NovelToon NovelToon
Whispers Of Ghost : The Shaman'S Secret

Whispers Of Ghost : The Shaman'S Secret

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cinta Beda Dunia / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Peramal / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Xin Lian, seorang dukun terkenal yang sebenarnya hanya bisa melihat hantu, hidup mewah dengan kebohongannya. Namun, hidupnya berubah saat seorang hantu jatuh cinta padanya dan mengikutinya. Setelah mati konyol, Xin Lian terbangun di dunia kuno, terpaksa berpura-pura menjadi dukun untuk bertahan hidup.

Kebohongannya terbongkar saat Pangeran Ketiga, seorang jenderal dingin, menangkapnya atas tuduhan penipuan. Namun, Pangeran Ketiga dikelilingi hantu-hantu gelap dan hanya bisa tidur nyenyak jika dekat dengan Xin Lian.

Terjebak dalam intrik istana, rahasia masa lalu, dan perasaan yang mulai tumbuh di antara mereka, Xin Lian harus mencari cara untuk bertahan hidup, menjaga rahasianya, dan menghadapi dunia yang jauh lebih berbahaya daripada yang pernah dia bayangkan.

"Bukan hanya kebohongan yang bisa membunuh—tapi juga kebenaran yang kau ungkap."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 : Kehidupan Baru, Dimulai dengan Kelicikan

Saat Xin Lian membuka matanya, dunia di sekitarnya terasa asing. Langit yang kelabu, udara yang dingin, dan aroma tanah basah yang menusuk hidungnya membuat dia merasa tidak nyaman. Tubuhnya terasa berat, dan pakaian yang melekat di tubuhnya hanya sepotong pakaian dalam yang sudah robek dan kotor.

"Apa-apaan ini?" gumamnya sambil mengusap keningnya yang sedikit nyeri. Dia mencoba mengingat apa yang terjadi. Ingatan terakhirnya adalah lantai licin di kamar mandi. "Jadi, aku mati karena terpleset di kamar mandi? Hah, betapa memalukan!" Dia mendengus kesal, tapi perasaan aneh menyelimuti pikirannya. Ada sesuatu yang dia lupakan, sesuatu yang penting.

Bayangan samar tentang seorang pria tua dengan jubah abu-abu muncul di benaknya. Dia ingat gerbang besar yang gelap dan pria itu berkata sesuatu. Tapi apa? Dia mengerutkan kening, mencoba mengingat lebih jelas.

"Aku merasa seperti aku melupakan sesuatu... tapi apa itu? Orang itu jelas mengatakan sesuatu. Kenapa aku tidak bisa mengingatnya?" pikirnya sambil menggigit bibir. Dia tidak punya waktu untuk merenung lebih lama. Perutnya keroncongan, dan dingin mulai menusuk kulitnya. Dia harus bertahan hidup.

***

Memulai Kehidupan Baru

Xin Lian berdiri, menyadari bahwa dia berada di pinggir hutan yang tampak liar. Dia melirik tubuhnya yang hanya terbungkus pakaian dalam. "Aku mungkin terlihat seperti pengemis gila, tapi aku bukan orang yang mudah menyerah!" katanya dengan sombong, meskipun situasinya sangat menyedihkan.

Langkah pertamanya adalah menemukan pakaian. Dia berjalan menyusuri hutan dengan hati-hati, mengamati sekeliling. Setelah beberapa waktu, dia mendengar suara gemericik air. Dia mengikuti suara itu dan menemukan sebuah sungai kecil. Di tepi sungai, seorang gadis muda sedang mencuci pakaian.

Xin Lian menyipitkan matanya. Kesempatan emas! Kalau aku ingin bertahan hidup, aku butuh pakaian. Dan ini adalah peluang sempurna.

Dia bersembunyi di balik semak-semak, mengamati gadis itu dengan cermat. Gadis itu tampak sibuk mencuci, tidak menyadari kehadiran Xin Lian. Setelah beberapa saat, gadis itu meletakkan pakaian bersih di atas batu besar di tepi sungai dan melangkah menjauh untuk mengambil air.

Dengan gerakan cepat dan hati-hati, Xin Lian melompat keluar dari persembunyiannya, meraih salah satu pakaian yang terlihat cukup layak, lalu kembali bersembunyi di balik semak-semak. "Terima kasih atas sumbangannya," bisiknya dengan senyum licik.

Dia berlari menjauh dari sungai, menemukan tempat yang aman untuk berganti pakaian. Setelah mengenakan pakaian itu, dia berdiri dan menatap bayangannya di air. Meski pakaian itu sedikit kebesaran, setidaknya dia tidak lagi terlihat seperti orang yang melarikan diri dari rumah sakit jiwa.

"Aku terlihat cukup berkelas untuk ukuran dunia ini," katanya sambil merapikan rambutnya yang kusut. "Sekarang, langkah berikutnya adalah makanan dan tempat tinggal."

Xin Lian berjalan menuju jalan setapak yang tampaknya mengarah ke desa kecil. Saat dia sampai di sana, dia melihat beberapa orang berkumpul di pasar. Perutnya kembali keroncongan, dan dia tahu bahwa dia harus mendapatkan makanan. Namun, tanpa uang, dia harus memutar otak.

Dia melihat seorang pedagang yang menjual roti di sudut pasar. Dengan langkah percaya diri, dia mendekati pedagang itu dan berbicara dengan suara yang meyakinkan. "Pak, aku adalah seorang dukun yang baru tiba di desa ini. Aku mendengar bahwa desa ini sedang dilanda penyakit aneh. Aku bisa membantu, tapi aku membutuhkan energi untuk bekerja. Bagaimana kalau kau memberiku roti, dan aku akan memberikan jimat pelindung untuk keluargamu?"

Pedagang itu tampak ragu, tapi wajah Xin Lian yang cantik dan sikapnya yang percaya diri membuatnya sulit untuk menolak. "Apa kau benar-benar seorang dukun?" tanyanya curiga.

Xin Lian tersenyum tipis, memancarkan aura misterius. "Tentu saja. Aku tidak akan bertahan hidup sejauh ini jika aku bukan dukun hebat. Kau ingin mencobanya?" Dia mengambil daun yang dia temukan di jalan dan menggulungnya dengan cepat, lalu menggambar simbol acak di atasnya dengan debu dari tanah. "Ini adalah jimat pelindung. Simpan ini di rumahmu, dan keluargamu akan terhindar dari penyakit."

Pedagang itu akhirnya menyerah dan memberikan sepotong roti. Xin Lian mengambilnya dengan anggun, berterima kasih dengan senyum manis, lalu melangkah pergi.

Saat dia menikmati roti itu, dia tidak bisa menahan senyum puas. "Dunia ini mungkin keras, tapi aku lebih keras. Kalau aku bisa memanfaatkan kecerdikanku, aku akan hidup seperti ratu di sini."

Namun, meskipun dia berhasil mendapatkan makanan dan pakaian, Xin Lian tahu bahwa dunia ini jauh lebih kompleks daripada yang terlihat. Tidak seperti dunia modern di mana segalanya bisa didapatkan dengan uang atau teknologi, dunia ini penuh dengan intrik, kekuasaan, dan aturan yang tidak dia pahami.

Tapi dia tidak khawatir. Dia tahu bahwa dengan otak cerdasnya dan sikapnya yang licik, dia bisa mengatasi apa pun yang menghadangnya. "Aku adalah Xin Lian, dan aku tidak akan kalah dari dunia ini," katanya dengan percaya diri.

Namun, di sudut pikirannya, bayangan samar tentang pria tua di gerbang kematian kembali muncul. Kata-kata yang dia ucapkan, meskipun tidak jelas, terasa seperti peringatan. "Apa yang sebenarnya dia katakan?" gumamnya. Tapi dia segera menggelengkan kepala, menyingkirkan pikiran itu. "Tidak ada gunanya memikirkan hal yang tidak bisa kuingat. Yang penting sekarang adalah bertahan hidup."

Dengan semangat baru, Xin Lian melangkah maju, siap menghadapi tantangan yang akan datang di dunia kuno ini. Dia tahu bahwa dia harus menggunakan setiap keterampilan dan kecerdasannya untuk bertahan hidup, dan dia tidak akan membiarkan siapa pun menghalanginya.

***

Xin Lian menyadari bahwa bertahan hidup di dunia ini membutuhkan lebih dari sekadar pakaian curian dan roti hasil tipu daya. Dunia kuno ini penuh dengan hierarki sosial, dan tanpa nama atau status, dia hanyalah seorang gadis tak dikenal yang bisa dilupakan begitu saja. Itu bukan sesuatu yang dia inginkan.

"Kalau aku ingin bertahan hidup, aku harus menjadi seseorang yang tidak bisa diremehkan," gumamnya sambil mengamati keramaian pasar dari sudut sempit di bawah pohon rindang.

Dia teringat profesinya di dunia modern. Dukun profesional. Tapi di sini, gelar itu bisa menjadi senjata yang jauh lebih ampuh. Orang-orang di dunia kuno ini tampak percaya takhayul, dan itu adalah sesuatu yang bisa dia manfaatkan.

Pencarian Alat Dukun

Namun, menjadi dukun bukan hanya soal bicara besar. Dia membutuhkan alat-alat untuk membangun reputasinya. Dia mulai berkeliling pasar, mengamati barang-barang yang bisa dia gunakan. Beberapa jam kemudian, dengan hasil curian kecil-kecilan dan barter licik, dia berhasil mendapatkan barang-barang berikut:

Sebuah tongkat kayu yang dia temukan di hutan, yang sekarang dia hias dengan tali bekas dan bulu ayam.

Botol-botol kaca kecil yang sebelumnya berisi rempah-rempah, kini dia isi dengan air sungai dan pewarna dari bunga liar.

Selembar kain lusuh yang dia coret-coret dengan simbol-simbol acak, yang dia klaim sebagai "jimat pelindung."

"Ini sudah cukup untuk memulai," katanya sambil tersenyum puas. Dia menggulung kain itu dengan hati-hati, memasukkan botol-botol ke dalam kantong kecil, dan menggenggam tongkat kayunya dengan gaya penuh percaya diri.

***

Memulai Aksi

Ketika Xin Lian pertama kali menggelar lapaknya di pasar, perhatian orang-orang langsung tertuju padanya. Bukan karena lapaknya menarik atau keramaiannya memikat, tetapi karena penampilannya yang luar biasa mencolok. Dengan wajah cantik yang seperti bunga musim semi dan mata yang tajam penuh kecerdikan, dia tampak seperti seorang bangsawan yang tersesat di tengah hiruk-pikuk pasar. Namun, pakaian lusuh yang dikenakannya memberikan kesan yang sangat bertolak belakang.

"Siapa gadis itu?" bisik seorang wanita paruh baya kepada temannya. "Dengan wajah seperti itu, mengapa dia memilih menjadi seorang dukun? Dia lebih cocok menjadi penghibur di rumah teh!"

"Atau mungkin dia hanya penipu," sahut temannya dengan nada curiga. "Tidak ada dukun yang secantik itu. Kalau dia benar-benar hebat, dia pasti sudah hidup nyaman di istana."

Xin Lian mendengar bisikan itu, tetapi alih-alih merasa terganggu, dia hanya tersenyum tipis. "Orang-orang bodoh," pikirnya sambil merapikan botol-botol kaca kecil yang dia susun di atas kain lapaknya. "Kalian tidak tahu betapa berbakatnya aku dalam membuat kalian percaya pada kebohongan."

***

Keahlian Sejati Xin Lian

Sebagai seorang dukun gadungan yang berpengalaman dari dunia modern, Xin Lian tahu persis bagaimana cara menarik perhatian orang. Namun, di dunia kuno ini, dia memiliki keunggulan tambahan: kemampuan untuk melihat hantu nya sangat bermanfaat, karena krnag kuno cenderung percaya hal mistis.

"Uang akan mulai berdatangan," gumamnya sambil mengamati orang-orang yang berlalu-lalang. Matanya tajam, mencari target yang tepat—seseorang yang terlihat gelisah, cemas, atau memiliki aura yang tidak biasa.

Tidak butuh waktu lama sebelum dia menemukan target pertamanya: seorang pria muda dengan pakaian sederhana, tetapi wajahnya tampak pucat seperti baru melihat sesuatu yang mengerikan. Dan memang, di belakang pria itu, ada sosok hantu wanita dengan wajah penuh amarah.

"Ini dia," pikir Xin Lian sambil tersenyum licik. Dia memanggil pria itu dengan suara lantang. "Hei, kau di sana! Dengan pakaian biru! Kau membawa kutukan besar di tubuhmu!"

Pria itu berhenti, wajahnya berubah pucat. "Apa maksudmu?" tanyanya dengan suara gemetar.

Xin Lian menunjuk ke arah punggung pria itu, tempat hantu wanita berdiri. "Ada seorang wanita yang marah padamu. Dia mengatakan bahwa kau telah mengkhianatinya. Kau tahu apa yang dia maksud, bukan?"

Pria itu terkejut. "Bagaimana kau tahu itu? Aku... aku tidak pernah menceritakan ini kepada siapa pun!"

Tentu saja, Xin Lian tidak benar-benar tahu apa yang terjadi. Tapi dengan informasi dari hantu itu, dia bisa menciptakan cerita yang cukup meyakinkan. "Aku tahu segalanya," katanya dengan nada penuh wibawa. "Aku adalah dukun besar. Kalau kau tidak segera memperbaiki kesalahanmu, dia akan terus menghantuimu. Kau bahkan bisa kehilangan nyawamu."

Pria itu tampak semakin ketakutan. "Tolong bantu aku! Apa yang harus kulakukan?"

Xin Lian berpura-pura berpikir sejenak, lalu mengambil salah satu botol kaca kecilnya. "Minum ini dan bawa beberapa bunga liar ke makamnya. Minta maaf dengan tulus, dan dia mungkin akan memaafkanmu."

Pria itu segera memberikan beberapa koin tembaga sebagai imbalan, lalu pergi dengan tergesa-gesa. Xin Lian menatap kepergiannya dengan senyum puas. "Satu klien lagi. Ini lebih mudah dari yang kuduga."

***

Keraguan dan Kecerdikan

Namun, tidak semua orang langsung percaya padanya. Seorang pedagang tua mendekatinya dengan nada mengejek. "Gadis muda, dengan wajah seperti itu, kau lebih cocok menjadi penghibur daripada dukun. Siapa yang akan percaya pada omong kosongmu?"

Xin Lian menatap pedagang itu dengan tajam, bibirnya melengkung membentuk senyuman dingin. "Kalau kau tidak percaya, mengapa kau repot-repot datang ke sini? Apa kau takut aku akan mengungkap rahasiamu di depan semua orang?"

Pedagang itu terdiam, wajahnya berubah pucat. "Aku... aku hanya penasaran."

Xin Lian tertawa kecil. "Penasaran, ya? Baiklah, aku akan memberitahumu sesuatu. Kau sering bermimpi buruk, bukan? Kau merasa ada sesuatu yang mengikutimu setiap malam, membuatmu sulit tidur."

Pedagang itu tersentak. "Bagaimana kau tahu?"

"Tentu saja aku tahu," kata Xin Lian dengan nada sombong. "Aku adalah dukun besar. Tapi kalau kau tidak segera memperbaikinya, roh itu akan membuatmu jatuh sakit. Kau mungkin tidak akan hidup lebih lama."

Pedagang itu langsung menyerahkan sekantong uang kecil tanpa banyak bicara. Xin Lian menerima uang itu dengan anggun, lalu memberinya "jimat pelindung" yang sebenarnya hanya sepotong kain dengan coretan acak.

***

Pasar dipenuhi keramaian, dan Xin Lian berdiri di tengahnya dengan senyum percaya diri. Tongkat kayunya terangkat, menarik perhatian kerumunan yang percaya pada "dukun hebat" ini. Namun, di sudut pasar, seorang pria berwajah tenang mengawasi dengan cermat. Pakaian sederhananya menyembunyikan sorot mata tajam yang tidak melewatkan satu pun gerakan Xin Lian.

"Dia licik, tapi ada sesuatu yang... berbeda," gumam pria itu pelan, memastikan dirinya tidak menarik perhatian.

Di tempat lain, jauh dari pasar, seorang pejabat tinggi di istana menerima laporan. "Gadis ini bisa melihat hal-hal yang tidak biasa," ujar seorang prajurit yang bersimpuh di hadapannya.

Pejabat itu mengetukkan jarinya di meja. "Jika rumor ini benar, dia mungkin menjadi kunci untuk... membantu seseorang." Mata pejabat itu menyipit, menyembunyikan makna di balik kata-katanya. "Awasi dia. Jika dia memiliki kemampuan, bawa dia ke istana."

Kembali ke pasar, Xin Lian mengulurkan sebuah "jimat pelindung" pada seorang wanita yang menangis, memastikan kerumunan semakin percaya pada kehebatannya. Namun, dia tidak sadar, pria di sudut itu kini bergerak perlahan, mengikuti setiap langkahnya. Di balik perintah pengawasan itu, ada rahasia besar yang belum terungkap. Rahasia tentang seorang jenderal yang kini hanya tinggal bayang-bayang—dan mungkin, nasibnya kini tergantung pada seorang dukun gadungan.

.

.

.

.

.

Ilustrasi Visual Xin Lian

.

.

Halo semuanya, Ayo mampir dikarya Author yang lainnya yaa 😘❤️

Every day the crown prince Wants to capture me (Gadis Militer, Cantik, Berani, Pintar dan barbar vs Putra Mahkota, si Akting Ayam Lemah tapi Berperut Hitam)

Shadow Queen : Dance of Deception (Pencuri dan pembunuh Cantik vs Pangeran Kesembilan dan Jenderal)

Rebirth and Redemption (Mantan Aktris, dan sekarang Calon Idol vs Pria Tampan, Seksi, dan Kaya Raya)

Karakter nya ga kalah barbar dari Xinxin loh, mampir Yuksss 💕✌️

1
Intan Hazana
Luar biasa
Seojinni_
good
Ao_Ao_
semakin menarik kak, lanjut
Ao_Ao_
Tianlan yg terfitnah /Facepalm/
Ao_Ao_
mulai deh mulai /Facepalm/
Ao_Ao_
betullllll, aku suka MC yg realistis gini gak terlalu masalalu /Kiss//Kiss//Kiss/
Ao_Ao_
lawak banget dia nih, aku bahkan gak tau siapa aku? /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ao_Ao_
lanjuttttt kak
Ao_Ao_
Aku suka banget yg MC nya licik licik gini /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Ao_Ao_
Yaaa bener sihhh tapi gak gitu juga kali /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ao_Ao_
Kasian banget lian Thor
Ao_Ao_
🤣 ngakak banget
Ao_Ao_
aku suka semua cerita kakak
Arix Zhufa
Alur ceritanya lain daripada yg lain 😄
Seojinni_: 🤣 Ide author emg suka out of the box
total 1 replies
Arix Zhufa
semangat thor
Arix Zhufa
semangat up nya thor
Arix Zhufa
cerita yg berbeda dr novel lain nya...seruuu
Seojinni_: Perdukunan 😎
total 1 replies
Arix Zhufa
aq kesini thor...
awal yg menarik 😍
Seojinni_: Wow terimakasih kakak 😘💕
total 1 replies
Ayu Septiani
waaah xin lian di kuntit hantu jendral
Seojinni_: Tapi hantunya ganteng kak 🤭
total 1 replies
Arix Zhufa
Dasar orang tua tak tau diri...enak saja setelah anak nya dewasa & sukses baru mereka mencari
Seojinni_: Iya banyak jg ortu kyk gini di real life kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!