya itu.

 Arya kemana sih sudah dua hari ini tidak biasa nya dia pergi tanpa pamit begini dan juga handphone nya di tinggal lagi.!" Dian yang telah kembali dari rumah nya itu mencari Arya sampai di kebun samping rumah Arya dan terus menggerutu karena kesal.

Assalamualaikum.

Terdengar suara seorang mengucapkan salam dari balik pintu rumah Arya mengejutkan Dian yang baru mendudukkan kedua bokong nya di kursi kayu itu.

Walaikumsalam.

Dian membalas salam dan berjalan untuk membuka pintu dari dalam." Eh mba Anita mari masuk mba." Ucap Dian setelah membuka pintu dan melihat seorang wanita cantik di depan pintu tersenyum hangat pada nya saat pintu terbuka.

Terimakasih mba Dian." Anita mengikuti langkah Dian yang berjalan masuk kembali ke dalam rumah setelah dia mengucapkan terimakasih pada Dian.

Bagai mana kabar nya mba dian.?" Anita menanyakan kabar pada dian setelah duduk di bangku kayu."

Alhamdulillah baik mba." Bagai mana dengan mba Anita sendri kabar nya dan bagai mana kabar ayah mba Anita.?" Dian balik bertanya setelah meletakan air putih di depan Anita." Alhamdulillah baik juga mba Dian setelah di terapi oleh mas Arya kesehatan beliau makin stabil mba.!" Balas Anita pada Dian.

 Mereka berdua terus ngobrol dengan santainya seolah mereka berdua adalah sahabat lama yang baru bertemu setelah lama berpisah canda tawa antara mereka berdua menggema di rumah kecil arya.

Eh iya mba mas Arya kemana ko dari tadi aku tak melihat dia mba.?" Anita menanyakan keberadaan Arya yang dari tadi Anita tak melihatnya yang biasa nya selalu ada di rumah itu bersama Dian maupun Nenden. Itu dia mba Anita dari tadi aku juga sedang mencari di mba," Tidak biasa nya dia pergi tanpa pamit mba bahkan hp nya saja tak di bawa mba." Ungkap Dian panjang lebar memberitahu pada Anita yang menanyakan keberadaan Arya yang sedang iya cari.

Apakah mas Arya pergi dengan mba Nenden mba.?" Timpal Anita dengan menatap Dian penasaran karena sepengetahuan Anita Arya,Dian dan Nenden tak pernah ada masalah apa apa."

Sudah dua hari ini Nenden juga tidak ada kabar berita nya mba." Ucap Dian menggeleng kan kepala nya dan menghela napas seolah ingin melepaskan beban yang begitu berat menjawab pertanyaan dari Anita itu.

Loh ko bisa sih mba biasa nya kan kalian selalu bersama mba Dian.?" Kembali Anita bertanya pada Dian hati Anita mulai merasakan ada kejanggalan pada hubungan antara mereka bertiga.

Tiga hari yang lalu aku mendengar kalau orang tuanya nenden dari Belanda pulang ke Indonesia mba." Dan seperti yang kami rencanakan sebelumnya kalau nanti saat orang tua Nenden datang mas Arya akan melamar Nenden pada orang tuanya mba." Tutur dian pada anita."

Oh begitu mba." Balas anita singkat."

Iya mba rencana nya kami bertiga dalam waktu dekat ini akan menikah mba.!" Dian kembali berbicara setelah hening beberapa saat di antara mereka memberitahu Anita tentang rencana pernikahan mereka bertiga itu.

Anita hanya mengangguk ringan mendengar penuturan dari Dian tentang rencana pernikahan mereka bertiga itu.

Seperti nya ada sesuatu yang terjadi pada hubungan mereka bertiga ini." Monolog Anita dalam hati nya."

Aduhhh." Kenapa telingaku tiba tiba berdengung begini," Apakah ada yang sedang membicarakan tentang diriku ini ya.?" Keluh Arya saat merasakan telinga sebelah kanan nya terasa berdenging hingga membuat konsentrasi dia terganggu saat sedang menyerap energi yang masuk ke dalam tubuh nya itu.

Sinar keemasan sunset sore hari mulai terlihat di arah barat menghiasi langit kala mata hari perlahan mulai condong ke arah barat tanda malam akan menggantikan siang yang penuh hiruk-pikuk dengan kesibukan," Bagi warga kampung kedung asem itu.

"Mba Bian terimakasih banyak atas semua nya kalau begitu aku pamit pulang ya.!" Pamit Anita saat dia melirik pada jam tangan nya sudah jam 04:30 karena samapi sore hari ini dia tak bertemu dengan Arya.

"Iya mba sama sama, seharusnya aku yang terimakasih sama mba Anita karena sudah menemani saya sampai sore mba." Dian memeluk Anita dan mengucapkan terimakasih karena seharian ini dia di temani oleh Anita sampai sore." Saat keduanya sedang berpelukan di teras rumah itu sudut mata anita melihat Arya dari arah kebun samping rumah berjalan ke arah mereka berdua.

"Mba Dian itu seperti nya mas Arya pulang mba." Ucap Anita dan melepaskan pelukan nya pada Dian."

"Mana mba.?" Dian langsung membalikkan badannya saat Ania memberitahu kan pada nya kalau Arya telah kembali.

"Sayang." Teriak Dian langsung berlari menghampiri Arya yang melangkah semakin mendekati mereka tak menghiraukan lagi Anita yang masih berdiri di teras rumah melihat Dian berlari ke arah Arya.

"Kamu kemana saja sayang dua hari ini.!" Dengan napas terengah Dian langsung bertanya pada Arya yang iya peluk.

"Aku tidak kemana-mana yang."

Dengan senyum manis Arya sembari membelai rambut panjang Dian yang berada di pelukan nya."

"Bohong aku sudah dua hari bolak balik kerumah kamu tidak ada." Bibir Dian mengerucut saat membalas ucapan Arya."

"Eh mba Anita apa kabar mba.?" Arya bertanya saat pandangan nya melihat bahwa saat ini mereka berdua sedang di perhatikan oleh Anita yang berdiri mematung melihat kemesraan mereka berdua.

"Alhamdulillah baik mas." Bagaimana kabar mas Arya sendri." Jawab Anita dan bertanya kabar Arya juga." Alhamdulillah baik juga mba." Mari masuk mba kita bicara di dalam.!" Balas Arya dan mengajak Anita untuk masuk karena Arya berpikir bahwa Anita baru saja datang ke rumah.

"Orang mba anita sudah mau pulang sayang."

Dian mencubit pinggang Arya dan memberitahu kalau Anita baru akan pulang karena sudah hampir seharian Anita di rumah Arya.

"Oh maaf mba kalau lama nunggu ya.!" Dengan wajah bersalah nya Arya meminta maaf pada Anita yang telah lama menunggu diri nya kembali ke rumah.

"Iya mas arya ngga apa-apa ko." Kalau begitu aku pamit pulang dulu ya mas Arya mba Dian."

 Anita menyalami Arya dan pamit pulang karena waktu sudah semakin mendekati malam Anita takut kalau pulang kemalaman karena dia hanya datang sendiri tanpa di temani sopir nya ke rumah Arya.

"Iya mba hati hati di jalan kalau begitu mba salam buat ayah mba anita yah mba."

Balas Arya setelah bersalaman dengan Anita.