Pembalasan Putri Yang Diusir

Dikamar Alfi dan Cila mereka baru saja membersihkan diri dan sekarang sedang membahas tentang mantan keluarga Cila.

"Sayang ada yang mau aku omongin ke kamu." kata Alfi.

"Ada apa Mas ?" tanya Cila.

"Kamu yakin mau bales rasa sakit hati kamu ke mereka semuanya ?" tanya Alfi memastikan lagi.

"Yakin Mas." jawab Cila tegas.

"Oke kamu dengerin aku baik-baik ya. Siang tadi Aku, Anjar sama Zay udah mulai jalanin rencana kedua. Perusahaan Andara sahamnya kami buat turun. Karena masalah itu secepatnya bakal apa rapat pemegang saham. Saham siapa yang paling besar bakal jadi pemimpin diperusahaan tersebut. Jadi aku yakin mulai besok keluarga kamu bakal cari kamu, mereka cari kamu karena mereka mau kamu tanda tangani pemindahan saham atas nama kamu ke Vely. Karena kamu punya saham 15% diperusahaan. Aku minta kalo kamu ketemu Vely ikutin apa mau dia. Kita buat mereka merasa diatas awan tapi akan ada saatnya nanti mereka kita jatuhkan. Kamu ngertikan." jelas Alfi

"Iya Mas aku ngerti. Tapi bukannya kalo aku pertahanin saham punya aku terus digabungin sama yang 35% aku bisa bales dendam ke mereka ?" tanya Cila.

"Belum saatnya sayang. Aku, Anjar dan Zay udah punya rencana lain buat bantuin kamu." jawab Alfi.

Alfi pun menjelaskan rencana yang dia buat bersama Anjar dan Zay kepada Cila. Cila begitu antusias mendengarkannya.

Dia bersyukur betapa baiknya Tuhan memeberikan orang-orang baik kepadanya.

"Mas makasih ya udah mau balesin rasa sakit hati aku ke mereka." kata Cila

"Kamu salah sayang. Aku sama yang lain ngak bales rasa sakit hati kau ke meraka. Aku sama yang lain cari bantu aja. Yang bakal bales itu kamu sendiri nanti nya." jelas Alfi.

"Iya mas tetep aja aku ngucapin banyak terimakasih buat kalian semua." jawab Cila.

Alfy hanya tersenyum dan mengangguk saja. Dia menarik Cila kepelukannya.

Jam 7 malam penghuni rumah Alfi turun untuk makan malam. Mereka makan malam tanpa berbicara.

Setelah makan malam Alfi dan Zay izin keruang kerja untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Sedangkan Mami Ara mengajak Cila menonton drama Korea dikamar Mami Ara.

Diruang kerja Zay membuka email yang dikirim anak buahnya.

Anak buahnya melaporkan bahwa sekarang Vely sedang berada dikamar hotel bertemu seorang pria.

"Fi ada informasi baru nih." kata Zay.

Alfi yang sedang fokus menyelesaikan pekerjaan langsung menghampiri Zay.

"Vely peegi ke hotel ketemu sama cwok yang waktu itu kata anak buah kita." kata Zay.

Alfi langsung memperhatikan rekaman CCTV yang dikirim oleh anak buah mereka. Di CCTV tersebut terekam jelas Vely mengetuk pintu kamar hotel, tidak lama kemudian muncul seoarang pria membukakan pintu dan memeluk serta mencium bibir Vely kemudian mereka masuk kekamar.

"Apa informasi yang didapat anak buah kita ?" kata Alfi.

"Katanya kamar itu dibooking seorang pengusaha. Tapi anak buah kita susah dapet informasi siapa pengusaha itu." jawab Zay.

"Apa itu tunangan Vely ?" tanya Alfi.

"Ngak jelas lagi gambar mukanya ketutupan kepala Vely. Tapi kalo itu tangannya ngapain ketemuan dihotel ?" ucap Zay.

"Apa cuma itu rekaman CCTV yang didapet anak buah kita ?" tanya Alfi.

"Iya soalnya CCTV disitu cuma 1 itu aja. Aneh dan mencurigakan. Ngak mungkin hotel cuma punya 1 CCTV di setiap lorong." kata Zay.

"Kenapa anak buah kita kyak susah banget buat dapetin identitas orang ini ya ?" ucap Alfi.

"Dia ngak pernah keluar dari kamar hotel itu kata anak buah kita." jawab Zay.

"Minta anak buah kita kirimin rekaman CCTV itu yang rekaman penuh selama sehari." kata Alfi.

"Oke siap." jawab Zay.

Zay tidak bertanya lebih karena dia tau Alfi pasti sedang memikirkan sesuatu. Alfi adalah sosok yang cerdas. Karena itulah dia memilih banyak perusahaan dan anak cabang dimana-mana.

Jam menunjukkan pukul 10 malam. Baik Alfi dan Zay sudah menyelesaikan semua pekerjaan nya. Mereka memutuskan untuk istirahat.

Saat menuju kamar masing-masing mereka mendengar suara orang tertawa dikamar Mami Ara. Sudah bisa dipastikan Mami Ara sedang kemasukan hantu drakor.

Dan benar saja saat mereka membuka pintu kamar Mami Ara mereka melihat Mami dan Cila sedang menonton drama Korea.

Merasa seperti ada yang memperhatikan Cila menoleh kearah pintu. Terlihat suaminya dan adik iparnya sedang menatap Mami mereka.

Alfi dan Zay langsung menghampiri Mami dan Cila.

"Mi udah malem mending Mami istirahat. " kata Alfi kepada Maminya.

"Kalian udah selesai ?" tanya Mami.

"Udah Mi barusan." jawab Zay.

"Ya udah sekarang pada istirahat. Cila kamu juga istirahat besok kita ke butik lagi." kata Mami.

"Iya Mi. Ayo Mas kita tidur." ucap Cila sambil bangun dari sofa.

"Selamat Malam Mami." kata Cila, Alfi dan Zay bersamaan.

"Selamat malam juga." jawab Mami.

Mereka keluar dari kamar Mami dan menuju kamar masing-masing.

Cila terlebih dahulu membasih muka dan sikat gigi sebelum tidur. Setelah Cila selesai ganti Alfi masuk kamar mandi.

Tidak lama kemudian Alfi keluar dari kamar mandi dan merebahkan diri dikasur.

"Belum tidur ?" tanya Alfi.

"Belum nungguin kamu Mas." jawab Cila.

"Kenapa? Ngak bisa tidur tanpa aku yaa?" tanya Alfi sambil tersenyum.

"Mungkin bisa jadi." jawab Cila ikut tersenyum.

"Ya udah ayok tidur. Sini aku peluk." kata Alfi.

Cila pun mendekat ke Alfi. Mereka tidur saling berhadapan. Sebelum tidur Alfi mencium kening Cila.

"Selamat tidur sayang." ucapnya.

"Selamat tidur juga Mas." balas Cila.

Mereka tidak sambil berpelukan. Cila yang sudah terbiasa dipeluk Alfi pun ikut membalas pelukan suaminya.

Sedangkan dikamar hotel seorang pria dan wanita sedang bermesraan layaknya suami istri.

"Sayang aku mau kita menikah secepatnya." kata perempuan itu yang tak lain adalah Vely.

"Sabar sayang. Perusahaan mu saja belum stabil bagaimana kita bisa menikah." jawab pria itu.

"Baiklah tunggu aku menyelesaikan semuanya." jawab Vely.

Pria itu hanya mengangguk dan mencium bibir Vely. Mereka tidur dengan nyenyak.

Vely tidak mengatakan menginap dihotel kepada orangtuanya. Dia takut dimarahi orang tuanya terutama papanya. Dia memberikan alasan kepada orang tuanya bahwa dia sedang dirumah temannya dan menginap. Tentu saja orang tuanya tidak marah.

Pagi hari jam setengah 6 Vely terbangun lebih dulu dan langsung membersihkan diri. Pria disamping belum terbangun sama sekali.

Vely hanya meninggalkan pesan bahwa dia pulang ke rumah dan akan melaksanakan tugas dari papanya.

Tidak lupa sebelum pergi dia mencium pria itu dan keluar kamar hotel menggunakan masker.

Selama 30 menit perjalanan Vely sampai dirumah dan langsung masuk kamar untuk bersiap-siap menjalankan perintah dari Papanya.

Dia mendapatkan informasi jika anak buahnya melihat Cila bekerja di sebuah Butik ternama. Dan hari ini dia akan mendatangi Cila memastikan sendiri apakah anak yang diusir keluarganya benar bisa bekerja di butik ternama.