NovelToon NovelToon
PUSAKA NAGA API

PUSAKA NAGA API

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fikri Anja

Dirga. Dia adalah pemuda lupa ingatan yang tak pernah bermimpi menjadi pendekar. Tapi ternyata Dewata berpikiran lain, Dirga ditakdirkan menjadi penyelamat Bumi dari upaya bangsa Iblis yang menjadikan Bumi sebagai pusat kekuasaannya. Berbekal pusaka Naga Api yang turun dari dunia Naga, dia berkelana bersama Ratnasari memberantas aliran hitam sebelum melawan Raja Iblis.

Lalu bagaimana akhir kisah cintanya dengan Ratnasari? Apakah Dirga akan setia pada satu hati, ataukah ada hati lain yang akan dia singgahi? Baca kisah selengkapnya dalam cerita silat Nusantara, Pusaka Naga Api. ikuti kisah Dirga hanya ada di disni wkwk. kalau ada kesamaan atau tempat author minta maaf mungkin hanya sekedar sama aja cerita nya mungki tidak, ikuti kisahnya dirga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35

Jantung Ronggo berdegup kencang bagai derap laju kaki kuda yang dipacu di lintasan. Suara Sunarya seolah palu Godam yang menghantam dadanya. Dia sudah tertangkap basah oleh niatnya sendiri.

Seketika ketua perguruan Pedang Cahaya berdiri dan membalikkan badannya berhadapan dengan Sunarya yang berdiri sekitar 6 meter di depannya.

Rengga tersenyum tipis lalu bangkit berdiri. Dia kemudian berjalan mendekati Sunarya. "Aku tidak berbohong kepada Tetua, bukan? Guruku itu adalah manusia paling licik yang selama ini kukenal."

"Hahahaha ... Kau benar, Rengga. Sejak awal aku sudah mencurigainya, dan ternyata memang benar adanya. Terima kasih atas bantuanmu, aku akan bilang pada ketua agar memberimu penghargaan besar. Sekarang menyingkirlah, aku akan menghabisi penghianat itu!" balas Sunarya.

Kedua bola mata Ronggo mendelik lebar. Dia tidak menyangka jika muridnya sendiri telah begitu tega menghianatinya. "Kau ... Kau berani berhianat kepadaku, Rengga! Anak tidak tahu diuntung. Sejak kecil aku mengasuhmu, dan seperti ini balasan yang kau berikan padaku!?"

Rengga tidak memperdulikan ucapan Ronggo. Dia sudah tidak lagi menganggap lelaki tua itu adalah gurunya. Jadi tidak akan ada beban yang mendekap jiwanya. Kini dia hanya tinggal menunggu Dirga dan Sarwana bergerak menyerang.

"Kau jangan menyalahkan Rengga, Ronggo! Dia sudah dewasa dan berhak menentukan pilihannya. Seharusnya kau yang harus malu! Demi ambisimu yang mustahil itu, kau berani menghianati golonganmu. Tapi Ketua bukan orang bodoh seperti yang kau pikirkan, sebelum kita berangkat, beliau sudah menyuruhku untuk mengawasimu," cibir Sunarya. Matanya melirik Rengga yang bergerak menjauh.

"Dan sekarang sudah waktunya bagiku untuk memberi hukuman mati bagi penghianat sepertimu!" sambung Sunarya.

"Bangsat! Kadal buntung...!" Ronggo tidak bisa menahan emosinya. Dia mencabut pedang pusaka yang tergantung di punggungnya, lalu melesat memberi serangan kepada Sunarya yang berdiri tidak jauh darinya.

Pedang berbilah warna putih yang dipegangnya langsung menyasar ulu hati Sunarya. Dengan menarik sedikit tubuhnya ke samping, salah satu tetua di perguruan Rajawali Iblis itu menghindari serangan pedang yang meluncur mulus tiga jari dari tubuhnya. Napas lega sempat terhembus dari bibirnya.

Geram karena serangan awalnya dapat dihindari dengan mudah, ketua Perguruan Pedang Cahaya itu menarik pedangnya dan menyabetkannya ke bagian rusuk lawan yang terbuka. Pengalaman sebagai dedengkot aliran hitam membuat Sunarya kembali bisa menghindari serangan tersebut dengan cukup mudah. Senyumnya masih sempat menyeringai memberi cibiran.

"Serang aku terus, Ronggo! Keluarkan semua kemampuan yang kau miliki!"

Ronggo mendengus kesal. Jurus awal yang gagal mengenai sasaran, langsung diubahnya dengan cepat. Setelah itu dia kembali melesat maju untuk memberi serangan berikutnya.

Pertarungan yang sedang terjadi itu akhirnya menyita perhatian anggota perguruan Rajawali Iblis. Mereka terheran-heran dengan kejadian yang menurut mereka adalah sesuatu yang langka.

Meskipun Ronggo adalah anggota baru perguruan Rajawali Iblis, tetapi semua anggota perguruan aliran hitam itu tahu jika lelaki tua tersebut sudah diangkat menjadi wakil ketua.

Jelas saja sebuah tanda tanya besar kini membanjiri pikiran mereka, kenapa dua orang petinggi perguruan Rajawali Iblis saling bertarung?

Kerumunan yang lebih luas pun begitu cepat terbentuk. Anggota perguruan Rajawali Iblis itu tidak sadar jika sang Dewa kematian sudah mengincar nyawa mereka.

Tanpa mereka sadari, Dirga yang juga melihat pertarungan antara Ronggo dan Sunarya, melihat sebuah kesempatan bagus untuk melakukan serangan. Dengan berkerumunnya sasaran tentu akan membuat serangannya semakin efektif.

Dalam satu kedipan mata, tubuhnya melesat dari atas pohon menuju kerumunan anggota perguruan Rajawali Iblis. Sepuluh meter sebelum sampai di sasaran, pemuda tampan itu memajukan kedua tangannya dan membentuk jarinya menjadi cakar. "Semburan Api Surgawi!"

Tiba-tiba dari kedua tangan Dirga yang membentuk cakar mengeluarkan kobaran api yang juga berbentuk seperti cakar. Kobaran api itu menerjang dengan kecepatan tinggi menghajar kerumunan anggota perguruan Rajawali Iblis yang bahkan tidak sempat menghindar sama sekali.

Blaaar! Blaaar!

Dua ledakan beruntun pun terdengar di gelapnya malam. Tidak berhenti sampai di situ, Dirga menambahkan lagi dua serangan untuk memperbanyak jumlah korban.

Blaaar! Blaaar!

Teriakan dan jerit kesakitan pun terdengar bersahutan. Belasan hingga puluhan anggota perguruan Rajawali Iblis berlarian dengan tubuh terbakar. Suasana yang semula didominasi kegelapan dan keheningan, kini berubah riuh dan sedikit terang dengan begitu banyaknya tubuh yang terbakar.

Seolah mendapat kode dari Dirga, Sarwana melesat dengan kecepatan tak terlihat mata dan mendarat di tengah-tengah keriuhan yang terjadi. Kuku-kukunya yang cukup panjang dan tajam digunakan untuk menebas tubuh anggota perguruan Rajawali Iblis yang berada dalam jangkauannya.

Dalam waktu relatif singkat, sambaran cakar Sarwana sudah membuat belasan lawan tergeletak tak bernyawa. Belum lagi dengan jasad-jasad akibat serangan jarak dekat yang dilakukan Dirga.

Sementara itu tadi, pertarungan yang terjadi antara Ronggo dan Sunarya begitu seru terjadi. Jual beli serangan berlangsung dengan begitu cepat hingga tak terasa sudah lebih dari seratus kali mereka bertukar serangan.Tapi pertarungan yang seru tersebut tiba-tiba terhenti setelah mereka mendengar suara ledakan beberapa kali. Seperti melakukan kesepakatan, keduanya melompat ke belakang dan menoleh kepada sumber suara ledakan yang terdengar.

Sunarya jelas terkejut melihat anggotanya yang tercerai berai dengan sebagian dari mereka tubuhnya terbakar. Begitu juga dengan Ronggo yang tak kalah terkejutnya. Mereka berdua terpaku beberapa saat sebelum sadar jika sudah masuk dalam jebakan Rengga.

"Rengga Bangsaaat!" teriak Sunarya begitu kencang.

Sunarya memandang Rengga yang berada di kejauhan sedang tersenyum kepadanya. Rasa geramnya semakin menjadi-jadi setelah melihat puluhan anggotanya sudah tidak bernyawa dengan tubuh hangus terbakar.

"Guru dan murid sama saja! Kau akan kuurus nanti, sekarang muridmu yang bajingan itu harus mati terlebih dulu!"

Saking emosinya Sunarya kepada Rengga, sampai dia tidak memperhatikan siapa yang sudah membantai anggotanya. Yang ada dalam pikirannya hanya Rengga dan Ronggo.

Sunarya melesat secepat mungkin menghampiri Rengga. Penghianat harus dibunuh dengan cara mengenaskan, pikirnya

Melihat lelaki tua yang ditipunya itu sudah melesat mengarah kepadanya, Rengga berlari secepat mungkin untuk menjauh. Tapi kecepatan lelaki 30 itu nyatanya masih jauh di bawah Sunarya. Tidak butuh waktu lama, tetua di perguruan Rajawali Iblis itu berhasil menghadang langkahnya.

"Bangsat kau, Rengga! Berani-beraninya kau menipuku!" bentak Sunarya.

"Menipu bagaimana, Tetua? Bukankah sudah jelas jika guruku hendak berhianat?" balas Rengga. Jantungnya berdegup kencang melihat ekspresi kemarahan di wajah lelaki tua yang memiliki jenggot panjang itu.

"Kalian sama-sama Bajingan!" Kembali bentakan terlontar dari bibir keriput Sunarya.

"Kalau aku berniat menipu Tetua, mana mungkin aku menjebak guruku sendiri?"

"Kau kira kau tidak tahu rencanamu, Bangsat?!"

Sunarya tiba-tiba mengalihkan pandangannya kepada anggotanya yang terus berteriak bersahutan dijemput kematian.

"Lalu siapa yang membantai murid-muridku?"

Hati Sunarya bertanya-tanya. Gelapnya malam dan ditambah dengan anggotanya yang berlarian ketakutan, membuatnya tidak bisa melihat jelas siapa

1
Om Do
/Rose/lanjut , ....
anggita
like👍 iklan👆 utk novel silat lokal. moga sukses dn lancar.
anggita
Sarwana🐵.... Dirga👨
Redy Ryan Little
Mantap
🥀⃟ʙʀRos🥀
ijin Thor agak aneh cerita Nusantara tapi nama naga nya punya eropa,kenapa gak nama nya mambang dewa, atau samba, ataupun jamunada,knp harus hydra knp gak sekalian dragon aja Thor 🙏🙏🙏
🥀⃟ʙʀRos🥀: iya boleh juga ide nya kak, Bambang 🤭🤭🤭🙏🙏
Shinza elbahr: lebih bagus kalau naganya namanya "BAMBANG" 😅
total 2 replies
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Meluncur 2 gift 🌹 Lanjut Up Thor ✍️✍️💪💪
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Jooosss 👍👍
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah⁴_Atta࿐🥑⃟
Awal cerita sudah bagus 👍 Novel ini sampai Tamat dan konsisten Up setiap hari. 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!